"aaakhhhhhh"teriakan arlita menggema diseluruh penjuru kamar
mata arlita melotot tak percaya mendapati seseorang tidur disebelahnya dengan santainya melingkarkan tangannya keperut arlita.
Bryan masih mengumpulkan kesadarannya
iya..dia adalah Bryan yang tak lain bos arlita dimana arlita bekerja.
"dek,ini masih pagi lho,kenapa teriak-teriak?"protes Bryan dengan entengnya.
"mas bee???"arlita bak tersambar petir dipagi hari mendengar suara yang sangat dikenalinya itu.
bagaimana bisa bosnya yang dia tahu sedang pergi ke china untuk melanjutkan studi S2 nya,tiba-tiba muncul dikamarnya.
dunia arlita seperti bak dongeng yang berubah 180°dalam semalam.arlita yang belum bisa membuka hatinya untuk seseorang lagi karena terlalu trauma dengan cinta pertamanya.tiba-tiba menyadang status istri dari Bryan arseno yang tak lain bosnya sendiri.
lhooooo kok bisa??
bagaimana kelanjutan kisah mereka??
ayoo gaes..baca novel pertama ku
tolong sampaikan kritik sarann
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon s_m, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 18
Arlita menatap laki-laki yang ada didepannya.bryan arseno, laki-laki yang dia kenal sudah cukup lama sebelum bergabung ke perusahaan bryan.bryan adalah sahabat sang abang.bryan juga dulu sering main kerumah jadi cukup akrab dengan kedua orang tuanya.arlita juga kenal dengan orang tua Bryan tapi sekedar kenal tak dekat.setelah kecelakaan arlita tak hanya lupa akan pernikahan dirinya dan Bryan namun juga tak ingat dengan mertuanya sendiri, orang tua Bryan.maknanya waktu itu arlita tak mengenali orang tua Bryan saat makan malam bersama keluarganya.
Hiks..hiks...tangis arlita semakin keras.kehilangan sang bapak yang mendadak membuat dia dan keluarganya begitu berduka ditambah lagi kenyataan yang terjadi 2 tahun lalu membuat hidup arlita semakin pilu nelangsa.apalagi ternyata dirinya dulu sempat mengandung dan kehilangan calon buah hatinya dengan Bryan,suami yang tak dianggap nya selama ini.
Bryan memeluk sang istri erat.bryan tak tega melihat kondisi sang istri saat ini.bukan tidak mau terus terang atau mau menyembunyikan pada arlita soal insiden 2 tahun yang lalu tapi melihat kondisi sang istri saat itu dan permintaan sang bapak mertuanya untuk sedikit memberi ruang arlita mengingat soal pernikahan mereka.akhirnya Bryan pun hanya bisa mengawasi dan mendekati arlita secara diam-diam.makanya beberapa waktu yang lalu Bryan memutuskan untuk melanjutkan studi S2 nya di China,dia ingin menepi sebentar karena setiap melihat arlita rasa rindunya tak terbendung.pernikahan mereka yang lagi hangat-hangatnya langsung diuji sedemikian pedihnya.dan setiap kali melihat arlita dia selalu mengingat janin yang masih kecil berbentuk gumpalan darah yang Bryan kuburkan dipemakaman keluarganya.rasa bersalah juga menghantui dirinya.
"menangis lah agar kamu bisa sedikit lega.tapi berjanjilah setelah ini kamu harus bangkit,harus lebih tegar lagi dan ikhlas semuanya,dek."Bryan berusaha menguatkan sang istri
"lebih baik loe ajak arlita istirahat dikamar bee."Ardan tak tega melihat sang adek yang dari kemarin terus saja menangis
Bryan pun menggendong sang istri tanpa perlawanan.arlita pasrah saja didalam dekapan Bryan,sepertinya tubuh arlita sudah sangat lelah apalagi dari kemarin tidak ada makanan yang masuk diperutnya.
sampai dikamar,Bryan membaringkan arlita ditempat tidur..Arlita terus saja menatap Bryan.
"tidurlah sebentar dek.setelah ini aku akan ambilin kamu makanan.dari kemarin kamu belum makan."Bryan sambil menyelimuti tubuh arlita.
