Kembar 3 Genius Putra Sang Mafia Amnesia

...“Apakah ada yang telah mengancam Mamah?”...

“Katakan pada kami, Mah! Siapa yang berani mengancam Mamah?” Kaisar menekankan agar Mamahnya berkata jujur.

“Benar, Mah! Kami bertiga yang akan mengurusnya untuk Mamah,” imbuh Killian.

“Katakan, Mah! Apakah wanita itu yang mengancam Mamah?” Keenan menunjuk pada keberadaan Eve di sana dengan tatapan tajamnya.

Chia dan yang lainnya jelas tersentuh melihat bagaimana ketiga anak kembar itu berusaha melindungi Mamahnya. Tentu Chia sendiri juga merasa sangat bangga memiliki anak-anak seperti mereka, meskipun dalam masa kehamilan, melahirkan dan membesarkan mereka sampai detik ini Chia sama sekali tidak di dampingi oleh Glenn sebagai suami dan ayah dari ketiga anak kembar itu.

“Hai, apakah aku terlihat seperti penjahatnya di sini?” tanya Eve yang tidak terima atas tuduhan Keenan padanya, “Aku bahkan berulang kali hampir mati untuk menemui kalian seperti ini. Kalian memang putra Tuan muda Glenn, bahkan tatapan dan cara berpikirnya sama persis.” Sambungnya.

“Lalu kau siapa? Kenapa berada di rumahku?” Kaisar maju seakan menantang Eve.

“Kaisar! Keenan! Killian, duduklah dengan tenang jika kalian memang ingin mengetahui siapa wanita ini,” perintah Chia menyudahi perdebatan ketiga anaknya dengan Eve. Lantas ketiganya menurut dan duduk dengan tenang, meskipun tatapan tajam penuh curiga itu masih terlontarkan kepada Eve.

“Dan kau Eve, ceritakan lah apa yang kau ketahui dengan kejadian selama delapan tahun ini.” Kali ini perintah Chia tunjukan untk Eve.

“Baiklah, tapi tolong jangan menyela saat aku tengah menceritakannya. Jika memang ada pertanyaan simpan saja untuk nanti, saat aku sudah menyelesaikan ceritanya,” ujar Eve memberikan peringatan.

“Hmm, silahkan mulai ceritakan apa yang kau tahu,” sahut Chia memberikan waktu untuk Eve.

...Flashback On …....

Delapan tahun yang lalu, lebih tepatnya saat pertarungan antara klan mafia AGRAROZE dengan klan mafia Black Wolf. Saat itu Eve yang hanya bertugas untuk mengamankan sisi utara, tentu saja hanya fokus dengan tugasnya bersama dengan Deandra.

DUAARRR … BLARRR ….

Tiba-tiba terdengar ledakan yang sangat besar dari arah keberadaan Glenn dan yang lainnya. Eve dan Deandra lantas saling melempar pandangan satu sama lain. Lalu keduanya segera berlari menuju ke arah sumber ledakan itu terjadi.

Sesampainya disana, Eve dan Deandra melihat dengan sangat jelas Glenn sudah tidak sadarkan diri dengan darah yang mengucur deras dari kepalanya yang digendong oleh Javas.

Tak lama setelah kedatangan Eve dan Deandra di sana, semua kelompok yang awal terbagi pun akhirnya kembali berkumpul. Begitu juga dengan Jivin yang datang bersama dengan Devon sambil membawa Mamah Mira yang sudah tidak sadarkan diri dalam gendongan Devon. Semua orang tentu shock dan terkejut melihat keadaan Glenn yang sudah terluka parah dan bahkan sudah tidak sadarkan diri sama sekali.

“Apa yang terjadi dengan Tuan muda?” tanya Jivin yang jelas memperlihatkan rasa khawatirnya.

Namun, belum sempat pertanyaan itu terjawab tiba-tiba muncul sekelompok orang yang sama sekali tidak Eve kenal. Akan tetapi, berbeda dengan yang lainnya dimana mereka seperti telah mengenal salah satu orang tersebut.

“Papah!”

Panggilan tersebut berasal dari Devon, hingga dapat disimpulkan bahwa pria yang mengenakan setelan jas mewah itu adalah ayah dari Devon. Ya, Victor Hugo Askarav adalah ayah angkat dari Devon dan Devano. Tetapi perbedaannya Devon mendapatkan nama belakang keluarganya, sedangkan Devano tidak.

Namun, kejadian selanjutnya sama sekali tidak pernah terlintas sedikitpun di kepala Eve saat itu. Dimana Javas berkata, “Tuan, saya telah melakukan sesuai yang anda perintahkan.”

Jelas semua orang tampak sangat terkejut terutama Jivin, Rey, Devano, dan bahkan Devon sendiri. Dan ditengah kebingungan yang terjadi Javas kembali berkata, “Sesuai perintah anda, saya telah berhasil membunuh Tuan Cain dan seluruh keturunannya dan melukai Tuan Glenn.”

Pengakuan Javas sontak mengundang kemarahan Jivin dan anak buah setia Glenn lainnya. Namun, sebelum Jivin melakukan pemberontakannya. Semua anak Tuan Victor sudah mengepung mereka dengan senjata api. Jivin dan Devano nekad untuk memberontak, tapi dengan kejamnya Tuan Victor menembak keduanya. Beruntung luka tembakan itu tidak mengenai organ vitalnya, sehingga keduanya tidak mati detik itu juga.

“Dengar kalian semua! Mulai sekarang klan AGRAROZE maupun AGRA Group berada dalam kendali kekuasaanku. Jika ada diantara kalian yang berniat memberontak ataupun tidak setuju, maka aku akan membunuhnya detik itu juga,” ujar Tuan Victor menegaskan.

“Uhuukkk …” Tepat setelah Victor mengatakan itu, Glenn tiba-tiba tersadar seraya mengeluarkan batuk darah.

“Tuan muda ….”

Jivin dan Devano tampak berusaha untuk mendekati Glenn dengan sisa tenaga dan kesadaran yang dimilikinya.

Akan tetapi, Victor berjalan dan berdiri menghalangi keduanya sembari berkata, “Tidak akan aku biarkan siapapun mengacaukan rencanaku, termasuk anjing setia seperti kalian berdua.”

“Pah … Kami tidak akan mengacaukan rencanamu atau apapun itu. Namun, tolong selamatkan Glenn bagaimana pun juga dia yang selalu ada untuk membantu kita setiap dalam masalah,” pinta Devano sembari memegangi kedua kaki ayah angkatnya itu.

“Benar, kau bisa membunuh kami tapi tolong jangan biarkan Tuan kami mati seperti ini ….”

“Dan menjadi masalah kedepannya, begitu?” sela Victor ketika Jivin ikut memohon untuk keselamatan Tuannya.

“Pah! Apakah permintaan keduanya begitu sulit? Jika Glenn menjadi ancaman Papah di masa depan, maka Devon sendiri yang berjanji akan membunuhnya. Untuk saat ini tolong biarkan Glenn tetap hidup.”

Devon tidak tahan lagi melihat semuanya, bagaimana pun juga dia harus berhasil membujuk sang ayah untuk membiarkan Glenn hidup. Untuk permasalahan selanjutnya dia akan mengurusnya nanti.

Bersambung....