Raja Chaiden Gaver Wallace dan Ratu Ivara Zelda Geraldine Wallace, pasangan Raja dan Ratu yang saling mencintai, dua sosok yang memiliki pengaruh paling besar di kerajaan Wallace.
Ratu Wallace, merupakan perempuan Cantik, tangguh, bijaksana dan juga pintar, seorang Ratu yang begitu menghargai rakyat nya.
Tragedi penculikan yang di lakukan oleh paman Raja Wallace, membuat nya terjatuh ke dalam jurang, meninggal kan semua orang termasuk meningal kan cinta nya.
---------------------------------------------------
"Queen aku merindukan mu"
~Raja Chaider Gaver Wallace
"King aku kembali?"
~?......
"Ibu apa kami memiliki ayah?" tanya dua bocah kecil.
~?.....
Setelah tujuh tahun berpisah, akhirnya semesta kembali mempertemukan mereka berdua.
Akan kah cinta mereka akan kembali menyatu? Atau hanya sebatas pertemuan singkat?
Ada rahasia besar apa di antara Raja dan Ratu?
Penasaran? Cus langsung kepoin cerita Author
Season 2 CALON RATU TANGGUH.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KERINDUAN & KESEDIHAN
"Kenapa kamu mengingkari janji kamu? kamu sudah berjanji untuk hidup lebih lama? tapi kenapa kamu pergi meninggalkan aku" lanjut Raja Wallace dengan lelehan air mata, yang lagi-lagi tidak mampu diri nya bendung.
"Bisakah kamu kembali? aku ingin memeluk mu, aku rindu..." ucap Raja Wallace lirih, memejamkan mata nya.
Air mata laki-laki itu terus mengalir dari pelupuk mata nya, laki-laki yang selama ini selalu menampilkan raut wajah datar nya, saat ini terlihat sangat menyedihkan, dengan tetesan air mata yang membasahi pipi tirus nya.
Raja Wallace terisak di temani dengan keheningan malam, tidak ada yang tahu bahwa laki-laki yang nampak kejam di mata semua orang itu selalu menangis di setiap malam karena merindukan cinta nya.
"Sayang aku rindu, peluk aku aku mohon hiks....hiks....."
Raja Wallace terlihat sangat kacau, hidup nya sudah hancur sejak tujuh tahun yang lalu.
"Entah di bumi bagian mana kamu berada saat ini" ucap Raja Wallace melihat kearah langit malam.
"Aku yakin kamu tidak benar-benar meninggalkan aku, nanti kamu akan kembali kan sayang ?" tanya laki-laki itu.
Raja Wallace tidak percaya bahwa Ratu nya sudah pergi, selama diri nya belum melihat jasad Ratu nya, Raja Wallace akan terus menunggu, Raja Wallace yakin istri nya suatu saat nanti akan kembali entah berapa puluh tahun lagi, Raja Wallace akan menunggu cinta nya.
"Bukan kah Saat ini aku terlihat menyedihkan, pasti saat ini kamu sedang tersenyum mengejek ku kan" lanjut Raja Wallace tersenyum getir.
"Aku rindu " ucap Raja Wallace untuk kesekian kalinya.
"Aku ingin kembali mendengar omelan kamu, bisakah aku mendengar nya lagi?" tanya Raja Wallace lirih
"Aku sudah tidak lagi memiliki tujuan untuk hidup sayang, bisakah kamu menjemput ku, ini terlalu sakit untuk aku dekap sendiri" ucap Raja Wallace, penuh kesakitan
"Bagaimana mungkin kamu menyuruh ku untuk hidup bahagia, sementara kebahagiaan aku itu hanya kamu sayang, dan sekarang kamu pergi meninggalkan aku sendiri, ini sakit Queen, ini sakit..." ucap Raja Lirih
Raja Wallace memukul-mukul dada nya yang terasa sakit dan sangat sesak.
"Queen aku merindukan mu," ucap Raja Wallace kembali terisak.
Rasanya masih sama, sakitnya masih terasa seperti pertama kali aku melihat wajah yang selalu tersenyum itu redup.
Masih kuingat jelas, rasanya jantungku berhenti berdetak saat melihat bibir yang selalu membuat dunia ku selalu baik-baik saja , tiba-tiba tertutup rapat tanpa jeda.
Senyuman terakhir nya yang sampai saat ini masih aku ingat dan menjadi hal yang paling aku rindukan dan juga penyesalan yang begitu mendalam, karena aku terlambat menyelamat kan nya, aku terlambat untuk membawa nya kembali pulang, Queen ku pergi.
