FOLLOW IG AUTHOR @ZARIN.VIOLETTA
INI GENRE KEHIDUPAN BARAT/LN YANG LUMAYAN BEBAS ... JADI YANG GA SUKA GENRE INI MENDING GA USAH BACA YAA... TOLONG DI SKIP AJA N JANGAN DIBACA!!!
WARNING!!! HANYA UNTUK KAWASAN DEWASA DAN SETTING LUAR NEGERI..
BELLE DAWN BROWN, seorang gadis cantik dengan segala kemandiriannya. Kepergiannya karena tugas ke New York membuatnya bertemu dengan sosok BRYAN RILEY ROBERT melalui aplikasi dating populer di internet.
Uniknya, Belle hanya ingin melakukan kencan singkat dengan Bryan tanpa saling mengenal dan melihat satu sama lain. Jadi Belle meminta syarat untuk bertemu di ruangan gelap dan melakukan kencan singkat selama di New York.
SEPERTI BIASA..CIRI KHAS NOVEL OTOR TIDAK ADA PERSELINGKUHAN/PELAKOR/PEBINOR YA..OTOR ANTI BEGITUAN SOALNYA..HEHEHE..SELAMAT MEMBACA..
NO HATE KOMEN!!!
(Sedang dalam proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#27
Belle dan Bryan tiba di hotel tempat diadakannya pesta para pengusaha dan selebriti. Sebenarnya Belle tak suka dengan acara seperti ini.
Tetapi Belle ingin sedikit tahu tentang kehidupan Bryan yang notabene seorang billionaire yang sering mengunjungi pesta semacam ini.
Belle menggenggam erat tangan Belle. Belle cukup bisa membaur karena memiliki pengetahuan yang sangat luas dan dia senang bahwa dirinya tak mempermalukan Bryan di pesta ini.
"Bell, is that you?" panggil seorang wanita dari sampingnya.
"Amanda? Hai, bagaimana kabarmu?" jawab Belle ramah.
Sebenarnya hubungan Amanda dan Belle tak terlalu dekat dan mereka dulu sedikit berseteru.
Belle dan Amanda satu sekolah dan mereka selalu bersaing untuk mendapatkan peringkat 1 di kelasnya. Tetapi Amanda tak pernah bisa menyainginya bahkan sampai bangku kuliah.
Amanda berasal dari keluarga kaya dan dia telah menikah dengan seorang pengusaha kaya raya di kota itu.
"Aku tak menyangka akan bertemu denganmu di acara seperti ini," kata Amanda yang seakan memberitahu Belle bahwa disini bukan untuk orang orang sepertinya.
"Aku bersama kekasihku," jawab Belle tenang dan menarik tangan Bryan lalu menunjukkannya pada Amanda.
'Dia beribu ribu lebih kaya dari suamimu, Amanda. Kau kalah lagi dariku,' batin Belle menang.
"Honey, kenalkan. Dia Amanda. Temanku sekolahku dulu," kata Belle tersenyum yang membuat Amanda sebal.
"Halo, aku Bryan," kata Bryan santai tanpa mengulurkan tangannya karena tangan Bryan di genggam oleh Belle dan tangan satunya memegang gelas Wine.
"Tuan Bryan, senang bertemu dengan anda. Aku Armand," kata suami Amanda yang tiba tiba muncul di belakangnya.
Bryan hanya tersenyum singkat dan mencium tangan Belle di hadapan Amanda.
"Sayang, kau tidak mengatakan jika kau mengenal Tuan Bryan," kata Armand.
"Aku baru mengenalnya, Sayang. Dia kekasih temanku," jawab Amanda tersenyum.
"Semoga kelak aku bisa bekerja sama dengan perusahaanm, Tuan. Aku sangat menunggunya," kata Armand excited.
"Kau bisa membicarakannya dengan asistenku. Aku sangat sibuk," jawab Bryan.
"Wow, thank you, Sir. Akan aku siapkan proposalnya," kata Armand.
"Kau ingin berdansa, Baby?" tanya Bryan.
Belle mengangguk dan tersenyum lalu Bryan mengecup bibirnya.
"Aku pergi dulu, Amanda. Semoga malammu menyenangkan," kata Belle ramah dan sengaja membuat Amanda kesal.
Dan Amanda memang benar benar kesal saat ini.
"Apakah dia orang penting, Armand?" tanya Amanda pada sang suami.
"Tentu saja, dia seorang billionaire. Dan dia jarang kemari. Ini kesempatanku mendekatinya," jawab Armand senang.
"Ck, menyebalkan," kata Amanda dan berlalu dari sana.
"Hei, Sayang, ada apa?" Armand mengikuti Amanda dari belakang.
Belle dan Bryan berdansa menikmati musik mellow yang dimainkan oleh beberapa pemusik di panggung.
"Kalian tak berhubungan baik?" tanya Bryan dan Belle tahu apa yang dimaksud oleh Bryan.
"Hmm, dia sainganku di sekolah sampai kami kuliah," jawab Belle.
"Aku bisa menebak who's the winner," Bryan tersenyum.
"Yes of course, i'm the winner," jawab Belle tertawa pelan.
"Aku tak mengerti mengapa dia sangat membenciku. Keunggulanku hanya pintar saja. Sedangkan dia mempunyai segalanya. Manusia memang tidak punya rasa puas," lanjut Belle.
"Tetapi aku sudah sangat puas memilikimu," kata Bryan.
"Bicaramu selalu manis, Bryan. Kau benar benar pria flamboyan," Belle tertawa pelan.
Bryan mencium bibir Belle sekilas.
"No, i'm not. Aku tak melakukan ini pada semua wanita, Baby," protes Bryan.
"Kau sangat menggoda. Bagaimana kalau kita pulang sekarang saja. Aku ingin memakanmu," bisik Bryan.
"Of course, with pleasure," jawab Belle tersenyum menggoda.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