" Aku sudah bilangkan,jangan sekali-kali kamu melarikan diri." ancaman pria itu pada seorang wanita yang berdiri tepat didepan dirinya.
" Untuk apa kamu terus mengangguku." ucap wanita itu dengan nada keras.
" Jangan pernah sekali-kali kamu mendekati pria lain selain aku." ucap pria itu dengan berani mengelus pipi kanan wanita itu.
wanita itu makin dibuat bingung kenapa pria itu terus mengejar dirinya sampai hidupnya mulai tak aman lagi setelah kedatangan pria itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia Lukita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hari ke tiga puluh dua
" Ini tempat kerjamu,dan di meja ada beberapa dokumen yang harus kamu cek . dokumen yang diatas meja dokumen nantinya dibawa kamu di rapat nanti." Arga langsung turun tangan membimbing Mona agar mengerti apa yang harus dia kerjakan.
" Jadi ini semuanya harus aku kerjakan?" tanya Mona pada Arga.
" Iya,waktumu sampai nanti sore,dan dahulukan dokumen ini kamu kerjakan karena nanti tuan Andreas bawa untuk rapat nanti pagi.dan ini jadwal tuan yang harus tuan hadiri." Arga memberikan buku ukuran sedang yang harus Mona pelajari.
" Baiklah saya mengerti." ucap Mona yang paham apa perintah Arga.
" Ya sudah,saya tinggal keruang kerja dulu kalau ada apa-apa silakan temui saya ke rumah kerja saya." pesan Arga pada Mona.
" Baik tuan." jawab Mona yang segera mengerjakan pekerjaannya.tidak lupa Mona mengecek jadwal kegiatan hari ini .
" masih ada dua jam lagi." gumam Mona yang langsung mengerjakan pekerjaannya.
Mona begitu fokus bekerja didepan komputer,dan mulai mengerjakan pekerjaannya.
Beberapa jam kemudian
Mona langsung pergi menemui tuannya ,sudah waktunya mereka akan pergi untuk rapat hari ini.
" Tok...tok..."
" Masuk." teriak suara yang ada didalam.
Mona langsung masuk dan menghampiri tuannya.
" Maaf tuan,sudah waktunya tuan menghadiri rapat hari ini." ucap Mona yang memberitahu jika sudah waktunya Andreas pergi untuk menghadiri rapat .
" Baiklah,apa kamu sudah mempersiapkan dokumennya?" tanya Andreas pada Mona.
" Sudah tuan, semuanya sudah lengkap." ucap Mona yang tangan kanannya sudah memegang dokumen yang nanti diserahkan pada tuannya.
" Kita berangkat sekarang." perintah Andreas yang pada akhirnya mereka pergi menuju ruang rapat.
Didalam ruang rapat sudah banyak orang menunggu kehadiran tuannya,hingga beberapa dari mereka sempat melirik kearah Mona yang saat itu duduk tidak jauh dari Arga.
Arga pun membimbing Mona untuk mencatat beberapa kesimpulan dalam rapat hari ini.
Suasana dalam rapat begitu menyeramkan apalagi tuan mereka menatap mereka dengan sinis.
" Apa ini hasil kerja kalian,aku sudah memberikan waktu untuk kalian segera menyelesaikan tugas kalian.kenapa dari kalian masih belum selesai?" tanya Andreas pada mereka.
" Maaf tuan,ini masalahnya ada di bidang keuangan kami sudah meminta data salinnya tapi dari bidang keuangan belum memberikan salinan pada kami tuan." ucap Salah satu dari mereka.
" Dimana orang itu,beraninya dia bermain-main denganku .kenapa semua berantakan begini."
" Masalahnya ketua dari bidang keuangan sedang sibuk dan belum sempat memberikan salinan itu pada kami."
" pertanyaan bodoh macam apa ,cepat panggil orang itu !" teriak Andreas yang tidak pernah main-main.
Salah satu dari mereka langsung pergi mencari keberadaan ketuanya.
Andres benar-benar marah besar dengan apa yang dilakukan oleh karyawannya.beberapa menit kemudian datanglah seorang pria yang datang menghampiri tuan mereka.
" Maaf tuan, diruang kerjanya kosong.sepertinya beliau belum datang dikantornya." ucap pria itu.
"Apa kamu bilang!" teriak Andreas yang benar-benar marah melihat tingkah laku bawahannya.
"Dasar brengsek." jawab Andreas yang langsung melirik kearah Arga .
Arga pun mengerti arti lirik kan dari tuannya,Arga pun maju ke depan menghadap tuannya.
