NovelToon NovelToon
Ibu Tiri Ku Mantan Agen

Ibu Tiri Ku Mantan Agen

Status: tamat
Genre:Tamat / Identitas Tersembunyi / Mata-mata/Agen / Keluarga / Ibu Tiri / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Uul Dheaven

Apa jadi nya, jika hidup mu yang datar dan membosankan tiba-tiba berubah berwarna. Semua itu, karena kehadiran orang baru.
Alin yang sudah lama di tinggal Mama nya sedari kecil, menjadi anak yang murung dan pendiam. Hingga tiba suatu hari, sang Papa membawa Ibu Tiri untuk nya.

Bagaimana kah sikap Ibu Tiri, yang selalu di anggap kejam oleh orang-orang?

Akan kah Alin setuju memiliki Mama baru?

Jawaban nya ada di novel ini.

Selamat membaca... 😊😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Alin pergi ke sekolah dengan pandangan yang menunduk. Teman-teman sekelas telah menunggu nya di pintu gerbang. Mereka penasaran dengan bekal Alin hari itu.

Mereka membuat taruhan. Jika Alin membawa bekal yang enak, mereka berjanji tidak akan mengganggu Alin lagi.

Alin pun setuju. Karena ia mengira, jika Aisyah pasti bisa memasak makanan enak. Tapi siapa sangka, menggoreng telur saja bisa sampai gosong.

Untung saja teman-teman nya tidak tahu jika Alin memiliki Ibu Tiri yang gendut. Jika itu terjadi, bisa di pastikan jika ia akan menjadi bahan bullyan setiap hari.

"Mana, coba lihat bekal mu. Aku jadi penasaran."

"Aku bangun kesiangan. Maka nya nggak sempat bawa bekal."

"Ah, itu alasan basi Alin. Aku nggak percaya. Pasti kamu bohong. Hah. Alin bohong. Alin bohong. Alin bohong."

Murid-murid bersorak mengejek Alin. Alin pun hanya bisa tertunduk malu. Mau bagaimana lagi. Bukan salah nya yang tidak tahu tentang Aisyah.

"Sini PR mu. Kau tidak menepati janji. Jadi, sebagai ganti nya, kau harus selalu memberi kami contekan."

Alin hanya diam. Ia tidak bisa berbuat apa-apa. Dari dulu Alin memang anak yang pengecut. Ia tidak berani mengatakan apapun. Karena hidup nya memang seperti itu sejak dulu.

Tidak ada ibu yang membelai dan mendengar kan keluh kesah nya. Tidak ada ibu yang menemani nya membuat PR. Tidak ada ibu yang menina bobokkan nya.

Semua yang di inginkan Alin, tidak pernah ia dapatkan.

Apakah Alin protes? Tidak. Alin anak yang pendiam. Ia juga sesekali murung. Mak dari itu ia menjadi seperti sekarang ini.

Alin hanya tinggal berdua dengan Papa nya. Sesempurna apapun seorang Pria, tetap tidak akan bisa menjadi seorang Ibu untuk anak nya.

Apalagi Alin adalah seorang wanita. Suatu saat, ada sesuatu yang harus ia bagi dengan Ibu nya. Entah itu rahasia, atau hal lain yang berhubungan dengan diri nya.

Tet.....

Lonceng berbunyi. Semua telah duduk dengan rapi saat guru masuk. Seperti biasa, mereka akan mengumpulkan PR.

Pelajaran pun berlangsung. Guru itu seakan tahu jika PR milik Alin sama dengan Angel dan teman-teman nya.

Lagi-lagi, mereka menyontek pekerjaan rumah milik Alin.

"Angel, maju ke depan."

"Baik, bu."

Angel pun maju, tanpa tahu apa yang akan di perintahkan oleh Guru nya itu.

"Coba jelaskan apa yang sudah kamu tulis di buku PR."

Angel terdiam. Ia sama sekali tidak mengerti dengan apa yang telah ia tulis. Bahkan ya g menulis pun bukan diri nya.

