NovelToon NovelToon
YOU GIRL & ME

YOU GIRL & ME

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengganti / Pelakor / Teen Angst / Mengubah Takdir
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Angel_Enhy17

Berjuang sendirian sejak usia remaja karena memiliki tanggungan, adik perempuan yang ia jaga dan ia rawat sampai dewasa. Ternyata dia bukan merawat seorang adik perempuan seperti apa yang dirinya sangka, ternyata Falerin membesarkan penghianat hidupnya sendiri.

Bahkan suaminya di rebut oleh adik kandungnya sendiri tanpa belas kasihan, berpikir jika Falerin tidak pernah memperdulikan hal itu karena sibuk bekerja. Tapi diam-diam ada orang lain yang membalaskan semua rasa sakit Falerin. Seseorang yang tengah di incar oleh Faldo, paparazi yang bahkan sangat tidak sudi menerima uangnya. Ketika Faldo ingin menemui paparazi itu, seolah dirinya adalah sampah yang tidak pantas di lihat.

Walaupun Falerin terkesan selalu sendiri, tapi dia tidak sadar jika ada seseorang yang diam-diam melindunginya. Berada di saat ia membutuhkan pundak untuk bersandar, tempat untuk menangis, dan rumah yang sesungguhnya. Sampai hidupnya benar-benar usai.

"Biarin gw gantiin posisi suami lo."

Dukungannya ya guys

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Angel_Enhy17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

⋇⋆CHAPTER 17 : PAPARAZI MISTERIUS⋆⋇

Pintu terbuka, di sana seorang pria menggendong wanita di sana yang tengah lemas tertidur. Harka, dia nampak begitu masih memendam amarahnya di depan Falerin. Dia mencoba menahan dirinya sendiri agar wanita di dekatnya tidak takut kepadanya, karena Harka sepenuhnya sadar jika ketika ia tengah di kuasai amarah, ia terlalu iblis melebihi iblis itu sendiri dan sekarang ia akan menahan semua itu demi wanita yang ia cintai..

Pria itu masuk ke dalam salah satu kamar, yang di mana itu adalah kamarnya. Di apartemen itu hanya ada dua kamar saja, kamar miliknya dan juga Galen. Pemuda itu pergi entah kemana, tapi sekarang adalah Falerin.

Wanita itu tertidur karena terlalu lelah menangis sepanjang perjalanan tadi, menempuh waktu hampir 2 jam dari apartemennya itu. Dengan perlahan ia menaruh badan yang lebih mungil darinya itu di atas ranjangnya, tidak ada niatan apa pun di dalam kepalanya dan ia hanya sekedar menyediakan tempat untuk ber singgah untuk perempuannya.

Setelah memastikan tidur Falerin nyaman, pria itu beranjak tanpa suara dan menutup pintu kamarnya itu dengan pelan agar tidak mengusik mimpi indah perempuannya. Di satu sisi hatinya masih terasa sakit, seperti di iris-iris. Tepat di saat ia meminum segelas air dingin untuk membuat isi kepalanya dingin juga, ponselnya berdering singkat dan di sana ada sebuah pesan singkat yang membuatnya berpikir banyak.

Apakah harus gw setujui tawaran ini? Ucapnya di dalam hati dengan ragu, tapi dengan dekat ia membalas pesan singkat itu dan dengan segera pria itu melangkah ke arah ruangan lain. Ruangan yang hanya bisa Harka akses.

...♡♡♡...

Di situasi yang tiba-tiba saja mencekam, Rumi tidak bisa berkata apa-apa setelah apa yang terjadi sekaligus ia tidak bisa mengelak tentang kesalahan yang ia lakukan. Yang ia khawatirkan adalah, kakaknya sekarang. Kenapa baru sekarang dia khawatir dengan kakaknya? Kemana saja isi kepalanya itu?

"Kamu tidak bicara dengan kak Erin tentang hubungan kita?"

"Apa kamu sudah gila? Aku mengatakan hubungan kita sekarang, dia tidak akan mau mempertahankan pernikahan ini sampai sekarang, kamu jangan gila-"

"TAPI KENAPA KAMU HARUS MEMPERTAHANKAN PERNIKAHAN ITU KALAU KAMU BILANG JIKA JIKA KAMU AKAN MENIKAHI AKU?!!AKU TIDAK MAU JADI YANG KEDUA KAK!!"

