"jangan berharap banyak didalam pernikahan ini, karena aku tidak akan pernah jatuh cinta kepada kamu Rayya" ucap Deril pada Rayya disaat malam pertama mereka sebagai suami istri
"anda tidak perlu mengingatkan saya tuan, saya tidak pernah berharap apa pun didalam pernikahan ini tuan Deril" tegas Rayya
Pernikahan Deril dan Rayya atas dasar perjodohan, mereka terpaksa untuk menikah dengan alasan hutang budi
Apakah mereka bisa bertahan didalam perjikahan itu atau berpisah jalan terbaik yang mereka akan ambil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31
Berita tentang kehamilan Fina, menambah pusing kepala Deril, dia pikir dengan putus hubungan nya dengan Fina, akan membuat nya gampang untuk mendekati dan memperbaiki hubungan dengan Rayya.
"huhhff bikin pusing saja nih perempuan, apa kata papa kalau dia benar melakukan hal itu, pasti papa akan sangat marah, bisa saja papa benar benar mengusir ku dari sini" ucap Deril
Saat ini Deril sedang duduk termenung didalam kamar nya, sambil memijit kepalanya yang saat ini terasa mau pecah dan meledak
"disaat aku ingin memperbaiki hubungan ku dengan Rayya, datang masalah kehamilan Fina, yang makin membuat nya bertambah pusing
"kenapa aku dulu tidak mengikuti apa yang dikatakan mama dan papa, coba kalau kalau dulu aku mendengarkan semua nasehat mereka, pasti cerita nya akan lain" ucap Deril
"Rayya tidak salah bersikap acuh kepada ku saat ini, karena semua berawal dari sikap ku yang sangat tidak pantas kepadanya" gumam Deril dalam hati nya
"aku harus bagaimana kalau papa sampai tau soal kehamilan Fina, kenapa dia menuntut tanggung jawab kepada ku, bukan nya dia juga berhubungan dengan mantan kekasih nya itu"
"aku akan menyelidiki nya agar masalah ku dengan Fina cepat terselesaikan" ucap Deril
*Tuan Bramantyo*
Berita tentang kehamilan Fina sudah sampai kepada Tuan Bramantyo, dia sangay geram saat ini, ingin rasa nya saat ini dia memberi pelajaran kepada Deril
"Deril sudah benar benar keterlaluan mah, sudah bikin kita malu dengan kelakuan nya ini" ucap Tuan Bramantyo
"tuh anak benar benar ya, dikasih yang baik malah bergaul dengan wanita seperti Fina, mama tidak habis pikir soal ini" keluh mama nya Deril
"papa mendapatkan kabar kalau Fina juga sudah memberi bukti kehamilan nya pada Rayya, benar benar wanita ular, sangat jahat dan egois"
"Deril juga bodoh sekali mau saja di peralat oleh wanita itu dengan alasan cinta" tukas Tuan Bramantyo
"tapi kita kan belum tau itu anak Deril atau bukan pah, kan wanita itu sudah selingkuh dengan mantan kekasih nya"
"walaupun nanti Rayya meminta cerai dari Deril mama sudah ikhlas pah, kasian Rayya sudah diperlaku kan dengan sangat buruk oleh putra kota"
"mama merasa bersalah sudah meminta kesediaan Rayya untuk mau menikah dengan Deril, dengan harapan Deril bisa berubah"
"dan kenyataan nya Deril malah semakin tidak jelas tingkah nya dan sekarang wanita menuntut pertanggung jawaban dari Deril"
"pah mama tidak mau Deril menikahi wanita itu, bisa jadi itu bukan anak nya Deril" ungkap mama nya Deril
"iya papa juga sudah mencari bukti bukti kalau anak yang dikandung Fina bukan anak Deril, papa jadi malu dengan orang tua Rayya"
"Deril sudah memilih jalan nya sendiri, papa yakin Rayya tidak akan mau melanjutkan pernikahan ini, kasian Rayya dia sudah berkorban untuk membantu kita tapi putra kita sendiri yang tidak tahu diri" terang Tuan Bramantyo
"sekarang kita harus bagaimana pa, mama tidak mau Deril menikahi wanita itu pa" ucap nyonya lena
"biarkan saja Deril mempertanggung jawab kan masalah dia sendiri mah, dia harus menyelesaikan masalah yang terjadi saat ini"
