Dinda pus pita sari adalah seorang wanita kupu kupu malam, yang terkenal dikalangan pria hidung belang.
tarif yang diberikan sangat fantastis, sekali kencan bisa buat beli mobil Fortuner. tapi sesuai hukum alam semua orang pasti memiliki pasangan.
sama hal nya Dinda, yang terserang virus cinta, kepada pemuda yang bernama Azzam , dia hanya seorang SANTRI pengabdi dalem sang guru .
"aku hanya seorang santri biasa Din. tidak akan mampu membiayai kamu, apa yang kau sukai dari ku"
bagaimana kah kelanjutan kisah cinta dinda?
apa kah orang tua Azzam akan setuju?
ayo ikuti terus cerita nya...
jika anda suka dengan cerita nya jangan lupa succerep, like, share dan komentar nya
selamat membaca......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hima Al palembangi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 22
Baik mari kita mulai, satu dua tiga Dinda menghitung mereka berdua. Mereka langsung minum, sedang tugas Dinda dan Desi menuang kan air masing masing
Setegak dua tegak mereka lalui, semua penonton bersorak Sorak
"ayo ayo ayo habis kan..... Sambil bertepuk tangan dan tertawa meria
Azzam tidak sabar dengan tuangan air kedalam gelas, dengan tidak sengaja acak menyingkir kan Desi dengan tangan nya.
lalu mengambil ceret itu langsung Azzam naik kan pas di mulut nya dengan posisi wajah menghadap langit langit cape, membentuk formasi seperti air terjun,, semua orang heran dan terkejut melihat aksi Azzam. Yang diluar nalar itu
Tidak mau kalah Nafi pun ikut juga langsung dari botol nya mengikuti gaya Azzam , akan tapi keanehan mulai muncul, semakin Azzam mengebut menenggak air yang ada di mulut nya , navi semakin muntah dan muntah lagi
Desi yang disamping nya lebih terkejut lagi saat melihat kearah mulut azzam yang ada di bawah nya, Desi melihat bahwasanya didalam perut Azzam terdapat lautan yang luas dan air yang masuk itu bagai kan hujan yang rintik rintik saja
Membuat Desi melotot seakan akan bola mata nya keluar dari cangkang nya sambil menutup mulut nya sendiri dengan kedua tangan Desi
Tubuh Desi gemetar ketakutan bercampur campur melihat keanehan yang selama ini Desi belum lihat
Akhir nya si navi hengkang dan tumbang jatuh kebelakang dengan lumuran alkohol yang keluar dari mulut nya, sedang Azzam masih terus meminum air itu
Dinda kebingungan melihat kejadian itu, Dinda menolong Nafi mendudukkan, tapi masih masih mengeluarkan air alkohol itu dari mut nya sambil kencang kencang
"stop mas Azzam teriak Lina sambil berjalan menuju Azzam
"Azzam langsung menghentikan minum nya dan menarik ceret nya
"ahhhhh... Mantap ucap Azzam sambil mengusap mulut nya dengan jaket nya
"kata nya raja minum kok udah lemah, baru saja empat botol, cetus Azzam sambil menarik kan kaki nya di atas kursi dan memandang botol botol di depan nya
"mas Azzam dia bukan musuh mu ucap Lina mendekati Azzam
Desi hanya diam terpaku keheranan, sedang yang lain sibuk menggoyang badan navi
Azzam bangkit dari duduk nya mengambil ceret satu nya yang masih terisi penuh air putih, lalu menyiram kan ke navi, semua orang langsung berteriak .
"ahhhh....basah mas Azzam.........
Azzam Desi dan Lina tertawa bahak bahak
"sesuai janjimu Din, ucap Lina sambil menatap Dinda yang bangkit dari jongkok nya
"masih ada dua tantangan lagi, jangan sombong. Malam ini kamu menang ucap Dinda sinis menghadap kearah Lina dan Azzam
Azzam hanya diam, lalu pergi tanpa kata, semua hanya melihat kepergian nya. Ketika sampai depan rolling Azzam memutar badan nya dan memandang kedalam
"buat lah serumit mungkin, ujian yang kau ingin kan, tapi ingat semua ada balasan nya ucap Azzam sambil memutar badan nya berjalan. menuju motor lalu pergi begitu saja
Semua orang yang ada di cafe merasa heran dan bertanya tanya siapa sebenar nya lelaki itu? dan dari mana dia asal?
Dinda menelpon teman navi untuk menjemput nya, tak selang lama dari mematikan hp nya, teman teman navi datang
"siapa yang berani membuat navi seperti ini? Tanya teman navi sebut saja Hendrik dengan sorot mata yang tajam dan emosi yang tinggi
Semua pengunjung hanya terdiam karna tahu Hendrik, seorang pereman besar ternama semua lawan akan tunduk patuh serta takut dengan nya, dia terkenal sebagai pembunuh bayaran yang sadis
Tidak segan segan membantai siapa saja yang tidak sejalan dengan nya
Lina dan Desi hanya tertawa kecil, melihat kemarahan Hendrik. Dia anggap Hendrik bukan tandingan Azzam karna usia mereka sudah berbeda jauh sudah pasti setamina Hendrik banyak berkurang
Brak ...
Hendrik menendang kursi atom yang ada didekat nya
"Hoy... Apa kalian semua bisu, dengan amarah yang meluap luap
Dinda yang berdiri tegak lurus melihat kemarahan Hendrik, bukan takut tapi tersenyum dan hati Dinda berkata"ini bisa saya manfaat kan, tungu pembalasan ku Azzam
" mas Hendrik jangan teriak teriak sudah malam ini rayuan gombal Dinda sambil mendekati Hendrik
Lina mendengar rayuan Dinda hanya membuat nya muak dan langsung meningal kan adegan itu dan pergi menuju dapur.
begitu juga Desi langsung pergi menuju orang orang yang berdiri di belakang navi,
"ayo dilanjutin lagi biar kan itu orang, mau mati apa bagaimana ucap Desi sambil pergi
semua orang langsung pergi meningal kan navi Dinda dan Hendrik, dengan tatapan yang sinis semua
"Hoy mau kemana kalian teriak Hendrik sambil melambai kan tangan nya
"itu kan ada mbk Dinda silah kan tanya saja sama dia cetus wanita yang ber rambut perang kuning sambil memalingkan wajah nya