"Bu, saya sudah lupa. Kan buat nya semalam."

"Baiklah. Berdiri di ujung sana. Alin, maju ke depan. Dan jelaskan apa yang kamu buat di buku PR kamu."

Alin maju dan dengan lancar mengatakan apa yang ia tulis di buku PR milik nya. Bu guru sengaja menyuruh Angel dan Alin. Karena beliau sudah tahu akan begini ceritanya.

" Jadi, siapa yang mencontek siapa? Kalian, juga maju ke depan. "

" Bu, kami nggak mencontek."Ucap salah satu teman baik Angel.

" Lalu, mengapa pekerjaan rumah kalian, bisa sama semua? Yang lebih lucu nya, kalian mencontek, tapi malah salah. "

Murid yang lain pun tertawa. Sudah biasa Angel dan kawan-kawan nya mencontek Alin. Hal itu sudah beberapa kali terjadi. Namun, tidak pernah di usut kasus nya.

Bu Guru kelas selalu saja melapor ke Kepala Sekolah. Akan tetapi, kasus ini selalu saja dilupakan. Kepala Sekolah memaklumi karena mereka masih lah anak-anak.

Kali ini, Angel dan teman-teman nya pun di hukum kembali dengan berdiri di depan kelas. Ia juga harus membuat ulang pekerjaan rumah nya.

Sungguh Angel dan teman-teman tidak pernah merasa kapok. Mereka selalu melakukan hal yang sama berulang kali.

"Permisi, ada paket untuk murid yang bernama Alin."

Alin yang sedang berada di dalam kelas pun kaget. Tidak biasanya ia menerima paket. Bahkan teman-teman yang lain pun penasaran dengan paket itu.

Karena sedang belajar, Alin memilih untuk menyimpan nya terlebih dahulu.

Bel berbunyi....

Waktu nya para murid untuk beristirahat. Dan Alin pun begitu penasaran dengan paket itu.

"Alin, ayo buka. Kami penasaran." Ucap salah satu teman sekelas nya.

Bukan hanya teman-teman yang lain. Angel dan geng nya pun penasaran dan juga iri.

"Mana berani dia buka paket itu. Paling juga paket nggak jelas."

Alin yang tidak suka di tuduh sembarangan, langsung membuka paket itu. Kotak makan besar berwarna merah muda. Dan ada tulisan kecil di atas nya.

"Selamat makan Alin sayang. Maafkan Bunda, karena telat menyiapkan bekal nya."

Alin tersenyum. Ia buka bekal itu dengan perlahan. Aroma makanan tercium ke seluruh penjuru kelas. Membuat semua cacing yang ada di perut mereka bergerak liar.

"Alin, ini tu enak banget. Cantik lagi."

"Kalau kalian mau, bisa kok kita makan nanti bareng-bareng pas jam makan siang."

"Benarkah? Apakah boleh?"

"Boleh. Tapi, bekal kalian di makan juga ya. Biar nggak mubazir."

"Oke deh."

Alin tidak berhenti tersenyum. Ia tidak menyangka jika Bunda nya berusaha sebaik mungkin untuk menyiapkan segala nya.

Wajah Angel begitu masam. Ia telah kalah taruhan kali ini. Bahkan, bekal makan siang milik Alin lebih enak dan mewah dari milik nya.

Dan yang lebih mengherankan, porsi nya pun Jumbo. Aisyah sengaja memesan nasi itu dengan porsi Jumbo. Agar Alin bisa berbagi dengan teman-teman nya yang lain.

Apakah Aisyah membuat nya sendiri? Oh tidak. Tidak seperti itu cerita nya.

Pagi tadi, saat suami dan anak sambung nya telah pergi. Aisyah langsung menghubungi teman nya.

"Ada apa kau menghubungi ku? Bukan kah kau katakan agar kita tidak lagi saling berhubungan."

"Tolong aku. Hiks."

"Ada apa? Apakah seseorang mengenali mu? Atau kau dalam bahaya? Apa kau saat ini disekap oleh musuh kita?"

"Bukan begitu?"

