NovelToon NovelToon
My Husband Cool

My Husband Cool

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: Marta Safnita

GAVIN adalah pria dewasa yang usianya sudah menginjak kepala tiga. Orang tuanya sudah mendesak untuk segera menikah,terutama
mama nya.
Tapi Gavin menolaknya mentah-mentah. Bahkan mama nya sempat menjadwalkan kencan buta untuk putra tunggal nya itu dengan beberapa anak perempuan dari teman nya,dan yang Gavin lakukan hanya diam saja ,tak menghiraukan Mama nya yang terus berteriak meminta menantu dan cucu.
Hingga suatu hari, Gavin pergi kesalah satu kafe yang sering dikunjungi oleh para anak muda. Disana ia bertemu dengan seorang gadis yang tertawa bersama teman-teman nya. Gavin terpukau oleh gadis itu.
Tanpa tau siapa gadis yang ia temui dikafe itu, Gavin meminta kepada kedua orang tuanya untuk melamar gadis tersebut, tidak peduli jika usia mereka yang terpaut jauh, karena ia sudah mengklaim gadis itu sebagai istri nya nanti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marta Safnita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18.

" Nangis lagi?" Gavin mengangkat wajahnya dari leher Redyna, lalu matanya menatap lekat wajah cantik yang ada dibawah nya ini. Ditelisik dengan detail wajah sang calon istri nya itu, mulai dari mata nya yang sedikit bulat,bulu mata lentik, hidung mancung minimalis, bibir mungil merah muda.

Seketika itu mata Gavin terpaku menatap bibir mungil berwarna alami tanpa dipoles apa pun. Gavin menunduk, dirinya seolah tuli dengan suara tangis Redyna. Malah otak nya semakin tersihir oleh bibir manis itu. Ia mendarat kan ciuman selembut kapas dibibir Redyna, awalnya hanya menempel, tapi lama kelamaan setan menghasut dirinya untuk melumat bibir itu.

Dalam hitungan detik tubuh besar berotot milik Gavin berpindah ke sebelahnya, akibat tendangan yang diberikan Redyna. Tangan gadis itu terangkat dan melayang kan satu tamparan keras pada pipi Gavin." breng***k!" makinya.

setelah nya, Redyna bergerak gesit agar tidak terbelenggu lagi oleh tubuh besar pria itu. Redyna segera bangun dan beranjak dari tempat tidur, tapi sebelum benar-benar berdiri, perut nya telah direngkuh oleh sepasang tangan besar.

"Lapas", ucap Redyna begitu lirih dan hampir tak terdengar. Terasa sebuah gelengan dipundak nya , lalu disusul bisikan lembut," jangan pergi 'sayang'. Tetap disini sama saya".

" Aku nggak mau, aku takut ada disini lebih lama lagi,om udah lecehin aku, nggak... nggak mau!"

Maaf tadi saya kelepasan, setelah ini saya janji nggak ngapa-ngapain kamu,Na" ucap Gavin meminta maaf, pelukan nya semakin mengerat ketika melihat kepala Redyna menggeleng, yang berarti maaf nya tidak diterima oleh gadis pujaan nya itu.

"Aku mau pulang,"ujar Redyna masih dengan tangisan nya yang kini membuat Gavin merasa bersalah.

" Kamu nggak boleh pulang, sayang. Saya masih ada urusan sama kamu habis ini." balas Gavin seraya menjatuhkan kepalanya dibahu Redyna dan kedua tangan yang senantiasa memeluk tubuh mungil itu dari belakang.

Redyna melirik Gavin sebentar lewat ujung matanya."apa? Cepat ngomong sekarang."

" Jangan sekarang, kamu masih dikuasai emosi. Nantinya yang ada kita malah adu mulut." Lantas pria itu segera menegakkan tubuhnya dan membawa tubuh Redyna untuk kembali berbaring diatas tempat tidur. Kamu capek kan, habis nangis? Sekarang kamu tidur dulu,ya.Habis bangun tidur, nanti kita bicarain lagi.

"Jangan sentuh aku" Redyna melepas tangan Gavin yang masih berada di pinggang nya. Ia mengubah posisi membelakangi pria itu. Peka dengan gerakan yang terjadi dibelakang nya, Redyna kembali berujar,"jaga jarak". Aku nggak mau Om ngedeketin aku, apalagi sampe peluk-peluk.

"Iya," balas Gavin seraya menghela napas lelah. Pria itu menatap langit-langit kamarnya yang berada di apartemen, otak nya mulai berputar menyusun macam-macam cara supaya Redyna berakhir menjadi istri nya dikemudian hari.

Tentu nya Gavin harus merangkai berbagai macam cara dari sekarang, mewanti-wanti setelah ini Redyna akan kembali menolak nya.

Sekelebat cara kotor menghampiri otak nya yang sedang berpikir keras. Cara yang satu ini mungkin membuat masa depan hancur dan pasti nya Redyna akan marah besar kepada nya. Selain Redyna yang marah dan benci pada dirinya, kedua orang tua gadis itu serta kedua orang tuanya akan mengamuk habis-habisan.

Tidak..... tidak...... langsung saja ia coret cara itu dari dalam list nya. Cara itu memang sangat menguntungkan baginya, tapi tidak untuk beberapa belah pihak terutama Redyna. What the hell ! Menghamili Redyna disaat gadis itu sendiri sedang menempuh pendidikan nya di SMA?! Yang ada Redyna malah membenci Gavin seumur hidup.

Cara itu adalah cara terkotor yang terlintas didalam otak nya. Gavin kembali menghela nafas gusar, kepalanya menoleh kesebelah kiri, menatap punggung kecil yang tampak tenang, sepertinya Redyna sudah tertidur, Gavin pun meringsek mendekati gadis kecil itu.

1
Atik R@hma
skip aja kak, udah tau😁😁😁
Atik R@hma
suka ka, si posesif Gavin😆😆😆
Atik R@hma
mas Gavin nyosor melulu, sbr unboxing nya😁😁😁😁😁
Atik R@hma
dikit amat ka.....
Silva Febriani
salam kenal kak
Intan Irwansyah: salam kenal juga
total 1 replies
Atik R@hma
sabar babang Davin😘😄😄😄
Bánh tẻ
Jalan ceritanya dapet banget!
Intan Irwansyah: terimakasih,ini novel pertama ku, semoga selalu suka.
total 1 replies
ADZAL ZIAH
semangat menulis kak... dukung novel aku juga ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!