Seorang gadis cantik berusia 22 tahun ikut dengan bibinya bekerja sebagai seorang pembantu di rumah besar milik keluarga kaya raya untuk membantu perekonomian keluarganya.
.
Di sisi lain seorang pria tampan berusia 29 tahun yang terkenal akan sikap dingin, cuek dan irit bicara itu tak segan-segan melakukan hal kasar kepada orang yang dia anggap hama, namun pesonanya jangan pernah diragukan lagi.
Namun karena sebuah kesalahpahaman membuat adanya pernikahan antara pembantu dan juga anak majikannya itu.
Entah bagaimana nasib gadis cantik itu setelahnya, apakah dia akan bahagia dengan pernikahan ini atau malah ternyata neraka yang dia ambil???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PMTM BAB 34_Mengubah Panggilan
KALAU ADA TYPO BOLEH LANGSUNG KOMEN DI PART-NYA YAAAA
🥕🥕🥕
Setelah puas dengan penyiksaan nya Gavin pun pergi dari sana menyisakan wanita itu sendirian dengan para bodyguard nya menunggu perintah selanjutnya.
Simon: [Halo Vin, ada apa?]
Gavin sekarang berada di mobil dan menghubungi sahabatnya itu karena ada kerja sama yang harus dia jalin.
^^^Gavin: [Gw ada pelayan baru nih, siapa tahu club lo butuh orang tambahan.]^^^
Yap Gavin berencana menjual wanita itu ke club' milik sahabatnya itu karena bagaimana pun di sana cukup banyak orang orang j*lang seperti Nila jadi tidak ada salahnya bukan jika Gavin mempermudah Simon mencari pekerja s*x tambahan.
Simon: [Wah boleh banget dong, bawa ke sini aja kebetulan juga besok malam bakalan ada pesta di sini dan bakalan butuh pekerjaan tambahan.]
^^^Gavin: [Anak buah gw bakalan bawa tuh wanita ke sana, gw harap lo manfaatin dia.]^^^
Setelah mengucapkan itu Gavin menutup telepon nya dan seringai di bibirnya pun tampak membuat siapa pun bergidik ngeri melihat nya.
"Max kita kembali ke apartemen." perintah Gavin.
"Baik tuan muda."
Max pun mengemudikan mobilnya ke apartemen sesuai penting Gavin, Gavin memilih untuk tidak kembali ke kantor karena terlalu malas, dia memilih mengerjakan pekerjaan nya di apartemen saja.
Di sisi lain Nila sekarang berada di club' milik Simon, di sana dia baru saja sampai dengan di geret oleh dua bodyguard milik Gavin dan langsung menghadap ke Simon.
"Kau bukannya pembantu di mansionnya Gavin?" tanya Simon penuh pertanyaan, dia bingung kenapa juga Gavin mengirimkan pembantu nya ke sini.
Dia pun menghubungi Gavin dan tak lama Gavin menjelaskan permasalahan nya dan hanya di angguki oleh Simon mengerti, setelah itu dia menutup telepon nya dan melihat dengan seksama ke arah Nila yang masih terduduk lemas sambil terus menangis.
"Makanya jangan pernah berharap kalau sudah tahu hasilnya." seru Simon merasa malang dengan nasib pembantu itu, namun dia juga merasa geram juga karena perbuatan dari pembantu s*alan itu.
"Aku dengar kau sudah sering menjajakan tubuhmu jadi aku minta kerja sama mu untuk melakukannya dengan serius juga kali ini." ucap Simon dengan serius, kalau sudah membahas soal kerja maka Simon dan yang lainnya begitu serius sekali.
"Tuan tolong jangan." seru Nila yang aduhai menangis.
"Ck kau memang pantas mendapatkan nya." seru Simon.
"Bawa dia ke ruang ganti dan suruh Nesi untuk mendandani wanita ini." sahut Simon lagi sebelum dia pergi dari sana.
"Tuan tolong jangan, jangannnn!" teriak Nila berusaha memberontak dari cengkraman bodyguard milik Gavin.
Malang sekali nasib mu Nila yang harus berurusan dengan banyak pria hidung belang, semua itu karena perbuatan mu sendiri, jadi jangan pernah macam-macam dengan hal hal seperti itu karena bagaimana pun nasib tidak ada yang tahu.
.
Tak terasa satu minggu berlalu dan hari ini adalah anniversary mama Mira dan papa Angga, Kyra dan Gavin udah siap dan akan menuju ke hotel tempat mereka mengadakan acara.
"Mas." panggil Kyra setelah mengganti pakaian nya dengan gaun yang sudah di pilihkan Gavin sebelumnya.
Gavin yang dari tadi menunggu di bawah dengan memainkan hp pun langsung melihat ke sumber suara dimana di sana sudah ada yang istri yang terlihat begitu cantik sekali.
