Gayatri Agreta.. adalah seorang wanita cantik yang terpaksa menikah dengan Robert Hartono..pria yang arogan dan keras, demi menyelamatkan ibunya saat itu sakit keras dan membutuhkan banyak uang untuk biaya operasi...
karena Gayatri yang berasal dari keluarga miskin, membuat keluarga Robert selalu menghina dan memandang Gayatri...Gayatri menjadikan hinaan dari keluarga mantan suaminya itu sebagai suatu bentuk kekuatan untuk membuat dia bangkit dan sukses..Tri atau Gayatri akan membalas semua hinaan keluarga mantan suaminya dengan sebuah kesuksesan...sementara kehidupan mantan suaminya lambat laun hancur...
Apakah...Gayatri bisa mengankat derajat keluarganya dan membungkam mulut keluarga mantan suaminya dengan kesuksesan????
mari kita ikut cerita selanjutnya....!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mike Lovez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22
"Hmmm...wangi banget masakan kamu Tri...sudah mau matang nih masakan kamu tri...jadi pengen makan walaupun masih kenyang" ujar bu Destry.
"Iya bu sebentar lagi aku buat sambel dulu karena tanpa sambel kurang rasanya...apa ibu suka sambel?" Tanya Tri.
"Kalau makan pedas memang ibu sangat suka...itu pun kalau anak-anak ibu nggak di rumah...kalau mereka berdua di rumah pasti melarang ibu makan pedas karena ibu sakit lambung....untung dia belum pulang jadi kesempatan untuk ibu"ucap bu Destry senyum.
"Selain orang kaya bu Destry kelihatan sangat bahagia sepertinya kedua anak bu Destry sangat baik dan perhatian dengannya..." batin Tri.
"Tenang aja bu...sambal tidak terlalu pedas karena aku juga kurang suka makan pedas...karena kalau aku makan pedas wajahku langsung merah dan badanku gatel...kalau nanti ibu makan pedas terus lambung ibu kambu habis aku di marahin anak ibu..." ucap Tri.
"Oh ya...wah..kalau gitu kita sama Tri..ibu juga gitu apalagi kalau ada anak laki-laki ibu di rumah dia jaga ketat ibu jangan sampai makan pedas...dia paling takut ibu sakit." ucap bu Destry dengan senyuman manisnya..
Lalu Tri selesai memasak masakannya...dengan cekatan Tri menghidangkan makanan di atas meja dan menatanya dengan rapi...memang Tri pintar dia sangat pintar masak.
Hanya saja waktu di rumah Robert...karena uang belanjanya nggak cukup makanya Tri masak hanya tempe dengan ikan asin atau sayur asem...coba saja Robert berikan Tri uang sampai lima juta Tri pasti masak makanan enak.
Setelah makanannya sudah siap Tri memanggil bu Destry yang duduk di ruang tengah untuk makan...karena makanannya sudah di hidangkan.
"Maaf bu...makannya sudah siap silakan makan...kalau nanti makanannya tidak enak atau ibu tidak suka bilang ya bu...biar aku perbaiki lagi cara masakku" ucap Tri.
"Ok nak...kalau begitu ibu coba ya...ibu yakin pasti sangat enak...karena ibu tahu kamu masak dengan hati yang tulus." ucap bu Destry lalu dia langsung mencoba masakan Tri..
"Emmm...astaga sayurnya enak banget nak...sedaaaap...kamu kok pintar banget masaknya bisa menciptakan makana seenak ini....ibu nggak nyangka kamu sangat pintar masak nak..." bu Destry memuji masakan Tri yang katanya enak. Padahal bu Destry baru sedikit menyuapi sayur kedalam mulutnya.
"Alhamdulillah kalau ibu suka...aku takut ibu nggak suka karena setiap orang itu berbeda-beda bu...tapi kalaui bu suka aku senang.." ucap Tri senang karena bu Destry suka masakannya.
"Enak juga tempenya di makan sama sambal....bikin lahap makan sih ini karena masakan kamu benar-benar enak sesuai dengan selera ibu pasti anak ibu juga suka...ayo Tri kamu juga ikut makan temani ibu..." ucap bu Destry..
"Ibu saja dulu yang makan...nanti setelah ibu makan baru aku makan di dapur saja...mana bisa seorang pembantu makan bareng majikan dimeja...aku nggak enak bu jadi ibu saja..." ucap Tri..
