Sesilia gadis berumur 21 tahun yang cantik dan polos. Dia di besarkan di panti asuhan karna dia yatim piatu, setelah lulus Sekolah dia memutuskan untuk bekerja dan menyewa rumah untuk ia tinggali. Dia merasa sangat bahagia karna memiliki pacar yang sangat baik dan tampan, tapi kebahagiaan itu tak berlangsung lama karna ternyata pacar yang selama ini dia anggap baik, ternyata malah menghancurkan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32
"Ahhhh..... Sudah lah, aku malas berbicara dengan mu. Aku akan pergi" kata Jessi
"Tunggu, ayolah. Apa kau bisa memberitahu ku siapa yang akan menikahi sesilia?" kata Mark menahan tangan Jessi.
"Lepaskan! sesilia menikah dengan orang yang tepat. bahkan kau tak akan pernah bisa mengusik nya!" kata Jessi berlalu pergi.
"Aku jadi penasaran" gumam Mark yang memandangi tubuh Jessi yang pergi menjauh
...****************...
*CEKLEK
"Ayo makan siang" kata Steven melihat sesilia yang sedang duduk dan menonton film di ponsel nya.
"Kemana?" kata sesilia.
"Aku tadi mencicipi makanan di restoran zogyshay, karna ada meeting. makanan di sana enak enak kau pasti menyukai nya, ayo kesana" kata Steven.
"Baiklah ayo" kata sesilia yang langsung bangun dari duduk nya.
Mereka pun langsung menuju ke restoran menggunakan mobil.
"Sebentar stev, aku ingin ke toilet" kata sesilia.
"Baiklah, aku akan memesankan makanan untuk mu" kata Steven.
Saat akan memasuki toilet tangan sesilia di tarik oleh seorang pria.
"Awwwww, apa yang kamu lakukan?" kata sesilia.
Mark langsung membuka topi dan masker nya. Sesilia pun terkejut melihat Mark.
"Lepaskan tangan ku!" sesilia menepis tangan Mark.
"Sesilia, aku hanya ingin minta maaf pada mu" kata Mark.
"Setelah apa yang kamu lakukan pada ku Mark?" tanya sesilia menatap tajam pada Mark.
"Aku melakukan ini......"
*BUGHHHHHHHHHH
Tiba tiba Steven memukul Mark.
"Sekali lagi kau mengganggu calon istri ku, kau akan tahu akibat nya" kata Steven menatap dingin.
Mark hanya diam memegangi sudut bibir nya yang berdarah
"Ayo sesilia" Steven menggandeng tangan sesilia menuju mobil.
"Stev, tapi kita belum makan" kata sesilia.
"kita cari tempat lain saja, maaf karna telah membawa mu kesini" kata Steven.
*CEKLEK.
Steven membukakan pintu mobil untuk sesilia, dan sesilia pun langsung masuk.
"Bagaimana perasaan mu?" tanya Steven
"Setiap aku melihat nya, hati ku sangat sakit stev. Dia satu satu nya orang yang ku percaya dari dulu. Tapi dia juga yang menghancurkan hidup Ku. Andai saat itu kau tidak datang mungkin aku sudah......"
"Sesilia, aku tak ingin kau mengatakan hal buruk" Steven langsung memotong pembicaraan sesilia
"Terimakasih stev" sesilia tersenyum manis
"Iya sayang, oh ya. Apa yang ingin kau lakukan pada Mark?" kata Steven.
"Apa maksudmu?" sesilia bertanya karna ia tak tahu apa yang di maksud Steven
"Apa kau ingin balas dendam pada nya? Ingin menyiksa nya? Atau membunuh nya? Atau ingin ku penggal kepala nya?" tanya Steven.
"Tidak stev, jangan lakukan apapun pada nya. Disatu sisi Aku merasa sangat berterimakasih pada nya, karna dia aku menjadi calon istri mu" kata sesilia terkekeh.
"Aku serius sesilia" kata stev
"Aku juga serius stev, aku sungguh tak apa. Kau tahu? karma tuhan itu nyata, dan itu lebih dahsyat. kita hanya perlu sabar menunggu nya" kata sesilia
"Ck, kau memang penyabar" Steven tersenyum miring.
"Lalu, kita akan makan dimana stev?" tanya sesilia.
"Kita akan makan di salah satu restoran favorit ku, apa kau menyukai seafood?" kata Steven.
