Bagaimana jika seorang anak bungsu perempuan,yang seharus nya mendapat kasih sayang penuh dari sang ayah,malah sebalik nya?
Dia adalah gendis,anak yang tidak di ingin kan oleh sang ayah,dia selalu mendapat perlakuan tidak adil dari sang ayah!
Karena memiliki kulit hitam manis,sehingga ayah nya menolak kelahiran sang bungsu
.Namun semuanya berubah setelah seorang erlangga datang di kehidupan gendis Yuk kitaa simak ceritanya mumgkin akan banyak menguras emosi para pembaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30
Di kantor..
Pov baskoro
Akhirnya jam istirahat sudah tiba,dan kebetulan aku melihat sang bos turun langsung ke kantin untuk makan siang,aku segera menghampiri nya .
"permisi nak erlangga.."ucap ku .
Erlangga menoleh ke arah ku ,dia sedikit berdehem ,aku lupa tidak memanggilnya dengan sebutan pak,tapi aku rasa dia tidak akan berani marah,karena dia menyukai anak ku bukan,jadi harus hormat dulu kepadaku.
"begini nak erlangga,saya mau berbicara tentang anak bungsu saya gendis"ucap ku tanpa basa basi lagi.
Dia langsung tertegun mungkin dia penasaran apa yang aku katakan tentang anak bungsuku,lalu dia menatap jam yang melingkar di tangan kiri nya.
"bagai mana kalo nanti pak sepulang kantor,saya tunggu di kantin kantor"ucap nya lagi.
Akhirnya aku menyetujuinya dan aku pamit untuk segera melakukan makan siang,biasanya aku selalu makan makanan yang di buat oleh istriku namun karena aku sedang mendiam kan nya aku tidak membawa kotak makanan yang dia buatkan ,mau tidak mau aku harus mengantri untuk makan siang.
Saat aku ingin makan,tiba tiba anak sulung ku menghampiri ku.
"ayah,aku tidak mambawa bekal,tadi ibu tidak membuatkan nya"ucap nya dengan langsung duduk di meja depan,
"ya pesan lah di kantin apa susah nya"ucap ku datar dengan menyuapkan makanan ke mulut ku
"yasudah mana uang nya"ucap nya dengan menengadah kan tangan nya.
"kamu ini kan sudah kerja,masa masih minta uang kepada ayah"ucap ku dengan mengerutkan dahi
"ayah jangan lepas tanggung jawab gitu dong,aku kan masih anak ayah,ayah mempunyai kewajiban menafkahi ku"ucap nya pintar sekali kalau menjawab
Aku menyerahkan uang merah satu lembar,dengan cepat dia menyambarnya dan pergi tampa pamit,anak itu memang senang kalau dapat uang.
Rasanya tidak tega melihat anak sulung ku bekerja keras,harus nya dia diam di rumah melayani suami nya,tentunya suami nya harus kaya raya biar hidup nya terjamin.
kalo gendis ya gapapa lah terserah dia,mau punya suami bagai mana pun,entahlah gendis juga memang anak ku ,tapi kelahiran nya tidak begitu membuat ku perduli.
..
Akhirnya sudah waktunya pulang,aku menyuruh amel pulang terlebih dahulu dengan menggunakan taxi awal nya dia menolak,tapi setelah aku kasih uang dua lembar berwarna merah dia nurut.
Aku sudah menunggu di kantin kantor suasana begitu sepi,karena semua pegawai sudah pulang,namun kantin masih tetap buka,karena mungkin ada yang masih lembur .
Dari arah depan aku melihat mantu ku itu berjalan ke arah ku,
"maaf pak ,membiarkan mu menunggu"ucap nya dengan langsung duduk di depan ku.
"tidak apa apa nak,langsung saja ya kita bicara tujuan bapak ingin mengobrol dengan mu"ucap ku tanpa basa basi,dia hanya menjawab dengan anggukan kecil saja
"sebelum nya bapak mau minta maaf dengan kesalah pahaman gendis ,anak bungsu bapak!" ucap ku menjeda pembicaraan,
"maksud bapak?kesalah paham an yang mana?"tanya nya dengan mengerutkan dahi,kurasa dia masih bingung dengan arah pembicaraan ku
"begini tentang kemarin,yang seharusnya kamu bertemu dengan amel,namun malah gendis yang datang,bahkan semalam pun gendis berteriak ke pada bapak,dia bilang kamu menyukainya,dan bahkan gendis pun sampai berteriak dia menyukai nak erlangga!"jelasku panjang lebar.
"tunggu...apa bapak bilang?gendis bilang dia menyukai saya pak?"tanya nya dengan raut wajah begitu bahagia.
Aku mengerutkan dahi,kenapa dia sebahagia itu,apa dia salah dengar.
