NovelToon NovelToon
Andrea, Rahim Pilihan

Andrea, Rahim Pilihan

Status: tamat
Genre:Tamat / Ibu Pengganti
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Qinan

Andrea, seorang gadis yang memiliki profesi sampingan sebagai joki balap liar itu tidak pernah merasa tidur dengan pria mana pun bahkan dengan kekasihnya sendiri. Namun gadis muda itu sangat terkejut karena tiba-tiba saja hamil, sebenarnya apa yang terjadi dengannya? Atau justru ada konspirasi jahat di balik ini semua?

Gerrard pria kaya raya yang sangat menginginkan seorang anak, namun Lucy yang telah ia nikahi selama 5 tahun itu tak menginginkannya karena wanita itu sudah sangat bahagia meskipun tanpa adanya anak lagipula hamil hanya akan merusak bentuk tubuhnya yang ideal. Oleh karena itu Lucy rela mencari seorang wanita pengganti yang mau melakukan inseminasi dari benih suaminya agar mereka tetap memiliki keturunan.

"Dasar gadis brandalan awas saja jika terjadi sesuatu pada bayiku," ancam Gerard ketika mengetahui wanita yang telah mengandung anaknya sedang mengikuti sebuah balap liar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab~32

Andrea yang tak bisa tidur nampak mengambil ponselnya di atas nakas, gadis itu menyadari jika ada yang lain dengan tubuhnya karena hingga saat ini belum juga mendapatkan tamu bulanannya. Kini gadis itu pun langsung berselancar ke situs pencarian di internet untuk mencari tahu kemungkinan apa yang sebenarnya terjadi dengannya.

"Penyebab terlambat haid," ucapnya pada mesin pencarian dan beberapa artikel pun langsung bermunculan di sana.

"Kehamilan? Mana mungkin aku kan tidak pernah tidur dengan siapa pun." Gumamnya tak percaya, mana mungkin ia hamil karena selama ini selalu menjaga kesuciannya.

"Menyusui, apalagi ini." Imbuhnya lagi sembari terkekeh bahkan menikah saja jauh dari rencananya apalagi hamil dan menyusui pikirnya.

"Gaya hidup seperti olahraga berlebihan, merokok dan stres. Akhir-akhir ini aku memang sedikit stres sih," ucapnya menyetujui artikel tersebut.

"Perubahan berat badan, rasanya tidak ada yang berubah dari berat badanku." Sanggahnya seraya memperhatikan tubuhnya dari pantulan cermin, berat tubuhnya selalu terjaga bukan karena ia tak bisa gemuk hanya saja ia sering berhemat dengan tidak membeli banyak makanan enak.

"Efek samping obat-obatan, tapi yang ku minum bukannya vitamin ya." Ucapnya ketika mengingat akhir-akhir ini selalu minum vitamin yang di berikan oleh sang kekasih, lagipula sejak minum obat tersebut ia merasa lebih sehat dan bugar.

"Perimenopause, tidak mungkin aku bahkan masih 19 tahun." Gumamnya lagi.

"Gangguan hormon, bisa jadi." Imbuhnya lagi.

Kemudian gadis itu kembali mengeklik artikel berikutnya. "Stres dapat menyebabkan metabolisme hormon-hormon di tubuh menjadi kacau, termasuk hormon yang mengatur siklus menstruasi." Ucapnya membaca penjelasan dalam artikel tersebut.

"Mungkin ini penyebab aku terlambat haid," ucapnya memutuskan dan karena mulai mengantuk gadis itu pun segera meletakkan ponselnya kembali.

Keesokan harinya...

Pagi itu Lucy nampak terbangun dan tak melihat suaminya itu ada di sisihnya bahkan tempat tidurnya masih nampak rapi seperti tak di tempati, semalam ia memang tidur lebih cepat karena kelelahan dan tak mengetahui jam berapa pria itu datang.

Karena penasaran wanita itu pun urung kembali tidur meskipun hari masih pagi buta dan memutuskan untuk mencari keberadaan pria itu, suaminya tidak mungkin tidak pulang tanpa memberitahunya terlebih dahulu. Mungkin saja pria itu ketiduran di ruang kerjanya dan benar saja ketika ia mengeceknya suaminya tersebut nampak baru bangun.

"Kenapa tidur di sini?" Tanyanya seraya melangkah masuk.

