NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona Gadis Berjilbab

Terjerat Pesona Gadis Berjilbab

Status: sedang berlangsung
Genre:BTS / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Amalia Shah

Kelanjutan dari cerita 'Dan Cinta itu Kamu'.
Jadi, sebelum baca yang ini, baca dulu cerita sebelumnya ya, 'Dan Cinta itu Kamu'.


Setelah empat tahun berusaha untuk melupakan perasaannya terhadap Khumaira, Yoongi kembali bertemu dengan seorang gadis berjilbab lagi. Pertemuan keduanya terjadi di rumah orangtua Yoongi.

Ternyata bukan hanya Yoongi yang menaruh hati pada Zeera. Jungkook yang saat itu tidak sengaja Bertemu dengan Zeera pun menaruh hati pada gadis tersebut.

Saat Yoongi dan Zeera mulai akrab, Tuhan kembali mempertemukan Yoongi dengan Khumaira dan juga Namira, anak dari Khumaira dan Rangga.
Ternyata Rangga sudah meninggal satu tahun yang lalu saat perjalanan dinas keluar kota. Saat itu usia Namira sudah tiga tahun.

Akankah cinta lama Yoongi kembali tumbuh?
Berhasilkah Jungkook mendapatkan cinta Zeera?

Lalu Husna dan Hobi, yah mereka juga saling jatuh cinta. namun tidak ada kendala

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amalia Shah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Mundur

"Kenapa berhenti?" Protes Zeera ketika Yoongi tidak melanjutkan ceritanya.

Yoongi menoleh. "Lihat, makanan sudah datang. Apa kalian tidak lapar?"

"Cepat, makanlah." Yoongi mengambil nasi dan lauk pauk, menaruhnya di atas piring.

Hobi, Husna dan Zeera mengikuti, mereka juga mulai makan. Seperti sudah menjadi kebiasaan, tidak ada yang berbicara di saat makan.

Selesai makan, Yoongi mengecek handphone nya. Menunggu kabar dari rekan kerjanya, namun itu diartikan lain oleh Zeera. Dia mengira Yoongi tengah menunggu kabar atau bahkan bertukar kabar dengan Khumaira.

"Hyung tidak lanjut bercerita?"

"Apa lagi yang harus diceritakan Hobi-ah. Semuanya sudah berlalu." Yoongi meletakkan handphone di atas meja. Menyilangkan kedua tangannya di dada. Dia melihat ke arah Zeera, gadis itu sepertinya belum puas dengan cerita yang Yoongi sengaja gantung.

"Saking terobsesi pada Aira, aku sampai melakukan tindakan jahat, yang membuat dia sangat kecewa padaku." Yoongi tersenyum miris. Dari tatapannya seperti tersirat rasa bersalah.

"Aku menculiknya. Agar tidak ada pria lain yang memilikinya termasuk sahabatnya sendiri, Rangga Hyung." Yoongi menengadah. Menarik nafas, seolah dia memang sedang diselimuti rasa bersalah dan penyesalan.

"Dan pada akhirnya, aku tetap kalah. Aira lebih memilih menikah dengan Rangga Hyung dan kembali ke Indonesia. Selama itu, kami tidak pernah berkomunikasi. Sampai beberapa hari yang lalu, kami kembali bertemu." Yoongi tertunduk. Terkekeh, seperti mentertawakan diri sendiri dan juga takdirnya.

"Oppa masih mencintainya?" Tanya Husna hati-hati.

Yoongi diam dan masih menundukkan kepalanya.

'Apa dia masih mencintainya? Kalau iya, aku nggak apa-apa mundur kok.' Batin Zeera. Dia meremas gamisnya.

"Kalau boleh jujur, masih ada sedikit." Yoongi mengangkat wajahnya.

Hobi terkejut mendengar pengakuan Yoongi, apalagi Yoongi mengatakannya di depan Zeera. Pun dengan Husna dan Zeera.

"Tapi aku juga tidak mau terjebak perasaan yang 'gila' seperti dulu lagi. Sekarang, semua aku serahkan pada Allah. Aku hanya bisa meminta diberikan jodoh terbaik menurut-Nya." Yoongi tersenyum sangat manis.

Jantung Zeera merasa tidak aman. Dia menundukkan pandangannya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Ternyata kedatangan Khumaira kembali ke Korea bukan hanya untuk berlibur, tapi juga bekerja. Dia di telepon langsung oleh Rafael untuk kembali ke kantor.

Pagi ini, hari pertama Khumaira kembali bekerja di perusahaan IT dimana dulu dia dan Rangga bekerja. Ternyata rekan satu tim nya dulu masih sama, tidak ada karyawan baru. Selain mengucapkan selamat datang kembali, rekan Khumaira juga mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Rangga. Hati Khumaira selalu lemah jika mengenang kepergian Rangga yang menurutnya sangat mendadak. Tapi semua sudah suratan takdir dari Yang Maha Memiliki Hidup. Ikhlas atau pun tidak, Khumaira harus merelakan belahan jiwanya pergi terlebih dulu untuk selama-lamanya.

