Yun Li An, satu-satunya Jenderal perang wanita kerajaan Choi, dia telah mengalahkan ribuan pasukan musuh setiap kali berperang.
Namun sayangnya dia harus mati di tangan kepala pasukan yang dia pimpin, karena dia tidak menyetujui keinginan Putra Mahkota.
"Jenderal Yun, jangan salahkan aku yang melakukan ini padamu. Tapi salahkan dirimu sendiri, yang membuat Putra Mahkota menginginkan nyawamu!"
Tang Liu An, ketua mafia yang sangat ditakuti oleh banyak kelompok mafia lainnya, karena selalu membuat berbagai senjata dan obat.
Tetapi dia dikhianati oleh anak buahnya yang ingin merebut sebuah cincin penyimpanan yang dia ciptakan. Karena di dalam cincin itu terdapat berbagai senjata dan obat yang berhasil dibuat oleh Tang Li An.
"Di mana ini, dan kenapa aku memakai pakaian seperti ini?"
🍀 Silakan baca tuk kelanjutan ceritanya
Jangan lupa untuk memberi dukungan pada karya-karya Ana
Terima kasih 🙏 😄
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#Bab 35
Tiba di tempat latihan, Pasukan Yun Li An beristirahat. Begitu juga dengan ketiga Prajurit itu.
Meski semuanya beristirahat, tetapi tidak dengan Yun Li An. Dia masih harus membuat obat untuk ketiga Prajuritnya itu.
"Aku harus cepat membuatnya," ucap Yun Li An yang mulai mengambil beberapa bahan obat.
Dengan menggunakan tungku yang dia simpan di dalam gua, Yun Li An mulia merebus semua bahan obat.
Perebusan memakan waktu selama satu jam. Dan karena tidak memiliki waktu lagi, setelah obat itu direbus, Yun Li An langsung memberikan obat itu pada Prajuritnya tanpa harus menunggu dijadikan pil terlebih dulu.
Yun Li An berjalan ke satu bangunan di mana ketiga Prajuritnya berada.
"Jenderal, kau belum tidur?" ucap salah satu Prajuritnya ketika melihat Yun Li An masuk ke dalam ruangan itu.
"Berikan obat ini pada mereka sekarang!"
"Ba...baik Jenderal!"
Salah satu Prajurit itu lalu membangunkan ketiga Prajurit yang terluka, kemudian memberikan tiga mangkuk obat pada ketiga Prajurit itu.
Melihat obat telah diminum, Yun Li An kembali ke dalam gua untuk beristirahat.
Choi Han Min yang melihat itu hanya diam, sambil mengamati wajah Yun Li An yang terlihat sangat lelah.
Tentu lelah, sejak pagi mempersiapkan kapal dan juga senjata untuk berperang melawan Pasukan kerajaan Huang, siang hari dia masih harus mengingatkan posisi kapal dan strategi berperang di tengah laut, dan sorenya berperang bersama Pasukannya.
"Dia wanita yang kuat. Tuan Yun, kau memiliki seorang Putri yang luar biasa. Bahkan sepertinya dia telah melebihi dirimu," ucap Choi Han Min.
[Ayah dari Jenderal Yun merupakan seorang Jenderal kepercayaan Kaisar terdahulu, bukan hanya selalu memberikan kemenangan untuk kerajaan Choi, namun dia juga yang membuat kerajaan Choi menjadi kerajaan besar ketiga dari 10 kerajaan yang ada.
Namun setelah Kaisar terdahulu meninggal, dan Ayah dari Jenderal Yun sakit, kerajaan yang dulu takut pada kerajaan Choi, mulai berulah.
Dan karena keegoisan Kaisar Chen yang sekarang, Ayah Jenderal Yun yang tengah sakit harus menghadapi musuh dan mati setelah berperang.
Yun Li An yang ingin melanjutkan keinginan Ayahnya pun, mau tidak mau menjadi Jenderal perang, untuk menggantikan posisi Ayahnya itu.
Selama pergantian itu, banyak Pasukan yang pergi meninggalkan Yun Li An, karena mereka merasa dia tidak cocok untuk memimpin Pasukan, jadi mereka pun menjadi Pasukan perang Putra Mahkota, karena bujukan Ratu.
Meski saat itu pasukan Yun Li An hanya tinggal 3000 orang, dia terus berusaha membuat Pasukannya yakin padanya, dengan terus memenangkan beberapa perang di perbatasan.
Dan sampai saat ini, dia telah memiliki Pasukan yang sangat besar, memiliki lebih dari tiga token Pasukan, dengan jumlah Prajurit lebih dari 15 ribu orang, yang dibagi dalam empat kelompok].
...----------------...
Keesokan harinya, para Prajurit terlihat sangat terkejut melihat tiga orang kawannya yang kemarin terluka parah dan hampir mati, kini sudah berlari di halaman tempat pelatihan mereka.
"Sepertinya obat yang diberikan oleh Jenderal Yun sangat hebat, lihatlah mereka!" ucap Kepala Pasukan.
"Benar, kemarin mereka terlihat sekarat dan seperti akan mati kapan saja,"
Ketiga Prajurit itu berlari seolah tidak pernah terluka sama sekali. Bahkan terlihat jauh lebih segar dan sehat dari sebelumnya.
Tiga Tabib perang yang melihat ketiga Prajurit itu juga sempat terkejut.
"Sepertinya Jenderal Yun juga memiliki bakat dalam ilmu pengobatan!" ucap salah satu Tabib.
