Bercertia tentang anak laki2 yang segala kelebihannya di sembunyikan oleh teman masa kecilnya
Ketika SMP mereka pun mulai berpacaran, namun selama hubungan mereka. Anak laki2 itu justru malah di perlakukan seperti babu.
Puncaknya ketika SMA, anak laki2 itu kerap kali di buat layaknya seperti anjing peliharaann yang selalu patuh dan menurut pada gadis teman masa kecilnya itu.
Namun, setelah sekian lama di posisi itu, anak laki2 itupun akhirnya merasa muak dan memutuskan gadis teman masa kecilnya itu.
Bagaimana kira2 kehidupan anak laki2 itu setelah putus dari teman masa kecilnya itu..?
Yuk simak ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizSlide, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18 : Persiapan studio..
Di hari jum'at sepulang sekolah.
Seiji sedang di ruang studio baru di basement rumahnya sedang mengatur ulang segala persiapan Studio pribadinya, terlihat dia sedang memindahkan sebuah sofa yang tidak terpakai di rumahnya untuk mengisi kekosongan di studio miliknya.
Ruangannya cukup luas, lebar 3,5 x 4,5 meter. Itu membuat ruangannya nampak begitu kosong karena kurang nya perabotan atau dekorasi ruangan.
Ketika sedang asik menata ruangan, tiba2 ibunya masuk ke ruangan..
"Nak, kau tidak lapar..?" tanya ibunya
"Iya bu aku belum lapar, lagi pula aku masih belum memutuskan apakah aku akan memindahkan komputerku kesini atau tidak.." jawab Seiji
"Hmm? Kenapa..? Memangnya butuh komputer lain di ruangan ini..?" tanya ibunya
"Kupikir begitu, setelah aku pelajari ternyata setiap hasil rekaman harus melalu proses editing menggunakan komputer. Terlebih untuk memulai proses rekaman, musik nya akan di atur melalui komputer.." jawab Seiji
"Begitu ya, apa kau tidak kesulitan jika kau membawa komputermu kesini..? Kau kan juga harus mengerjakan tugas sekolah dan lain2 ketika di kamar.." kata ibunya
"Benar bu, karena itulah aku masih memikirkannya.." jawab Seiji
Reiko terlihat sedikit berfikir sambil melihat ruangan baru untuk studio anaknya.
Meski barang yang dipakai Seiji untuk mendekor studionya menggunakan barang2 di rumah mereka yang tidak terpakai, tapi semua barang2 itu masih sangat bagus dan lebih dari layak untuk mengisi disana.
"Apa kau membutuhkan komputer baru nak..?" tanya ibunya
"Eh..? Ah itu, sebenarnya...." ucap Seiji ragu
Seiji ragu untuk meminta kepada orang tuanya, karena ruangan ini saja sudah membutuhkan biaya yang cukup besar. Jika dia meminta lagi dia takut akan membebani orang tuanya.
Reiko mengerti kalau Seiji ragu untuk meminta padanya, sejak kecil Seiji jarang meminta sesuatu pada orang tuanya. Karena dari mulai uang jajan dan segala kebutuhannya sudah di siapkan Reiko dan Miura dengan baik, jadi dia sudah tercukupi dengan itu.
"Katakan nak, tak perlu takut. Ayah dan ibu bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan juga memenuhi kalian sebagai anak2 kami. Tidak salah jika kau meminta pada kami.." ucap Reiko sambil mengusap kepala putranya yang nampak sedang ragu
"Bukan begitu bu, aku juga membutuhkan Kamera DSLR untuk perekaman. Jadi aku berfikir untuk meminta bantuan ayah dan ibu untuk membelinya.." ucap Seiji
"Tapi aku bersedia jika uang bulanan ku di potong. Uang sisa tabunganku tidak banyak.." sambungnya
Reiko tersenyum karena mendengar perkataan anaknya itu, dia senang jika Seiji mau jujur seperti sekarang.
"Tidak, ibu tidak akan memotong uang bulananmu. Dan ayah berkata dia akan membantu membelikan perlengkapan studio yang kau butuhkan.." kata ibunya
Mendengar itu Seiji sangat gembira dan langsung memeluk ibunya dengan erat seraya berkata..
"Terima kasih bu.." ucap Seiji
Karena merasa begitu di dukung oleh orang tuanya Seiji pun merasa sangat senang dengan itu. Ibunya pun menanyakan apa2 saja yang dia butuhkan untuk keperluan studio nya itu.
Seiji mengatakan kalau dia butuh sebuah Kamera DSLR, Microphone, Tripod, dll. Ibunya dengan antusias mendengarkan dan mengingat apa2 saja yang anaknya butuhkan.
