Kelahiran Kembali Sang Pembantai

Hari berikutnya.....

Lin Fan terbangun dari tidur nya dan ia merasakan baru kali ini ia merasa jika tidurnya sangatlah nyenyak dan nyaman

kemudian ia memeriksa sekitar nya dan menemukan Jika saat ini ia tengah berada di tengah tengah kedua orang tuanya, mereka saat ini tengah mengapit Tubuhnya

"Ayah ibu , terimakasih dan mulai saat ini aku akan menjadikan kalian berdua sebagai orang tua paling bahagia di dunia dengan memiliki anak sepertiku, tunggu anak mu ini bertambah kuat , dengan begitu apa yang menjadi kekhawatiran kalian di masa lalu bisa aku selesaikan, meskipun aku sendiri tidak tau apa itu tapi aku berjanji untuk itu " setelah mengatakan itu Lin Fan dengan sangat hati keluar dari pelukan kedua orang tuanya, kemudian ia langsung melesat ke arah danau yang tak jauh dari goa tempat tinggal nya itu untuk mandi

Di dalam goa ...

"Gege , " ucap Ling Hua lirih pada sang suami setelah mendengar apa yang di ucapkan Lin Fan sebelum nya , karena ia dan sang suami sebenarnya sudah bangun Dari sebelum Lin Fan bangun , tapi mereka tidak mau mengganggu tidur sang anak

"Dia adalah harta tak ternilai yang Langit berikan untuk keluarga kecil kita ini , kita percaya kan saja pada takdir anak kita itu, jika memang takdir nya harus berurusan dengan masa lalu kita dulu , maka kita berdua harus mendukung nya dan tidak boleh membiarkan sesuatu apapun terjadi padanya"

Lin Juan tersenyum ke arah sang istri , dengan kedua tangannya mengusap wajah cantik yang ada di hadapan nya itu

"Gege benar , Cup"

Setelah mencium pipi sang suami Ling Hua langsung keluar dari ruangan yang menjadi kamar di goa tersebut dan ia langsung menuju tempat lain di goa tersebut untuk membuat sarapan bagi suami dan anak nya

Sementara untuk Lin Juan langsung bergegas menuju danau , karena ia ingin menemui sang anak untuk mandi bersama

Sesampainya ia di sungai ia mendapati sang anak tangah berenang kesana-kemari di danau yang cukup luas tersebut

tanpa membuang waktu , ia langsung melepas kan seluruh pakaian yang menempel di tubuh nya , kemudian langsung melompat masuk ke dalam danau tersebut

"Byur"

Lin Fan yang melihat sang ayah sudah berada di danau sama seperti nya ia langsung bergegas mendekati sang ayah

"Apa kamu berani bersaing dengan ayah saat ini.?" tanya Lin Juan saat Lin Fan sudah berada di samping nya

"Bersaing bagaimana itu ayah.?" tanya Lin Fan bingung

"Cukup mudah , kita hanya perlu berenang dari tepi danau yang ada di selatan itu Menuju ke tepi danau satunya di utara , bagaimana apakah kamu berani.?" tanya Lin Juan seraya menaik turunkan alis nya untuk memprovokasi Lin Fan

"Boleh saja , tapi ayah tidak boleh menggunakan kekuatan ayah sama sekali, kita melakukan nya dengan kekuatan fisik saja tanpa kultivasi bagaimana.?" Jawab Lin Fan menyanggupi nya tapi ia mengajukan syarat pada sang ayah

"tentu tidak masalah , tapi apakah kamu yakin , karena jujur saja fisik ayah tampan mu ibu sudah sangat kuat tau , tulang ayah juga sudah Berada di tulang naga , bagiamana apakah kamu masih tertarik untuk melawan ayahmu ini .?" Lin Juan menyombong diri nya sambil menepuk dadanya beberapa kali membuat Lin Fan Tersenyum tips , karena ia kebetulan memiliki kekutan tulang yang sama dengan sang ayah , ini akan menjadi ajang uji coba bagi diri nya untuk mengetahui ketahanan fisiknya sejauh apa nanti saat ia berenang membelah danau yang sangat dingin ini

