Larisa gadis yang sederhana,diam-diam mencintai sahabatnya sendiri,Larisa bersahabat dengan 2 lelaki sejak mereka duduk di bangku SMP.Keluarga mereka sudah saling mengenal baik satu sama lain,kedua sahabat larisa berasal dari keluarga yang cukup kaya dan juga terpandang.Sementara Larisa hanya anak dari seorang karyawan yang bekerja di perusahaan salah satu sahabatnya.
Sampai akhirnya ada satu peristiwa yang membuat Larisa menjadi pengantin dari sahabat yang ia cintai,diam-diam.
Larisa pikir,ia akan bahagia,karena menikah dengan orang yang ia cintai,tapi ternyata tidak..
penasaran dengan kisah Larisa???
Baca selengkapnya di novel ini yaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Davin semakin dibuat gila karena aroma harum yang keluar dari rambut milik Larisa,Davin berusaha mengendus aroma nya tersebut.
Tiba-tiba ia berkhayal,berada dekat dengan Larisa dan mencium rambut milik Larisa.
Davin tersadar,kemudian memukul-mukul pelan kepalanya sendiri.
Larisa heran melihat tingkah Davin.
"Kamu kenapa Vin?,sakit kepala?,sini biar aku periksa."Ucap Larisa memberikan perhatian terhadap Davin.
"Gak...aku gak papa kok,emang kamu tau dari mana aku sakit kepala?"Tanya Davin.
"Kamu aneh banget sih!...aku kan dokter Vin,ya aku tau lah,apalagi kalo aku periksa,aku bisa tau lebih detail masalah kesehatan kamu."Jawab Larisa.
"Iyaya...kok aku bisa lupa."Davin menggaruk kepala nya yang sebenarnya tidak gatal.
"Kamu mau tidur di sofa lagi?".
"Emang kenapa kalo kita tidur seranjang?".
"Aku tau,dihati kamu masih ada Bella,aku juga gak akan maksain kamu,buat melakukan hal itu sama aku,meskipun sekarang aku sudah jadi istri kamu,dan aku juga berhak mendapatkan hal tersebut dari suami aku."Ucap Larisa.
"Kamu gak perlu tidur di sofa lagi,sampai kapan kamu tidur di sofa?,badan kamu pasti sakit-sakit dan gak nyaman."Ucap Larisa Lagi.
Setelah itu Larisa meninggalkan Davin sendiri di ruang televisi,di dalam kamar mereka.
Larisa melangkah ke arah kasur,dan merebahkan dirinya diatas kasur milik Davin,yang kini menjadi miliknya juga.
Davin merasa tersentuh dengan kebaikan hati Larisa,padahal Davin sudah bersikap acuh terhadap Larisa tadi.
Tapi Larisa masih berbuat baik,dan memberikan Davin perhatian.
Setengah hati nya menjadi dilema lagi,tidak seharusnya ia melukai hati wanita sebaik Larisa.
Apalagi Larisa tidak memiliki salah apapun padanya dan juga pada Bella.
Karena ia merasa mengantuk,ia pun mematikan televisi dan merebahkan dirinya diatas kasur yang sama dengan Larisa.
Davin melihat punggung Larisa,Larisa tidur memunggungi dirinya,Davin menempatkan bantal guling di tengah-tengah antara dirinya dan juga Larisa,sebagai pembatas.
Tidak menunggu waktu lama,Davin pun tertidur,sementara Larisa belum juga tertidur,setetes air mata jatuh dari salah satu sudut mata nya.
"Kamu sangat mencintai Bella Vin,,,bahkan untuk pergi berbulan madu sama istri kamu aja,kamu harus minta izin dulu sama orang lain".
"Aku tau Bella dulu adalah kekasih kamu,tapi itu dulu,sebelum kamu menikah dengan aku,gak seharusnya kamu meminta izin kepada Bella Vin."Bathin Larisa.
Setelah itu Larisa pun akhirnya tertidur.
...****************...
Pagi harinya Larisa terbangun,ia merasakan ada sesuatu yang menahan tubuhnya,rasanya sangat berat,Larisa membuka perlahan kedua matanya.
Terkejut melihat Davin yang sudah berpindah posisi,berada dekat sekali dengan dirinya,dan juga memeluk Larisa.
Dengan perlahan Larisa melepaskan pelukan Davin dari tubuhnya,ia tidak ingin membangunkan Davin,dan membuat Davin malu,karena mendapati dirinya memeluk Larisa.
Larisa tidak ingin Davin berubah fikiran lagi,dan sama sekali tidak ingin tidur seranjang dengan Larisa.
Setelah berhasil melepaskan pelukan Davin dari tubuhnya,Larisa langsung ke kamar mandi dan mencuci wajahnya.
Kemudian Larisa berjalan keluar dari kamarnya,Larisa hendak membantu sang mertua.
"Bundaaa..."Sapa Larisa,melihat sang mertua sedang masak berdua di dapur bersama bibi.
"Haiiii sayang...Kamu udah bangun?"Ucap Bunda Davin.
"Aku kesiangan yaa bangun nya bund..."Larisa merasa tidak enak terhadap mertuanya tersebut.
"Gak kok,malah ke pagian sayang...biasanya kan pengantin baru jam begini masih di dalam kamar".