"Bukankah sudah ku bilang aku tidak suka dengan aroma parfummu," terang Gerard seraya memijit pelipisnya yang kembali nyeri. Entah jam berapa semalam pria itu baru tertidur karena baru kali ini tidur tanpa wanita itu di sisihnya.

Lucy nampak heran dengan perubahan sikap pria itu, sejak kemarin selalu mempermasalahkan parfumnya benar-benar aneh pikirnya. "Bukankah sejak dulu parfum ini adalah favoritmu, please jangan berlebihan deh sayang. Aku tidak mungkin memakai parfum aroma kopi." Tegasnya tak mau tahu.

Gerard pun langsung menatapnya. "Bisa tidak sekali ini saja tidak membantahku? Aku hanya ingin kamu mengganti parfum bukan yang lain," ucapnya dengan menaikkan oktaf suaranya, istrinya itu benar-benar tak mengerti keadaannya sama sekali.

Lucy yang baru kali ini di bentak oleh pria itu nampak terkejut, selama lima tahun ini suaminya tersebut selalu memaklumi apapun yang ia lakukan dan tiba-tiba kini pria itu berubah.

Karena tak terima wanita itu pun langsung pergi dari hadapan pria itu begitu saja dan ia takkan kembali sebelum pria itu meminta maaf padanya, wanita yang biasa selalu di manja itu pun kini merasa sakit hati.

Gerard nampak kembali duduk di kursinya lantas mengacak rambutnya dengan kesal, untuk pertama kalinya ia benar-benar tak bisa mengendalikan dirinya hingga membuat istrinya itu marah dan pergi. Jika sudah seperti itu maka tak ada cara lain selain ia kembali membujuknya dan bukankah memang selalu seperti itu?

Akhirnya dengan kepala yang masih nyut-nyutan Gerard meninggalkan ruangannya tersebut dan saat baru keluar ia melihat istrinya itu nampak berlalu dengan membawa tas di tangannya.

"Mau kemana?" Tanyanya kemudian, namun wanita itu nampak menutup rapat mulutnya.

Gerard yang di abaikan begitu saja langsung mengejar wanita itu lalu meraih tangannya. "Aku bertanya padamu, kamu mau kemana?" Ulangnya lagi.

"Menenangkan diri," sahut Lucy singkat.

"Maafkan aku," ucap Gerard pada akhirnya. Bukankah memang seperti itu biasanya? Selalu ia yang meminta maaf dan menurunkan egonya.

"Sudah ku bilang aku ingin menenangkan diri," Lucy langsung melepaskan cekalan tangan pria itu kemudian ia segera berlalu menuruni anak tangga.

Gerard langsung membuang napas kesalnya dan tak lagi mengejarnya, mungkin wanita itu butuh waktu untuk sendiri pikirnya. Toh ia bisa mencarinya di rumah sang mertua nanti, karena biasanya istrinya kalau lagi kesal selalu seperti itu.

Akhirnya Gerard pun segera membersihkan dirinya karena pagi ini ada meeting penting yang harus ia hadiri meskipun tubuhnya kurang begitu sehat.

"Ini buah yang anda pesan, tuan." Ucap Henry sesampainya pria itu tiba di kantornya.

"Terima kasih, nanti setelah meeting baru ku makan." Ucapnya meskipun rasanya tak sabar untuk segera menghabiskannya.

Kemarin setelah memakan buah itu pusing dan mualnya langsung hilang meskipun menjelang malam kambuh lagi, tapi paling tidak itu bisa membantunya tetap kuat bekerja seharian.

Setelah meeting pria itu pun segera menuju ruangannya, mengambil box buahnya yang sebelumnya ia simpan di dalam lemari pendingin dan segera memakannya meskipun hari masih pagi. Namun hingga beberapa suap, pusing dan mualnya pun tak kunjung menghilang seperti kemarin.

"Mungkin aku bisa memakannya di luar seperti kemarin," gumamnya. Akhirnya ia pun pergi ke rooftop kantornya, di sana pasti banyak angin sepoi-sepoi pikirnya.

Sesampainya di sana pun pria itu mencoba menikmati suasana rooftop dengan semilir angin tapi mual dan pusingnya malah makin menjadi.

"Tuan, bagaimana jika kita periksa ke dokter saja." Henry pun memberikan saran karena tidak tega melihat keadaan pria itu.

