Gea gadis berusia 18thn yang tanpa sengaja bertemu dengan Steven seorang CEO sekaligus mafia kejam,gadis cupu itu mampu membuat sesuatu dalam diri mafia yang sudah lama tertidur akhirnya bangkit.
Berkali-kali dia berusaha lepas dari sang mafia,namun sayangnya dia sudah terjerat belenggu sang mafia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellapsha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18, di paksa menikahi Berliana
Johan berjalan penuh amarah menuju ke ruangan Steven. dia ingin menemui anaknya yang tak pernah mau mendengarkannya itu. Johan langsung membuka pintu tanpa mengetuknya terlebih dahulu.
Steven medongakkan kepalanya menatap ke arah pintu. Saat melihat papan yang datang, Steven pun menutup laptopnya. "Ngapain Papa ke sini?" tanya Steven dengan malas.
"Papa sudah putuskan pernikahan kamu dan Berliana akan diadakan lusa,"tegas Johan yang tidak ingin dibantah.
"Punya hak apa papa ngatur-ngatur aku!"ucap Steven dengan meninggikan suaranya.
*Berani kamu melawan Papa, Steven"bentak Johan.
"Aku tegaskan sekali lagi kalau aku nggak akan pernah menikahi Berliana!" tegas Steven dengan penuh keyakinan.
"Dan papa akan buat kamu menikahi Berliana,"seru Johan yang menggebrak meja karena emosi. Dia kemudian keluar dari ruangan Steven dengan membanting pintu.
Gea yang berada di dalam kamar bisa mendengar pertengkaran mereka. Mendengar keduanya bertengkar saja mampu membuat Gea ketakutan. Ceklek, suara pintu dibuka membuat dia langsung memejamkan matanya.
Steven melangkah mendekati Gea, dia mengusap kepala Gea ,Lalu menggendong Gea untuk memindahkannya ke tempat tidur, Gea masih berpura-pura tertidur padahal Stefan tahu jika dia belum tidur. Dia dengan hati-hati merebahkan tubuh Gea di atas tempat tidur.setelah itu Steven pun ikut merebahkan dirinya di samping Gea.
Dia menarik tubuh Gea ke dalam pelukannya. Dan mencium lembut kening Gea, Tak lama kemudian Steven pun tertidur dia yang mendengar nafas Steven sudah teratur pun membuka matanya. Dia mendongakkan kepalanya untuk menatap wajah Steven. Terlihat jelas jika Steven sangat lelah, Gea yang tak mau mengganggunya pun akhirnya ikut tidur.
Jam menunjukkan pukul 03.00 sore, Gea terbangun karena dering telepon milik Steven. Terlihat Steven yang masih nyenyak tidur, Awalnya dia tidak berniat membangunkan Steven. Tetapi karena ada panggilan masuk lebih dari satu kali, Gea pun membangunkannya.
"Om"Panggil Gea menepuk pelan pipi Steven,"Om bangun,"lanjut Gea mencoba membangunkan Steven. Dengan mata yang masih berat Steven pun membuka matanya.
"Hmmm,"lenguhnya
"Bangun Om, ada telepon masuk,"ujar gea membuat Steven meraih ponselnya dan melihat siapa yang menelponnya. Tertera nama Fero di sana maka Steven pun mengangkatnya.
"Ya Kenapa?" tanya Steven dengan suara khas orang bangun tidur.
"Maaf tuan mengganggu waktunya, sebentar lagi Tuan ada pertemuan dengan Tuan Wiratama."jelas Fero mengingatkan.
"Oh ya,"jawab Steven yang kemudian mematikan ponselnya.
Dia melihat Jam menunjukkan pukul 03.15 menit pun mengusap wajahnya."Maaf honey,kamu jadi terbangun karena dering ponselku,"ucap Steven yang mengusap kepala Gea.
"Nggak papa Om."
"Ada hal penting yang harus aku kerjakan, kamu tidur aja nggak papa,"tutur Steven yang mengecup kening Gea. Gea pun menganggukan kepalanya. "Cium aku,"titah Steven membuat Gea mengecup bibir Steven.
"Gadis Pintar," Puji Steven yang kemudian bangkit dari tempat tidur. Steven menuju ke kamar mandi terlebih dahulu untuk mencuci mukanya.setelah itu Stefan keluar dari kamar dengan pakaian yang telah rapih.
Setelah kepergian Stevan, Gea Pun bangun. Dia bangkit dari tempat tidur dan masuk ke dalam kamar mandi. Gea memutuskan untuk mandi karena dia bingung harus ngapain menunggu Steven. lagi pula di sana semuanya telah tersedia seperti di rumah.
