Kimberly tidak menyangka keluarganya akan tega dan sejahat itu menjadikan dirinya sebagai gadis pelunas hutang, sedangkan kekasihnya dinikahkan dengan adik tirinya.
Kimberly lebih terpukul ketika mengetahui calon suaminya buruk rupa dan lumpuh, di tambah sikap lelaki itu sangat kejam serta Arogant. Tak peduli yang dia siksa lelaki atau perempuan, yang calon suaminya tahu hanya menindas.
Apakah pernikahan mereka berjalan harmonis atau berakhir perceraian?
Ikuti yuk Novelku yang Ke 41
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masakan Pertama Kimberly
Akhirnya Kimberly sudah selesai masak kemudian Kimberly berjalan ke arah tangga menuju ke lantai dua sambil merenggangkan ototnya yang kaku.
Ceklek
Kimberly membuka pintu kamarnya dan berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket dan bau asap bekas dirinya habis memasak.
Hingga lima belas menit kemudian Kimberly sudah selesai mandi dan memakai pakaian santai. Kimberly membuka pintu kamar bersamaan kamar milik Ray juga terbuka membuat Kimberly memalingkan wajahnya ke arah samping.
Kimberly melihat bodyguard milik Ray sedang mendorong kursi roda di mana Ray sedang duduk di kursi roda.
"Paman, biar aku saja yang mendorong kursi rodanya." Ucap Kimberly sambil berjalan ke arah kursi roda.
"Baik Nona." Jawab bodyguard tersebut.
Kimberly mendorong kursi roda menuju ke arah lift sedangkan bodyguard tersebut mengikutinya dari arah belakang. Ketika hampir sampai di depan pintu lift, bodyguard tersebut berjalan mendahuluinya untuk menekan tombol lift.
"Apakah kamu tidak lelah mendorong kursi rodaku?" Tanya Ray setelah beberapa saat terdiam.
Ting
"Tentu saja tidak, memang kenapa Kak?" Tanya Kimberly sambil masuk ke dalam kotak persegi empat dan diikuti oleh Ray.
"Kamu habis pergi ke supermarket, masak dan sekarang mendorong kursi rodaku." Jawab Ray.
"Aku belum merasakan lelah jadi Kak Ray tenang saja." Ucap Kimberly.
Ting
Pintu lift terbuka mereka bertiga keluar dari kotak persegi empat tersebut menuju ke arah ruang makan. Bau harum masakan menyebar di ruangan itu membuat Ray dan bodyguardnya mulai lapar.
Krucuk Krucuk Krucuk
Tiba-tiba perut Tuan Muda Raynaud berbunyi nyaring tanda cacingnya demo.
'Aduh bikin malu aja.' Ucap Ray dalam hati.
'Selama ini Tuan Muda Raynaud jarang makan malam namun kini Tuan Muda Raynaud makan malam bersama Nona Kimberly. Semoga saja Semoga saja masakannya enak karena aku mendengar Tuan Muda Raynaud berbunyi nyaring tanda Tuan Muda Raynaud lapar.' Ucap bodyguard tersebut dalam hati.
"Pffftttt..." Tawa lepas Kimberly sambil menghentikan langkahnya karena sudah berada di depan meja makan.
"Kenapa kamu tertawa?" Tanya Ray dengan nada kesal.
"Tadi aku dengar suara cacing lagi demo." Jawab Kimberly tepat di telinga Ray.
Cup
Ray memalingkan wajahnya ke arah Kimberly dan tanpa sengaja bibir Ray menempel di bibir Kimberly membuat Kimberly berdiri dengan tegak.
Hening
Hening
Untuk sesaat Kimberly dan Ray saling terdiam membuat bodyguard tersebut tidak enak mengganggu mereka.
"Ehem ... Maaf saya baru ingat ada sesuatu yang harus saya kerjakan." Ucap bodyguard tersebut.
"Paman makan dulu karena aku memasak banyak." Ucap Kimberly sambil duduk di samping Ray.
Ray dan Bodyguardnya tersebut menatap ke arah meja makan dan ternyata di meja makan banyak makanan membuat Ray dan bodyguardnya membulatkan matanya dengan sempurna.
"Paman, duduklah." Ucap Kimberly.
"Baik Nona." Jawab bodyguard tersebut sambil duduk di kursi makan.
Bodyguard tersebut sangat terharu karena Kimberly mengijinkannya makan makanan buatannya. Tadinya dirinya mengira kalau Kimberly tidak mengijinkannya tapi ternyata dirinya salah.
"Ini kamu yang buat?"Tanya Ray.
"Tentu saja." Jawab Kimberly sambil mengambil piring yang berada di meja makan.
"Kak Ray mau makan apa?" Tanya Kimberly.
"Semuanya." Jawab Ray singkat yang ingin merasakan masakan Kimberly.
"Ok." Jawab Kimberly singkat.
Kimberly mulai mengambil makanan dan diletakkan di piring setelah selesai barulah diletakkan di meja makan dekat Ray. Kimberly kembali mengisi makanan ke dalam piring yang baru untuk dirinya setelah itu dilanjutkan bodyguard milik Ray.
Lima belas menit kemudian mereka sudah selesai makan dan minum. Masakan pertama Kimberly membuat Ray dan bodyguardnya sangat bahagia karena ternyata masakan Kimberly sangat enak. Baru kali ini ke dua pria tersebut makan sampai nambah karena selama ini mereka tidak pernah makan sampai nambah.
"Kimberly." Panggil Ray.
"Ya." Jawab Kimberly singkat sambil menumpuk piring-piring kotor untuk di cuci.
"Kamu sudah membuatku bahagia dengan merasakan masakan mu. Jadi sebagai rasa terima kasihku, apa yang kamu minta?" Tanya Ray.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sambil menunggu up silahkan mampir ke karya temanku dengan judul :
pdhl ga harus setiap dialog ada suara hati jadi feel-nya kurang