"Queen sampai saat ini aku masih sangat mencintai mu, kamu adalah satu-satunya perempuan yang akan selalu Aku cintai"
"Aku tidak perduli sebanyak apapun mereka di luar sana, hanya kamu satu-satunya yang akan menjadi penghuni istana ku, kamu pemilik hati ini Queen," batin Raja Wallace tersenyum mengingat istrinya.
"Tidak pernah aku banyangkan, aku akan kehilangan kamu secepat ini, aku tahu ini tidak mungkin tapi aku akan tetap berharap bahwa kamu akan kembali," batin Raja Wallace, lagi.
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
Sementara di sebuah rumah lebih tepatnya gubuk yang berada sangat jauh dari pemukiman, ada seorang wanita cantik sedang berbaring dengan mata tertutup rapat, di temani dua pria kecil di sisi kanan dan kiri nya.
"Nenek kapan ibu akan bangun?" tanya salah satu pria kecil itu.
"Tidak akan lama lagi ibu kalian pasti bangun," jawab sang nenek.
"Nenek lihat, ibu menangis," seru pria kecil yang sedari tadi diam.
Tangan kecil nya mengelap tetesan Air mata yang keluar dari sudut mata ibu nya.
"Apa mimpi ibu sangat menakutkan? Kenapa ibu sering menangis?" tanya pria kecil itu senantiasa menghapus air mata ibu nya.
"Hey, ayo makan kakek sudah memanggang ayam hasil buruan kalian tadi" ucap pria tua yang baru saja datang.
Dua pria kecil itu menggeleng kan kepalanya tidak semangat.
"Brian, Damar apa kalian tidak ingin makan?" tanya sang kakek.
"Kapan ibu akan bangun kek?," tanya Damar dengan mata berkaca-kaca.
"Oh cucu ku jangan menangis," ucap sang kakek membawa cucu bungsu nya ke dalam gendongan nya.
Brian dan Damar pria kecil berumur enam tahun, memiliki iris mata begitu tajam, di umur nya yang masih enam tahun Brian dan Damar sudah jago bermain pedang dan memanah, kakek nya sudah melatih mereka sejak mereka masih berumur tiga tahun.
"Kakek turun, Damar sudah besar tidak perlu di gendong lagi," ucap Damar merenggut kesal.
"Memang nya kenapa kalau kamu sudah besar, kakek masih kuat menggendong kamu," ucap Kakek tersenyum kecil.
"Tapi Damar tidak mau di gendong," ucap Damar mengerucut kan bibir nya.
"Memang nya kenapa?" goda sang kakek.
Sang Nenek tersenyum melihat cucu bungsu nya sudah tidak sedih lagi, tatapan nya jatuh pada cucu sulung nya yang sedang memeluk perempuan cantik yang tidak sadar kan diri selama tujuh tahun ini.
"Brian," ucap sang nenek mengelus kepala Brian lembut.
"Brian ingin ibu..." ucap Brian Lirih.
sang Nenek menatap Sendu, walaupun Brian dan Damar bukan cucu kandung nya, tapi sang nenek sangat menyayangi mereka berdua.
Tujuh tahun yang lalu diri nya dan sang suami tidak sengaja menemukan perempuan yang sedang mengapung di atas sungai yang tidak jauh dari rumah nya, keadaan perempuan itu begitu mengenaskan dengan luka di sekujur tubuh nya.
Siapa yang menyangka ternyata perempuan itu masih hidup, walupun tubuh nya sudah di penuhi dengan luka dan racun di tubuh nya.
Sepasang suami istri itu membawa perempuan itu ke dalam rumah mereka dan mengobati luka nya, betapa terkejut nya sang nenek saat merasakan ada kehidupan di rahim perempuan itu.
Nenek itu begitu kagum melihat kondisi perempuan itu yang sangat mengenaskan tapi janin nya masih bisa bertahan.
Sepasang suami istri itu merawat si perempuan dengan telaten, mengeluarkan racun yang ada di dalam tubuh si perempuan, beruntung nya mereka merupakan orang yang mahir dalam pengobatan, mereka berdua berhasil mengeluarkan seluruh racun yang ada di tubuh si perempuan.
Tapi sayang perempuan itu tidak pernah membuka mata nya sampai sekarang, bahkan perempuan itu hamil dan melahirkan dalam keadaan tidak sadar kan diri.
Jangan tanya bagaimana cara lahiran nya, karena hanya Author yang tahu😁
"Sabar nak, pasti tidak lama lagi ibu mu bangun," ucap sang nenek.
"Ibu mu adalah perempuan kuat, percaya sama nenek, ibu mu akan bangun, sekarang Brian makan iya." Bujuk sang nenek.