"Oh iya bu, salah satu teman ku ada yang pindah ke luar kota, dan kami ingin mengunjunginya. Apa tidak masalah jika aku pinjam mobil..?" ucap Seiji
"Keluar kota..? Apa itu jauh..?" tanya ibunya
"Yah kira2 empat jam perjalanan, itu adalah Takayama di Prefektur Gifu.." jawab Seiji
"Begitu ya, pakailah. Lagi pula kau sudah memiliki SIM, dan kata ayah cara mengemudi mu juga bagus, jadi ibu izinkan.." kata ibunya
"Benar bu..?" tanya Seiji meyakinkannya
"Iya, bawalah. Apa kau butuh uang untuk bahan bakar..?" tanya ibunya
"Ah untuk itu kami akan berpatungan. Dan uang ku kurasa masih cukup.." kata Seiji
"Apa kau yakin..?" tanya ibunya
"Iya bu, aku sudah meminta terlalu banyak padamu. Aku tidak mau merepotkan ayah dan ibu terus menerus.." jawab Seiji
Mendengar jawaban putranya membuat Reiko senang dan bangga pada putranya. Meski keluarga mereka tergolong kaya dan mampu, putranya tidak pernah banyak meminta atau menuntut sesuatu dari mereka orang tuanya.
Tapi bagi Reiko sebuah kewajaran jika seorang anak meminta pada orang tuanya, jadi dia merasa kalau hal itu bukanlah masalah apabila anak2nya memilki beberapa keinginan.
"Baiklah, kalau begitu jangan tidur terlalu larut, besok kau kan akan mengemudi.." kata ibunya seraya berjalan ke pintu
"Iya bu.." jawab Seiji
Kira2 puku 10 Seiji naik kekamarnya, dan dia langsung mengecek ponsel yang dia tinggalkan di kamar.
Ternyata ada 7 panggilan tidak terjawab dan 38 pesan dari Karin.
"Ada apa? Sepertinya penting.." gumam Seiji
Dia langsung membuka chat nya dengan Karin untuk melihat isi pesannya.
...> LINE <...
Karin : "Apa kau sibuk?"
Karin : "Hei balas pesanku.."
Karin : (sticker cemberut)
Karin : "Kau sudah tidur..?"
Seiji : "Tidak aku belum tidur.."
Dirumahnya Karin yang sedang membaca majalah langsung menyambar ponselnya ketika notifikasi pesan masuk.
Karin : "Ku kira kau sudah tidur.."
Seiji : "Tidak, aku sedang di studioku tadi.."
Karin : (sticker terkejut)
Karin : "Studio? Di rumahmu ada studio? Studio apa.."
Karin penasaran dengan studio apa yang ada di rumah Seiji, raut wajahnya terlihat begitu antusias dan penasaran.
Seiji : "Ah aku lupa bilang, aku akan mulai membuat konten YT.."
Karin : "Konten apa? Apa kau akan bernyanyi.."
Karin : (sticker wajah penasaran)
Seiji : "Ya kakak ku menyarankan ku untuk bernyanyi. Tapi aku hanya akan mengcover lagu2 yang sudah ada.."
Karin : "Benarkah..? Itu bagus, aku akan jadi orang pertama yang men-subscribe, menonton dan memberikanmu like.."
Karin begitu antusias dengan rencana Seiji yang akan memulai kegiatan YT nya dan mengcover lagu2.
Itu karena Karin tahu kalau Seiji memikiki teknik bernyanyi yang bagus dan suaranya juga merdu.
Dirumahnya Seiji nampak tersenyum membaca pesan dari Karin, sepertinya disini Seiji juga semakin nyaman ketika berbicara dengan Karin walau itu melalu pesan chat.
Seiji : "Ah untuk Subscribe kakak ku lah yang pertama melakukannya. Karena dia juga yang menyarankan ku melakukan ini dan yang membuatkan ku akun YT ku.."
Karin : (sticker sedih)
Karin : "Begitu ya.."
Seiji : "Jangan sedih, kalau begitu aku akan membiarkan mu memberiku like yg pertama, dan kau boleh menyaksikan proses rekamannya juga.."
Karin nampak begitu senang ketika membaca pesan dari Seiji, dia tidak percaya kalau Seiji akan mengizinkannya menyaksikan rekaman pertamanya.
Karin : "Benarkah boleh..? Kau berjanji..?"
Seiji : "Tentu.."
Karin : "Yay, kalau begitu rahasiakan ini dari yang lain ya. Aku tidak mau kecolongan oleh yang lain kali ini.."
Seiji : "Hmm baiklah, aku akan merahasiakannya untukmu.."
Mereka pun terus berbalas pesan chat hingga beberapa jam, keduanya nampak saling tersenyum dan sesekali tertawa saat berbalas pesan.
Mereka juga sempat membahas tentang rencana mengunjungi Yuri di Toyama besok, dan Seiji mengatakan kalau semuanya masih sesuai rencana.
Nampaknya mereka berdua kini sudah semakin dekat, dan baik itu atau Karin. Keduanya kini sudah merasa menyukai satu sama lain, tapi masing dari mereka belum ada yang mau mengatakannya terlebih dahulu.
kukira cinta, ternyata permisi ya..