Ibu kandung Amora menikah dengan seseorang yang usianya jauh lebih muda dibanding dirinya.Dari pernikahan tersebut membawa kebahagiaan baginya namun tidak dengan putri sematawayangnya.Amora merupakan putri tunggal dari pasangan Felicia dan Ferdian.Ferdian meninggal dalam kecelakaan tunggal saat pergi keluar kota untuk melakukan perjalanan bisnis.
Awal petaka dimulai saat Felicia pergi ke luar kota untuk melakukan perjalanan bisnis.Athur ayah angkat Amora yang diam-diam mencintai Amora berusaha melecehkan Amora disaat dia dan Amora hanya hanya berdua saja dirumah.
Namun Berung kebusukan athur terbongkar dan seseorang datang menyelamatkan Amora dari kebejadan ayah tirinya.
Dari kejadian tersebut Amora berakhir dipersunting oleh laki-laki yang menyelamatkan yang notabennya adalah bos Amora di kantor.
bagaimana kelanjutan ceritanya?
Ikuti kisah Amora, disini akan ada ketegangan,air mata, pengorbanan dan menguras banyak emosi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 28 Siapa kamu
" Kamu? Siapa kamu?" Tanya Amora pada laki-laki yang sudah berdiri disampingnya.
" Dia melupakanku, astaga Daren sakit sekali rasanya orang yang kamu cintai selama ini ternyata sudah melupakan kamu." Batin Daren.
" Oh maaf saya salah orang." ucap Daren.
Daren masih belum bisa menjelaskan apapun pada Amora, laki-laki dengan tinggi 175 itu memutuskan untuk menjauh terlebih dahulu.
" Maaf,apa kita sebelumnya pernah bertemu? Heii,tuan! Em,mas." Panggil Amora saat Daren memilih untuk kembali ke mejanya.
Daren pura-pura tak mendengar namun laki-laki itu menyanyikan lagu yang biasa dia nyanyikan saat berada didekat Amora.
🎶 Awalnya kutak mengerti apa yang sedang Ku rasakan,segalanya berubah dan rasa rindu itupun ada.Sejak kau hadir disetiap malam dan tidurku.Aku tau sesuatu sedang terjadi padaku. 🎶
" Lagu itu,suara itu!" Amora terdiam sejenak dan kembali mengingat siapa yang selu menyanyikan lagu itu untuknya setiap hari.
" Ternyata kamu sudah benar-benar melupakan aku Amora." lirih Daren.
Merasa sedih Daren lantas membatalkan pesannya,dia berniat kembali kekamar hotelnya.Rasa lapar mendadak hilang seketika, kerinduan yang membuncah serasa gugur saat mendapatin orang yang selama ini ia cintai dan rindukan sudah melupakannya.
Daren pergi namun bukan karna dia menyerah,dia ingin menenangkan hati dan fikirannya terlebih dahulu.Kendati demikian hatinya begitu bahagia bisa melihat dan mendengar suara wanita pujaan hatinya.
Ruang kerja damar...
Trllut trluuut
" Hallo pak damar ada yang bisa dibantu?" Tanya Widia saat menjawab panggilan telfon dari damar.
" Wid,mana Sisil? tolong kasih tau Sisil suruh ke ruangan saya sekarang!" Titah damar.
" Baik akan sa..."
Tuuut tuuut
Belum juga Widia menyelesaikan ucapannya damar sudah lebih dulu mematikan sambungan telfonnya secara sepihak.
" Huft dasar ,kalau bukan bos udah pengn gue maki." Sungut Widia.
" Bu Sisil!" Panggil Widia pada sisil.
Sementara yang dipanggil masih meratapi kesedihannya.Teremenung membayangkan kemesraan Amora dan damar yang terpampang begitu nyata didepan matanya.
Suara-suara Amora dan ungkapan cinta damar begitu terngiang-ngiang ditelinganya.
" Bu Sisil!" panggil Widia sekali lagi namun Sisil tetap bergeming.
" Wah gak beres nih Bu Sisil." Batin Widia, seketika otaknya bekerja.Ide gila lantas muncul dan melintas begitu saja dikepalanya.
" Hallo! Iya pak damar,apa! Saya mau dijadikan sekertaris menggantikan Bu Sisil kalau dalam 5 menit Bu Sisil tidak datang dan gaji saya dia kali lipat dari Bu Sisil kalau saya mau? Saya mau pak mau banget,iya oke oke!" Teriak Widia sengaja didepan Sisil.
Pancingan Widia berhasil dan sukses membuat Sisil tersadar dari meratapi nasib malangnya.
Sreeeetttt
" Bu kembalikan ponsel saya Bu." sungut Widia pura-pura tidak suka.
" Denger ya kamu Wid,jangan mimpi mau Gantii posisi saya! Cukup si ulet bulu itu yang sudah merebut pak damar dari saya,kamu jangan coba-coba merebut tahta saya sebagai sekretaris pak damar." Ancam Sisil.
Sorot matanya tajam, suaranya lantang dengan gaya khasnya,dagunya terangkat dengan dada yang sedikit membusung.
" Waaaw ini Bu Sisil yang sebenarnya,Kodam harimau sumateranya keluar Arrrrgggggg."
" Widia!" teriak Sisil.
Kembali ke Amora dan Daren....
" Apa sudah puas meluknya?" tanya Daren saat Amora masih bertahan dengan memeluknya dari belakang.
" Hiks,Daren maafkan aku.Sungguh aku tidak pernah ada maksud untuk melupakan kamu.Abisnya kamu kelewat tampan,jadi aku pikir itu bukan kamu." lirih Amora.
Perlahan Daren membalik tubuhnya menjadi berhadapan dengan Amora.
Daren meraih dagu Amora dengan tangan bergetar.
" Apa dulu aku begitu jelek hum?" tanya Daren.
Amora dengan jujurnya mengangguk,namun detik berikutnya Amora mengangkat wajahnya.Menatap lekat iris berwarna coklat yang tampak meneduhkan.
Wajah yang sudah sangat terlihat berbeda namun tatapanya masih sama seperti Daren beberapa tahun lalu yang Amora kenal,Daren yang cupu dan culun.
Flashback....
Bersambung.....
Abang Daren Amora udah ada yang punya kamu sabar ya 🤭🤭