Faldo memijat keningnya terasa sangat pusing, di satu sisi ia tidak bisa berpisah dengan istrinya yang sekarang dan di satu sisi ia ingin bersama Rumi tanpa ada halangan. Egois? Itulah pria jika sudah kebingungan tentang cinta atau perasaan lain. Di saat seperti ini pria akan kesulitan dan memilih jalan pintas, yaitu mendua.

Sama-sama menyakiti dua wanita, tapi dia tidak mau jika ada yang tersakiti. Itu aneh, padahal apa yang dia inginkan terbilang mustahil jika terjadi untuk sekarang atau bahkan nanti. Tidak ada istri yang mau di selingkuhi oleh adiknya sendiri, jika pun itu ada mungkin itu sudah ada persetujuan antara beberapa pihak. Tapi ini, siapa yang tahu?

"Aku sedang memikirkan masalah itu, bisakah kamu tenang dulu?"

"Tenang katamu kak? Tenang bagaimana?! Kakak sudah tau, dan Harka juga... Dia orang asing juga tau, bagaimana jika semua orang tau, mau di taruh mana muka ku kak-"

"HARUSNYA KAMU JUGA MEMIKIRKAN SITUASI KU RUMI!" Bentakan itu membuat Rumi terdiam, dia terkejut dengan suara keras yang tiba-tiba saja ia dengar.

Rumi menunduk, mungkin benar apa kata Faldo. Seharusnya ia memikirkan nasib pria itu dahulu, karena sekarang pria itu yang lebih terkena dampaknya. Perusahaan akan memiliki citra yang buruk nantinya, tidak akan ada lagi klien yang mau bekerja sama dan, berakhir bangkrut? Tidak, jangan sampai.

"Aku akan membantu, apa yang harus aku lakukan? Katakan kakak, apa yang harus aku lakukan?" Rumi menarik-narik tangan pria itu, mencoba sedikit dan setidaknya mengurangi resiko itu terjadi.

"Tidak ada... Tidak ada yang perlu kamu lakukan, mungkin kita sudah tamat... "

...♡♡♡...

"Permisi pak, saya ingin memberikan berita penting kepada Anda. Ini soal rumor anda... " Ucap salah satu karyawannya yang tiba-tiba saja datang ke ruangannya. Jika bukan masalah penting, mungkin tidak sampai seperti ini.

"Apa? Apa maksud mu?" Pria itu melangkah maju, dan kemudian memberikan iPadnya kepada Faldo, ada sebuah pesan lewat email itu.

"Akun ini tidak bisa kami lacak, tidak tahu milik siapa kami tidak bisa mendapatkan informasinya lebih banyak. Tapi dia mengirimkan pesan kepada anda, dia menawarkan ingin bertemu dengan anda." Faldo langsung sigap berdiri, ini pasti ada hubungannya tentang rumor saat itu.

"Di mana? Saya akan menerima tawaran itu-"

"Tapi pak, tempatnya cukup terpencil. Apakah anda yakin?" Faldo tidak menjawab dengan jawaban apa pun. Karena yang ada di pikirannya adalah, mempertahankan perusahaannya.

"Saya yakin, setujui saja dan saya akan ke sana. Siapkan mobil, batalkan pertemuan hari ini." Katanya seraya berjalan keluar dari ruangannya, semua janji yang dia buat di hari itu seketika di batalkan.

Faldo benar-benar pergi ke tempat di mana pengiriman email itu kirimkan, tidak ada kata penolakan atau bahkan sekedar bertanya akan semua ini. Faldo yakin jika situasi akan berpihak kepadanya, semoga saja akan seperti itu. Karena pria itu masih memikirkan kejadian semalam, rumornya beberapa waktu lalu saja belum memudar, apakah harus menambah rumor baru? Klien saja sudah beberapa menolak tawarannya untuk bekerja sama karena nama baik perusahaan yang mulai tercemar, yakin saja jika orang-orang pasti tengah membicarakan masalah hidupnya.

Walaupun orang-orang menganggapnya sebagai pria berwibawa dan sangat tegas dalam hal pekerjaan, tapi dalam hal perselingkuhan akan berbeda. Karena di mana sifat asli seseorang tidak akan di tunjukkan saat bekerja, melainkan di saat di luar waktu kerja itulah di mana dia akan menunjukkan sisi aslinya. Jadi jangan melihat dari sikapnya saat bekerja, lihatlah ketika di luar waktu itu.