"Benar, kita memiliki Jenderal perang yang tidak dimiliki kerajaan lainnya,"
"Kita harus belajar juga darinya ketika memiliki waktu, agar kita bisa membuat obat seperti dia dan memulihkan para Prajurit yang terluka seperti mereka!"
Ketiga Tabib itu mengangguk dan sepakat dengan gagasan itu.
Sementara itu, Yun Li An dam Choi Han Min sudah berada di dalam aula istana kerajaan, dengan membawa Jenderal perang kerajaan Huang.
"Jenderal Yun, kenapa kau membawa Jenderal perang kerajaan Huang kemari? Seharusnya kau langsung membunuhnya!" ucap Putra Mahkota.
Yun Li An tidak menanggapi ucapan Putra Mahkota, yang dia anggap hanya memiliki otak setengah gram itu.
"Yang Mulia, saya membawa Jenderal perang kerajaan Huang kemari. Anda pasti mengerti apa yang saya maksudkan!" ucap Yun Li An.
"Kerajaan Huang memiliki hasil ikan dan hasil laut lainnya, dan itu cukup melimpah dibandingkan kerajaan kita,"
"Yang Mulia benar, Jenderal perang ini saya yakin adalah orang kepercayaan Raja Huang. Dan saya juga yakin, jika Raja Huang akan melakukan penukaran yang layak untuk mengambil kembali orang kepercayaannya ini,"
Kaisar mengangguk, "Ya, aku mengerti maksud dari perkataanmu. Jika begitu, kau bisa melakukannya. Kau yang berhasil membawanya kemari, jadi hanya kau yang bisa membicarakannya dengan Raja Huang!"
Choi Han Min mengepalkan tangannya dan menatap Kaisar dengan tidak senang, ucapan Kaisar menunjukan jika dia melepaskan tanggung jawabnya sebagai seorang Kaisar, untuk bertemu dengan Raja dari musuh kerajaan.
Sementara Yun Li An tersenyum, "Bagus! Aku memang menunggu kau berkata seperti itu. Jadi aku bisa mendapatkan apa yang aku inginkan dari Raja Huang!"
Yun Li An mengangguk, "Baik, saya akan melakukannya, Yang Mulia. Dan saya pastikan kerajaan ini akan mendapatkan ikan dan hasil laut lainya setiap tujuh hari sekali!"
"Tujuh hari? Apa kau mengira kami...."
"Yang Mulia Putra Mahkota, Pasukanmu tidak bisa menangani pasukan kerajaan Huang. Jadi, aku mohon untuk tidak ikut berbicara dalam hal yang sama sekali kau tidak mengerti!" Choi Han Min menatap sang Kakak dengan dingin.
Mendengar Choi Han Min memanggil Kakaknya dengan sebutan 'Yang Mulia', Kaisar Choi terkejut.
"Pangeran kedua, apa yang kau katakan? Dia adalah Kakakmu, mengapa kau memanggilnya..."
"Yang Mulia, saya berdiri di sini bukan sebagai Pangeran kedua kerajaan Choi. Melainkan sebagai orang kepercayaan Jenderal Yun, yang telah bersama-sama memenangkan peperangan itu. Jadi, saya tidak memiliki keberanian untuk memanggilnya dengan sebutan Kakak,"
Semua orang yang ada di dalam aula itu tersentak dengan penuturan Choi Han Min, yang menurut mereka ucapan itu menandakan jika Pangeran kedua benar-benar memisahkan diri dari apa yang ada di dalam istana.
"Tidak! Kau tetap Pangeran kedua, kau dan Putra Mahkota adalah saudara yang tidak bisa dipisahkan dan tidak bisa dibandingkan dengan apapun!" seru Ratu yang memasuki aula istana.
Yun Li An menatap Ratu yang baru kali ini dia temui, "Jadi dia Ratu yang lebih mengutamakan Putra Mahkota,"
Ratu berjalan mendekati Choi Han Min lalu menatapnya.
"Kau harus kembali ke istana!" ucap Ratu pada Pangeran kedua.
"Yang Mulia Ratu, saya tidak akan melakukannya,"
"Ya.... Yang Mulia Ratu?"
"Demi Yang Mulia Kaisar dan Yang Mulia Ratu, selama lebih dari tujuh tahun saya sudah berdiri di belakang saudara kembar saya, membantunya dalam segala hal yang tidak bisa dia lakukan. Jadi, sudah saatnya saya memilih menjadi diri saya sendiri dan hidup di luar istana. Memberikan kesempatan padanya untuk berusaha menjadi seorang Kaisar yang baik kelak!"
Perkataan yang bagaikan pedang tajam itu berhasil membuat Kaisar dan juga Ratu terdiam, serta membuat Putra Mahkota mengeratkan rahangnya.
Apa yang dikatakan oleh Choi Han Min benar, selama ini dialah yang sudah melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh Putra Mahkota.
Namun meski dia sudah bekerja keras, semua yang dia lakukan tidak pernah dianggap. Dan yang mendapat pujian tentu saja Putra Mahkota.
Kini Yun Li An mengetahui salah satu alasan Choi Han Min, yang ingin berada di garis depan bersamanya dan juga pasukan khususnya.
Memiliki kedua orang tua yang seperti itu, dan juga saudara yang tidak bisa menghargai apa yang telah dilakukan oleh saudaranya yang lain, memang sudah seharusnya ditinggalkan.
Semangat 💪
terus sekarang dah mau perang baru ngomong gitu .
plin plan banget sih
yang kayak gitu mau di jadiin ratu hadeh dijamin tuh kerajaan bakal banyak aturan yang plin plan🙄😒😣😣😣
dr awal muncul ga suka jd pasangan wu.. tp mau gimana jodoh di tgn othor.