NovelToon NovelToon
Terjerat Dosen Galak

Terjerat Dosen Galak

Status: tamat
Genre:Tamat / dosen / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Office Romance / Enemy to Lovers
Popularitas:14.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lunoxs

Demi menjaga nama baiknya sendiri Aylin sampai rela terjerat dosennya yang galak.

"Pak Aland = Sialand." Aylin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TDG Bab 34 - Tarik Ulur

"Kamu melepas gelangmu?" tanya Aland, setelah pembicaraan serius mereka tentang putus atau tidak kini perhatian Aland tertuju pada pergelangan tangan kanan Aylin.

Dia tidak lagi melihat gelang pemberiannya tersemat di sana. Hatinya jadi bertanya-tanya dan butuh penjelasan.

Dan ditanya seperti itu Aylin sontak menelan ludah, kemarin dia lepas karena kesal dan ingin menjaga jarak. Tapi sekarang hubungan mereka baru saja membaik, Aylin tak mungkin bicara jujur.

Otaknya berputar mencari alasan yang tepat.

"Hari ini aku ke lapangan, takut jatuh di lokasi jadi sengaja aku lepas. Gelangnya ada di rumah," jelas Aylin, baginya ini adalah alasan yang masuk akal.

Alasan yang tak akan membuat pak Aland memarahinya.

Dilihat oleh Aylin, pak Aland yang mengagguk kecil. Dia lantas menghela nafas lega.

Selamat. Batin Aylin.

"Sudah selesai Pak, kakiku sudah terasa lebih baik. Jika lama-lama tidak enak dengan Nora dan William," ucap Aylin kemudian, sebenarnya masih ingin berlama-lama di sini tapi dia merasa tidak enak hati sendiri.

Yang lelah Bukan hanya dia saja tapi yang mendapatkan perlakuan spesial seperti ini hanya dia seorang.

Aland kemudian mengambil handuk kecil yang telah dia siapkan, menyerahkannya pada Aylin untuk mengeringkan kedua kakinya yang basah.

"Pulang nanti bagaimana? Mau ku antar atau pulang sendiri?" tanya Aland kemudian, dia lihat Aylin yang masih sibuk mengeringkan kedua kakinya.

"Bapak maunya bagaimana? diantar atau aku pulang sendiri?" balas Aylin, tarik ulur tak ada habisnya.

Selesai mengeringkan kaki, Aylin pun kembali memakai sepatunya. Hari ini dia menggunakan sepatu kets agar lebih nyaman.

"Aku ingin mengantar mu pulang, tapi bukankah kamu ingin menjaga jarak?" balas Aland.

Dan untuk pertanyaan kali ini Aylin tak bisa langsung menjawabnya. Perkara pulang kerja saja urusannya jadi rumit seperti ini.

Aylin juga kesulitan untuk menyampaikan apa yang dia rasakan, apa yang dia ungkapkan hanya berdasarkan akalnya saja.

"Ya sudah kalau begitu, berarti aku pulang sendiri," balas Aylin, wajahnya jadi kembali murung. Tapi dia tak bisa menarik apa yang telah dia ucapkan dan memang benar bahwa kemarin dialah yang ingin mereka jaga jarak.

Sebab sudah saatnya kembali ke posisi masing-masing.

"Kenapa mendadak kamu ingin menjaga jarak? Apa benar tentang ciuman kemarin? Atau kamu mulai menyukai William?" tanya Aland.

Aylin padahal sudah pamit keluar, tapi pembicaraan ini kembali menahannya.

"Tidak ada hubungannya dengan William Pak, hanya saja_"

"Hanya saja apa? ciuman kemarin memangnya siapa yang minta? Lalu kenapa sekarang seolah aku yang salah?" balas Aland, hanya Aylin lah yang mampu membuatnya banyak bicara dan banyak menuntut seperti ini.

Padahal selama ini Aland termasuk pria yang irit bicara.

"Bahkan kamu yang menyetujui aku pakai lidah, kamu lupa?" tanya Aland lagi.

Aylin sudah menciut, dilempari fakta yang tak mampu dia bantah. Benar juga, ciuman dan lidah itu adalah permintaannya tapi kenapa sekarang dia takut pada pak Aland. Padahal yang bringaas adalah dirinya sendiri.

Huh! Aland membuang nafas kasar, sampai helaan nafasnya tersebut di dengar oleh Aylin.

"Masih ingin menjaga jarak?" tanya Aland untuk yang terakhir dan akhirnya kali ini Aylin menggeleng.

"Nanti pulang sendiri atau diantar?"

"Diantar Bapak," jawab Aylin pasrah.

"Aku tidak akan mencium mu jika bukan kamu yang minta, paham?"

Aylin hanya mampu mengangguk saja, karena pak Aland sedang mode galak.

"Keluar lah," titah Aland kemudian.

"Jangan marah-marah terus," jawab Aylin dengan suara yang lirih.

"Kamu yang membuat aku marah."

"Maaf."

"Maaf maaf, sudah sana pergi."

Aylin mencebik.

"Jangan menutup pintu dengan keras," titah Aland.

"Iya iya."

"Sini dulu," perintah Aland.

Aylin yang nyaris membuka pintu sontak berbalik dan kembali menghampirinya sang dosen di sofa. "Ada apa?" tanya Aylin.

Aland kemudian bangkit dari duduknya dan mendekati Aylin, hingga mereka saling berhadapan.

"Maaf, aku tidak bermaksud memarahi kamu," ucap Aland, langsung sadar bahwa dia salah juga. Selain itu Aland pun tak ingin hubungan mereka terus seperti ini.

Aland ingin mereka baikan.

Mendengar kata maaf itu Aylin malah mematung dan makin tergugu saat pak Aland menahan tengkuknya, menarik sedikit dan menjatuhkan sebuah ciuman hangat di keningnya.

Cup! Ciuman yang lembut sekali, sampai membuat tubuh Aylin kembali merinding.

"Keluarlah, nanti kita pulang bersama."

Aylin mengangguk patuh.

1
Yashinta
kasihan kau nora ha ha ha ha
Yashinta
jadi gemes aku sama nora
Yashinta
ya aylin kamu kok cuma siram dgn air yg tidak begitu kotor rugi dong hrsnya air coberan
Yashinta
sikat lsg ay
Femmy Femmy
kalaupun ivana melakukannya dgn tidak disengaja seharusnya ivana langsung meminta maaf sama Aylin bukan malah kabur😠
Nurifa Erna Ubaidillah
grup catnya dimna kak
Yashinta
nora jaga emosimu ingat aylin sedang mengemudi
Yashinta
kenapa jd menangis aku
Yashinta
saya senang mama aresha papa rayden bisa menjadi contoh
Yashinta
ay aland awas ya wk wk wk wk
Yashinta
ayo land jemput aylin jangan takut
Yashinta
se7
Yashinta
mama berta ingat jgn main paksa
Yashinta
ayyyÿyy
Yashinta
kapokkķkkkkkk jwb velli
Yashinta
velyyyyyy bingungkan
UbudMusic TouristService
Kecewa
UbudMusic TouristService
Buruk
Yashinta
cari perkara ivana karena blm tahu siapa lawannya
Yashinta
ya allah ayyyyyyyyy
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!