"Anda yakin akan ke sana sendiri pak? Tidak mau saya temankan?"

"Tidak perlu, saya akan bertemu dengannya empat mata. Saya ingin tahu apa tujuannya menyebarkan urusan pribadi saya ke publik." Katanya, setelah itu dia menekan pedal gas dan segera pergi ke tempat tujuan, tidak mau membuat orang lain menunggu saat mengadakan perjanjian. Faldo usahakan dia harus dalam profesional.

Di satu tempat lain, seseorang berdiri di bawah pohon besar untuk berteduh dari panasnya matahari. Di tengah-tengah nuansa alam yang membuat isi kepalanya seketika dingin, tanpa ada asap lagi di sana. Namun, ada sesuatu yang membuatnya sangat emosional. Balas dendam, ia harus menyelesaikan urusannya itu dengan direktur perusahaan itu.

Mobil berhenti di sana, di sana sosok pria turun dan berjalan menghampiri ke satu arah di mana hanya ada satu orang di sana. Dengan cepat dia reflek menoleh ke arah direktur yang sudah datang, tepat di depan matanya pemimpin perusahaan besar itu dengan langkah tegas menghampirinya.

"Jangan dekat-dekat, gw gak mau deket sama lo, Bastard." Dengan nada datar dia mengatakan itu, jelas dia menunjukkan rasa tidak sukanya kepada direktur. Faldo di sana mencoba tenang, tidak terpancing amarah atau bahkan menunjukkan sikap tidak pantasnya. Orang di depannya berpengaruh bagi keberlangsungan perusahaannya.

"Baiklah, terserah mu saja. Apakah kamu membutuhkan sesuatu?"

"Membutuhkan sesuatu? Gw rasa gak, gw cukup mampu buat sekedar membeli helikopter pribadi. Gw gak mau basa-basi di sini, gw cuma mau satu permintaan... " Faldo di sana kebingungan, jika orang di depannya adalah orang mampu, mengapa dia meminta sesuatu?

"Katakan saja, apa yang kamu inginkan? Aku akan melakukannya dengan senang hati-"

"Ceraikan istrimu." Seketika hening, hanya ada suara hembusan laut sampai ke daratan yang menerpa mereka berdua.

Kedua pria itu cukup serius dalam mempertimbangkan segalanya. Tidak, apa katanya? Meminta Faldo berpisah dengan Falerin? Orang-orang memang sudah tahu jika Faldo adalah suami sah perempuan itu sekarang, hubungan mereka memang tengah menjadi rumor di publik. Karena pada kenyataannya kisah mereka tidak seperti apa yang di tunjukkan di dunia maya.

"Apa?"

"Kenapa? Lo ragu? Atau lo takut kalau lo semakin bangkrut? Perusahaan lo itu di investasikan dari Agensi yang istri mu dirikan, apa lo takut investor utama lo hilang?" Faldo melangkah maju dengan rahang yang sudah mengeras, tapi orang misterius itu melangkah mundur dan mengacungkan tangannya.

"Sekali lo melangkah, gw bakal buang kunci buktinya. Gimana? Lo tinggal pilih aja, atau gw ganti aja... Tinggalin Rumi,"

"Sebenarnya siapa dirimu? Apa hubungan mu dengan istriku dan bagaimana kamu tahu soal Rumi-"

"Gw tau segalanya, tuan Faldo. Jadi apakah anda masih meragukan saya? Atau saya harus buktikan untuk sekian kalinya kepada anda?" Faldo di sana di amban kebimbangan, entah kenapa orang di depannya seperti memulihkan Faldo sebuah takdir. Di antara dua jalan, ia harus memilih Falerin atau Rumi.

"Apakah tidak ada selain itu? Aku bisa memberikan mu uang-"

"HAHAHAHAHAHA!!!" Tawanya keras di sana, menggema di seluruh sudut pohon yang ada bahkan sampai terbawa angin laut. Seraya bertepuk tangan seolah-olah ia sangat senang dengan reaksi Faldo yang tidak bisa memilih.

"Manusia serakah, pilihan lo cuma dua... Perusahaan lo bangkrut, atau hidup tenang dalam hubungan tidak pasti itu."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!