Ivana sudah berlari sejauh mungkin untuk menghindari Aston Harold, namun dunia seperti begitu sempit untuk pria itu. Sampai di kehidupan Ivana yang paling terpuruk Aston tetap mampu menemukannya.
"Jadilah simpanan ku, ku pastikan hidupmu akan baik-baik saja," ucap Aston.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SSP Bab 31 - Sama Saja
Tiba di rumah Aylin dan Aland, Ivana merasa begitu gugup. Dia berulang kali menarik dan membuang nafasnya agar bisa tenang. Untung saja sekarang Aylin sudah tinggal di rumahnya sendiri, jika masih bergabung di rumah utama keluarga Carter, dia pasti akan semakin gugup.
"Permisi Nona, mari saya antar menuju tempat barbeque," ucap seorang pelayan yang memang telah Aylin perintahkan untuk langsung menyambut kedatangan kak Ivana.
Jadi ketika pertama kali datang ke sini kak Ivana tidak akan merasa bingung.
"Baik, apa Aylin yang memerintahkanmu?" tanya Ivana.
"Benar, Nona. Sejak tadi saya sudah menunggu Anda, nyonya Aylin tidak ingin anda merasa kebingungan," jelas pelayan tersebut dengan sangat ramah, tiap kali bicara dia bahkan menundukkan kepalanya memberi hormat.
Ivana tentu sangat tersentuh diperlakukan seperti ini oleh Aylin, rasanya dia tidak akan pernah bisa membalas semua kebaikan yang Aylin berikan.
Untung saja Ivana tetap datang untuk memenuhi undangan, padahal sebelumnya dia sudah ragu antara datang atau tidak.
Pelayan tersebut membimbing Ivana untuk menuju taman yang ada di samping rumah ini, taman dan kolam renang yang tidak begitu jauh.
Lampu-lampu malam telah menyala menambah kesan nyaman.
"Kak Ivana!" panggil Aylin dengan antusias.
Di sana ternyata sudah banyak orang, ada Nora dan juga Sella. dua wanita yang Ivana ketahui adalah sahabat Aylin. Ada Gio, Aston, Aland dan juga William.
Orang-orang yang berkumpul di sini sekarang memang bukan orang asing bagi Ivana, dia sempat mengenalnya di masa lalu.
"Wah, kak Ivana semakin cantik saja," ucap Nora sebagai kata sambutan ini adalah pertemuan pertama mereka setelah sekian lama.
Nora dan Sella juga lantas memeluk Ivana dengan erat, sama seperti Aylin mereka juga menyambut baik kepulangan kak Ivana.
Di saat semua orang saling menyapa, Aston menatap Ivana dengan lekat, sedikit kecewa karena wanita itu tidak menggunakan baju yang telah dia persiapkan.
Padahal para Gadis malam ini menggunakan gaun, hanya Ivana sendiri yang memakai setelan baju casual seperti itu.
"Kak, ayo ikut ke kamarku sebentar," ajak Aylin, Nora dan Sella juga menarik Ivana untuk segera pergi dari sana.
"Kalian mau kemana?" tanya Aland.
"Ke kamar sebentar," jawab Aylin pada sang suami.
"Apa yang mau kita lakukan?" tanya Ivana, mendadak bingung sendiri. Para pria mulai memanggang daging sementara mereka malah pergi.
"Biar saja para pria yang memanggang, tugas kita hanya perlu berpenampilan cantik," jawab Nora dan membuat Sella serta Aylin tertawa, sementara Ivana masih saja bingung.
Pada akhirnya dia menurut ketika ditarik oleh gadis-gadis cantik ini untuk menuju sebuah kamar.
Aylin tahu, kak Ivana pasti tidak akan menggunakan gaun saat datang ke sini, jadi Aylin sudah menyiapkan baju khusus untuk Kak Ivana. Agar tidak ada perbedaan diantara mereka berempat ketika mengambil foto untuk dokumentasi nanti.
Tiba di kamar Aylin langsung membuka lemarinya dan mengambil baju berwarna merah, baju yang senada dengan baju yang dia kenakan malam ini. Sementara Nora senada dengan Sella.
"Apa ini?" tanya Ivana.
"Kak Ivana harus mengganti baju, pakai ini."
"Tidak perlu Ay."
"Tidak ada penolakan, Kak," sahut Sella.
Ivana seperti terpojok, dia tidak menemukan cara untuk menolak. pada akhirnya dia mengenakan gaun merah yang telah dipersiapkan oleh Aylin.
Tak sampai di sana, Aylin juga menata rambut Ivana hingga tersusun rapi, digelung dengan begitu cantik.
"Aa, kak Ivana cantik sekali," puji Nora, malah dia yang meleleh melihat kecantikan Ivana. Padahal dulu Nora sangat membenci kak Ivana.
Tapi waktu dan segala hal yang telah terjadi membuat hubungan mereka sekarang jadi dekat seperti ini.
"Ini terlalu berlebihan," ucap Ivana, yang masih setengah hati berpenampilan seperti seorang Nona muda seperti ini.
"Tidak ada yang berlebihan, ini semua sudah sangat pas untuk kak Ivana. Ayo kita keluar sekarang," ajak Aylin.
Keempat Gadis itu akhirnya kembali mendatangi tempat barbeque diadakan.
Ivana yang nampak berbeda tentu mencuri perhatian semua orang, namun yang paling merasa terpesona adalah Aston dan Gio.
Gio bahkan langsung mendekati, membawa sebuket bunga yang memang telah dia persiapkan untuk Ivana.
Di hadapan semua orang itu, Gio menyerahkan bunga tersebut. "Selamat datang, sebenarnya aku sudah ingin memberimu bunga ini sejak tadi tapi Aylin malah membawa mu pergi," ucap Gio.
"Aaa kak Gio, kenapa hanya kak Ivana yang diberi bunga? Aku tidak!" protes Sella, lalu tertawa karena menggoda pria matang tersebut.
Nora yang gemas malah memukul Sella pula.
Sementara Ivana begitu gugup dan takut untuk menerima bunga ini, apalagi saat dia melirik Aston, pria itu sudah menatapnya dengan tajam.
'Astaga,' batin Ivana, kaget.
Namun akhirnya dia menerima bunga itu juga, bukan karena Gio, tapi karena tak enak hati jika merusak suasana malam ini.
'Gio dan Aston sama saja, aku tidak perlu terbawa perasaan. Hanya cukup mengikuti permainan mereka,' batin Ivana.
nyimak 🙏
semuanya aku suka..
di kisah kali ini merupakan spin off kisah Aylin dan Aland ya kak..
di sana Ivana jadi antagonis, tapi akhirnya di sini berubah jadi protagonis nya..
cukup sepadan hukuman yg diterima Ivana..
akhirnya dia bisa berubah menjadi lebih baik lagi..
begitu pula Aston, akhirnya dia sadar jg kalau sebenarnya dia mencintai Ivana..
finally happy ending, saya suka.. saya suka..
lanjut kisah Gionino..
semoga sehat selalu ya kak..
tetap semangat dalam berkarya dan semoga sukses selalu.. 💪🏻😘😍🥰🤩