Pandangan mata Gavin terus tertuju ke arah Kyra sampai sampai dia terbengong di buatnya, sedangkan Kyra yang melihat sang suami terus melihatnya pun merasa gugup dan salting.
"Jelek ya mas, apa aku ganti aja?" tanya Kyra takut dia terlihat jelek dan memalukan nantinya.
"Eh enggak, kamu cantik banget." ucap Gavin menyimpang hp nya dan menuju ke arah sang istri.
CUP
Dia mengecup singkat bibir tipis sang istri yang rasanya ingin dia lahap saja, jika ini bukan acara orang tua nya mungkin Gavin tidak akan berangkat dan memilih mengurung sang istri di kamar saja.
"Mas," protes Kyra karena ciuman mendadak sang suami.
"Cantik. Ayo!" seru Gavin menggandeng tangan sang istri menuju ke mobil yang sudah terparkir rapi di basemen, di sana ada pak Ilham yang menyetir dan di sampingnya ada Max.
Sengaja memang mama Mira memilihkan baju yang cocok untuk tema kali ini untuk anak mantu nya sehingga baju keluarga Ivander nanti terlihat sama, karena itu memang keinginan mama Mira dari dulu.
"Ayo, sayang." ajak Gavin tiba-tiba mengubah panggilan nya membuat Kyra diam kaku.
"Kenapa diam saja, ayo." ajak Gavin sambil mengulurkan tangan nya, Kyra pun tersadar dan menggenggam tangan tersebut.
Jangan tanya bagaimana terkejutnya Max mendengar tuan muda nya itu memegang istrinya begitu mesra, bahkan Max yang sudah lama bersama Gavin baru pertama kalinya mendengar panggilan itu keluar dari mulut Gavin.
Gavin menghiraukan dan langsung menuju ke tempat acara, dia menggenggam tangan sang istri yang berada di lengannya begitu erat seperti tidak ingin Kyra pergi, di ikuti oleh Max yang berada di belakangnya.
Semua mata tertuju ke pada pasangan suami istri itu, banyak tatapan kagum yang mereka berikan kepada Gavin karena penampilan begitu tampan, karismatik sekali, dan gagah membuat siapapun ingin berada di sampingnya.
Namun banyak pula yang bertanya-tanya siapa wanita itu karena memang pernikahan mereka tidak di publish di media sehingga banyak yang tidak tahu.
Rekan rekan media yang datang pun sempat kebingungan namun ini akan menjadi berita terhangat nantinya sehingga sejak pasangan itu turun wartawan sudah mulai mengabadikan moment tersebut.
Kyra yang tidak pernah tersorot lampu kamera seperti itu pun merasa gugup, namun untung ada sang suami yang menggenggam nya begitu erat dan menyakinkan nya kalau semua akan baik baik saja, Gavin juga memeluk erat pinggang sang istri agar Kyra tidak takut lagi.
Setelah itu mereka pun sampai di pintu ballroom yang begitu besar dan megah sekali, bahkan Kyra hanya bisa melongo melihat betapa besar pintu tersebut.
Baru masuk nuansa eropa langsung terasa seperti di kerajaan kerjaan eropa sana, karena emang mama Mira yang memilih tema tersebut untuk kali ini, di sana juga sudah banyak rekan bisnis yang hadir memenuhi undangan dari mama Mira dan papa Angga.
"Ayo." ajak Gavin membawa Kyra pergi dari ruangan tersebut dan menuju ke sebuah ruangan tak jauh dari ballroom, saat di buka di sana ada mama Mira dan papa Angga yang menunggu acara di mulai.
"Sayang." seru mama Mira saat melihat anak dan mantunya datang.
"Selamat hari jadi pernikahan ma, pa." ucap Gavin dan Kyra menghampiri mama Mira dan papa Angga.
Tak lupa Kyra juga memberikan sebuah bingkisan yang dia beli sendiri di mall, ya walau tetap menggunakan uang sang suami, dia membeli sebuah tas mewah dan juga jam tangan, awalnya dia mencari yang murah saja agar tidak menghabiskan uang sang suami namun Gavin malah mengajak dirinya menuju ke sebuah mall dengan barang barang branded nya dan menyuruh Kyra untuk memilih apapun kado nya sehingga Kyra pun pasrah dan menghabiskan uang sang suami, padahal tujuh turunan pun uang Gavin tidak akan habis.
.
.
Bersambung.....
...ULASAN DAN BINTANG LIMA NYA🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
...HADIAHNYA 🎁🌹☕...
Lapor dong sama mmh mertua kalo ada yg jahatin jngn didiem8n aja,jadinya ngelunjak
aq kira mau di apai!!!