NovelToon NovelToon
Mutualism Marriage

Mutualism Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Anak Genius
Popularitas:618.3k
Nilai: 5
Nama Author: kenz....567

Vonis dokter tentang dirinya yang seorang penderita Azoospermia membuat Dean memutuskan untuk memiliki anak adopsi. Karena baginya, tak ada wanita yang ingin menikah dengan pria yang di anggap mandul sepertinya.

Namun, pertemuannya dengan Serra membuat perubahan baru dalam hidupnya. Serra, seorang wanita yang memilih Childfree dalam kehidupannya. Membuat kekasihnya memilih untuk menikah dengan wanita lain karena pilihannya itu.

Tak di sangka, Serra dan Dean justru jatuh hati pada seorang anak bernama Chio. Ia bocah berusia 3,5 tahun yang harus menetap di panti asuhan setelah mengalami kecelakaan bersama kedua orang tuanya. Naasnya, kedua orang tuanya tak dapat di selamatkan.

Satu tujuan dua masalah yang berbeda, sayangnya pilihan keduanya mengadopsi jatuh pada anak yang sama.

“Kita nikah aja deh, kamu childfree dan aku gak bisa ngasih kamu anak. Impas kan? Biar kita sama-sama dapat Chio.” ~Dean

“Ya sudah, ayo nikah!“ ~ Serra

Pernikahan yang saling menguntungkan? Yuk baca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hati yang berdebar

“PERMISI PAKET!”

“Eh? Paket Mama dateng!” Eriska beranjak berdiri, ia berjalan cepat untuk menemui kurir yang mengantar paketnya.

Dean menghela nafas lega di buatnya, pria itu memutuskan untuk menyusul Serra dan Chio yang sudah ada di kamar. Dia harus berdiskusi pada Serra, apakah ia boleh mengatakan hal ini pada mertuanya apakah tidak. Karena Dean belum tahu, bagaimana mertuanya itu

Cklek!

“Chio tidur?” Tanya Dean saat masuk ke dalam kamar.

“Iya, kecapean kayaknya.” Balas Serra. Wanita itu dengan hati-hati menarik tangannya yang di genggam oleh Chio dan mendudukkan dirinya. Karena rambut panjangnya sangat mengganggu, jadilah Serra meraih jepit rambutnya dan memakainya. Gaya wanita itu menggulung rambutnya ke atas dan membuat Dean mematung. Setelah ia perhatikan dengan jelas, Serra sangatlah cantik. Leher putihnya membuat pria itu merasa perasaan yang aneh.

“Ngapain bengong disitu? Nanti di rasukin setan baru tahu rasa.” Ucap Serra yang menyadarkan Dean

“E-eh enggak! Siapa yang bengong?” Dean memilih duduk di sofa, ia melepas jaketnya dan menyandarkan tubuhnya.

“Tadi gimana hasil pemeriksaannya?” Tanya Dean sambil menatap Serra.

“Proses penyembuhannya akan memakan waktu. Posisi pen nya juga bagus kata dokter, gak ada yang perlu di khawatirkan.” Jawab Serra.

“Baguslah.”

Dean berpikir sejenak tentang pertanyaan mertuanya tadi. Ia pun kembali melirik Serra yang sedang bermain ponsel. Mengenai pertanyaan mertuanya, sebenarnya Dean memiliki impian. Dia ingin menikah dan memiliki keluarga harmonis yang akan membuat iri semua orang. Namun, apa daya? Vonis dokter membuat impiannya hancur.

“Tadi mama kamu tanya soal pernikahan kita.”

“Tanya apa?” Serra mendadak khawatir, ia menatap Dean dengan tatapan serius.

“Tanya, pernikahan kita menurut sudut pandangku nantinya maunya seperti apa. Dan kenapa, aku mau menikah denganmu padahal aku tahu kamu ingin childfree.”

“Terus kamu jawab apa?!” Tanya Serra penasaran.

Dean menaikkan kedua bahunya, “Belum aku jawab, keburu ada kurir paket.”

Serra menghela nafas lega, Untung saja kurir itu datang tepat waktu. Ia belum menjelaskan pada Dean jika sang mama pasti akan terus membicarakan soal pernikahan yang tak ada habisnya.

“Kalau mama tanya, jangan katakan tentang kamu yang mandul. Cukup aku yang tahu saja,” ujar Serra.