"biar Deril belajar apa itu arti tanggung jawab, selama ini Deril terlalu kita manja, sehingga anak nya menjadi egois dan seenak nya saja dalam bersikap"
"kalau memang itu anak Deril dia harus berani bertanggung jawab, biarkan deril dengan hidup yang dia pilih, kita sudah memberikan jalan yang baik, tapi Deril mencari jalan yang beda dengan apa yang kita berikan"
"kalau bukan anak nya Deril, pasti dia punya cara untuk mengatasi nya, bagi papa sekarang semua serahkan pada Deril, yang pasti papa tidak akan memberikan fasilitas apa pun pada Deril"
"kalau memang anak yang dikandung wanita itu, anak nya Deril, biarkan deril berusaha dan bekerja sendiri untuk menghidupi keluarga kecil nya"
"papa tidak akan membantu nya, paling papa akan membelikan untuk keperluan cucu kita itu, tapi tidak untuk mereka berdua, anak Deril dan wanita itu tidak salah"
" yang salah perbuatan kedua orang tuanya, bila perlu papa akan mengambil hak asuh anak nya Deril, agar hidup nya tidak susah, bagaimana pun dia adalah keturunan Bramantyo" jelas Tuan Bramantyo
"iya pah, mama ikut papa saja, terus sekarang bagaimana?" tanya nyonya Lena
"besok kita akan kerumah mereka, kita akan selesai kan masalah ini secepat nya, biarkan Rayya memilih jalan nya sendiri" jawab Tuan Bramantyo
*Rayya*
Disaat yang sama Rayya dan Deril sedang bicara soal kekasih Deril yang sedang hamil dan menuntut pertanggung jawaban dari Deril
"aku minta maaf Rayya, kamu jadi ikut terlibat dalam masalah aku dan Fina" ucap Deril
"tidak masalah sih buat saya, wajar kalau kekasih anda meminta pertanggung jawaban dari anda, dan soal dia mengirimkan surat ini untuk saya kerumah ini, itu agak berlebihan sih"
"karena saya tidak ada sangkut paut nya dengan masalah yang kalian hadapi sekarang, mungkin kekasih anda mencoba mengancam anda lewat saya" tukas Rayya
"iya sekali lagi saya meminta maaf, saya meragukan kalau anak yang dikandung Fina adalah anak saya, karena disaat yang sama dia juga berhubungan dengan mantan kekasih nya"
"saya sudah menolak nya, dan menyuruh dia meminta pertanggung jawaban kepada mantan kekasih nya itu"
"saya akan melakukan tes dna untuk anak yang dikandung Fina, tapi untuk menikahi nya saat ini, saya tidak akan melakukan nya" jelas Deril
"kalau soal itu saya tidak mau ikut campur tuan Deril, itu urusan anda dengan kekasih anda itu"
"saya akan meminta cerai dengan anda tuan Deril, karena saya tidak mau terlibat masalah yang terlalu jauh, didalam masalah anda dengan kekasih anda"
"silahkan anda selesai kan masalah anda dengan kekasih anda itu, saya harap anda mengerti apa yang saya ingin kan tuan Deril" terang Rayya, membuat Deril terdiam
Dia hanya bisa pasrah mendengar apa yang di ucapkan oleh Rayya, dia tidak bisa meminta Rayya untuk bertahan dalam pernikahan ini, karena memang dia dan Rayya tidak sedekat itu, dan tidak mempunyai hubungan yang baik
Dan disinilah mereka sekarang, diruang keluarga kediaman Deril dan Rayya, mereka berempat duduk disofa itu, dengan pikiran masing masing
"Rayya papa minta maaf atas semua masalah yang terjadi saat ini, papa tidak akan memaksa Rayya untuk meneruskan pernikahan Rayya dan Deril"
"semua keputusan papa serahkan pada Rayya, kamu berhak bahagia nak, terima kasih sudah mau mengabulkan permintaan kami dulu, yaitu menikah dengan Deril, kami minta maaf Rayya, papa dan mama malu kepada orang tua kamu" ucap Tuan Bramantyo
"papa tidak perlu minta maaf pah, semua bukan salah papa dan mama, Rayya ikhlas kok menikah dengan mas Deril, tapi keadaan berkata lain, mas Deril punya jalan nya sendiri" balas Rayya
.smg yg trbaik ya rayya