🥇Juara 1 YAAW Periode 2 2024 Genre Pria
🏅Juara Tema Kreatif 'Harem'
Elang menjadi pemuas nafsu para wanita dewasa semenjak SMA. Ia terpaksa melakukan itu demi bertahan di kehidupan ibu kota yang keras. Sampai suatu hari Elang mendapat pelanggan yang membuatnya terjebak dalam masalah besar.
Takdir membawa Elang harus menjadi guru les privat putri dari salah satu pelanggannya. Terlebih putri pelanggannya itu adalah sahabat kekasihnya Elang. Parahnya ketiga perempuan itu sama-sama jatuh cinta pada Elang.
Inilah cerita Elang. Petualangannya dalam menghadapi banyak wanita di hidupnya. Bagaimana kelanjutannya? Apa Elang membiarkan banyak wanita berlabuh di hatinya? Atau dia memilih melabuhkan hatinya hanya untuk satu orang saja.
*Genre : Harem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 10 - Amanda
Sama seperti Elang, Yolanda juga terkejut. Matanya membulat sempurna saat melihat Elang datang.
"Apa yang kau lakukan di sini?!" timpal Yolanda. Pelan namun penuh penekanan.
"Pak Ilyas menyuruhku datang ke sini untuk jadi guru les privat anaknya," jawab Elang.
"Apa?!" Yolanda kaget lagi.
"Sayang! Siapa yang datang?" seru Pak Ilyas dari dalam rumah.
"I-ini. Guru les baru Amanda," tanggap Yolanda. Dia segera mempersilahkan Elang masuk. Untuk sekarang, mereka langsung dalam mode pura-pura tak kenal.
'Amanda? Itu berarti anak yang akan aku ajari adalah perempuan. Nggak apa-apa lah, paling anak SMP,' batin Elang. Ia disuruh duduk di sofa menghadap Ilyas. Kedatangannya disambut dengan ramah.
"Akhirnya kau datang. Aku sengaja tidak ke rumah sakit untuk menunggumu. Sebentar lagi anakku pulang," ucap Ilyas.
"Baik, Pak..." sahut Elang sopan.
"Dari mana kau mengenal anak ini, Mas?" tanya Yolanda. Dari cara bicaranya itu, Elang tahu kalau Yolanda adalah istrinya Ilyas.
"Kemarin aku nolongin dia, Mah. Jadi sekalian aja aku suruh dia buat jadi guru lesnya Amanda. Kan Amanda minta guru les yang seperti dia," kata Ilyas.
"Baiklah kalau begitu, tapi penjagaannya harus ketat ya, Mas. Ini yang ngajar anak kita cowok loh," sahut Yolanda. Mengingat dia tahu lelaki yang bagaimana seorang Elang.
Dahi Elang mengerut. Dia bingung kenapa Yolanda berucap begitu. Namun dirinya memilih diam saja dari pada bersikap tidak sopan memotong pembicaraan orang.
"Kau jangan mencemaskan yang tidak-tidak. Aku percaya pada Elang," ujar Ilyas.
Yolanda lantas hanya mengangguk sambil melirik Elang. Dia merasa cemas akan keberadaan pemuda itu, tetapi di sisi lain dirinya juga senang bisa sering bertemu Elang.
Tak lama kemudian, sosok yang ditunggu akhirnya datang.
"Nah, El! Ini anakku," kata Ilyas.
Elang otomatis menoleh ke arah Amanda. Dia terkejut karena orang yang akan di ajarinya berseragam putih abu-abu sepertinya.
"Anak Bapak SMA juga?" tanya Elang merasa tak percaya. Sekarang dia baru ingat pernyataan Yolanda terakhir kali. Wanita itu sempat mengungkapkan kalau Elang seumuran dengan putrinya.
"Iya," sahut Ilyas.
"Halo, Pah... Mah..." Amanda segera menyalami orang tuanya secara bergantian. Setelah itu, barulah dia menyadari kehadiran Elang. "Dia siapa, Pah?" tanyanya.
"Dia adalah guru les privatmu mulai sekarang," ucap Ilyas sembari merangkul pundak Amanda.
"Yang benar, Pah?" Amanda tampak senang. Ia juga segera menyapa Elang dengan senyuman lebarnya. Amanda sendiri lebih muda satu tahun dari Elang.
Usai berkenalan, Elang dipersilahkan untuk mulai mengajari Amanda. Keduanya sekarang berada di paviliun dekat kolam renang. Amanda sendiri yang memilih tempat itu.
Kini Elang memberikan penjelasan mengenai pelajaran yang tidak dimengerti oleh Amanda. Dia berusaha maksimal melakukannya padahal dirinya juga seringkali minta bantuan Dara.
"Nah, ini hasilnya." Elang menyelesaikan salah satu soal Matematika untuk memberikan contoh pada Amanda.
"Salah, Kak. Yang benar tuh begini." Tanpa diduga, Amanda membenarkan jawaban Elang yang salah. Itu otomatis membuat Elang heran.
Elang menatap Amanda dengan kening yang mengernyit. "Kau sepertinya lebih pintar dariku," komentarnya.
"Jadi kau merasa begitu?" tanggap Amanda.
Elang meringiskan wajahnya. "Bisa-bisanya kau membohongi orang tuamu sendiri. Kau harusnya perlakukan mereka dengan baik selagi mereka masih ada," ucapnya.
"Kau ternyata tidak hanya tampan, tapi juga baik. Oh iya, apa kau miskin sehingga mau jadi guru lesku di usia semuda ini?" tukas Amanda dengan senyuman tak bersalah.
Elang tercengang akan sikap Amanda. Cewek itu tampak lugu, namun sepertinya dia lebih bisa disebut cewek genit. Namun untungnya Amanda cantik, tak kalah cantik dari ibunya Yolanda.
aneeeh...