Ibu kandung Amora menikah dengan seseorang yang usianya jauh lebih muda dibanding dirinya.Dari pernikahan tersebut membawa kebahagiaan baginya namun tidak dengan putri sematawayangnya.Amora merupakan putri tunggal dari pasangan Felicia dan Ferdian.Ferdian meninggal dalam kecelakaan tunggal saat pergi keluar kota untuk melakukan perjalanan bisnis.
Awal petaka dimulai saat Felicia pergi ke luar kota untuk melakukan perjalanan bisnis.Athur ayah angkat Amora yang diam-diam mencintai Amora berusaha melecehkan Amora disaat dia dan Amora hanya hanya berdua saja dirumah.
Namun Berung kebusukan athur terbongkar dan seseorang datang menyelamatkan Amora dari kebejadan ayah tirinya.
Dari kejadian tersebut Amora berakhir dipersunting oleh laki-laki yang menyelamatkan yang notabennya adalah bos Amora di kantor.
bagaimana kelanjutan ceritanya?
Ikuti kisah Amora, disini akan ada ketegangan,air mata, pengorbanan dan menguras banyak emosi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 5 Tukar posisi
Amora baru tiba dirumahnya langsung disambut oleh senyum athur yang sudah entah sejak kapan berdiri diambang pintu dengan tangan yang disilangkan didepan dada.
" Minggir!" Ucap Amora.
" Berjanjilah dulu kepadaku untuk tidak bercerita apapun pada ibumu tentang apa yang terjadi pagi tadi." ucap athur.
" Kamu pikir saya akan menuruti permintaan konyol kamu ini!" sentak Amora.
Dadanya naik turun hampir saja terpancing emosinya mendengar apa yang athur ucapkan.
" Coba saja kalau mau,apa kamu fikir ibumu akan percaya begitu saja denganmu Anakku sayang!" athur menekankan kata anakku sembari tangannya terulur hampir menyentuh dagu Amora.
" Singkirkan tangan kotormu itu dari wajahku wahai suami otak selangkangan ibuku!" Sindir Amora yang rupanya didengar oleh ibunya.
" Amora!" seru Felicia.
" Apa!mau membela laki-laki ini?" wajah Amora merah menahan amarah.
plaaak
" Jaga batasanmu! Horamti dia sebagaimana kamu menghormati ayahmu dulu.Dengan kamu tidak menghormati dia sama saja kamu tidak menghormati bunda sebagai ibumu." Ucap Felicia dengan nada bicara tinggi.
Amora berusaha menahan laju airmatanya agar tak jatuh namun tetap saja kelopak matanya tak bisa terlalu lama membendungnya.
Amora mengusap airmata dengan kasar,ia menatap wajah wanita yang sudah melahirkannya dengan penuh kekecewaan.
" Tamparan ini tidak akan pernah aku lupakan bund, suatu hari nanti bunda akan menyesal sudah menamparku demi membela laki-laki bejad ini." Setelah mengatakan itu Amora lantas berlari menuju ke kamarnya.
Sementara Felicia mematung ditempatnya,merasa menyesal telah menampar putrinya.
" Hiks,dengan tangan ini aku membesarkannya,dengan tangan ini aku menyuapinya makan,dengan tangan ini aku melatihnya berjalan namun dengan tangan ini pula aku melukai hatinya.Hiks hiks maafkan bunda,Amora maaf hiks hiks." Felicia terisak dipundak suaminya.
" Ck,gak anak gak ibu suka sekali drama."batin Athur.
" Sabar sayang,aku bisa memaklumi sikap anak kita.Mungkin dia masih belum bisa menerimaku sebagai ayah sambungnya.Tapi aku yakin suatu saat nanti dia akan menerima dan menghormatiku seprti ayah kandungnya sendiri." ucap athur.
Mulutnya memang dengan lancar mengatakan itu namun hatinya berkata lain.Ia terus meyakinkan dirinya jika suatu hari nanti bisa menikmati tubuh indah anak tirinya.
Sementara Amora mengurung diri di dalam kamarnya sampai dia melewatkan malam malam dan sarapan paginya.
Pagi-pagi sekali Amora sudah berangkat kekantor tanpa berpamitan dengan ibunya.
Amora sudah tiba dikantor,karena hukuman yang diberikan oleh damar membuat Amora harus pergi lebih awal kekantor sebelum jam kerjanya dimulai.
" Heh biarpun dia bos sesekali perlu lah aku mengerjainya.Siapa suruh dia minta ganti rugi 350 juta hanya untuk kaca mobilnya.Ck, mentang-mentang dia bos dia bisa menindasku dan sekarang dia malah memintaku melakukan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh OB.Diabetes masa bodo deh." gerutu Amora sembari mengaduk kopi yang baru saja dia seduh dengan lima sendok gula dan satu satu sendok teh kopi.Takaran yang sangat-sangat tidak pas.
Tok
Tok
Tok
" Masuk!" perintah damar.
Ceklek
" Pak.Kopinya pak," ucap Amora sembari berjalan masuk kedalam ruangan damar.
Damar menatap wajah cantik Amora yang tampak segar dan penuh percaya diri.
" Kamu gak masukin racun kedalam kopinya kan?" tanya damar.
