NovelToon NovelToon
Pesona Mantan Istri

Pesona Mantan Istri

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Penyesalan Suami
Popularitas:5.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: rishalin

Riana Maharani, seorang Ibu rumah tangga yang dikhianati oleh suaminya Rendi Mahardika. Pria yang sudah lima tahun lamanya ia nikahi berselingkuh dengan sekertaris barunya, seorang janda beranak dua.
Alasan Rendi berselingkuh karena melihat Riana yang sudah tidak cantik lagi setelah melahirkan putri pertama mereka, yang semakin hari lebih mirip karung beras.
Riana yang hanya fokus mengurus keluarga kecil mereka sampai lupa merawat diri dengan kenaikan berat badan yang drastis.
Riana bersumpah akan kembali menjadi cantik dan seksi hanya dalam waktu tiga bulan demi membuat suaminya menyesal sudah berselingkuh.

Akankah Riana berhasil merubah penampilannya hanya dalam waktu tiga bulan dan berhasil membuat Rendi menyesal?

Yuk baca ceritanya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rishalin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

"Kamu dipecat hari ini juga, saya gak mau perusahaan saya bangkrut karena memperkerjakan karyawan lelet seperti kamu" sentak Darren.

Mulut Riana menganga lebar setelah mendengar perkataan Darren. Dia bahkan tak mau tau seperti apa usahanya untuk bisa tiba disini. Dan sekarang dia dengan seenak jidat mau memecatnya.

"Saya cuma terlambat lima menit, Pak. Saya yakin waktu lima menit saja tak mungkin membuat perusahaan Bapak bangkrut. Lagi pula saya terlambat gara-gara Bapak. Apa Bapak lupa apa yang Bapak katakan tadi?" Ucap Riana tak terima dengan keputusan sepihak Darren.

"Saya gak menerima alasan, pokoknya kamu saya pecat hari ini juga, karena terlambat dihari pertama masuk kerja" Kekeh Darren.

Rasa kesal sekaligus kecewa membuat air mata Riana mengalir semakin deras. Kenapa jalan hidupnya harus sesulit ini. Bahkan Rama yang hendak mengusir Riana pun kembali melangkah mundur setelah melihat Riana menangis.

Riana yang sudah pasrah akhirnya harus merelakan harga dirinya dengan kembali bersimpuh dihadapan Darren. Berharap kali ini hasilnya tak akan sama seperti sebelumnya.

"Saya mohon jangan pecat saya, Pak. Saya sangat membutuhkan perkerjaan ini. Suami saya selingkuh karena saya sudah tak secantik dulu, dan dia menghina saya dengan menyebut saya karung beras." Darren sempat-sempatnya terkekeh saat Riana menyebut dirinya karung beras. "Dia juga bilang kalau saya tak mungkin mampu melakukan apapun dengan penampilan saya yang seperti ini. Saya hanya mau merubah penampilan saya dan membuat suami saya menyesal sudah berpaling dari saya dan itu semua membutuhkan uang, itulah alasan saya harus mempertahankan pekerjaan saya." Riana berucap lirih.

"Saya gak mau tau alasan kamu dan gak peduli sama sekali" Darren kembali fokus pada beberapa dokumen dihadapannya.

Riana hanya bisa menghela napas berat, ternyata hasilnya sama seperti sebelumnya. Dengan pelan Riana membalikan badan dan hendak keluar dari ruangan itu.

Sudah tak ada lagi yang bisa ia lakukan untuk membujuk Bos gila itu. Karena, Riana yakin pria dihadapannya ini adalah sosok manusia berhati iblis.

Namun, saat tiba diambang pintu langkahnya seketika terhenti setelah mendengar ucapan Darren yang tak terduga.

"Rama!! Kasih tau dia tugas apa saja yang harus dia lakukan" 

"Ma.. maksud Bapak?" Rama tergagap karena keputusan Bosnya yang tak terduga itu.

"Kuping kamu udah dibersihin kan? Aku yakin kamu mendengar ucapanku dengan baik tadi" ucap Darren ketus.

"Ahh iya, baik Pak." Ucap Rama seraya menghampiri Riana yang masih mematung diambang pintu.

"Satu hal lagi, bilang sama dia kalau aku tak pernah memaafkan orang dua kali, jadi jangan sampai dia kembali membuat masalah, jika itu terjadi, saya harap dia bisa sadar diri dan pergi dengan tenang dari perusahaan ini." Ucap Darren dengan tatapan penuh intimidasi yang ditunjukan pada Riana.

