Gadis manis berkulit putih, mata sipit dan hidung mancung Keynara maharani namanya, menjadi yatim piatu sejak kecil menjadikan sosok Key biasa dia sapa menjadi gadis yang tangguh dan pantang menyerah dalam segala hal, hingga kejadian disuatu malam yang mempertemukan nya dengan seorang CEO buta yang nyawanya tengah terancam. Key yang saat itu baru saja pulang dari bekerja menyaksikan seseorang yang tengah tidak berdaya dihajar habis habisan oleh beberapa oran berbadan besar berpakaian serba hitam, melihat orang itu tak berdaya dia memberanikan diri untuk menolong dengan sebuah ide terlintas dibenaknya dengan menyetel alarm sirine polisi diponselnya, dan berhasil orang orang berbadan besar itu langsung berlari meninggalkan orang yang tadi mereka keroyok.
bagaimana kelanjutan kisah Keynara dengan orang yang ditolongnya itu?
dilanjut dengan season dua ya, yang menceritakan kisah anak anak pasangan key dan Alezio yang pastinya lebih seru dan membuat penasaran
yuk ikuti kisah mereka...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
pagi hari Key datang kesekolah dengan menggunakan bus seperti biasa, memasuki gerbang menuju ketoilet terlebih dulu karena ada yang harus dia tuntaskan.
Dia sengaja berangkat lebih pagi karena hari ini dia bertugas piket, suasana sekolah masih sepi karena memang hari masih begitu pagi hanya ada beberapa murid saja yang sudah datang.
tak sampai 10 menit key sudah selesai dengan hajatnya, dia pun bergegas menuju ke kelasnya,.
saat tengah fokus dengan jalan yang dia lalui tiba tiba saja tangannya di cekal dengan kuat oleh seseorang, tubuh key pun hampir saja oleng kalau saja dia tidak cepat cepat tersadar dan bisa menyeimbangkan kembali tubuhnya.
"nyali loe gede juga ternyata", ucap sarkas orang itu yang tak lain adalah Cilla,
"loe mau apa lagi sih", ucap key jengah sambil menarik tangannya yang terasa agak nyeri,
"gue udah peringatin loe untuk gak Deket Deket sama Devon, tapi malah berani beraninya jalan sama dia",
"maksud loe apaan sih, yang jalan sama dia tuh siapa, dan juga loe siapa ngelarang ngelarang gue buat gak Deket sama Devon, pacarnya juga bukan loe tuh cuma sepupunya, gak pantes loe bersikap kayak gini", ucap key menohok,
Cilla tidak menyangka key bisa berbicara seperti itu, biasanya dia hanya akan diam saat dia membully ataupun mengatainya tapi saat ini key dengan tegas dan berani berbicara seperti itu padanya,
"Bernai juga loe", sarkas Cilla,
"kenapa gue harus takut, loe monster, atau Mak lampir, atau loe makan beling sampai gue harus takut sama loe", ucap key dengan senyum smriknya,
seketika tangan Cilla terangkat hendak menampar key tapi key lebih peka sehingga dengan cekatan key mencekal tangan Cilla dan menghempaskannya,
"jangan berani loe nyentuh gue, atau loe akan tahu apa yang bisa gue lakuin ke loe", ucap key penuh penekanan.
Sedang Cilla sudah terlihat sangat geram dengan wajah memerah menahan marah, ingin rasanya dia mencabik cabik wajah Keynara.
"hemm,,, emang apa yang bisa lakuin sama gue", ucapnya remeh dengan senyum mengejek,
"gak level gue berurusan sama cewek gak tahu malu kayak loe", ucap sarkas key,.
Tangan Cilla kembali terangkat hendak menampar key tapi sebuah cekalan kembali menahan tangan Cilla,
"Berani loe sentuh dia, gue patahin tangan loe", suara bariton itu seketika membuat tubuh Cilla menegang,
Cilla dan key pun membolakan mata saat melihat sosok Devon,putra dan Leo yang sudah berada disana entah sejak kapan.
"dee.. Devon", ucap Cilla dan key terbata,
tangan Cilla sudah dihempaskan begitu saja oleh Devon, setelahnya dia mengibaskan tangannya seolah jijik.
"ya ampun garong loe tuh gak ada kapok kapoknya ya",ucap putra geleng geleng kepala,
" si lampir, kayaknya perlu di ruqyah nih anak", sahut Leo,
"gue udah peringatin loe tapi kayaknya loe gak paham sama omongan gue", ucap Devon dengan tatapan tajam yang membuat Cilla menelan ludah kasar.