"Iya kan bi?"Bunda Davin bertanya kepada bibi,sengaja menggoda sang menantu.
Larisa tersenyum dan tersipu malu.
"Pagi ini bunda masak sarapan apa?"Larisa melihat ke arah masakan yang sedang di masak oleh mertuanya tersebut.
"Bunda bikin nasi goreng seafood nih,bunda kamu bilang,katanya kamu kalo pagi suka sarapan nasi goreng seafood."Jawab bunda Davin.
"Yaa ampunn bunda...gak usah repot-repot bund.aku bisa ber adaptasi kok sama kebiasaan bunda,ayah,dan juga Davin disni."Jawab Larisa.
Ia merasa tersanjung karena mertuanya begitu perhatian dan memperhatikan kesukaan dirinya.
Larisa langsung merangkul mertuanya tersebut dari belakang.
"Makasih yaa bunda...aku jadi gak terlalu sedih dan merasa kesepian,karena berpisah dari bunda dan juga ayah aku."Ucap Larisa.
"Iya sayang...sama-sama,mulai sekarang,jangan sungkan sama ayah dan bunda disini yaa,kalo kamu butuh apapun,kamu bisa bilang sama ayah dan juga bunda."jawab bunda Davin.
"Okey bunda...terus Larisa bantu ngapain nih?"Larisa bertanya,ia sudah berada lagi disamping mertuanya tersebut.
"Hmmm apa yaaa."Bunda Davin menaruh telunjuk nya pi pinggir keningnya.
"Bangunin Davin aja gih,atau kamu mandi aja dan siap-siap".
"Bunda sama bibi,bisa kok selesain ini berdua."Jawab bunda Davin.
"Tapi bund-...".
"Gak papa,udah buruan sanah,siap-siap dan bangunin Davin."Ucap bunda Davin Lagi.
Setelah itu Larisa pun kembali berjalan masuk ke dalam kamarnya.
Larisa berjalan mendekati tempat tidur mereka,Larisa berdiri di samping kasur sambil memandangi wajah Davin yang masih tertidur lelap.
Tiba-tiba saja Layar ponsel milik Davin menyala,ia bisa melihat notif pesan yang masuk.
Larisa melihat sekilas notif tersebut,dari my love.
Larisa tau,itu pasti dari Bella,tidak lama,ponsel Davin pun berbunyi,Larisa segera ke ruang ganti,mengambil pakaian ganti nya dan masuk ke dalam kamar mandi.
Larisa sengaja tidak ingin membangunkan Davin,karena pasti Davin akan bangun sendiri,ketika mendengar suara dering ponselnya tersebut.
...****************...
"Ya halo,ini masih pagi,kenapa pagi-pagi sudah mengganggu."Ucap Davin,dengan mata yang masih tertutup,ia tidak tau,jika yang menelpon dirinya adalah Bella.
"Ohhh jadi aku ganggu kamu yaa,berapa ronde semalam."Jawab Bella.
Davin langsung membuka lebar matanya,ia terkaget karena ternyata Bella yang menelpon dirinya.
Davin melihat ke sekitar kamarnya,tidak ada Larisa.
"Maaf sayang...aku gak tau kalo kamu yang nelpon,aku masih ngantuk banget,jadi aku belum bener-bener buka mata."Jawab Davin.
"Alasan!!!...Kalian berapa ronde semalam?,tega yaa kamu Davin,aku disini semalaman gak bisa tidur karena mikirin kamu".
"Tapi kamu justru senang-senang sama istri kamu itu,ingat yaa Davin,kamu bilang,kamu masih cinta dan sayang sama aku".
"Kalo gitu kamu harus buktiin ke aku."Ucap Bella,setelah itu Bella mematikan sambungan telpon mereka secara sepihak.
Davin meremas rambutnya dengan kedua tangannya,ia merasa stress,karena pagi-pagi sudah membuat Bella badmood dan juga marah terhadap dirinya.
"Kenapa pake acara gak ngeliat dulu yang nelpon sih nih mata,Bella kan jadi salah paham dan jadi marah lagi."Ucap Davin menyalahkan mata nya sendiri,yang sulit terbuka saat mengangkat telpon dari Bella tadi.
Bersamaan dengan itu,Larisa keluar dari kamar mandi,sudah lengkap dengan pakaian kerjanya.Larisa berjalan ke arah meja rias yang berada di depan kasur mereka.
Larisa berpura-pura tidak perduli terhadap Davin.
Sementara Davin langsung bangkit dari tidurnya,dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi.
Larisa menghela nafasnya perlahan,setelah itu dirinya berjalan ke ruang ganti,dan memilihkan pakaian ganti untuk Davin.
Larisa meletakkan pakaian tersebut ke atas tempat tidur Davin,saat Davin keluar dari kamar mandi,Davin pasti bisa melihat pakaian yang sudah ia siapkan untuknya...
siap-siap sakit hati kau Vin...
menghadiri pernikahan mantan istri dengan sahabat sendiri....😅
tapi Larisa yang baik malah tersakiti terus...
apakah selamanya hanya akan diajak ajakin Bella...
CEO kok bdh sih.. ijazahnya dapat beli ya...
harusnya kali ini jangan gengsi vin... minta tolong sama ayah dan bunda. mereka lebih pinter dari pada kamu...