sudah lima tahun menjalani biduk rumah tangga tapi tak cukup bagi Ayumi meluluhkan hati suaminya Dirga yang telah terpaut dengan kekasihnya.
"semoga kamu bahagia dengan pilihan mu mas, sekarang aku mundur dan membiarkan mu bersatu dengan kekasih mu yang begitu kamu agung-agungkan".
"terimakasih selama lima tahun lebih ini telah sabar membersamai ku walau namaku tak pernah ada di hatimu".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Sudan satu bulan berlalu setelah perceraian Dirga dan Ayumi, kini hari-hari nya di jalankan dengan bekerja di perusahaan lain sebagai karyawan biasa.
Mereka sekarang tidak tinggal diapartemen melainkan sudah membeli rumah dari hasil tabungan mereka berdua, itupun Aruna terpaksa mengeluarkan uangnya karena dia tidak ingin mengontrak apalagi kontrakan itu kecil.
saat ini Dirga sudah pulang kerja pada sore hari, rasa lapar dan haus sangat mendominasi nya. apalagi dia harus mengirit untuk mengeluarkan uang karena tuntutan sehari-hari apalagi istrinya tidak pernah memasak selama ini membuat mereka semakin boros karena terus membeli makanan diluar.
Dirga sudah meminta Aruna untuk belajar memasak tapi wanita itu seakan tidak mempedulikan nya seperti sekarang ini, saat dia memasuki rumahnya yang terbilang cukup besar sangat tak enak bila dipandang mata.
barang-barang berserakan bahkan dia dapat merasa banyak debu menempel di kakinya dan juga cucian piring serta baju tidak.da sama sekali wanita itu kerjakan.
Pria itu segera beranjak mengambil air minum, saat ini dia begitu haus. kemudian mencari keberadaan sang istri yang entah kemana.
Dia beranjak dari sana menuju ke kamarnya, saat kamar itu terbuka keadaan tak kalah berantakan membuat kepala Dirga pusing. pandangan nya dibawa ke atas tempat tidur, disana sudah ada Aruna yang tengah bersandar sambil memainkan ponselnya nya bahkan tidak sadar akan kehadiran Dirga yang sejak tadi melihatnya.
Helaan nafas keluar dari mulut pria itu berulang kali dan menghampiri sang istri yang asik bermain ponsel sambil tertawa cekikikan.
"sayang.." panggil Dirga dengan lembut membuat Aruna menoleh dan langsung melepaskan ponsel nya.
"mas..? Dari tadi mas pulang ?". Tanya Aruna berdiri dari duduknya dan menyambut kedatangan sang suami.
"belum terlalu lama". Jawab nya mencium kening Aruna dengan lembut, walaupun rumah tampak berantakan tapi dia bahagia karena istrinya selalu tampil cantik ketika dia pulang kerja.
"kamu habis keluar ?". Tanyanya menatap sekeliling melihat pakaian berserakan.
"nggak kemana-mana kok. Memangnya kenapa ? Tumben kamu nanya begitu". Tanya Aruna dengan kening berkerut.
"tapi kenapa rumah Mash berantakan sayang, lihatlah Bakan piring kotor bekas makan kita kemarin masih ada". Jawab Dirga masih dengan nada lembut karena tidak ingin menyakiti hati Aruna.
seketika hati wanita itu kesal, perasaan tida enak tiba-tiba hadir menghampirinya apalagi mendengar ucapan suaminya.
"kamu kok gitu sih mas, Kalau mau rumah bersih yah sewa pematung dong. Aku tidak mau mengotori tangan ku hanya untuk membersihkan rumah ini apalagi rumahnya besar. Bisa-bisa encok aku tuh". Balas Aruna dengan kesal bahkan dapat dilihat dengan wajahnya yang mulai memerah.
"bukan begitu maksud ku Aruna, setidaknya kamu cucilah Pring kotor atau bersihkan kamar. Lihatlah semuanya berserakan. Cobalah untuk belajar membereskan rumah. Kita ini sudah menikah dan keadaan kita sekarang sangat berbeda dengan dulu. Aku tidak mampu menyewa pembantu apalagi kamu juga banyak mau nya dan membeli barang-barang tidak penting. berhemat lah sedikit sampai keadaan bia stabil". Terang Dirga menatap Aruna dengan wajah sedih yang diperlihatkan wanita itu.
Dirga menghela nafas nya kemudian duduk di sisi ranjang meraup wajahnya frustasi. Ingatan nya kembali pada Ayumi mantan istrinya. Ayumi selalu membersihkan rumah mereka bahkan tak terlihat debu sekalipun, cucian piring dan juga pakaian tak pernah dia lihat bertumpuk seperti ini. padahal dirumah mereka juga tida ada pembantu dan semuanya dikerjakan oleh mantan istrinya itu tanpa mengeluh sedikit pun selama dua tahun lamanya.
Sekarang lihatlah baru satu bulan bulan dia hidup bersama orang yang paling dia cintai, hidupnya se berantakan ini Bakan dia diharuskan turun tangan untuk membersihkan rumah padahal dia sudah lelah bekerja seharian diluar sana dan saat pulang rumah rasa lelahnya bertambah melihat semua tak beraturan.
"gimana mau irit sih mas, kamu tahu sendiri kan kalau aku nggak tahu apa-apa mengenai memasak, mencuci dan membersihkan rumah. Aku Tidak ingin kuku-kuku ku jadi rusak gara-gara mengerjakan semuanya".
Dirga kembali meraup wajah nya secara kasar , dia tidak bisa berbuat apa-apa, ini susah menjadi resiko nya karena telah memilih Aruna wanita yang dicintainya.
Bersambung...