Ivana sudah berlari sejauh mungkin untuk menghindari Aston Harold, namun dunia seperti begitu sempit untuk pria itu. Sampai di kehidupan Ivana yang paling terpuruk Aston tetap mampu menemukannya.
"Jadilah simpanan ku, ku pastikan hidupmu akan baik-baik saja," ucap Aston.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SSP Bab 20 - Wanita Yang Tepat
Selesai makan malam Ivana ditinggal sendirian oleh Aston di apartemen, pria itu pamit akan pergi tapi entah ke mana.
Ivana juga tidak terlalu banyak bertanya, Aston izin untuk keluar saja sudah membuatnya merasa senang.
Sekitar jam setengah 9 malam, Aston masuk ke dalam sebuah Club. Di ujung sana Gio sudah melambai, meminta sang sahabat untuk mendekat.
"Aland tidak ikut?" tanya Aston setelah dia duduk di samping Gio. Mereka berada di Paradise Club, salah satu Club malam langganan para tuan muda.
Musik telah berdentum sejak tadi dipimpin oleh seorang DJ, banyak orang yang telah menari pula di lantai dansa.
"Tidak, dia mana pernah mau datang ke tempat ini. Jika kita mengajaknya ke cafe barulah dia ikut," balas Gio dengan terkekeh.
"Aku bersyukur memiliki Aland di dalam hidup ku, dia satu-satunya temanku yang memiliki pikiran lurus."
"Maksud mu aku tidak lurus?"
"Kamu adalah yang paling bengkok," balas Aston dan lengannya langsung ditinju oleh Gio.
Mereka berdua lantas mulai menikmati minuman yang telah tersaji di atas meja. Bir, Vodka dan Tequila, semuanya disajikan khusus untuk dua tuan muda tersebut.
"Ada apa? Kenapa mendadak mengajakku bertemu?" tanya Aston kemudian. Padahal pagi tadi mereka telah bertemu di perusahaan Aston.
Gio tak langsung menjawab, dia kembali minum sampai gelasnya kosong.
"Aku ingin membicarakan tentang Ivana," ucap Gio dan sontak membuat Aston tertegun.
"Kenapa? ada apa dengan Ivana?" tanya Aston pula, makin serius saat menanyakan tentang hal ini. Ada sedikit perasaan tidak nyaman di hatinya ketika Gio menyebut nama sang wanita.
Membuatnya merasa sedikit kesal.
"Kamu dan Ivana sudah tidak memiliki hubungan apapun lagi kan? aku ingin coba mendekati Ivana," jujur Gionino.
Bahkan saat mengucapkan kalimat itu dia menatap Aston dengan lekat. Sebenarnya Gio tidak perlu membuat laporan seperti ini pada Aston, Jika dia ingin mendekati Ivana maka langsung saja dilakukan.
Namun mengingat semua kejadian di masa lalu, membuat Gio akhirnya memutuskan untuk membicarakan lebih dulu.
Agar tak terjadi kesalahpahaman diantara dia dan Aston.
"Setelah pertemuan tadi pagi, aku menyadari Ivana telah banyak berubah. Setiap orang juga memiliki kesempatan kedua untuk memperbaiki hidupnya, aku juga bukan pria yang sempurna. Entahlah, tiba-tiba Aku memiliki perasaan yang begitu serius pada Ivana," jelas Gio pula.
Usianya sudah tidak muda lagi, terkadang diam-diam Gio pun telah memikirkan rencana untuk menikah. Namun belum menemukan wanita yang tepat.
Sampai akhirnya pagi tadi dia kembali bertemu dengan Ivana, Niat di dalam hatinya untuk menikah seperti kembali tergugah.
Mungkin sekarang memang belum ada cinta diantara mereka berdua, tapi Gio yakin jika dia dan Ivana sama-sama sepakat untuk membangun rumah tangga maka mereka bisa menciptakan keluarga yang bahagia.
"Kuharap kamu tidak keberatan dengan keputusanku ini, tentang hutang-hutang keluarga Lourine yang telah kamu bayar aku bersedia menggantinya," ucap Gio lagi.
Sementara Aston sudah terdiam seribu bahasa, dalam sekejab semuanya terasa begitu berantakan.
"Kenapa harus Ivana? bagaimana pun Ivana pernah hamil anakku," balas Aston.
"Jika membahas tentang masa lalu, aku juga memiliki masa lalu yang lebih buruk dari Ivana. Masalahnya sekarang, aku hanya ingin mencari calon istri. Bukan untuk bersenang-senang lagi dan firasat ku, Ivana adalah wanita yang tepat."