Akhirnya Gerard pun menyetujuinya dan sesampainya di rumah sakit dokter segera memeriksanya tapi diagnosanya pun sama seperti sebelumnya hanya gangguan lambung ringan.

Di perjalanan Gerard nampak menghubungi nomor sang istri namun tak kunjung di jawabnya dan pesannya pun hanya di baca tapi tak di balasnya. Sepertinya wanita itu masih marah padahal ia ingin kembali meminta maaf padanya, ia butuh istrinya saat ini dan hanya wanita itu yang ia inginkan.

"Apa anda mau makan siang tuan?" Tawar Henry setelah mereka meninggalkan rumah sakit tersebut mengingat jam makan siang telah tiba.

"Hm, kita makan di Hilton saja." Sahutnya, entah kenapa pria itu tiba-tiba memikirkan tempat itu.

1
ollyooliver🍌🥒🍆
pria sejati apa yg kau maksud disaat kau sendiri memjadikan sebuah hubungngan pernikahan sebagai mainan😌
ollyooliver🍌🥒🍆
astaga..kalimat yg sangat menjijikan. billy adalah ayah dan mertua yg buruk. lagian kalau mmng menurutmu bermain" dengan wanita tak masalah buat seorang suami..artinya kau mengijinkan gerard berselingkuh dong😏
Alvina Quueen
ha ha haha
Love Up
Luar biasa
Novika Riyanti
good job...cekik terus ndre
Rieka Mawon
Luar biasa
Jumria Jumi
aku sempat kecewa Lo thor,aku liat uda mau selesai tapi ceritanya ngegantung untung di jelasin,tpi sumpah ceritanya bagus dari mulai part pertama sampai di sini benar-benar meguras emosi dan selalu ada kejutan jdi kita yg baca tu nggak bosan.
Rahmawati Hulukiba
Luar biasa
ollyooliver🍌🥒🍆
perhatian istri kurang?

alasan klise sih..emng dasarnya pria kan gitu gak cukup satu pria. trus juga kan dibilang karna materi lebih.
ollyooliver🍌🥒🍆
lah..kok diubah pernyataannya. bukannya sebelumnya dikatakan dlm kekuarga adrian hanya ada satu wanita dan itu juga prinsip adrian ..kok disini malah lain. kalau emng adrian pernah melakukannya harusnya dikatakam sejak dia tau kelakuan anaknya..setidaknya ada bwberapa kakimat mengarah pd kelakuan adrian dulu. bukannya memberikan pernyatan bahwa keluarga mereka dari dulu hanya mempersunting satu wanita atau setia pd satu wanita karna kalau dua..itu akan sangat merepotkan dan akan menganggu kinerja..bla bla bla. pernyataan itu mengarah pada kehormataan keluarga adrian pd wanita..lah dipart ini malah beda🙃



gak konsisten😌
ollyooliver🍌🥒🍆
lah knp diam? harusnya bilang, lucy juga tau bagaimama lu tanggung jawab dengan adrean meski gak tau lu menikahinya, tapi harusnya orangtuan gerard bangga kalau anaknya gak hanya memanfaatkan masa depannya andrea tapi juga bertanggung jawab setidaknya setelah bercerai dia masih bisa diterima pria lain dengan status janda . dan juga setidaknya gerard melakukannya dengan hubungan sah.

harusnya bilang gitu bukan malah diam🙃
♡Ñùř♡
Luar biasa
Fani Indriyani
Jangan mau diajak bercinta Ge karna Lucy bekas Tom dan Tom bekas banyak j***** ...kebagang kan gmn jijiknya,iyuuuuuhhhhhh
Alivaaaa
kasihan sekali kamu Andrea 🥺
Alivaaaa
kasihan Andrea.... tapi mungkin ini awal dari kebahagiaanmu...
Fani Indriyani
Yap betul,kalo malu mengakui Andrea istri kedua paling tidak kamu mengucapkan terimakasih karna sdh diantarkan berkasnya bukannya malah pura2 ga kenal
Fani Indriyani
Semoga Andrea cpt tahu kalo Julian bkn pria baik2
Fani Indriyani
Kamu berhenti mual bkn karna makan rujak buah tp karna bertemu dgn Andrea jd mualmu hilang
Alivaaaa
aku mampir Thor🤗
Fani Indriyani
Pasti Julian mau minjem uang ke Tom dan sebagai gantinya Andrea yg dijual ke Lucy bt rahim pengganti
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!