“Apa kamu malu?” Tanya Dean sembari menaikkan satu alisnya.

“Bukan itu, tak semua hal harus mama ketahui tentang pernikahan kita walaupun mama adalah mama kandungku. Dia hanya boleh tahu, jika akulah yang tidak mau memiliki anak. Kalau mama tahu, urusannya ribet. Aku capek dengan nasehatnya tentang pernikahan, sekarang aku sudah menikah dan punya anak. Setidaknya mama tak lagi mengungkit tentang apapun.”

Perkataan Serra ada benarnya, tak seharusnya semua hal ia ceritakan juga. Lagian, pernikahan ini tak seperti yang lainnya. Hanya karena Chio, mereka menikah.

“Jika kamu memiliki kekasih, aku tak melarangmu untuk bertemu dengannya. Karena posisinya disini, aku menikah denganmu agar mendapatkan hak asuh Chio. Bukan mendapatkanmu.”

Raut wajah Dean berubah, pria itu tak suka dengan pembicaraan Serra yang ini. Ia pun beranjak berdiri, dan berjalan pelan menghampiri Serra yang masih duduk di atas ranjang. Menyadari ada yang aneh dari tatapan Dean, membuat Serra ketakutan.

“Mungkin, dalam pikiranmu pernikahan kita agar bisa mengasuh Chio berdua. Tapi dalam pikiranku, selain karena hal itu ..., pernikahan adalah sesuatu yang sakral. Dan tak bisa di mainkan seenaknya. Saat aku menikahimu, aku sudah menanamkan tekad dalam diriku jika istriku hanya satu, yaitu kamu. Karena aku tidak mau wanita lain menjadi seperti ibuku,”

Setelah mengatakan itu, Dean beranjak pergi keluar kamar. Meninggalkan Serra yang tercengang atas perkataan pria tadi. Dia tak bermaksud untuk meminta Dean memainkan pernikahan mereka. Hanya saja, ia tidak mau mengekang pria itu karena pernikahan ini.

“Kenapa dia berbicara seperti itu?” Gumam Serra.

Malam harinya, Dean menghampiri Serra yang tengah bermain dengan Chio. Melihat kedatangan pria itu, Serra mengalihkan pandangannya sejenak. Dean sudah memakai jaket kulitnya yang berwarna coklat. Melihat itu, Serra pun heran.

"Mau kemana?" Tanya Serra.

"Aku ke cabang Resto dekat sini sebentar, ada masalah katanya. Kamu sendiri temenin Chio tidur malam ini gak papa yah?"

"Ya enggak papa sih, emang larut banget pulangnya?" Heran Serra. Chio memperhatikan keduanya sekilas sebelum kembali menatap mainannya. Serra yang membelikan dirinya banyak mainan membuatnya antusias.

"Ya tergantung masalahnya apa, kalau masalahnya berat yah pulang larut. Tapi semoga si enggak, ini juga baru jam tujuh." Ucap Dean sembari mengecek jam tangannya.

Serra mengangguk paham, "Yaudah sana pergi."

Sebelum beranjak pergi, Dean lebih dulu menghampiri Chio dan meng3cup pipinya. Aroma bayi yang sangat kencang membuatnya gemas ingin selalu memeluknya. Chio jadi kesal sendiri, acara mainnya terus di ganggu.

"Chio mau main dulu, jangan ganggu." Pinta Chio. Dean dan Serra tersenyum, Chio mulai banyak bersuara kali ini.

"C1um Mami aja, jangan Chio."

Serra dan Dean saling pandang, keduanya langsung mengalihkan pandangan mereka dan merasa gugup atas perkataan Chio tadi.

"A-aku berangkat dulu." Dean buru-buru beranjak pergi, meninggalkan Serra yang memegang d4danya lantaran jantungnya yang berdegup kencang.

"Aneh, kenapa aku malah gugup." Batin Serra.

.

.

.

Dean mendatangi Restorannya nya setelah mendapatkan kabar jika terjadi masalah di bagian dapur. Dirinya pikir, masalah yang berat. Ternyata, ada insiden kecil di bagian dapur karena kompor yang rusak. Dean pun memesankan yang baru dan menilai barang lainnya. Restorannya lumayan ramai, sampai-sampai para karyawannya kewalahan. Mungkin, ia harus merekrut beberapa orang lain untuk bekerja di Restorannya nya.