Tri tidak mau makan bareng bu Destry di atas meja dia tahu diri bahwa dia nanti akan menjadi ART di rumah bu Destry jadi tidak pantas dia makan di meja majikan...bagi Tri itu nggak sopan berbeda dengan bu Destry nggak memandang seseorang dari harta.
"Ah kamu ini ya Tri...ngomong apa sih...jangan samakan orang lain dengan ibu karena ibu tidak perna membedakan siapa pun...lagian di rumah ini hanya ibu jadi ibu butuh teman makan...masa kamu tega biarkan ibu makan sendiri...!!!" ucap bu Destry lalu menyendok nasi ke piring Tri untuk menyuruh Tri makan.
Ini orang kaya sesunggunya yang tidak memandang seseorang dari harta dan penampilan...bu Destry memang sangat baik coba aja itu di keluarga Robert pasti yang keluar hanya hinaan.
"Nih...ayok kita makan sama...lebih nikmat lagi kalau kita makan berdua karena seenak apapun makanan kalau hanya di makan seorang diri kurang enak rasanya."ucap bu Destry sambil menyodorkan piring untuk Tri..
Mau nggak mau akhirnya Tri mau makan temani bu Destry...setelah selesai makan dan semua sudah beres Tri pamit pulang untuk bicara dengan kedua orang tuanya...karena takut orang tua nya nggak setujuh.
"Bu kalau begitu saya pamit pulang dulu...kalau memang orang tua saya ijinkan untuk tinggal disini saya langsung balik kesini sore ini juga." ucap Tri
"Kalau begitu lebih baik kamu di antar aja sama pak Jarwo biar cepat nak...karen kalau kamu jalan kaki lumayan juga masa kamu bolak balik jalan kaki.." ucap bu Destry kasian dengan Tri
"Tidakperlu bu...aku nggak mau merepotkan ibu...aku bisa pulang sendiri jalan kaki atau nanti aku naik ojek di depan..." ucap Tri nggak mau merepotkan bu Destry walaupun di antar sama sopir.
Tidak boleh....kamu tidak boleh pulang sendiri kamu harus di antar sama pak Jarwo aja biar nanti sekalian kamu pulang juga dengannya..." ucap bu Destry memaksa biar Tri pulang di antar sama sopir pribadi.
"Ya sudah kalau begitu tapi sebaiknya ibu istirahat lah...lihat luka-luka ibu pasti sangat sakit." ucap Tri..
"Iya ibu akan istirahat setelah kalian pergi.." ucap bu Destry sembari memanggil pak Jarwo.
"Pak Jarwo...pak Jarwo." Teriak bu Destry memanggil pak Jarwo...pak Jarwo lari tergopoh-gopoh menghampiri bu Destry dan Tri.
"Iya nyonya" ujar pak Jarwo.
"Pak Jarwo tolong antar pulang Tri kerumahnya...karena dia mau ijin sama orang tuanya untuk bekerja disini...nanti kamu tunggu dia ya lalu balik lagi kesini " ucap bu Destry.
"Baik nyonya..." ucap pak Jarwo.
"Kalau begitu tri pamit ya bu...semoga orang tua ku ijinkan aku kerja dan tinggal disini." ucap Tri.
"Iya ibu sih berharap orang tua kamu mengijinkan kamu bekerja disini" ucap bu Destry tersenyum..bu Destry merasa Tri adalah anak yang baik dan polos.
"Kalau aku lihat dia anak yang baik dam polos...dia saja tahu menempatkan dirinya...tadi suruh dia makan saja menolak bahkan dia sangat rendah diri..." batin bu Destry..
Lalu pak Jarwo mengantarkan Tri kerumahnya hanya membutuhkan dua puluh menit..sebenarnya dekat tapi masuk jalan kampung sehingga jalan agak sempit..
"Maaf non Tri...apa benar non Tri mau kerja di rumah nyonya?" Tanya pak Jarwo..
"Iya pak Jarwo...saya tidak masalah kerja sebagai pembantu karena saya ingi melanjutkan kuliah saya...kalau di rumah bu Destry gaji lumayan jadi saya bisa kerja sambil kuliah online...saya juga mau buka usaha jika sudah ada modal pak" jelas Tri.
"Bapak yakin non Tri akan betah kerja dengan keluarga nyonya...karena nyonya orangnya sangat baik non...dia tidak memandang seseorang dari materi asal dia baik saja nyonya suka....semoga nona betah kerja di sana karena nyonya memiliki seorang anak laki-laki saat ini Tuan lagi pergi ke luar kota nggak tahu kapan pulangnya." ujar pak Jarwo
.😇😇