Tidak perlu repot-repot nyari jodoh yeorobun, siapa tahu jodohmu sudah dipersiapkan kakek buyutmu jauh sebelum kamu lahir ke dunia Timio ini, dan ternyata jodoh pilihan kakek ini, is the trully type of a HUSBAND MATERIAL means 💜
Happy reading 💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jeje dan Jojo
Jonathan Bramaskara
Pria baik, kompeten, mapan, boyfriend material yang dipacari Jenny sejak usia 20an, bersama Jonathan ia merupakan wanita cerah, ceria, lebih ke arah bobrok ke randoman. Masing-masing mereka bekerja, Jenny sebagai manager di sebuah perusahaan aksesoris yang cukup dikenal di kota Mithnite, sementara Jonathan bekerja sebagai branch manager disebuah bank swasta di Orion, sebuah kota yang berjarak setengah jam dari Mithnite.
Percintaan mereka cukup unik, lebih ke arah tertutup, tidak pernah memvalidasi hubungan mereka diluar sana, tidak saling memposting di media sosial, belum juga mengenalkan ke keluarga masing-masing, yang tahu betul tentang mereka hanyalah para sahabat.
Jenny terpaksa meninggalkan Jonathan tanpa alasan yang jelas. Tidak mungkin ia menjadikan orang tuanya sebagai alasan, ia takut Jonathan akan membenci keluarganya. Ia hanya mengirim pesan singkat,
Dengan harapan Jonathan akan membencinya begitu saja dan sesegera mungkin melupakan semua tentang mereka tanpa terlalu lama berlarut dalam sedih. Ia yang meninggalkan sebenarnya merasa lebih sakit dari siapapun, tapi wanita itu berusaha terlihat biasa saja, baik-baik saja dan tidak terjadi apapun padahal tidak ada yang tahu lukanya lebih menganga didalam sana.
Ia langsung memblokir nomor Jonathan segera setelah ia mengirim pesan itu. Siapa sangka dua minggu setelah pesta pernikahannya, ia membuka blokiran itu, tepat siang harinya nomor telepon tanpa yang sangat ia kenal kembali menderingkan ponselnya.
🌼🌼
Kembali ke parkiran supermarket
Serasa disambar petir, Jenny kembali bertatapan dengan pria dia cintai itu hari ini. Tatapan Jonathan masih sama, masih 'hangat' . Seruan 'Jeje' sampai ke telinga pak suami yang notabene masih membuntuti Jenny sedari tadi, dan seketika itu juga ia paham, kenapa Jenny marah sekali waktu itu dipanggil Jeje, ternyata pemilik nama itu sudah ada.
"Ohh... hai. Kamu belanja disini juga?" sapa Jenny berusaha senatural mungkin ditambah senyum tak berdosanya, padahal percayalah jantungnya sudah jungkir balik didalam sana.
" Kamu b-baik-baik aja kan? ", tanya Jonathan sembari memperhatikan wajah cantik jenny.
" Rindunya...." bisiknya dalam hati.
" Iya, aku baik." seru Jenny pendek masih dengan senyum tak berdosanya.
" J-je.. a-aku...", seru Jonathan dengan tatapan memohon. Seluruh ulu hati Jenny serasa di tusuk-tusuk, ingin sekali rasanya ia memeluk Jonathan dan teriak bahwa ia tidak baik-baik saja, ia sangat terluka dan rasanya sekarat, ingin mati dan melupakan semua, hingga matanya mulai berkaca-kaca menahan ungkapan itu.
"Sayang.... kamu udah selesai belanjanya? ", seru Arsen yang tiba-tiba muncul, bahkan Jonathan pun belum menyelesaikan kalimatnya. Taehyung kw super itu pun langsung meraih dua kantong belanjaan Jenny dengan tangan kanannya dan tangan lain yang ia gunakan untuk menggenggam tangan Jenny yang satunya.
Jonathan melotot melihat adegan itu, untuk pertama kalinya ia melihat gadis yang dipujanya disentuh pria lain selain dirinya, sialnya ia tidak bisa protes ataupun marah karena Jenny 'hanya dirangkul oleh suami sahnya' sementara dia bukan siapa-siapa.
" Kamu kok tahu aku disini? ", tanya Jenny sebagai berperan istri yg senang sekaligus terkejut tiba-tiba disambangi suaminya.
"Tahu dong sayang, kamu udah selesai? Kita pulang? atau masih ada yang mau kamu kunjungin?", tanya Arsen sembari memperbaiki anak rambut Jenny, dan adegan itu sukses lagi membuat Jonathan semakin panas dingin, terlihat dari wajahnya yg sudah merah gelap.
"Kampret juga nih orang." batin Jenny mengikuti permainan Arsen.
" Sayang, kenalin ini temen aku..", seru Jenny.
" Arsen, suaminya Jenny." sambil menyodorkan tangannya dan tersenyum.
" Jonathan, temennya Jeje." balas Jojo dengan ekspresi datar.
"Jeje?", tanya Arsen lagi.
" Iya, kami cukup dekat jadi saya terbiasa memanggil dia seperti itu", balas Jonathan lagi dengan tatapan menantang.
"Ohh begitu." jawab Arsen datar.
"Aku mau beli cake titipan mama, kita mampir sebentar ya. Ayo buru, bentar lagi tokonya tutup ini. Jo... kami duluan ya, buru-buru nih hehe... ", mengalihkan tatapan kedua pria yang sudah mulai mengibarkan bendera perang itu, Jenny menarik paksa tangan suaminya.
Ketika mobil mereka menjauh dari Jonathan, wajah Jenny kembali ke bentuk awal, datar dan dingin. Ia tidak perduli meskipun Arsen juga menunjukkan tatapan kesalnya, bahkan tak meliriknya sedikit pun. Ia sibuk melihat ke luar jendela.
" Toko kue yang mana? ", tanya Arsen.
" Ngga jadi. Balik ke rumah aja, lagian itu cuma akal-akalan gua." balas Jenny.
" Apaaan sih lu. Ga jelas banget. Ayo dimana? Toko rotinya apa namanya? " , kesal Arsen.
" Ngga.... balik aja. Ayo kita balik, gua mau tidur. Gua cape. Sen gua lagi ngga ada tenaga buat debat sama lu." balas Jenny dengan nada lirih dan menyandarkan seluruh badannya ke pintu mobil seolah tidur.
Arsen melirik sekilas ke arah istrinya,
"Kenapa gua gerah banget ya? Bisa-bisanya dia ngga peduli padahal gua lagi kesel gini, kenapa dia gak bentak gua balik? Kenapa dia senyum lebar banget sama cowo itu? Kenapa sekalipun dia ngga pernah tulus natap gua? ", begitu sibuknya batin Arsen, tiba-tiba ia mengerem dan menepikan mobil.
" Jenny... !" serunya sedikit keras, tapi wanita itu tetap diam di posisinya.
"Jenn lu denger gua ngga sih...", bentaknya lagi sambil menarik bahu Jenny. Reaksi istrinya itu diluar dugaannya, tidak melawan, tidak menjawab, hanya diam dan menutup matanya. Badan Jenny terasa sangat rapuh, mulutnya meracau tidak jelas, bibir dan kukunya agak membiru, napasnya terlihat sangat berat, dan dari tangannya terjatuh botol obat bertuliskan ' Zolpidem".
" Astaga Jenny...... Jen... Sayaang...!!!! ", teriak Arsen kalang kabut dan segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi ke rumah sakit terdekat.
" Bertahan sayang.... bertahan...", paniknya menginjak gas.
.
.
.
tbc...💜