"Jadi, ada hal penting apa sampai seorang profesional seperti mu meminta tolong padaku."

"Ajarkan aku memaksa."

Gubrak!

Aisyah seperti mendengar benda yang terjatuh di seberang sana. Ia tidak tahu saja, jika teman seperjuangan nya terguling dari tempat tidur karena mendengar permintaan nya.

"Kau, menghubungi ku karena ini? Kau!"

"Tolong aku Beta."

"Hey Alva, apa kau bisa menjadi bo-doh saat baru beberapa hari saja menikah?"

"Maka dari itu, tolong aku."

"Apa yang aku dapatkan jika aku menolong mu."

"Apapun?"

"Iya. Apapun."

"Baiklah. Kita bertemu sepuluh menit lagi di tempat biasa."

Setelah beberapa menit berlalu, akhir nya mereka pun bertemu.

"Aku punya teman yang punya bisnis katering. Ayo kita kesana."

"Untuk apa? Aku perlu guru untuk mengajar kan aku memasak."

"Sudah. Diam saja. Kau yang terpintar di antara kami semua. Akan tetapi saat ini, otak mu malah kosong."

"Jangan ngejek."

"Bukan mengejek. Tapi, ah yaudah lah."

Mereka pun tiba di sebuah tempat yang lumayan besar. Rumah makan itu juga membuka bisnis katering.

Aisyah dan teman nya pun masuk ke sana dan membahas tentang semua nya. Setelah dipikir-pikir, Aisyah pun setuju, jika akan berlangganan di sana selama sebulan.

Mulai dari sarapan, kotak bekal Alin, makan siang dan juga malam. Berhubung Alin dan Suami nya pulang sore, jadi dia tidak terlalu khawatir ketahuan.

"Akhirnya,,,, aku selamat!"

"Baru kali ini aku melihat kau dengan versi yang berbeda. Apa-apaan lemak dan semua ini. Kau sungguh menjadi orang baru, Alva."

"Namaku Aisyah. Itu lah nama asli ku. Nama pemberian orang tua kandung yang telah membuang ku."

"Hey, kok jadi kemana-mana sih. Nggak jelas kamu ini!"

"Ya maaf. Dan terima kasih. Jadi,"

"Jadi apa?"

"Kenal kan aku pada keluarga baru mu."

"Apa!?"

1
Anonymous
keren
Yuni Wahyuni
seru banget aku suka karakter ibu tiri yang satu ini 🥰
Jie Fitri
Luar biasa
Oky Sarri
haha kocak bgt,
Oky Sarri
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Siti Yuliatin
astaghfirulloh... ngeri... tp penasaran dg ceritanya
Kamilatul Asfa
yg baca jga ikut bingung El
Rini Handayani
Luar biasa
Zieya🖤
🖤🖤🖤
Zieya🖤
oiii lakik nya kemana 🤦🏼‍♀️
Zieya🖤
bagus ceritanya....
ada juga part lawaknya...
Ai Maswah
Luar biasa
Ira Rachmad
jd keinget jenis mangga lafal penyebutannya...
kweni...
Zieya🖤
hah! suda ku duga....
kau memang anak pintar Alva...
Zieya🖤
mungkin Alva hanya pura² benci orang tuanya untuk melalaikan musuh, dia sedang menunggu orang tuanya datang untuk menyelamatkan nya, mungkin....
Arw
kak author ide ceritanya d luar perkiraan nurul...wkwkkw..pakai kompor minyak....wkwkw
Ira Rachmad
getahnya....koreksi...
bukan gerahnya.
Zieya🖤
jadi yg klon Alin apa Alva. kerna Alin bisa produksi darahnya sendiri, bisa keluarkan racun dalam badan nya sendiri... sedangkan Alva organ nya gabungan dari organ² klon yg lain...

aku harap Alin adalah yg asli
Zieya🖤
aku harap Alin benar² anak kandung mereka dan Alin bukan la klon, Alin ada induk/aslinya...
Zieya🖤
salah satunya?
bermakna ada wanita lain ka?....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!