Di hari pertunangan, Emily mendapatkan kenyataan yang pahit di mana Adik Tirinya yang bernama Bertha mengatakan kalau tunangannya yang bernama Louis lebih mencintai Bertha dari pada Emily.
Untuk membuktikannya Bertha dengan sengaja mendorong Emily ke kolam renang kemudian Bertha ikut menyemburkan diri ke kolam renang.
Ternyata tunangannya lebih memilih menolong Bertha dari pada memilih Emily. Di saat krisis seorang pria tampan menolong dirinya dan membawanya ke rumah sakit.
Di saat itu pula Emily memutuskan pertunangannya dan ingin membalaskan dendam ke keluarganya serta mantan tunangannya. Di mana Emily menikah dengan pria penolongnya.
Apakah balas dendam Emily berhasil? Bagaimana dengan pernikahan Emily dengan pria penolongnya, apakah bahagia atau berakhir dengan perceraian? Ada rahasia tersembunyi di antara mereka, apakah rahasia itu? Silahkan ikuti novelku.
Tolong jangan boom like / lompat baca / nabung bab. Diusahakan baca setiap kali update
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Kasandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Selalu Setia
"Tenang. Kita hanya rugi hanya untuk kali ini." Ucap Ayah Tio.
"Bertha. Ayah pasti akan menyerahkan posisi direktur kepadamu untuk mengganti kerugian yang kamu alami agar mereka tahu, apa yang di sebut rugi besar karena masalah yang di buat oleh Emily." Sambung Ayah Tio.
"Tapi Kakakku selalu mengatakan ingin mengambil kembali perusahaan." Ucap Bertha.
"Kamu jangan mengkuatirkan hal itu. Selama ini perusahaan selalu Ayah kelola jadi tidak layak untuk mendapatkan perusahaan ini." Ucap Ayah Tio.
"Itulah yang penting. Suami Kakakku sepertinya tidak punya niat baik karena kita bisa melihat kalau suami Kakakku sangat berani menentang Ayah. Jadi Kak Emily dengan mudah dipengaruhi dan berinisiatif ingin mengambil kembali perusahaannya agar bisa diberikan ke suaminya." Ucap Bertha yang mengira Richardo adalah pria miskin.
"Kamu jangan memikirkan hal itu karena Ayah akan mencari orang untuk menyelidiki pria rendahan itu kemudian menghukumnya." Ucap Ayah Tio.
'Seorang pekerja biasa sangat berani menantang dan menghinaku berkali-kali. Aku akan menunjukkan kuasaku.' Ucap Bertha dalam hati.
Karena lelah mereka bertiga berjalan ke arah kamarnya untuk beristirahat sambil mencari rencana jahat untuk menghukum Emily dan Richardo.
Kini Bertha berada di kamarnya dan duduk di sisi ranjang sambil menahan amarah dan kebencian terhadap Emily.
Tidak berapa lama ponselnya berdering tanda ada panggilan masuk. Bertha melihat di layar ponselnya tertera nama Louis dan Bertha langsung menggeser tombol warna hijau.
'Hallo.' Panggil Bertha.
'Bertha, apakah Emily sudah mengakui kesalahannya?' Tanya Louis penasaran.
'Karena tadi Aku menghubungi Emily tapi Emily tidak mengangkat teleponku.' Sambung Louis.
'Kak Louis, Kakak sudah datang dan Kakak sudah mengakui kalau dirinya yang mencuri sketsa milikku. Kakak melakukan ini hanya karena ingin balas dendam padaku tapi Aku tidak ingin mempermasalahkannya karena bagaimanapun Dia adalah kakakku.' Ucap Bertha berbohong.
'Bertha, kamu cukup berlapang dada dan tidak terduga kalau Emily ternyata sifatnya seperti itu.' Ucap Louis dengan nada kecewa dan marah dalam waktu bersamaan.
'Kak Louis, demi masa depan kita maka lusa kita harus menghadiri di acara perusahaan William. Pastikan perusahaan William untuk meminta maaf di depan orang-orang karena sudah ...' Ucapan Bertha terpotong oleh Louis.
'Itu sudah pasti.' Jawab Louis.
'Oh ya, besok kamu menemaniku pergi ke butik untuk memilih gaun untukku.' Ucap Bertha.
'Baik. Sampai jumpa besok.' Jawab Louis.
Setelah itu sambungan komunikasi terputus, Bertha tersenyum bahagia karena sebentar lagi dirinya akan bertemu dengan pemilik perusahaan William.
Bertha dan keluarganya serta Louis belum mengetahui kalau pemilik perusahaan tersebut adalah Richardo. Orang yang telah mereka hina dan direndahkan ternyata orang kaya raya.
xxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sedangkan di tempat yang berbeda di mana Richardo menggendong istrinya dari dalam mobil sampai ke dalam kamarnya.
Richardo perlahan meletakkan tubuh istrinya ke arah ranjang membuat Emily tersenyum bahagia karena dirinya menikmati kasih sayang yang tulus dari suaminya.
Di saat Ayahnya tidak memberikan kasih sayang yang tulus dan terlihat jelas pilih kasih padahal Emily putri kandungnya. Emily sangat bersyukur suaminya selalu mendukung dan melindungi dirinya dari ulah jahat Ayahnya.
"Kamu benar-benar tidak ada masalah?" Tanya Richardo sambil duduk di sisi ranjang dan menatap Kirana yang sedang sedih.
"Aku pikir Ayah hanya tidak menyayangiku tapi hari ini baru aku melihat dengan sangat jelas. Kalau Ayah menganggap diriku sebagai musuh yang harus di bunuh." Jawab Emily dengan mata berkaca-kaca.
"Kamu jangan terlalu banyak berpikir dan merasa sedih karena ada Aku dan keluargaku yang tulus menyayangimu." Ucap Richardo sambil memegang bahu Emily dan menatapnya dengan tatapan teduh.
"Terima kasih." Jawab Emily dengan tulus sambil menatap ke arah suaminya.
"Istirahatlah dan tidur dengan nyenyak." Ucap Richardo sambil berdiri.
"Kak Richardo mau kemana?" Tanya Emily.
"Aku akan pergi ke perusahaan." Jawab Richardo kemudian mencium kening istrinya dengan lembut.
"Oh ya besok orang tuaku akan datang ke sini untuk menemanimu membeli gaun untukmu di butik langganan Mommyku." Ucap Richardo.
Emily hanya menganggukkan kepalanya kemudian Richardo pergi meninggalkan Emily sendirian di kamarnya. Emily hanya menatap kepergiaan Richardo hingga Richardo tidak terlihat.
'Semoga suamiku selalu setia dan tulus menyayangiku.' Ucap Emily dalam hati sambil berbaring di ranjang.
Emily memejamkan matanya dan tidak membutuhkan waktu lama dirinya tidur dengan pulasnya.