"Iya Pak!" Rama mengangguk patuh lalu menarik lengan Riana keluar dari ruangan itu. "Kamu ikut saya!! Nanti saya kasih tau apa saja tugas kamu selama disini"

"Baik Pak" Riana mengangguk patuh. Namun, rasa antara percaya dan tak percaya membuatnya kembali mematung selama beberapa saat.

"Kenapa masih berdiri disitu? Kamu mau Pak Darren berubah pikiran dan menarik kembali ucapannya jika dia melihat kamu lamban seperti ini?"

"Ah iya maaf Pak" ucapan Rama berhasil kembali menyadarkan Riana lalu dengan cepat ia mengikuti langkah Rama.

Setelah dua manusia tadi keluar dari ruangan Darren, Darren menghela napas panjang. Entah kenapa melihat tangis Riana membuat hatinya sedikit melunak dan Riana wanita pertama yang berhasil melakukan itu. Namun, bukan berarti ia menyerah untuk membuat Riana tak betah berkerja disana. Dirinya masih punya segudang rencana untuk bisa membuat Riana menyerah dan meninggalkan perusahaannya dengan sendirinya.

***

Selama seharian Riana sibuk berkutat dengan Rama, ia dengan mudah mengerti apa saja yang harus ia lakukan dan tak boleh ia lakukan selama berkerja dengan Darren karena Riana terbilang wanita yang cukup pintar dalam segala hal. Hanya saja Rendi yang sudah dibutakan oleh cinta tak dapat melihat kelebihan Riana sama sekali.

Rama juga mengakui kalau semua pekerjaan yang dilakukan Riana, ia lakukan dengan baik dan teliti. Meski tubuhnya over size namun sama sekali tak menghambat ruang geraknya. Ia masih bisa trampil dan cekatan dalam melakukan setiap tugas yang diberikan Rama. Hingga tanpa terasa jam pulang pun tiba.

Riana melangkah gontai keluar dari kantor, kakinya terasa lemas setelah berkerja seharian. Namun, ia harus kembali melakukan aksi jalan kakinya karena isi dompetnya menuntutnya untuk melakukan hal itu.

Perjalan pulang Riana tentu saja kembali tak berjalan dengan mulus. Banyaknya godaan aroma makanan terus mengikutinya disepanjang perjalanan. 

Namun, lagi-lagi ia harus ditampar keras oleh isi dompetnya. Sehingga mau tak mau, Riana akhirnya berlari untuk segera mengakhiri penderitaan indra penciumannya yang membuat cacing dalam perutnya terus meronta.

Hingga akhirnya Riana behasil tiba dikontrakan dengan napas terengah seperti tadi pagi. Ia bergegas membersihkan diri dan makan dengan lauk seadaanya.

Sebab, siang tadi ia tak sempat makan karena banyaknya pekerjaan yang harus ia lakukan. Ia juga merasa malu jika harus makan dikantin kantor dengan lauk seadaanya.

Meski Hana akan dengan senang hati membantunya jika ia tau kondisinya saat ini. Namun dirinya merasa malu karena sudah terlalu sering merepotkan Hana.

Sedangkan kedua orang tua Riana sudah meninggal dunia sebelum ia menikah dengan Rendi. Riana kini hanya bisa berjuang sendiri tanpa bantuan orang lain.

Namun, saat dirinya hendak makan tiba-tiba saja ia teringat putrinya Byan, membuatnya niatnya untuk makan urung.

Akhirnya ia memilih merebahkan diri diatas kasur, meraih ponsel miliknya lalu membuka galeri dan menatap potret Byan demi mengurangi rasa rindu.

Padahal baru beberapa hari saja dirinya meninggalkan rumah.

"Maafin Bunda ya sayang, Bunda terpaksa meninggalin kamu sama Ayahmu dulu, biar Bunda bisa fokus pada tujuan Bunda" Riana berguman pelan sambil mengusap wajah Byan yang berada dilayar ponselnya.

Hingga tanpa sadar Riana terlelap sambil memeluk ponselnya erat.

***

Riana kembali menjalani rutinitas paginya seperti kemarin. Namun, kali ini ia berangkat lebih pagi untuk menghindari hal yang tak terduga seperti kemarin.

Hingga akhirnya Riana tiba dikantor saat suasana masih sangat sepi. Tapi, matanya seketika menyipit saat melihat sosok pria yang tak asing tengah berdiri diambang pintu kantor sambil melipat kedua lengan didepan dada.

"Kenapa pagiku yang indah harus disambut dengan pria gila itu?" Dengan malas Riana kembali mengayunkan langkah untuk masuk kedalam gedung.