" What? Racun? Kenapa saya harus meracuni bapak dengan terang-terangan begini pak.Saya masih mau bekerja pak saya belum kaya dan juga belum menikah.Saya juga pengin punya banyak anak yang lucu-lucu." jawab Amora dengan jengkel.
Damar meraih cangkirnya meniup kopinya beberapa kali sebelum menyeruput kopinya dan setelah kopi itu mengalir ditenggorokannya.
Bruaaaaaarrrrrrr
Damar menyemburkan kopi yang ada dimulutnya.
" Kenapa pak? kopinya enggak enak?" Tanya amora.
" Kamu gimana sih? Apa kamu gak pernah bikin kopi buat ayahmu?" tanya damar.
" Enggak pak.Soalnya yang buatin kopi buat ayah dulu itu bunda karena ayah bilang tugas melayani suami itu tugas istri jadi saya gada kewajiban melayani ayah saya dan setelah ayah saya meninggal saya gak pernah juga bikin kopi buat suaminya bunda saya." jawab Amora.
" Ini kamu masukin gula tiga kilo kedalam kopinya?" Tanya damar.
" Ngga sampe pak.Cuman 5 sendok makan." Jawab Amora.
" Apa? Lima sendok? Kamu sengaja mau membuat saya diabetes?" Hardik damar.
" Kenapa pak? Kurang? Sini saya tambahin lagi." ucap Amor membuat mata damar melotot.
" Keluar kamu! Saat pulang nanti belajar buat kopi yang benar dan enak dirumah!" Ucap damar.
" Ko aneh ya? Padahal gulanya terbuat dari tebu asli loh pak.Saya pernah datang kepabriknya saat saya kunjungan industri semasa SMK dulu." ucap Amora.
" Amora...."
" Permisi pak." Ucap Amora sembari berbalik badan dan pergi dari ruangan damar.
Setelah keluar dari ruangan damar tubuh Amora bergetar menahan tawanya.
" Sepertinya dia sengaja ingin mengerjaiku.Dia itu bukan anak kemarin sore jadi mustahil kalau dia gak bisa bikin kopi dengan benar." gumam damar.
Sesampainya diruangan Amora tertawa keras.Dan tentu saja aktifitasnya dilihat langsung oleh damar dari ruangannya melalu kamera cctv yang tersambung diponselnya.
" Dasar wanita nakal,kamu bahagia sekali setelah berhasil mengerjai bosmu.Tunggu saja pembalasanku atas perbuatanmu itu." gumam damar.
Trluuuut
Trluuuut
" Ya dengan Amora disini,ada yang bisa saya bantu?" Tanya Amora.
" Kembali lagi keruangan saya sekarang dan jangan lupa kamu bilang sama Sisil untuk datang juga keruanganku sekarang!" titah damar.
" Baik pak!" jawab Amora.
Damar lantas mengakhiri panggilan telfonnya dengan seringai dibibirnya.
" Duh gawat nih, seprtinya dia mau balas dendam karena ulahku tadi.Ck, merepotkan banget sih punya bos." Gerutu Amora.
Amora kemudian melakukan tugas yang diberikan oleh damar dengan memanggil Sisil dan mereka berdua datang keruang Damar secara bersamaan.
Tok
Tok
Tok
" Masuk!" perintah damar.
Ceklek
" Bapak panggil saya?" Tanya Sisil yang lebih dulu masuk keruangan damar dan disusul Amora dibelakangnya.
" Duduk kalian!" titah damar.
Amora menatap sisil namun sisil cuek sama sekali tak memperdulikan tatapan Amora.
Amora menghela nafas dalam dan menghembuskan dengan kasar.
" Apa kamu bisulan dan tidak bisa duduk?" Tanya damar.
" Mana ada saya bisulan,ini juga mau duduk." Sungut Amora.
Melihat sikap Amora ,Sisil menatap tak suka.
" Sok akrab!" Batin sisil sembari memutar bola matanya dengan malas.
" Sisil mulai besok kamu bertukar posisi dengan Amora.Kamu bekerja diruangan Amora dan Amora jadi sekretaris saya." ucap damar.
" Apa!" Amora dan Sisil sama-sama terkejut.
" Tapi pak,saya gak tau pekerjaan sekertaris." protes Amora.
" Saya juga gak tau pekerjaan Amora pak!" ucap Sisil.
" Saya tidak mau tau kalian bisa atau tidak, mau atau tidak yang jelas kalau kalian tidak mau silahkan mengundurkan diri dari perusahaan saya.Diluar sama masih banyak orang yang membutuhkan pekerjaan,saya tidak akan sulit menemukan pengganti kalian dengan cepat." ucap damar.
" Kami mau pak."Ucap Amora spontan.
" Saya juga pak." ucap Sisil.
Hati keduanya merasa sangat sedih atas keputusan mendadak dari bosnya tersebut.
" Mulai besok Sisil bantu dan ajari Amora apa saja tugas kamu dan kamu Amora beritahu dan ajari Sisil tugas-tugas kamu." Ucap damar.
" Oh ya satu lagi,nanti bilang sama Widia kalau saya minta dia buat bantu kamu sil,dan untuk Amora nanti akan ada yang saya tugaskan langsung untuk mengajari kamu." Imbuh damar.
" Baik pak!" jawab Amora dan Sisil kompak.
Bersambung....
Abang Daren Amora udah ada yang punya kamu sabar ya 🤭🤭
semoga lancar unboxing ya pak damar 🤭🤭🤭