" Arga." nama dia langsung dipanggil dan Arga duduk mendekati tuannya.
" Kamu urus pria itu dan cari orang itu sampai dapat.jika sudah kamu temukan langsung seret dia keruang kerjaku." ucap Andreas dengan tatapan tajam kearah Arga.
" Baik tuan." jawab Arga yang membalas dengan anggukkan kepala.
Arga pun segera pergi meninggalkan tuannya,dan segera menyelesaikan pekerjaan.Arga tampak terlihat marah dengan apa orang itu yang begitu berani dengan tuannya.
Sedangkan Mona duduk terdiam melihat betapa seramnya tuannya saat marah.
" Lama-lama mereka semua tertekan kalau boss mereka marah-marah begini terus." batin Mona yang melihat tuannya begitu marah besar.
Andreas langsung melirik kearah Mona yang saat itu duduk diarea ruang tengah.
" Mona." saat itu namanya dipanggil oleh tuannya , dengan cepat Mona berdiri dan langsung menghampiri tuannya.
" Iya tuan." jawab Mona dengan menundukkan kepala.
" Tugas kamu kumpulkan berkas mereka semuanya dan nanti bawa keruang kerjaku." perintah Andreas pada Mona.
" Baik tuan." jawab Mona,dan ia pun kembali duduk ditempat duduknya.karena rapat hari ini belum selesai mau tidak mau Andreas harus menyelesaikan sendiri.
Setelah rapat bubar , Mona segera mengambil beberapa berkas dari mereka.barulah dia langsung menemui tuannya yang saat itu sedang duduk diruang kerjanya.
" Tok...tok..."
" Masuk." jawab Andreas dari dalam ruangan.
Mona pun datang membawa setumpuk berkas ditangan kanannya.
" Maaf tuan,ini berkas yang anda minta." ucap Mona yang langsung meletakkan dimeja kerjanya.
" Apa sudah lengkap?" tanya Andreas pada Mona.
" Sudah semuanya." jawab Mona pada tuannya, Andreas pun hanya membalas dengan anggukkan kepala.
"Ya sudah, selesaikan pekerjaanmu yang lainnya."perintah Andreas pada Mona.
"Baik tuan." jawab Mona yang langsung keluar dari ruang kerja tuannya.
Mona pun melanjutkan pekerjaannya,dan mulai mengerjakan beberapa laporan yang harus dia ketik untuk tuannya.
Siang hari
tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang,Mona pun masih saja bertahan ditempat duduknya.tiba-tiba saja dari arah samping ada seseorang menghampiri dirinya.
" Ternyata kamu masih disini,bukannya ini waktu istirahat?" tanya Arga pada Mona.
" Sebentar lagi aku akan istirahat." balas Mona yang masih fokus didepan komputer.
"Ya sudah,aku mau pergi menemui tuan terlebih dahulu." jawab Arga pada Mona yang langsung pergi meninggalkan Mona.
Setelah selesai dengan pekerjaan dia, barulah mona memilih istirahat menuju kantin di kantornya.
Situasi di kantin ramai dengan beberapa pegawai yang juga sama sedang istirahat.Mona pun merasa risih dengan tatapan mereka sepertinya mereka sedang membicarakan sesuatu tentang dirinya.
Tiba -tiba datanglah seorang wanita yang duduk disampingnya.
" Hai." sapa wanita itu.
" Hai juga." jawab Mona dengan senyuman.
" Perkenalkan namaku Anissa." wanita itu mulai memperkenalkan nama dirinya.
" Namaku Mona." balas Mona yang begitu bahagia memiliki seorang teman ditempat kerja barunya.
" Oh iya,kamu kerja di bagian apa?" tanya Anissa pada Mona .
" Aku kebetulan sekretaris tuan andreas.kalau kamu di bagian apa?" tanya balik Mona pada Annisa.reaksi Anissa langsung melotot.
" Kamu tidak bohong kan?"
" Aku tidak bohong, untuk apa aku bohongi kamu." jawab Mona dengan sedikit tertawa.
" Wah, seperti kamu orang biasa yang dapat dekat tuan Andreas." jawab Anissa yang kaget betul dengan apa Mona katakan.
" Maksudnya apa ya?"
Anissa pun menceritakan bagaimana sifat bossnya itu dan Mona duduk terdiam mendengar penjelasan dari Anissa.
Nampak ada sedikit keraguan dari ucapan Anissa pada dirinya.
"Apa mungkin ?" batin Mona yang masih tak percaya dengan perkataan wanita itu.