"Ya, itu salah satu makanan favorit ku stev. Ayo kesana" kata sesilia.
Steven mengangguk dan tersenyum, mereka pun melaju ke sana.
"Wahhh stev, tempat nya sangat mewah" kaya sesilia
"Ya, dan nyaman" kata Steven.
"Ayo masuk" Steven menggandeng tangan sesilia.
"Stev, ini sangat mahal" bisik sesilia saat melihat daftar harga nya.
"Pesan lah sesuka mu, aku akan membayar nya" kata Steven.
"Xixixi, terimakasih stev, maaf karna merepot kan mu" kata sesilia.
"Jangan berbicara seperti itu, aku melarang mu bekerja. Jadi aku harus memenuhi semua kebutuhan mu" kata Steven.
Sesilia pun mengangguk dan memesan makanan. Setelah mereka selesai makan, Steven mengantarkan sesilia ke mansion dan dia pun langsung kembali kantor untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan nya.
*DUKKKKKKKKK
"awwwww, Oh Maaf dok, saya terlalu fokus pada ponsel sehingga tidak sengaja menabrak anda" kata sesilia sedikit membungkuk.
"Tidak apa apa, lain kali lebih berhati hati lah" kata dokter Rico tersenyum.
"Baik dok, terimakasih sudah mengingat kan kalau begitu saya permisi" kata sesilia tersenyum dan berlalu pergi menaiki tangga menuju kamar Steven.
"Dia memang sangat cantik apalagi saat tersenyum" batin dokter Rico memandangi sesilia yang menjauh.
...****************...
"Ayo Zeco kita ke markas, pekerjaan ku sudah selesai" kata Steven.
"Baik tuan, mari kita kesana" kata Zeco.
Zeco pun mengemudikan mobil dan Steven duduk di belakang.
Sesampai nya Di markas terlihat adegan seperti biasa, dimana Bella yang sedang bermain dengan beberapa anak buah Steven.
"Berhenti, pakai kan dia pakaian. Lalu ikat di kursi itu" kata steven, pada salah satu anak buah nya.
"Baik tuan" mereka segera memakai kan pakaian Bella dan mengikat nya di kursi.
"Stev, Aku mohon. Aku sangat lelah, aku menyesali perbuatan ku. Maaf kan aku stev" kata Bella menangis.
"Minta maaf dan bersujud lah pada ayah ku!" kata Steven menatap tajam.
"Ba...baik, ayo... Ayo aku akan meminta maaf pada ayah mu" kata Bella.
"Di bebaskan atau tidak. Itu sesuai keputusan ayah ku, kau mengerti?!!" kata Steven membentak.
"I...iya stev" kata Bella.
"Buka ikatan nya dan bawa dia bersama mu ke mansion ku. aku tidak ingin satu mobil dengan nya" kata Steven pada salah satu anak buah nya
"Ba..baik tuan" kata salah satu anak buah nya itu sambil membuka ikatan Bella
Mereka pun menuju ke mansion.
*TOK TOK TOK
"Masuk lah" kata Bianca dari dalam
"Bu, Apa ayah tidur?" tanya Steven.
"Tidak sayang, ayah mu sedang menonton tv. Ayo masuk lah" kata Bianca.
"Aku membawa Bella, di bebaskan atau tidak. Itu keputusan ayah, aku akan menuruti perintah ayah" kata Steven.
"Baik lah, bawa masuk dia" kata Bianca mendadak berubah ekspresi.
"Zeco, Bawa dia kemari" kata Steven pada zeco
"Baik tuan" Zeco langsung keluar dan membawa Bella masuk ke dalam kamar Eric.
*BRUKKKKKKKK
"Tuan, maaf kan aku. Aku menyesali perbuatan ku, aku yang sudah mencelakai anda tuan. Aku di butakan oleh rasa benci karna stev menolak dan menembak ayah ku. Tolong maaf kan aku tuan, bebas kan aku. Aku lelah di siksa terus menerus tuan" Bella langsung berlutut dan memohon ampun ke pada eric. Karna Eric satu satu nya hadapan Bella untuk bisa bebas.
"Aku sudah tau, bahkan saat kau menyerang ku" kata eric datar.
"Maaf kan aku tuan" Bella menunduk dan masih berlutut.