"Kamu terlambat lagi." Ucapan Darren selalu berhasil membuat Riana menganga.

"Bapak serius bilang seperti itu? Apa Bapak tak melihat jam? Ini bahkan masih belum jam delapan. Jadi mana mungkin saya terlambat." Kali ini Riana tak ingin terus ditindas oleh Bos gilanya itu.

"Kamu berani membantah saya? Kamu mau saya pecat sekarang juga? Kamu harus tau, sebagai sekertaris saya, kamu harus tiba dikantor lebih dulu dari saya" ucap Darren dengan tatapan tajamnya seperti biasa.

"Sejak kapan ada peraturan seperti itu?" Kedua mata Riana menyipit tak percaya.

"Sejak kamu jadi sekertaris saya, jadi ingat itu baik-baik" jawab Darren seraya meninggalkan Riana yang masih berdiri mematung tak percaya.

"Mbaknya yang sabar ya, Pak Darren memang seorang Bos yang keras dan disiplin, tapi dibalik semua itu sebenarnya dia seorang pemuda yang baik. Saya yakin sikap kerasnya pada Mbak akan melunak seiring waktu jika Mbak berhasil menjadi karyawan tetap dikantor ini" seorang satpam yang melihat kejadian tadi menghampiri Riana.

"Sepertinya dia memang sengaja bersikap seperti itu sama saya Pak, dia mau mengusir saya dari sini secara perlahan" Riana menghela napas berat.

"Sabar Neng.. Kalau neng bisa melewati masa training ini, Pak Darren pasti akan memberikan keringanan kedepannya, karena sebenarnya dia itu baik kok. Ya walaupun sampai sekarang, masih belum ada yang bisa bertahan lebih dari dua bulan."

"Lihat saja, aku akan berkerja disini sampai kapanpun aku mau." Riana berucap yakin.

"Riaannaaaa!!!!" teriak Darren.

"Iya Pak.. Aku datang!!" Riana berlari kecil menyusul langkah Darren.

"Kamu mau kerja atau bergosip sama satpam?" Sarkas Darren.

"Dua-duanya Pak!!" Sayangnya ucapan itu hanya ada dalam batin Riana.

******

******

1
Kamiem sag
dah putus urat malu Jihan
Kamiem sag
Jihan berharap bahagia?
coba penulis dan pembaca siapa yg pingin pasangan Jihan Rendi bahagia?
aku sih terserah saja
tapi kalo dikampung kami pasangan pelakor oenghianat itu kita minta baik-baik untuk meninggalkan kampung demi kebaikan warga dan kebaikan pelaku zina tsb
kalo bahagia itu kan tergantung usaha
Kamiem sag
udahlah Rendi udah punya istri juga kan
Kamiem sag
😃😃
Kamiem sag
apa kabar Byan sudah 2 hari ditinggal Riana
Astrid Ratnaningrum
Luar biasa
Kamiem sag
tuh kan mami suka??? kalian dua aja bodoh
Kamiem sag
mari bertengkar lagi
damiana widyana
riana bego pantesan hidupnya gak bahagia. kalo udah kejadian baru ntesel nangis2
Kamiem sag
wajar sih Riana kena tampar, gak jujur sih, coba jujur sejak awal kan gak semalu ini
Kamiem sag
Darren jgn lupa urus buku/akta nikah kalian
Kamiem sag
sedih aku bayangin malunya mami akibat ambisinya yg gak kaleng-kaleng
Kamiem sag
mami juga bodoh egois maksain keinginannya sendiri macam mami aja yg mau kawin
Amira juga bodoh egois udah dimintai tolong Darren buat bicara ke mami kalo mereka gak akan menikah!! ehh... malah ngotot dgn segala cara buat bisa nikahin Darren
Kamiem sag
nah.... malubesar kan mami gegara kebodohan Riana??
damiana widyana
kok lama concludenya darren dan riana... bosen bacanya
Kamiem sag
bodoh kok dipelihara
Riana selain bodoh juga tolol paok pekok longor bittot
seperti gak kebagian akal Riana sampai gak bisa mikir betapa besar rasa malu besok
Kamiem sag
muak Thor
tokohnya berat buat jujur
Hanum Kamila Jasmine
Luar biasa
Kamiem sag
sebenernya lebih baik ngaku sekarang Thor daripada nanti saat jebakan ijab qobul yg direncanain mami kan malunya lebih besar krn banyak tamu undangan yg hadir, gimanasih Riana Darren goblok banget
damiana widyana
Amira oh amira kamu ingin bahagia tapi tidak mempersulikan kebahagiaan Darren...Egois
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!