YOU GIRL & ME

YOU GIRL & ME

PROLOG ⁠*⁠。

Faleria, itu adalah nama perempuan yang tengah menunggu kehadiran suaminya yang tidak jelas di mana keberadaannya saat ini. Ia hanya sendirian di dalam kamarnya seraya mendengarkan dentuman petir di luar sana, bersamanya riuhnya hujan di sana. Perempuan itu masih menunggu kabar, seperti tidak memikirkan waktu istirahatnya yang sebenarnya jauh lebih penting.

Berharap akan ada kabar saat ini setidaknya pesan singkat yang akan ia terima nanti. Namun, kenyataan yang tidak pernah ia duga saat ini. Suaminya bahkan tidak lagi memperdulikan keberadaannya, hidup atau mati sepertinya akan sama saja dia rasakan sekarang.

Di satu sisi tanpa ia tahu sama sekali, pria itu tengah menggauli bersama wanita lain. Istri mana yang akan merasakan semua itu, mereka sebenarnya sudah merasakan semua itu hanya saja masih meyakinkan jika semua itu tidak akan pernah terjadi kepadanya. Sampai di mana sebuah pesan suara muncul di notifikasi ponselnya, pesan suara yang menjelaskan segala keadaan yang ia hadapi. Masih terdiam, dengan air mata yang mulai berlinang di sana.

...♡♡♡...

Dengan keramaian di sana, dia nampak cantik sampai-sampai mereka semua lupa jika perempuan itu sudah bersuami. Dengan semua kesuksesan yang ia rangkai seorang diri tanpa bantuan siapa pun, orang tuanya pun bisa menikmati semua kekayaan itu tanpa menganti apa pun.

Padahal dahulu mereka selalu meremehkan anak perempuan mereka sendiri karena dia perempuan. Apakah di zaman ini masih ada yang membandingkan antra anak laki-laki dan perempuan? Tentu saja masih ada, dan akan selalu ada. Maka dari itu di harus menghancurkan semua pemikiran gila itu dari semua orang dan menunjukkan kepada mereka jika perempuan tidak serendah itu. Dan bahkan sampai dia datang, suaminya.

Grayson Faldo Cleo. Jelas di nama belakangnya ada nama keluarga yang sangat terpandang itu, dan nama itu juga terpasang di nama belakang Faleria juga. Hanya saja tidak semua orang-orang akan tahu semua itu. Mereka berdua bagaikan pasangan idaman, pasangan konglomerat dengan banyak keharmonisan di sana, hanya di depan media saja.

Ini yang terkadang membuat Faleria merasa muak dengan semua ini, terkadang Faldo perduli kepadanya dan terkadang juga tidak. Hidupnya bagaikan pria yang tidak memiliki pasangan hidup sama sekali dan terlihat hambar di sana.

"Mas-"

"Bersikap biasa saja, jangan memperpanjang masalah Faleria." Perempuan itu bahkan langsung terdiam di sana, ia hanya bisa menurut di saat ini dan bersikap seolah tidak ada yang terjadi di antra mereka berdua.

Dan di sisi lain, kedua orang tua Faldo masih menganggap sandiwara yang di buat ole putra mereka sendiri itu adalah sebuah keseriusan di sana. Faleria tetap bersikap biasa saja di tengah riyuh di dalam hatinya dan mencoba melihat keadaan yang sekarang tengah ia hadapi. Sampai seorang pria datang yang di duga akan menjadi brand ambassador nantinya. Perusahaan tengah berada di puncak, tapi bukan itu yang Faleria mau, ia hanya mau di akui oleh banyak orang termasuk, Faldo.

"Hey, finally I can meet you? " Faleria langsung menoleh ke arah pria itu, badannya sangat menjulang tinggi dan mungkin lebih tinggi dari Faldo.

Faleria tersenyum ramah, sangat profesional untuk saat ini. Dia adalah aktor terkenal sekaligus produser musik yang tengah naik daun tahun ini, bukan tahun ini mungkin sudah lama dan peringkatnya tetap di atas walaupun ada banyak pendatang baru yang siap membuatnya turun pangkat.

"Harka? Nice to meet you,"

"Me too, so beautiful."

Faleria tertawa dengan ucapan memuji Harka sekarang, kata-kata pujian sangat memuji dirinya. Seandainya Faldo yang mengatakan itu mungkin ia akan jauh lebih bahagia. Tetapi, lupakan soal itu dan sekarang Faleria harus bersikap layaknya direktur yang profesional di depan artis yang tengah ia incar sekarang.

Walaupun sebenarnya Harka mengatakan itu bukan untuk memuji, ia serius dalam hal penglihatannya. Jika ada seseorang yang menarik di matanya, dia akan mengatakan sesuatu sesuai faktanya tanpa harus di buat-buat, anggap saja dia terlalu jujur dengan penampilan orang lain.

"Aku serius, kamu sangat cantik jika di lihat secra langsung. Suamimu tentu saja beruntung, dan wajib bersyukur." Satu kalimat yang sengaja di tekan olehnya, seraya melirik ke arah Faldo yang tengah menatap tajam ke arahnya.

Tidak kenal takut sama sekali, Harka nampak tidak perduli dengan tatapan Faldo sekarang yang jelas sekali tertuju kepadanya. Apa dia cemburu? Atau justru merasa terancam akan kehadirannya saat ini? Harka masih dengan santai mengobrol baik dengan Faleria sampai acara pun di mulai. Dengan sigap saat ini Faldo beranjak dari tempatnya dan menghampiri sang istri yang tengah bersama seorang pria pujaan jutaan umat manusia.

Tiba-tiba saja Faldo posesif dengan itu, pria itu datang dan langsung merangkul istrinya dengan menatap tajam yang masih tertuju kepada Haska. Faleria menyadari akan itu, lantas ia hanya mengikuti langkah suaminya seraya memberikan salam perpisahan kepada Haska dengan sopan. Dan Haska? Dia tersenyum dengan sopan sekaligus menggoda Faldo. Dia seperti di tuduh merebut istri orang saja, atau mungkin sudah masuk ke niat awal?

"Kenapa kamu dekat-dekatnya? Itu akan memberikan rumor buruk, mengancam reputasiku,"

"Dia artis ku, wajar aku begitu. Kamu juga pasti begitu, bersikaplah profesional mas, di sini kita bekerja bukan hal yang lain." Faleria bahkan tanpa berpikir mengatakan semua itu, dan itu membuat Faldo terdiam dengan amarah yang ia pendam. Tetap di paksakan tersenyum dengan banyak orang, energinya benar-benar akan habis jika menghadapi Faleria.

..."Jangan pernah berani mengambil keputusan untuk menikah, di kala kau masih ada hubungan dengan orang lain dan belum selesai,"...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!