Wulandari adalah gadis desa biasa yang mencoba mengais rejeki di ibukota sebagai seorang pengasuh anak.
Siapa sangka, majikannya adalah seorang pengusaha muda tampan yang memimpin sebuah perusahaan besar di ibukota yang memiliki seorang anak laki-laki.
Wulan seperti terjebak dalam cinta yang rumit, bagaimana mungkin dia begitu lancang mencintai tuannya yang bahkan masih memiliki seorang istri.
Begitu banyak hal rahasia yang tak terduga.
Wulan bimbang apakah harus memperjuangkan cintanya ataukah cukup tahu diri untuk mundur.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GendAyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.09
"mari nyonya saya bantu" kata Wulan sambil mendekatkan kursi roda ketepian ranjang.
Dengan sangat terpaksa Andini membiarkan Wulan membantunya.
Dengan telaten Wulan membawa Andini ke kamar mandi dan membersihkan tubuh Andini yang basah karena air kencingnya sendiri.
Tapi tatapan mata Andini benar benar tidak bersahabat,seakan siap untuk mencabik-cabik.
Wulan berusaha tidak memperdulikan sikap Andini padanya,dan menganggap ini sebagai bagian dari tugasnya.
'BYURRR'
Tiba-tiba Andini mengguyurkan air kewajah wulan,entah mengapa emosi wanita itu seakan meledak.
Ditariknya rambut Wulan sampai gadis itu mengaduh.
Wulan begitu terkejut atas perlakuan yang didapatinya dari sang nyonya rumah yang bahkan tengah dibantunya.
"Kamu wanita sialan, pura pura jadi pengasuh anakku cuma ingin mengambil Jason ku kan? Haahhh?" Tangan Andini mencengkeram kuat rambut Wulan.
"Ap..apa maksud nyonya ?"tanya Wulan sambil berusaha melepaskan rambutnya dari tangan Andini.
"Kamu pikir aku tidak tahu, berapa banyak wanita murahan macam kamu yang pura pura bekerja disini hanya untuk menggoda jasonku?" Andini mulai berteriak.
"Jangan pernah mimpi kamu!!" Hardik andini semakin keras.
"Tidak nyonya,saya tidak punya niat seperti itu" kata Wulan dengan suara bergetar, tangannya berusaha melepaskan tangan andini dari rambutnya.
"Bohong!! Kamu sama seperti pengasuh pengasuh anakku sebelumnya yang berusaha menggoda jasonku" Andini berteriak-teriak seperti orang gila.
Jika saja kamar mandi itu tidak kedap suara,pasti suaranya sudah memecah seluruh penjuru lantai atas.
"Tidak nyonya,bagaimana mungkin saya menggoda suami nyonya. Saya cuma bekerja disini" jawab Wulan sambil terus meringis kesakitan.
Untuk ukuran wanita yang tengah sakit,bahkan lumpuh dan terlihat tidak berdaya, cengkeraman tangan Andini benar benar kuat.
"Suami...hahahaha...kamu benar,suamiku...Jason suamiku..hahahaha" Andini bahkan tertawa tawa mendengar Wulan menyebut Jason suaminya.
Wulan benar benar tidak mengerti apa yang terjadi kepada Andini,tiba tiba marah dan tiba tiba tertawa membuat Wulan begitu ngeri.
"Baiklah,kali ini aku melepaskanmu" Andini melepaskan cengkeramannya terhadap rambut Wulan.
Andini masih terus menatap tajam pada Wulan yang tengah membantunya. kemarahan masih terpancar dari sorot matanya. Wulan ingin sekali mengabaikan sikap Andini,tapi sejujurnya dia sangat takut mendapati perlakuan seperti itu.
Wulan bergegas menyelesaikan tugasnya dan ingin segera kembali kebawah.
Saat turun dari tangga bi Irah menyambut Wulan dengan banyak pertanyaan.terlebih melihat tubuh Wulan basah dia tahu pasti terjadi sesuatu.
"Maafin bibi neng,gara gara bibi pergi neng jadi musti gantiin bibi ke kamar nyonya"
"Ini neng Wulan diapain sama nyonya bisa basah kuyup gini?" Tanya bi Irah memberondong Wulan.
"Gakpapa kok bi,lagian den Rayyan juga udah tidur makanya bisa bantuin gantiin bibi, tadi juga tuan bilang gitu kalo bibi gak ada nyonya bisa minta tolong ke Wulan juga" kata Wulan.
"Emang tadi bibi kemana sih?"
"Itu bibi ke ATM sebentar dianter pak Amat, transfer uang buat cucu, tadi dikabarin cucu masuk rumah sakit" jelas bi Irah.
"Oh gitu,yang sabar ya bi, sekarang bibi istirahat aja Wulan juga mau tidur" kata Wulan sambil menepuk bahu Bi Irah.
Keduanya akhirnya masuk kedalam kamar masing-masing.
Wulan mengganti pakaiannya dengan pakaian yang kering.
Kemudian direbahkan tubuhnya keatas ranjang.
Badannya beristirahat, tapi pikirannya masih dipenuhi dengan begitu pertanyaan.
Apa yang sebenarnya terjadi pada Andini ?
Kenapa nyonya nya itu sampai mengalami kelumpuhan?
Kenapa tuannya begitu dingin terhadap istrinya sendiri?
Kenapa Andini begitu marah tanpa sebab tadi terhadap Wulan?
Dan kenapa tadi Andini tertawa seperti orang gila ketika Wulan menyebut Jason suaminya?
Bukankah mereka suami istri?
Pertanyaan-pertanyaan itu begitu mengganggu pikirannya.
Sampai Wulan tidak menyadari hari menjelang tengah malam,dan kantuk akhirnya memaksanya untuk membawanya kedalam mimpi.
cape deh dengan kebodohannya
Harusnya dia menerima Raymond sebagai suami dan takdir yang terbaik baginya, bukan malah napsu ingin memiliki Jason yang tdk mencintainya
Perempuan kufur nikmat /Awkward/
aq penasaran lho ending nyaaa...? 🤔