"iya pak,kayak nya memang gendis salah paham,tolong jelaskan tentang perasaan bapak kepada gendis,,dia begitu pede nya bilang bahwa kamu menyukainya,bahkan dia bilang kamu kemarin mengucap kan tentang perasaan nak erlangga ke pada gendis,itu pasti bohong kan ?mana mungkin nak erlangga menyukai anak bungsu saya"
Ucap ku mencoba menjelaskan kembali,namun wajah yang tadinya berbinar kini redup kembali,dia menatap ku dengan tatapan heran.
"maksud bapak bagai mana ya?kenapa bapak bisa bicara seperti itu?memang ada apa dengan gendis,dia cantik,manis bahkan sikap nya begitu sopan dan lembut,saya bahkan menyukai anak bungsu bapak"ucap erlangga yang membuat kaget luar biasa.
Bagaimana mungkin amel kalah dari gendis,bahkan dari fisik pun sudah jauh antara mereka,apa gendis menggunakan guna guna untuk erlangga?kalau iya keterlaluan sekali anak itu.
"loh kenapa gendis pak?lebih baik nak erlangga mencoba mendekati amel,selain cantik,dia juga memiliki kulit yang putih bersih,enak kan di liatnya,kamu juga lebih cocok bersanding dengan amel,pasti nak erlangga terlalu malu untuk mendekati amel?makanya membuat pelarian ke gendis kan?" ucap ku memastikan.
Dia menatap ku dengan tatapan yang sulit di artikan,matanya tajam menatap ku sambil menggelengkan kepalanya,kenapa dia?bukannya ucapan ku tadi benar,bahkan kulit erlangga begitu putih jika bersanding dengan gendis sangat tidak cocok,kalau dengan amel sangat pas.
"maaf pak,tapi perasaan saya menuju ke gendis,gendis juga cantik pak,dia bahkan anak bapa juga,kenapa memperlakukan seperi itu?apa karena gendis berkulit hitam?itu yang membuat saya tertarik ,dia begitu unik,dengan kulit yang begitu eksotis,lesung pipi yang membuat nya begitu manis,bahkan tatapan matanya begitu indah,sungguh sempurna sekali anak bungsu bapak itu!" ucap nya meng agung angungkan gendis
Benar pasti gendis melakukan pelet,pria sekaya dan setampan erlangga begitu memuja gendis?
Aku menolak keras,bahkan dia memuji muji gendis seperti itu?
"karena nak erlangga belum mengenal amel saja,coba kalian jalan berdua,pasti nak erlangga akan berpaling kepada amel."ucap ku terus meyakinkan sang calon mantu.
lagi lagi erlangga menggelengkan kepalanya,kenapa anak ini sering kali menggelengkan kepala.
"ehem,maaf pak sepertinya saya harus segera pulang,kita bisa bicarakan masalah ini lain waktu,waktu sudah semakin sore ibu saya sudah menunggu,pasti istri bapak juga sedang menunggu di rumah kan?kalau begitu saya duluan ya pak permisi"ucap nya sambil bangkit dan membungkukan badan nya lalu pergi berlalu tanpa menunggu jawaban ku.
untung saja dia bos ku,kalau bukan sudah ku maki maki,huft erlangga ini kenapa dia,aku harus bilang kepada gendis untuk tidak memakai pelet,segitu niatnya dia merebut erlangga dari kakak nya sendiri!...
...
Pov erlangga..
Aku sungguh luar biasa kaget nya,sungguh malang nasib mu gendis,bahkan ayah mu sendiri begitu tidak menyukai mu,semakin aku tau sifat ayah mu,semakin aku ingin segera memiliki mu,aku akan merubah hidupmu,aku bersumpah akan membuat mu bahagia selalu,jika kamu menangis itu adalah tangisan kebahagiaan.
Pukul 18.00 aku baru sampai di rumah,sekarang aku sedang berada di kamar,aku bersiap untuk mandi ,
Mandi pun selesai aku segera turun ke bawah,aku sudah melihat mama menunggu ku di meja makan.
"ma,erlangga mau bicara sesuatu!"ucap ku memecahkan keheningan di antara kami
"bicara apa lang?tumben minta izin dulu biasanya juga langsung ngomong!"ucap nya dengan menyuapkan sesendok nasi ke mulut nya.
"niatnya aku ingin melamar gendis,kalau dia belum siap,kita bisa tunangan dulu"ucap ku sambil menatap sang mama ,aku penasaran ekspresinya bagai mana.
"apa?....ya ampun lang akhirnya kamu ada keinginan berumah tangga.kapan?biar mama yang akan melamarkan nya untuk mu"ucap nya begitu antusias,
Aku tersenyum lega,mama sebahagia itu ternyata.
"aku juga gak tau ma,aku belum membicarakan nya,nanti aku akan bicara dulu kepada gendis"jawab ku
"baiklah mamah harap itu secepatnya."ucap nya begitu sumringah,sungguh aku sangat bahagia melihat nya,semoga gendis menerimaku menjadi suaminya....