Sudah jatuh tertimpa tangga itu lah pepatah yang pantas untuk Raya saat ini.
Pengabdian seorang istri tapi tak sedikit pun di hargai oleh Fadil sang suami.
Tak hanya sampai di situ derita Raya,Fadil menalak nya di saat dia baru selesai keguguran dan secara terang-terangan sang suami membawa selingkuhan nya kerumah.
Perasaan Raya hancur mentalnya di hajar habis-habisan oleh sang suami dan mertua yang menyalahkan nya atas kematian sang anak.
Bagaimana kelanjutan kisahnya.
Apakah Raya mendapatkan pengganti sang Suami atau justru memilih menyendiri?
Akan kah ada solusi untuk Raya setelah mengalami siksaan batin ini?
Yuuk baca di novel terbaru ku ibu susu untuk Mikhayla...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bosan
Clek..... pintu ruangan terbuka membuat lelaki yang tengah duduk di atas kursi kebesaran nya ini menatap siapa yang datang.
"Kejutan......"ujar Hilda sambil merentangkan tangan nya.
"Kamu udah bisa kerja sayang?" tanya lelaki ini dan diangguki Hilda sambil tersenyum manis.
"Sudah satu bulan aku di rumah mas,bosan"
"Tapi kondisi mu?"
"Mas bisa lihat sendiri kan aku aman-aman saja, nggak ada yang kurang satu apapun"
"Iya tapi apa kita sudah bisa berkencan lagi"
"Kalau untuk itu belum mas,aku masih dalam masa nifas,sabar dulu ya" bisik Hilda seraya menggoda dengan tatapan nakal nya.
"Tapi aku kangen kamu sayang"rengek lelaki bernama Herman ini.
"Ya nggak bisa mas,aku masih Nifas mas main dulu sama istri mas saja"
"Nggak enak sayang,dia nggak bisa seperti kamu"
"Hahaha.....ya iya lah cuma aku yang tau selera mas dan hanya aku yang bisa memuaskan mas di ranjang,bukan begitu?"
"Benar sekali" jawab Herman sambil meremas bokong Hilda.
"Aww....kamu nakal mas" pekik Hilda kaget
"Aku kangen sayang"
*****
Hari ini Haris tak bisa berkonsentrasi dengan baik karena memikirkan Mikhayla di rumah, meskipun ada sang mertua tapii Haris tetap saja tidak tega meninggalkan Mikhayla dengan mertua nya.
Haris memutuskan untuk menutup bengkel nya lebih awal agar bisa bersama sang anak tapi saat hendak tutup pelanggan terus berdatangan membuat Haris bingung.
"Ini rezeki atau cobaan"batin Haris sambil terus bekerja.
****
"Enak ya kerja nya tidur-tiduran mulu di kamar, rumah di biarkan berantakan, piring berserakan" pekik Bu Rita menyindir Raya dari luar.
"Mbok Ati kalau mbok punya menantu pemalas mau nggak?" tanya bu Rita pada pembantu yang baru beberapa hari bekerja di rumah nya ini.
"Ya nggak lah bu"sahut nya sambil terus menggosok pakaian.
"Ntah dosa apa saya mbok dapat menantu orang kampung yang nggak punya perasaan sama sekali terkadang saya gedek banget pengen Fadil tuh cerein dia tapi Fadil ada aja alasan nya"cerita bu Rita
"Kenapa bercerai bu?"tanya mbok Ati yang memang tidak mengerti dengan keluarga ini.
"Mbok bisa lihat sendiri kan kerjaan nya di kamar mulu padahal udah sehat mbok"
"Mungkin masih pusing bu"
"Pusing apa nya,pusing mikirin cicilan gitu? nggak mungkin lah mbok orang dia jadi istri anak saya enak kok tinggal makan tidur nggak kerja sama sekali, nggak mikirin cicilan semua nya Fadil yang atur dia mah nyonya besar"Sindir bu Rita lagi membuat Raya tak habis pikir dengan mertua nya ini,apa yang membuat mertua nya sangat membenci diri nya padahal Raya selalu menuruti semua kemauan sang mertua,jika dia datang dari kalangan orang miskin Fadil pun bisa di katakan bukan orang kaya, tinggal satu atap bersama mertua membutuhkan Raya tersiksa batin.
Pernah dulu Raya mengajak Fadil untuk pindah rumah tapi Fadil yang menolak dia merasa belum mampu untuk mencicil rumah dan Raya minta untuk mengontrak Fadil pun juga mengatakan tidak mau mengontrak jadi Raya serba salah.
****
"Kamu memang yang terbaik mas tau tempat makan kesukaan ku"puji Hilda karena Herman membawa nya ke restoran mahal.
"Bahkan aku tau semua tentang kamu sayang" jawab Herman sambil mengulum senyum tipis.
"Ini yang membuat ku makin cinta sama kamu mas,kamu selalu memanjakan ku tidak seperti mas Haris yang kere itu"
"Suami mu jauh dari aku sayang"
"Tapi kamu tidak bisa menikahi ku mas"
"Bukan tidak bisa tapi belum bisa karena aku memiliki istri"
"Lalu mau di bawa kemana hubungan ini mas,kata nya kamu mencintai ku"rajuk Hilda
"Sabar sayang,aku pasti akan menikahi mu tapi tidak sekarang, untuk saat ini kamu bertahan di sisi Haris terlebih dahulu agar tidak ada yang curiga pada hubungan kita" bujuk Herman
"Tapi aku mau kamu terus menjadi kan aku prioritas mu mas"
"Bukan kah selama ini juga begitu, apapun yang kamu inginkan selalu aku penuhi,coba kamu cek tas branded mu itu sudah berapa banyak"
"Iya-iya tapi aku mau nya kamu lebih banyak waktu dengan ku mas bukan istri mu itu"
"Iya sayang,mas akan selalu cari cara agar kita bisa terus berduaan,kamu juga begitu jangan terus bersama suamimu itu"
"Aku sudah bosan dengan nya mas makanya aku ingin cepat-cepat kerja, pengen ketemu kamu, sudah kangen berat,dia mah nggak ada apa-apa nya di bandingkan kamu mas"
"Lebih baik siapa aku atau dia?"tanya Herman dengan menaikan satu alisnya.
"Ya kamu lah,dari segi apapun ya kamu" jawab Hilda sambil bergelayut manja di lengan Herman.
"Ayo kita turun mas sudah lapar ingin segera makan" ajak Herman dan di anggukki Hilda cepat.
semoga lekas sehat kembali Thor...