"Tidak masalah, ayo kita mulai ayah"

Lin Fan langsung berenang menuju sisi tepi sungai di selatan , karena Mereka akan memulai start nya dari sisi itu

kedua yang sudah berada di posisi untuk berlomba itupun nampak menampilkan senyum misterius di bibirnya masing masing entah apa yang ke-dua nya rencanakan

"Hanya tidak boleh menggunakan Kekuatan dari kultivasi kan.?" tanya Lin Juan memastikan sekali lagi

"Tentu saja ayah , selain itu ayah bebas melakukan apapun untuk menang " Jawab Lin Fan seraya tertawa di alam hatinya karena ia sedikit nya sudah paham dengan apa yang akan ayah nya lakukan nanti , maka dari itu ia berencana untuk mengejutkan sang ayah Nanti nya

"Baik , dalam hitungan ke tiga kita langusng mulai " Ucap Lin Juan bersiap untuk berenang

"Satu...Dua.....Tiga"

"Byurrr....Byurrr"

Ayah dan anak itu langsung melesat dengan lumayan cepat saat ini , karena ke-dua memang memiliki fisik yang bisa di bilang seimbang

membuat Lin Juan mengerutkan keningnya karena ia tidak mengira jika sang anak akan bisa mengimbanginya

maka ia langsung mengeksekusi rencana yang sudah ia siapkan sebelum nya

Perlahan ia mengeluarkan elemen air milik nya kemudian mengumpulkan nya di telapak kakinya , memadatkan air tersebut di sana untuk ia jadikan pijakan nanti , dengan begitu ia bisa bergerak dengan cepat ke sisi seberang seperti seseorang yang tengah berlari di atas bebatuan

"Selamat tinggal bocah , bersiap lah untuk kalah " Lin Juan tersenyum mengejek ke arah Lin Fan kemudian ia langsung melesat dengan kecepatan tinggi meninggal Kan Lin Fan di Sana

"Menggunakan elemen air untuk bergerak dengan kecepatan tinggi , sungguh taktik yang brilian ayah, tapi bukan hanya kamu yang memiliki nya tapi aku pun juga sama bahkan milik ku jauh melebihi apa yang ayah punya "

Setelah berkata seperti itu Lin Fan langsung mengeluarkan elemen angin dan elemen airnya di kedua kakinya kemudian ia langsung meluruskan badan nya di atas permukaan air , seperti seseorang yang tengah telentang di lantai , kemudian di kedua kakinya tercipta gelombang air yang sangat besar mendorong tubuh nya dengan kecepatan tinggi

Bunyi suara yang di ciptakan dari tercipta nya gelombang air di ke-dua kaki Lin Fan itu langsung mengusik Telinga Lin Juan

Ia dengan cepat menoleh kan kepalanya ke belakang , tapi alangkah terkejutnya ia karena putra nya saat ini tengah meluncur dengan kecepatan tinggi menuju ke arah nya dengan gelombang air membentuk seperti percikan api dari roket tercipta di belakang nya

"Sial , bocah itu lagi lagi mengejutkan ku , sebenarnya seberapa banyak elemen yang di miliki oleh bocah nakal itu "

Lin Juan mengumpat saat melihat sosok Lin Fan sudah mendekatinya bahkan dengan waktu singkat sudah melewatinya, dan tak berselang lama Lin Fan sudah berada di sisi seberang danau tengah menunggunya dengan senyum mengejek di bibirnya

Beberapa waktu kemudian Lin Juan pun tiba di depan Lin Fan

melihat ayah nya baru saja tiba , Lin Fan langsung tertawa

"Bagaimana ayah , apakah kamu suka dengan kejutan yang aku tunjukkan sebelum nya .?" tanya Lin Fan sambil tersenyum seraya menggosok tubuh nya dengan tumbuhan yang biasa ia gunakan sebagai pengganti sabun tersebut ,.dan saat ini ia tengah duduk di batu yang berada di pinggir danau sambil menghadap pada Lin Juan dengan setengah kakinya berada di dalam air