Kehidupan rumah tangga Kaisar mulai merenggang ketika Anya lebih memilih karirnya dari pada mengurus Kanaya, putri mereka.
Hingga suatu ketika, Kaisar bertemu dengan gadis belia yang masih berusia 16 tahun, Kayra. Pertemuannya dengan Kayra membuat Kaisar jauh cinta, dan menggeserkan posisi Anya di hatinya.
Lantas bagaimana dengan posisi Anya yang masih berstatus istri sah ? Setelah Anya mengetahui jika Kaisar sudah menikah lagi dengan Kayra, seorang pengasuh anaknya sendiri ?
Seperti apa kehidupan rumah tangga Kaisar dan Anya, serta Kayra yang telah menjadi istri keduanya ?
Simak ceritanya di "Pengasuh Anakku Istri Keduaku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12
Setelah dari kebun binatang, Kaisar memutuskan untuk membawa Kanaya dan Kayra pulang. Kanaya nampak damai dalam tidurnya di pangkuan Kayra.
Saat diperjalanan pulang, Kayra baru teringat jika stok susu Kanaya dirumah tinggal sedikit.
“Tuan, susu formula Nona Kanaya sudah mau habis.” Ucap Kayra pelan
“Baiklah Kita ke supermarket dulu !” kata Kaisar
Keduanya kemudian mengunjungi supermarket, Kanaya terbangun dari tidurnya. Kayra mendorong stroller Kanaya dan Kaisar berjalan di samping Kanaya. Benar-benar seperti pasangan suami istri yang memiliki anak satu.
Kaisar kemudian mengambil susu formula yang biasa Kanaya minum, ia mengambil sepuluh kotak sekaligus dan juga beberapa bal pampers yang biasa Kanaya pakai.
“Susu dan pampers nya saja mahal semua.” Ucap Kayra dalam hati.
Kemudian Kayra melihat beberapa bando bayi yang begitu cantik. Kayra meminta Kaisar untuk membelikannya.
“Tuan tolong beli ini juga !” Kayra menyodorkan beberapa bando bayi yang cantik-cantik pada Kaisar.
“Untuk apa ?” tanya Kaisar melihat bando tersebut.
“Untuk Kanaya, dirumah sepertinya dia cuma punya dua !” kata Kayra.
“Dua bando yang dia punya seharga motor dan rumah ! Aku tidak suka anak ku pakai barang-barang yang murah !” kata Kaisar seperti biasa dia selalu bersikap angkuh dan arogan.
“Anak kecil mana tahu harga sebuah benda ! Lagi pula ini hanya bando, Tuan ! Sama anak sendiri saja pelit !” kata Kayra mencibir Kaisar.
“Kau bilang apa ? Aku pelit ?” kata Kaisar dengan kesal di katai pelit oleh Kayra.
“Iya ! lagi pula ini bukan barang murah ! Produk ini asalnya dari korea tidak ada yang harganya di bawah seratus ribu !” kata Kayra tak kalah sengit.
Kaisar kesal ia kemudian mengambil semua bando yang ada di pajangan tersebut.
“Puas ?” Kaisar menatap tajam Kayra.
“Wah…lihat Kanaya, Kamu dapat bando yang banyak dari Papa mu !” ucap Kayra dan Kanaya langsung tertawa senang.
Seketika Kaisar tak jadi kesal dan marah pada Kayra setelah melihat raut wajah bahagia putrinya.
Saat keduanya masih berjalan-jalan keliling supermarket. Tiba-tiba Kayra mencium wangi makanan yang di promosikan oleh seorang pelayan supermarket.
Kayra yang penasaran mendorong stroller Kanaya menuju tempat tersebut. Dimana seorang pelayan supermarket itu tengah memanggang makanan dari olahan ayam dan ikan.
“Hum…wangi sekali !” perut Kayra seketika menjadi lapar.
“Silahkan di coba, Nona !” ucap pelayan itu.
Kayra yang penasaran pun langsung mencoba memakannya, satu kali suapan dua kali, ketiga kali, bahkan ia memakannya berkali-kali.
Pelayan supermarket itu hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan customernya yang mencoba makanan tanpa henti.
“Enak !” kata Kayra
Kaisar yang baru saja mencari air mineral, menghampiri Kayra dan Kanaya.
“Hei Kau bukan mencicipi namanya, tapi makan !” kata Kaisar memperingati Kayra untuk tetap menjaga sikapnya.
“Hehe…habisnya ini enak Tuan ! Aku kan juga lapar !” kata Kayra tecengir kuda.
“Astaga ! Kenapa tidak bilang kalau Kau lapar ?” Kaisar berdecak kesal, ia masih punya hati tidak akan membiarkan orang yang bekerja dengannya sampai kelaparan.
“Aku malu Tuan !” Kayra tersenyum ke arah Kaisar.
Kaisar kemudian mengambil beberapa pack makanan yang Kayra cicipi dan memasukkannya ke dalam troli.
Kaisar lalu membayar belanjaannya, setelah itu mengajak Kayra untuk makan di restoran cepat saji yang ada di supermarket tersebut.
“Cepat makan ! Setelah ini Kita pulang !” titah Kaisar.
“SIAP BOS !” Kayra yang kesenangan karena di hadapannya sudah tersaji beberapa makanan enak pun langsung menyantap makanan tersebut.
Kaisar sampai geleng-geleng kepala ketika melihat Kayra ternyata sampai menghabiskan semua makanan yang ia pesan.
“Astaga !”
Namun kemudian Kaisar tanpa sadar menyunggingkan senyuman di bibirnya saat melihat Kayra.