"Stev, bebas kan dia. Jika dia atau ayah nya membuat kekacauan lagi. Penggal kepala nya " kata Eric.
"Tuan, terimakasih. Terimakasih, aku sangat berterima kasih pada mu. Terimakasih karna sudah memaafkan dan membebaskan ku" kata Bella yang tak henti henti nya berterima kasih.
"Bawa dia pergi, aku ingin istirahat" kata Eric tak menjawab bella.
"Baik tuan" Zeco langsung menyeret Bella keluar.
Di luar mansion Steven dan zeco sedang berbincang.
"Ayo, kembali kan dia ke ayah nya" kata Steven.
"Tunggu sebentar, aku akan mengajak sesilia. untuk memperingati Jacob" kata Steven.
"Baik tuan" kata Zeco.
*TOK TOK TOK
*CEKLEK
"Stev, kau sudah pulang? Ada apa?" kata sesilia.
"Ayo ikut dengan ku" kata Steven langsung menggandeng tangan sesilia
Sesilia tidak hanya mengikuti, ia tahu betul bagaimana Steven. jadi ia tak ingin bertanya terus menerus.
"Ayo Zeco jalan" kata Steven.
Steven, sesilia dan zeco satu mobil. Sedangkan Bella di mobil yang lain dengan salah satu anak buah Steven.
Sesampai nya di mansion, Zeco memegangi tangan Bella.
Sesilia terkejut melihat wanita yang ada di markas itu, kini ada di depan nya.
"Stev? Bukan kah dia......."
"Ya, dia Bella. Tadi aku membawa nya ke mansion untuk meminta maaf pada ayah dan ayah menyuruhku untuk membebaskan nya dengan satu syarat. Jika dia kembali membuat kekacauan, dia akan langsung di penggal kepala nya" kata Steven.
"O...oh baiklah" kata sesilia.
"Panggilkan tuan mu" kata Steven pada pelayan.
"Ba.....baik tuan" kata pelayan langsung menuju ke kamar Jacob.
*TOK TOK TOK
*CEKLEK
"Ada apa?" tanya Jacob.
"A...ada nona Bella" kata pelayan.
"Apa?!" Jacob langsung berlari menuruni tangga dan terlihat Bella yang sangat kusut itu di pegangi oleh Zeco
"Bella" teriak Jacob menghampiri.
"Ayah" Bella langsung memeluk ayah nya
"Ck, drama yang menjijikan" gumam Steven yang masih terdengar jelas di telinga sesilia.
"APA YANG KAMU LAKUKAN PADA ANAK KU!!!!" Jacob meneriaki steven.
"Jelaskan pada ayah mu!" kata Steven pada Bella.
"Sttttt! Ayah jangan berteriak, Tuan Eric sudah murah hati mau memaafkan ku dan membebaskan aku. tolong jangan bikin masalah lagi dengan keluarga nya" pinta Bella
"Nanti akan ku jelaskan" bisik bella.
"Dengar! Dia wanita ku! Jika kau atau anak mu berani menyentuh nya atau mengganggu nya. Aku akan langsung memenggal kepala putri mu itu. Kau mengerti!!" kata Steven.
"Ayo sayang kita pergi" kata Steven pada sesilia
Jacob hanya terdiam, dia tahu Steven tidak akan main main dengan perkataan nya.
Setelah Steven, sesilia dan zeco pergi. Bella menangis di pelukan Jacob.
"Ayah,, aku sangat tersiksa. Hiks...hiks....hiks" Bella menangis.
"Maafkan ayah karna tidak bisa membalas nya karna Steven sudah memperingatkan kita. Ayah tahu Steven tidak akan main main lagi" kata Jacob menitihkan air mata.
...****************...
"Stev, aku senang kau membebaskan nya" kata sesilia di dalam mobil.
"Itu semua karna permintaan ayah ku. Akan ku penggal kepala nya dia dia berani menyakiti mu" Steven menatap sesilia.
"Dia tidak akan menyakiti ku stev" kata sesilia menenangkan.
Tak lama, mereka pun sampai di mansion.
"Zeco, pulang lah. Kau pasti sangat lelah" kata Steven.
"Baik tuan Terimakasih, kalau begitu saya pamit pulang" kata Zeco sedikit membungkuk pada Steven dan sesilia.
Zeco pun langsung pulang ke apartemen nya karna ia sangat lelah.
baru bener..dan masun akal