Sulfi sangat bahagia ketika liburan sekolah akan tiba dan ia memutuskan untuk pulang ke rumah neneknya
Saat pulang sekolah ada sebuah mobil yang menyerempet Sulfi sampai kakinya tidak bisa untuk berjalan
Pengendara mobil itu langsung membawa Sulfi ke rumah sakit dan ia akan bertanggung jawab semuanya
Sulfi yang merasa jengkel meminta pengendara itu untuk menemaninya ke rumah nenek yang ada di Kota M
Dan tanpa Sulfi ketahui kalau pengendara itu ternyata Om dari kekasih Sulfi yang bernama Hatta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Keesokan paginya dimana jam menunjukkan pukul lima pagi, Sulfi sudah terbangun dari tidurnya dan ia langsung bangkit dari tempat tidur
Sulfi melihat Nenek Kedasih yang sedang membuat teh hangat
"Lekaslah mandi nduk, setelah itu sholat subuh" pinta Nenek Kedasih
Sulfi menganggukkan kepalanya dan ia berjalan perlahan-lahan menuju kamar mandi
"Dingin sekali air disini" Sulfi lekas mengambil air dan mengguyurkannya ke tubuhnya
Sulfi mempercepat mandinya dan ia menggigil kedinginan. Setelah itu ia langsung keluar dari kamar mandi dan segera melaksanakan sholat subuh
Setelah selesai sholat, nenek Kedasih meminta Sulfi untuk segera minum teh hangat
Kemudian Nenek Kedasih berpamitan kepada Sulfi untuk berangkat ke pasar
Nenek Kedasih berjualan kain batik di pasar sampai sore hari
Setelah Nenek Kedasih berangkat, Sulfi menyapu dan membersihkan rumah sebelum berangkat ke rumah Hatta
Beberapa menit kemudian, Sulfi telah selesai menyapu dan ia bersiap-siap untuk ke rumah Hatta yang letaknya tidak jauh dari rumah Kedasih
Sulfi keluar dari rumah dan tidak sengaja dari kejauhan ia melihat Hatta yang keluar dari rumah
Sulfi memanggil Hatta tetapi Hatta tidak mendengar suara Sulfi yang sedang memanggilnya
Dengan kaki yang masih sakit, Sulfi berjalan cepat menghampiri kekasihnya itu
"Kenapa Mas Hatta mau ke gunung T?" Shulfi pun tetap berjalan mengikuti kemana kekasihnya itu pergi
Sulfi juga tidak tahu kenapa kekasihnya pagi-pagi ini mau naik ke gunung T
Hatta tidak tahu jika saat ini Sulfi sedang mengikutinya dari belakang
Tiga puluh menit kemudian, Hatta menghentikan langkahnya
Sulfi melihat Hatta yang sedang berdiri dan ia akan menghampiri kekasihnya itu langsung terkejut melihat Hatta yang sedang berpelukan dan berciuman dengan Linda yang dulu merupakan mantan kekasih Hatta
"K-kenapa kamu tega membohongi aku Mas?" Sulfi langsung berlari pulang dan ia tidak memperdulikan kakinya yang sedang sakit
Disepanjang jalan ia menangis sesenggukan dan banyak sekali orang yang melihatnya
Sesampainya di rumah, ia langsung masuk ke dalam kamarnya
"Jahat kamu Mas, ini ternyata alasan kamu tidak pernah menelpon atau membalas pesanku" ucap Sulfi sambil menghapus foto-foto Hatta yang ada di ponselnya
Tok
Tok
Tok
Suara ketukan pintu rumah dan Sulfi yang sedang menangis tidak membukanya. Ia hanya menangis dan berdiam diri di dalam kamarnya
Diluar pintu ada Marshall yang dari tadi mengetuk pintu
"Dimana Sulfi? Kenapa rumah nenek Kedasih sepi? Apa Sulfi sedang membantu nenek Kedasih dipasar?" Marshall pun memutuskan untuk kepasar
Marshall berjalan menuju ke pasar dan sesampainya di sana ia hanya melihat Nenek Kedasih
"Nek, sendirian aja? Mana Sulfi?" Tanya Marshall sambil memberikan nasi kotak kepada Nenek Kedasih
Nenek Kedasih mengatakan kalau Sulfi ada di rumah dan belum kepasar
Marshall langsung mengernyitkan dahinya saat mendengar jawaban dari Nenek Kedasih
Disaat mereka sedang mengobrol tiba-tiba Sulfi datang dengan membawa tas kopernya
"Nek, Sulfi pamit pulang dulu. Ternyata besok Sulfi masih ada kegiatan" ucap Sulfi yang berbohong kepada Nenek Kedasih
Nenek Kedasih meminta Sulfi untuk duduk dan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi
Sulfi memberitahukan kalau di sekolahnya ternyata masih ada kegiatan yang tidak bisa ditinggal
Marshall menatap wajah Sulfi yang sedang berbohong kepada Nenek Kedasih
"Terus kamu pulang naik apa?" Tanya Nenek Kedasih
"Sulfi naik bis, nek" Jawab Sulfi yang kemudian memberikan kunci rumah dan ia langsung berpamitan kepada Nenek Kedasih dan juga Marshall
Nenek Kedasih memberikan uang untuk Sulfi pulang ke kota S dan Sulfi langsung menolak uang pemberian nenek
Sulfi pun lekas keluar pasar dan mencari angkutan umum untuk pergi ke terminal
"Sulfi, apa yang terjadi? Kenapa kamu tega membohongi nenek seperti itu? Lihatlah wajah nenek tadi yang sangat sedih" ucap Marshall
Sulfi menggelengkan kepalanya dan ia meminta Marshall untuk tidak ikut campur masalahnya
"Ikut aku sekarang!' Marshall menggeret tangan Sulfi dan mengajaknya ke hotel yang letaknya tak jauh dari pasar
Sulfi menangis sesenggukan dan ia tidak peduli jika ada banyak orang yang melihatnya saat ini
Sesampainya di hotel, Marshall lekas memesan kamar dan setelah registrasi. Ia mengajak Sulfi untuk masuk ke dalam kamar
Sulfi tak henti-hentinya menangis sampai membuat Marshall kebingungan
"Ada apa? Apa yang sebenarnya terjadi sama kamu?" Tanya Marshall
Bukannya menjawab pertanyaan dari Marshall, Sulfi malah menangis kencang
Marshall pun duduk dan menunggu Sulfi sampai selesai menangis.
Hampir 1 jam Sulfi menangis dan ia memandang wajah Marshall yang dari tadi melihatnya
"Sudah puas menangis? Sekarang ceritakan apa yang terjadi pada kamu?" Tanya Marshall sambil bangkit dari duduknya
"D-dia selingkuh dengan mantan kekasihnya..." Jawab Sulfi
Marshall langsung terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Sulfi
Sulfi menceritakan semuanya kepada Marshall tentang apa yang dilihatnya tadi
"Apa boleh aku melihat foto Hatta?"
Sulfi menganggukkan kepalanya dan ia masih menyimpan satu foto Hatta
Marshall langsung melihat foto yang diberikan oleh Sulfi dan ternyata benar kekasih Sulfi adalah keponakan dari Marshall
"Hatta adalah keponakanku dan ia akan menikah hari Minggu besok" ucap Marshall
"K-keponakan? Menikah?" Seketika itu juga Sulfi langsung jatuh pingsan
Melihat Sulfi yang pingsan, Marshall langsung memanggil dokter agar segera datang ke hotel tempat ia menginap
Marshall sangat kecewa dengan apa yang dilakukan oleh Hatta