"Langsung saja karena aku tak punya banyak waktu dan kita tidak perlu berkenalan. Oke, buat aku hamil dan ini uang untukmu!." Sombongnya menyodorkan sejumlah uang yang cukup banyak.
"Kau membeliku?."
"Samuel Dirgawijaya, kau datang ku pastikan kau menerima tawaran ini." Ucap Naura membalas tatapan mata biru Sam.
Harap bijak memilih bacaan!
Dilarang nge-hate karena ini hanya cerita fiksi ya.. Untuk segala kekurangan dalam penulisan harap dimaklumi karena author masih pemula dan masih dalam tahap proses pembelajaran.
Simak kisah selengkapnya.>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 28
"Kak!??." Naura beralih menatap ke arah Novan, ia kesal dengan kakaknya yang langsung membicarakan kepada Arga jika saat ini ia sedang berusaha untuk membuka hati.
Novan merasa bersalah juga begitu tak nyaman dengan Sam, ia tak akan memberi tahu papanya jika saja Sam mengutarakan isi hatinya kepada Naura terlebih dahulu. "Kakak hanya memberi tahu karena senang dengan keputusanmu bukan berarti kakak setuju jika kau dinikahkan dengan pria pilihan papa itu."
"Enggak pah aku tak setuju, memang aku akan menikah tapi dengan pria pilihanku sendiri!." Tegas Naura, ia kini merubah mindset yang sebelumnya tidak akan pernah menikah.
"Mama senang kamu merubah pola pikir, tapi apa ini alasannya karena Sam?." Timpal Merry.
Sam dan Naura saling tatap.
"Enggak ma ini tidak ada sangkut pautnya dengan dia, hanya saja aku ingin merubah pandangan hidup." Balas Naura tanpa basa-basi.
Hening beberapa saat tidak ada yang bersuara.
"Sam.." Ucap Arga.
Samuel menoleh menghadap pria paruh baya itu.
"Om tidak melarang kamu untuk mendekati Naura jika memang kau benar menyukainya dan pasti sudah tahu akan resiko, om sendiri tak bisa menghalangi jika kamu yang dipilih Naura untuk menjadi pasangan hidup." Lirih Arga. "Namun apabila nanti Naura memilih pria lain kau jangan memaksa kehendak Sam."
Sam perlahan tersenyum. "Tentu saja om aku tahu harus bertindak bagaimana."
Merry dan Arga merasa tenang.
"Oke untuk masalah dengan Giselle biar itu jadi urusan papa sama mama." Lanjut Arga yang sudah tahu kebenarannya.
Karena sedikit lelah dengan apa yang terjadi Naura izin masuk kamar untuk istirahat, kedua orang tuanya melanjutkan ngobrol dengan Sam juga Novan.
Saat Sam hendak pulang dengan bodyguard ia diantar Novan sampai halaman mansion. "Bro tidak ada yang memberatkan hubungan kalian hanya saja nanti reaksi keluarga besar, itu bukan masalah bagimu sekarang waktunya kau berjuang mendapatkan hati Naura agar kau yang dipilih sebagai pasangan hidup nanti."
"Of course!." Timpal Sam dengan senyum tipis, ia pun pamit untuk pulang ke rumah.
Naura mengintip kepergian Sam dari jendela kamar. "Sepertinya aku memang diharuskan untuk terlibat dengan pria dan kali ini tidak bisa mengelak, ck!."
.
2 hari Sam tidak menghubungi Naura ataupun sebaliknya ia sengaja melakukan itu karena ingin melihat reaksinya, namun hal ini malah membuat Sam lumayan tersiksa bahkan kurang fokus dalam bekerja. "Memang ya, jika dibiarkan!."
"Kau tahu sesuatu?." Tanya Andre menghampiri Sam dengan iPad di tangan memperlihatkan sebuah foto.
Terlihat Naura sedang mengobrol bersama seorang pria di restoran X. "Saat ini Naura sedang menemui pria yang dipilih om Arga waktu itu." Lapor Andre.
Tangan Sam mengepal kuat ia berdiri dari duduknya melonggarkan ikatan dasi, panas dan gerah akan cemburu ia tak terima. "Sepertinya benar jangan diberi celah, kirim alamatnya! aku ke sana sekarang."
"Tunggu!.." Belum sempat Andre menyelesaikan ucapan, Sam sudah hilang dari pandangan. "Haish semoga saja tidak ada keributan." Andre pun mengirimkan alamat pada atasannya itu.
~
Restoran X
"Ya, mangkanya aku ingin sekali bekerja sama dengan perusahaan papamu Naura." Ucapnya penuh harap.
"Oke Ben mari bicarakan itu setelah aku mengobrol dengan papa." Timpal Naura.
Naura mengerutkan kening saat tatapan Ben seperti melihat sesuatu tepat di belakangnya, ia pun beralih untuk menoleh ke belakang.
"Siapa dia dan ada apa dengannya?."
Deg!
Naura terkejut saat Sam sudah berdiri di belakangnya dengan tatapan tajam yang tersorot pada Ben, Sam mengambil satu kursi dan ikut duduk satu meja bersama mereka tanpa mempedulikan raut wajah kebingungan Naura.
"Lanjutkan, lanjutkan saja jangan terganggu aku hanya menemani wanitaku saja Ben. Ya kan sayang?." Sam beralih menatap Naura dengan tersenyum lebar sambil memegang tangannya.
"Hikkk!." Suara cegukan yang tak disengaja muncul dari Naura.
.
.
Tinggalkan jejaknya ya sebagai dukungan buat othor!🤗
buah jatuh sepohon pohonnya
/Tongue//Tongue//Tongue/
tinggal papa Wiguna yang bum tau
bar-bar akan keinginannya
gue yakin kalian jodoh
jadi semulus apapun karirmu jangan lupa keharmonisan kelurgamu.