Sekretaris Rafael meminta Khumaira untuk pergi ke ruangan sang manager. Sampai di dalam ruangan, ternyata Rafael tidak sendiri. Disana juga ada Jisoo dan seorang anak kecil laki-laki berusia sekitar tiga tahun.

Jisoo berhamburan memeluk Khumaira.

"Maaf, kami tidak tahu tentang kepergian Rangga oppa."

"Hmm tidak apa. Memang semua rekan kami disini tidak ada yang tahu tentang hal itu." Khumaira melepas pelukan Jisoo. Mencoba tersenyum, menutupi kerapuhannya.

"Siapa ini?" Tanya Khumaira menghampiri anak laki-laki tersebut dengan senyum merekah.

"Aku, Minguk." Jawabnya dengan suara yang lucu.

Khumaira jongkok, mensejajarkan posisinya dengan Minguk.

"Anak manis. Senang bertemu denganmu." Khumaira mencolek pipi tembem Minguk.

"Dia putraku dan Jisoo." Jelas Rafael.

"Eoh, benarkah? Pantas saja wajahnya mirip denganmu." Khumaira melihat Jisoo, tersenyum.

"Eonni, bukankah kau juga mempunyai seorang putri?"

"Iya, namanya Namira. Usianya empat tahun."

"Apa dia cantik?" Celetukan Minguk membuat semuanya tertawa.

"Kau bisa berteman dengannya nanti." Balas Khumaira.

"Baik bibi." Minguk tersenyum dan pipinya mengembang, terlihat sangat menggemaskan.

Khumaira kembali ke ruang kerjanya. Dia sudah diangkat jadi kaki tangan Rafael, jadi Khumaira mempunyai ruangan kerja sendiri di samping ruangan Rafael.

Seorang office girl membawakan secangkir kopi. Khumaira berterimakasih seraya tersenyum ramah, pun dengan office girl itu sebelum akhirnya pamit. Khumaira membaca beberapa berkas yang harus dikerjakan hari itu juga. Sambil sesekali menyeruput kopi miliknya.

Satu notifikasi pesan masuk ke dalam handphone nya yang tersimpan di atas meja.

"Nuna, semangat bekerja kembali. Jangan terlalu capek, apalagi sampai begadang. Ingat, sekarang kau sudah punya Namira. Jaga kesehatanmu." Isi pesan dari Jungkook yang disertai emoticon tersenyum dan juga hati.

"Eh, apa maksudnya?" Gumam Khumaira tertawa pelan. Karena tidak biasanya Jungkook menyelipkan emoticon hati di setiap pesan.

"Oke. Terimakasih kook-ah." Balas Khumaira dengan emoticon tersenyum.

"Kebetulan hari ini aku free. Pulang kerja, aku jemput ya nuna."

"Tidak usah. Aku sudah ada janji."

"Janji dengan Yoongi Hyung?"

Khumaira mengerutkan keningnya saat membaca pesan balasan dari Jungkook.

"Dari mana kau tahu?"

"Hanya menebak saja."

"Selamat bekerja nuna. Maaf mengganggu waktumu." Balas Jungkook.

"Oke, tidak apa."

Khumaira meletakkan kembali handphone nya di atas meja. Kemudian menyalakan laptop, mulai bekerja.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di apartment BTS.

Jungkook keluar dari kamarnya, bergegas mencari seseorang. Dia pergi ke kamar Yoongi, dan mendapati Hyung keduanya masih asik meringkuk di dalam selimut. Jungkook membuka selimut yang menutupi tubuh Yoongi.

"Hyung, bangun. Apa kau tidak akan sarapan?"

"Hmmm." Jawab Yoongi dengan malas.

Jungkook mendaratkan bokongnya di bibir ranjang.

"Hyung, kau akan kencan dengan nuna?"

Seketika Yoongi membuka kedua matanya. Perlahan duduk.

"Kencan?"

"Iya. Aku kirim pesan pada nuna dan mengatakan akan menjemputnya saat dia pulang bekerja. Tapi dia jawab sudah ada janji."

"Dan aku menebaknya jika nuna ada janji denganmu." Sambung Jungkook, mata bulatnya menatap Yoongi.

Yoongi menggaruk belakang kepalanya.

"Tapi itu bukan kencan Jungkook-ah. Aku hanya ingin mengajak dia dan Namira serta ibu nya makan di luar."

Jungkook masih menatap Yoongi.

"Kenapa?"

"Lalu bagaimana dengan Zeera? Hyung sudah melupakannya?"

Yoongi mengusap kasar wajahnya.

"Kalau Hyung masih mencintai nuna, lepaskan Zeera. Jangan beri harapan padanya."

"Aku tidak...."

"Sudahlah. Ayo kita sarapan Hyung. Mereka sudah menunggu." Jungkook bangkit dari duduknya, keluar dari kamar Yoongi.

Sedang Yoongi masih diam, merenungi ucapan Jungkook.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!