Sudah jatuh tertimpa tangga itu lah pepatah yang pantas untuk Raya saat ini.
Pengabdian seorang istri tapi tak sedikit pun di hargai oleh Fadil sang suami.
Tak hanya sampai di situ derita Raya,Fadil menalak nya di saat dia baru selesai keguguran dan secara terang-terangan sang suami membawa selingkuhan nya kerumah.
Perasaan Raya hancur mentalnya di hajar habis-habisan oleh sang suami dan mertua yang menyalahkan nya atas kematian sang anak.
Bagaimana kelanjutan kisahnya.
Apakah Raya mendapatkan pengganti sang Suami atau justru memilih menyendiri?
Akan kah ada solusi untuk Raya setelah mengalami siksaan batin ini?
Yuuk baca di novel terbaru ku ibu susu untuk Mikhayla...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Orang ke tiga
"Enak,, ternyata mbak pinter masak ya"puji Haris
"Cuma telor biasa mas saya rasa siapa saja juga bisa membuat nya"
"Belum tentu mbak karena beda tangan beda rasa meskipun hanya sebutir telur cara masak juga mempengaruhi rasa loh mbak"sahut Haris dan diangguki Raya setuju dengan ucapan ayah satu anak ini.
"Lain kali saya harus coba masakan mbak Raya yang lain seperti nya mbak Raya memang sudah terbiasa masak bisa di bilang jago"
"Nggak juga mas saya hanya ibu rumah tangga biasa,cuma bisa masakan kampung soalnya dari kampung sih" ujar Raya sambil terkekeh kecil dan Haris memperhatikan nya tanpa berkedip karena senyuman Raya sangat manis.
"Mas Haris kenapa liatin nya begitu, nggak enak ya masakan nya?"
"Enak kok,tadi kan saya sudah bilang enak senyum mbak Raya manis" jujur Haris membuat Raya tersipu malu.
"Hmmmm ......." deheman kuat membuat kedua nya gelagapan karena bu Tati datang.
"Mama" sapa Haris
"Enak-enakan kamu di rumah ya sementara anak saya banting tulang kerja di luaran sana,kamu dengan asyik nya makan di meja makan ini"omel bu Tati membuat Raya menunduk dan segera pergi.
"Saya sedang makan ma"
"Kenapa kamu nggak kerja? Mau lari dari tanggung jawab kamu?"
"Ma tadi pengasuh Mikhayla datang telat dan saya pikir nggak datang jadi saya tutup bengkel lebih awal"jelas Haris
"Alah alasan kamu bilang saja kamu itu memang pemalas, bagaimana bisa Hilda bertahan dengan lelaki seperti kamu yang nggak ngasilin apa-apa"
"Ma,saya di sini juga kerja ya, kebutuhan di rumah ini saya yang memenuhi nya jadi mama tidak bisa ikut campur rumah tangga saya terlalu dalam" marah Haris,kali ini habis sudah kesabaran nya karena sang mertua selalu menyalah dirinya.
"Kebutuhan apa? Kebutuhan perut kamu" tunjuk bu Tati
"Perempuan itu nggak bisa tiap hari cuma di kasih makan telor dadar begini ya Haris,Hilda saya lahirkan dan saya besarkan dengan penuh kasih sayang, apa pun permintaan nya saya usahakan tapi sejak dia menikah dengan kamu anak saya susah"tekan bu Tati
"Kalau tau hidup nya akan susah seperti ini saya tidak akan mau menyerahkan Hilda sama kamu, lelaki pemalas!"
Haris menghela nafas panjang mendengar ocehan sang mertua, nafsu makan nya tiba-tiba menghilang dia meneguk air di dalam gelas nya lalu segera pergi.
"Lelaki miskin!" ketus bu Tati
Bu Tati segera memeriksa kamar Mikhayla dan melihat Raya yang sedang menyusui bocah perempuan itu.
"Jadi kamu pembantu baru di rumah ini?" tanya bu Tati
"Pengasuh bu" jawab Raya meluruskan siapa dirinya.
"Iya apalah namanya, pengasuh kan juga pembantu anak saya,kamu harus hati-hati jaga cucu saya jangan sampai lecet,kalau terjadi apa-apa dengan cucu saya,saya akan penjarakan kamu,kamu tau anak saya Hilda itu wanita hebat,karir nya bagus jadi jangan macam-macam" ingat nya membuat Raya mengangguk kecil.
"Oh ya saya pulang dulu tadi hanya mampir sebentar mau lihat Mikhayla saja" pamit nya
Raya menghela nafas lega karena bu Tati segera pulang.
"Kamu ngompol banyak ya sayang,ganti dulu ya popok nya" ucap Raya sambil tersenyum kecil pada Lala.
"Wah... banyak banget pipis nya sampe tumpah-tumpah begini,kenapa nak takut sama Nenek kamu tadi,dia bawel?" tanya Raya sambil terkekeh geli
"Iya bawel, lebih bawel dari nenek lampir" sahut Haris membuat Raya terkejut.
"Ma-af Ma-s sa-ya nggak-"
"Nggak papa mbak memang mertua saya begitu, kuping saya saja sampai sumpek dengarin ocehan nya"potong Haris
"Nggak boleh gitu mas dia kan mertua mas Haris"
"Benar dia mertua saya tapi terlalu ikut campur urusan saya dan istri mbak,kalau rumah tangga sudah ada orang ketiga pasti sulit untuk di selamatkan mbak" ucap Haris membuat Raya terdiam, tiba-tiba pikiran raya pada mertua nya yang menjadi orang ke empat dalam rumah tangga nya karena ketiganya Yuni.
semoga lekas sehat kembali Thor...