"emmm emmm gue gak ngelakuin apa apa von", ucapnya takut takut,
Devon tersenyum devil menatap tajam Cilla yang terlihat ketakutan.
"loe kira buta sampai gak lihat apa yang loe lakuin, dasar lampir", ucap sarkas Leo,
",auuuk si garong ngelesnya udah kayak tukang bajaj", sahut putra tak kalah julid,
"sekali lagi gue lihat loe macem macem sama key gue patahin tangan loe saat itu juga", ucap Devon penuh penekanan.
Devon menarik tangan key dan membawanya menuju kelas, sedang Cilla masih berdiri terpaku mendengar ancaman Devon yang auranya terlihat begitu menakutkan.
"denger tu pir lampir kalau macem macem lagi bakal patah jadi 2 noh tangan loe", ujar Leo menatap sinis,
"ho'oh atau mungkin kuping loe kebanyakan belek jadi budek", sahut putra,
"belek tu Dimata ogep", kata Leo menoyor kepala putra,
"Au ah, kita ke kelas aja ngapain juga ngurusin nih garong", kata putra sambil menarik tangan Leo meninggalkan Cilla yang masih terpaku.
Devon berjalan beriringan dengan key sambil bergandengan tangan entah sadar ataupun atau tidak hingga membuat heboh para siswa siswi yang melihatnya.
sampai dikelas Disti segera menghampiri Keynara yang terlihat bengong, dan Devon pun melepas tangan Keynara.
"ya ampun key loe abis kenapa?", tanya Disti,
"eng.. gue gak apa apa dis", jawab key berusaha menguasai diri.
Disti segera membawa key duduk di bangku mereka, terlihat ada luka cakaran di pergelangan tangan key akibat cekalan Cilla tadi.
"tangan loe, abis dicakar siapa key?",
"dicakar si garong", ujar putra yang sudah masuk kelas bersama Leo,
"garong?", beo Disti tak paham,
"si lampir", sahut Leo,
"lampir", beo Disti kembali,
"si Cilla", ucap Leo dan putra bersamaan yang membuat Disti dan Key terjingkat kaget,
"elaaaa, kompak amat kalian ini, mau paduan suara", cibir Disti,
sedang kedua orang itu malah terkekeh, key pun menarik tangan Disti membawanya duduk, Devon sudah duduk di bangkunya dari tadi, Leo dan putra pun menyusul duduk dibangku mereka.
Disti pun memberondong key dengan begitu banyak pertanyaan, dan key pun menceritakan apa yang di lakukan cilla padanya hingga membuat Devon membelanya dan mengancam Cilla.
Disti pun menjadi keluar tanduknya mendengar cerita key, geram dan kesal dengan tingkah gadis itu yang tidak ada kapoknya, padahal Devon selalu terang terangan menolaknya tapi tuh anak gak ada kapoknya dan gak ada malunya.
"kayaknya abis ini kita dapat PJ nih", ucap putra menggoda,
"ho'oh makan makan kita", sahut Leo terkikik geli,
"berisik", ucap datar Devon yang membuat dua manusia itu malah tertawa ngakak, entahlah menggoda Devon adalah hal yang paling menyenangkan bagi mereka.
Devon hanya mendengus melihat kelakuan dua temannya yang absurd itu, teman sekaligus sahabat yang selama ini menemaninya disaat di terpuruk karena kehilangan kedua orang tuanya, meskipun terkadang sikap mereka berdua sangat menjengkelkan tapi mereka berdua sangat peduli dan perhatian padanya.
bersahabat sejak SMP membuat mereka paham betul bagaimana sikap dari mereka masing masing, Devon yang memliki sikap pendiam dan cuek, mukanya yang selalu datar serta tatapan matanya yang selalu tajam.
Putra yang selalu slengekan, humoris, kadang absurd tapi kalau sudah mode serius dia bisa menjadi menakutkan.
Leo si jutek, humoris, mudah emosi tapi begitu perhatian dengan sekitar.
mereka berdua mengetahui kisah Devon dengan mantan pacarnya, maka dari itu mereka berdua selalu mendukung Devon dekat cewek lain setelah Devon putus, dan selalu menggoda kalau Devin terlihat dekat dengan cewek, seperti yang mereka lakukan pada keynara.
entahlah Devin udah benar benar move on atau belum hanya Devon yang tahu karena kejadian sebelum dia putus dengan mantan pacarnya pun hanya dia dan pacarnya yang tahu alasan pastinya dibalik pertengkaran dan kesalahan pahaman yang terjadi.