Dia berendam di bathtub dengan busa yang sangat banyak. Setelah beberapa saat kemudian gea membilas tubuhnya. Dia keluar dari kamar mandi dengan melilitkan handuk di dadanya. Geo berjalan membuka lemari dan memilih pakaian yang pas untuk dirinya.
Semua pakaian di sana sangat pas dengan ukurannya. dia pun memilih pakaian yang dia suka yaitu overall jeans dress.Gea mengeringkan rambutnya dan memakai bandana yang membuatnya tampak lebih imut.
Gea memoles bibirnya dengan menggunakan lip tint yang nampak natural di bibirnya,"Cantik,"Puji Steven yang telah kembali dan berdiri di ambang pintu. Dia pun menoleh ke belakang mencari keberadaan Steven.
Steven tersenyum dan berjalan menghampiri Gea. Dia memeluk dia dari belakang mencium ceruk leher dia yang harum.
"Geli om,"ujar Gea karena nafas Steven menerpa lehernya.
"Udah selesai belum?"
"Apanya?"
"Datang bulannya,"
"Belum "jawab Gea membuat Steven lemas.
"Lama banget,"eluh Steven yang mengeratkan pelukannya. "Hem Ya udah aku mandi dulu, kamu jangan ke mana-mana oke,"ujar Steven yang mencium pipi Gea lalu melepaskan pelukannya.
"Kenapa ikutan mandi di sini Om?"tanya Gea yang merasa heran namun tidak mendapat jawaban dari Steven.
Gea pun duduk di sofa menunggu Steven selesai mandi. Sekitar 30 menit kemudian Steven telah selesai Dia memakai kemeja hitam. Keduanya kemudian keluar dari ruangan Steven karena jam juga sudah menunjukkan pukul 05.00 sore.
Saat di lobby terlihat banyak karyawan yang akan pulang. mereka tersenyum menyapa Steven dan Gea. Di depan pintu, Fero dan Miko telah menyiapkan mobil untuk mereka. Kali ini Steven tidak menyetir sendiri, tetapi ferolah yang menyetir mobilnya dan Miko menemani mereka.
Gea memandang keluar jendela, dia merasa aneh karena setahu dia jalan yang mereka lewat bukanlah jalan menuju ke kediaman Steven. Gea berbalik menatap ke arah Steven.
"om kita mau kemana?"tanya Gea Yang penasaran.
"Nanti kamu juga tahu," jawab Steven mengusap rambut Gea.
"Tuan, ini ponselnya," tutur miko memberikan ponsel ke tangan Steven.
Steven ternyata telah menyuruh fero untuk mengambilkan ponsel milik Gea ."Ini ponsel kamu," ucap Steven memberikan ponsel Gea.
Setelah menerima ponselnya yang tertinggal di rumah membuat dia semakin bingung kemanah mereka akan pergi. Namun, Gea tak bertanya lagi. Mereka berhenti di sebuah bandara, Gea mengikuti langkah Steven masuk ke sana.
Beberapa saat kemudian terlihat sebuah pesawat pribadi yang terparkir di sana."kita mau ke mana Om?"
"Honeymoon," jawab Steven dengan tersenyum.
"Hah? Kan Om bilang bukan hari ini berangkatnya,"ucap Gea yang terkejut karena tiba-tiba Steven mempercepat keberangkatan mereka.
"Lebih cepat lebih baik ,"ujar Steven yang menggandeng Gea masuk ke dalam pesawat pribadi.
Dia terlihat kagum saat melihat pesawat pribadi Milik Steven. Untuk pertama kalinya dia melihat pesawat seperti ini. Di dalamnya sangat mewah membuat Gea terkagum-kagum.
"Aku baru beli ini buat kamu, honey."bisik Steven membuat Gea menoleh ke arahnya.
"Hah?buat Gea?"tanya gea yang terkejut.
"Iya buat kamu, Honey"Steven dengan mencium pipi Gea.
Di dalam jet pribadi itu juga terdapat kamar pribadi yang mewah. Steven pun tersenyum puas karena melihat Gea yang senang dengan hadiah yang dia berikan." kamu menyukainya,honey?"tanya Steven yang melingkarkan tangannya di pinggang Gea. Gea pun menganggukkan kepalanya membuat Steven mencium pipinya.
Steven sengaja mempercepat keberangkatan mereka untuk menghindari pernikahannya dengan Berliana. Dia tahu betul jika Papanya akan memaksanya menikahi Berliana di hari yang Papannya telah tetapkan. Tapi Steven lebih memilih pergi untuk honeymoon dengan Gea.
Jangan lupa tinggalin jejak yah ya gays biar semangat buat nulisnya
I LOVE YOU untuk penulis Cerita ini,semoga suaminya cepat kaya