Tak ada respon dari Aelita.
Huuuuftt... Bryan menghela nafas pelan.dia sendiri tidak bisa menebak arti tatap arlita padanya.
saat Bryan mau beranjak turun dari ranjang tiba-tiba tangannya ada yang menarik.bryan pun langsung menoleh kearah arlita yang dari tadi hanya menatapnya.
"kamu butuh sesuatu dek?."tanya Bryan lembut
"maaf."ucapan arlita lirih tapi masih bisa didengar oleh bryan
"kamu istirahat aja,gak usah kamu mikirin yang lain."Bryan tersenyum senang arlita mulai merespon dirinya
"aku ingin melihat dia.dia pasti marah,selama ini aku tak mengingatnya."suara arlita sudah terdengar serak tertahan
"jangan sekarang, kondisi kamu masih tidak memungkinkan.nanti kita akan kesana."Bryan langsung tahu siapa yang dimaksud sang istri.
"dia pasti marah,aku udah lama gak ingat dia.dia pasti marahkan mas?."suara arlita sudah bergetar matanya pun sudah berkaca-kaca.
"dia pasti mengerti keadaan ibunya."Bryan mencoba menenangkan arlita, kondisi arlita Sekarang masih tidak stabil.
"kamu istirahat ya,atau kamu mau makan?aku ambilin ya?."Bryan mencoba mengalihkan pembicaraan agar arlita lebih tenang,Bryan benar-benar khawatir dengan keadaan sang istri
saat dikabari Ardi melalui telepon bahwa mertuanya meninggal membuat Bryan kalang kabut.dia langsung memesan tiket pesawat yang sialnya ada jadwal penerbangannya besok paginya makanya dia telat datang ,waktu datang ternyata sudah dikuburkan makanya dia nyusul ke pemakaman.pas nyampek pemakaman sang istri pingsan dia pun bergegas menggedong tubuh sang istri.
tiba-tiba arlita memeluk bryan.tangisannya pun pecah lagi.rasanya begitu sesak didada.ditinggal sang bapak membuat arlita terpukul dan ternyata lebih menyakitkan lagi mengetahui dirinya lupa pernah mengandung calon buah hatinya dengan Bryan,rasa penyesalan seketika menyerang batinnya.
"tidak apa-apa dia pasti mengerti.tidak apa-apa."Bryan terus mencoba menenangkan sang istri yang semakin menangis kencang dipelukkannya.
Cukup lama arlita menangis dipeluk bryan.sekarang arlita sudah lebih tenang, mungkin juga dia kelelahan dari kemarin menangis terus.terdengar dengkuran halus dari sang istri .
Ditatapnya wajah yang dia rindu selama ini.sebenarnya ini momen yang selama ini dia tunggu-tunggu,sudah 2 tahun lamanya Bryan menunggu bisa berkumpul lagi dengan sang istri.rencana resepsi pernikahan mereka yang sudah tertunda 2 tahun lamanya pun mungkin akan dia bicara dengan keluarganya dan keluarga sang mertua setelah acara pengajian untuk sang bapak mertuanya selesai.
Setelah membenarkan selimut sang istri Bryan pun beranjak pergi keluar kamar.saat di lantai bawah sang ibu mertua dan kakak iparnya masih menemui tamu-tamu yang masih silih berganti datang untuk melayat kerumah duka sekedar mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya sang bapak mertuanya.
Bryan tak mendekat keruang tamu tapi dia melangkah kakinya ke dapur.disana ada beberapa Sanak saudara arlita yang membuatkan makanan untuk suguhan pengajian nanti malam.
Karena kemarin saat kejadian Bryan menggendong arlita jadi omongan orang akhirnya Ardan menjelaskan pada sanak saudaranya bahwa Bryan adalah suami arlita.akhirnya semua orang bukan hanya sanak saudara arlita saja tetangga dan rekan kerja arlita semua kaget mengetahui bahwa arlita sudah menikah apalagi menikah dengan bos arlita sendiri itu pun sudah 2 tahun lamanya.pernikahan arlita sudah jadi buah bibir dimana-mana.