“Tuan, ada yang mencari anda.” Ucap seorang pelayan datang menghampiri Dean.

“Siapa?” Dean keluar dari ruangannya, pria itu berjalan mengikuti seorang pelayan yang mengantar nya pada seseorang.

Raut wajah Dean berubah saat melihat sosok wanita paruh baya yang berdiri di hadapannya sembari memegang tasnya di depan pahanya. Sontak, Dean langsung mengalihkan pandangannya. Untuk mengurangi rasa kejut, Dean mencoba merilekskan tubuhnya dengan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

“Ada apa? Aku kan sudah bilang jika aku tidak mau melanjutkan perjodohan itu.” Ucap Dean.

“Mama ingin tahu apa alasannya? Umurmu sudah sangat matang Dean, apalagi yang kamu pikirkan? Mama melakukan hal ini untuk kamu.” Ucap wanita paruh baya itu sembari menunjuk dirinya.

“Untukku? Untukku atau Mama? Pernah kah Mama bertanya tentang apa yang ku mau?” Nessa Angelina, ibu kandung dari Dean itu mendadak terdiam seribu bahasa.

Dean menghela nafas pelan, ia menunduk sejenak sebelum menatap ke sekelilingnya. “Kita bicara di ruanganku. Aku tidak ingin para pelangganku merasa terganggu.” Pinta Dean.

Nessa mengangguk, ia berjalan mengikuti Dean sampai di ruangan pria itu. Dean mempersilahkan Nessa duduk di sofa, Sementara dirinya duduk di hadapannya. Dean sebenarnya malas mengobrol dengan mama nya, tapi ia tak ingin mama nya itu menciptakan keributan di Restorannya.

“Dean, kamu tidak perlu khawatir. Bella itu wanita yang baik, anggun dan sangat sopan. Tutur katanya juga baik, Mama sangat mengenalnya. Jadi ...,”

“Aku tetap tidak mau ma. Karena dia begitu sempurna, jadi aku tidak mau.”

“Kamu ini gimana sih? Mama pilihkan yang terbaik malah gak mau! Kamu maunya seperti apa? Mama kan ...,”

“Aku mandul.”

1
Ita rahmawati
nah kan ternyta erick yg nurunin bapaknya,,kapok kamu tara tara makanya jgn zolim sm temen sendiri barang mah ketulah 🤣🤣
Noey Aprilia
Mga kli ni,krja krs klian ada hsilnya y....🤭🤭🤭....
Rita Mayasari
lanjut thoor
Maria Kibtiyah
wkwkwk nikmatin aja tara kamu yang pilih si eric mamam tuh
yumna
serra dah pnter bwat dean takluk m serra....🤭🤭🤭🤭
nuraeinieni
bodoh kamu tara bertahan dgn lelaki egois seperti eric,,,mending di ceraikan,kamu besarkan anak perempuan mu.
yumna
k guguran.....
fathonah anisa
luar biasa
Zea Rahmat
puasssss bgt liat keadaan tralala
yayuk suhartin
semoga berhasil hamill
Rizka Aja
lanjut thooorrr 🥰🥰🥰💪🌹💪
Neulis Saja
duh itu ngomong kecilin nanti ditiru sama anakmu
Neulis Saja
nah kan kalau udah tahu begitu gimana reaksinya
Defi
ck..ck.. harta dijadikan pegangan hidup ya begini ga sesuai kenyataan bisa menjadi gila
Neulis Saja
udahlah jgn terus terang karena kedepannya justru kamu berdua punya penerusmu jadi chio punya Adik
Neulis Saja
belum tahu kalau serra udah nikah sama pria tajir lagi
Julia Juliawati
aq mlh kasihan babynya. g ada yg bisa nawar mau laki ato cwek udh ketentuan author🤣🤣
Rosna Marleni
semoga setelah ini Sera hamil...
oca rm
ini kayaknya langsung dapat baby twins cadel🤣
♒ Fuji Rachma
dinikahin cuma dijadikan alat pencetak anak, miris sekali hidupmu, Tara. itulah akibatnya kalo suatu hubungan dimulai dg tidak baik, maka hasilnya pun tidak baik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!