NovelToon NovelToon
Mafia Insap Jatuh Cinta

Mafia Insap Jatuh Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: Chococino

Satria Barra Kukuh atau lebih dikenal dengan Barra adalah seorang mantan mafia kejam pada masanya. Sejak kecil dia hidup dengan bergelimang harta namun haus akan kasih sayang orangtuanya sehingga membuat Barra mencari jati diri di dunia baru yang sangat bebas. Barra adalah pria yang tidak tersentuh wanita dan tidak pernah merasakan jatuh cinta sejak muda. Namun ketika usia nya telah matang dan dewasa dia bertemu dengan seorang gadis kecil yang tengil dan bar bar.

Alina, gadis kecil berusia dua belas tahun lebih muda dari Barra yang mampu membuatnya jatuh cinta layaknya seorang abege yang baru saja masuk masa puber.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chococino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Setan dadakan

Untuk sesaat mereka saling pandang dengan tatapan mata yang penuh damba. Sapto mengusap lembut rambut dan pipi gadis itu

greppp

Dengan tiba-tiba Anisa memberanikan diri memeluk kekasihnya yang sangat ia rindukan itu.

"Mas kemana aja? kenapa baru datang? Aku kangen..." ucapnya sambil membenamkan wajahnya di dada bidang Sapto

"Maafkan... Maafkan mas..." perlahan Sapto mengurai pelukan gadis itu.

Mereka duduk saling bersisihan diatas karpet lantai di kamar kos yang memang tak memiliki kursi. Anisa membuatkan secangkir teh hangat dan menyajikan nya di hadapan pria yang tampak lelah itu.

Setelah berbasa basi cukup lama, akhirnya Sapto pun menceritakan semua hal yang terjadi hingga kini ia berstatus pengangguran.

"Apa kamu tidak apa apa? Mas sekarang hanyalah seorang pengangguran, tak memiliki pekerjaan. Bahkan untuk tidur saja mas tidak tau akan tinggal dimana kedepannya," ucapnya sambil menerawang jauh menatap langit langit kamar. Sedang sebelah tangannya merangkul Anisa dan merebahkan kepalanya di dadanya.

"Mas masih muda, masih sehat dan kuat. Mas bisa mencari pekerjaan apapun asal halal. Aku akan dukung dan selalu doakan mas semoga mendapat pekerjaan yang lebih baik,"ucap Anisa dengan tulus

"Terimakasih sayang..." balasnya sambil mengecup singkat kening Anisa membuat gadis itu berdesir hangat dan semakin mengeratkan pelukannya di perut laki laki itu.

"Sayang, bisakah kamu ganti pakaian mu itu? Itu terlalu terbuka, bukan mas tidak suka... hanya saja mas takut khilaf melihatnya..."ucap Sapto sambil menggaruk tengkuknya yang mendadak gatal

"Eum... Ma.. Maaf... Tapi aku tak membawa banyak pakaian mas. Hanya beberapa dan ini lah yang terbaik." cicit Anisa dan gadis itu pun menunjukan laci pakaian nya yang memang hanya berisi beberapa setel saja.

"Oh. begitu rupanya. Apa kamu tidak mengambil beberapa pakaian mu dirumah?" tanya Sapto yang masih mengenali seluruh isi kamar yang masih sama persis seperti saat pertama kali ia meninggalkan nya

"Tidak. Aku takut ketemu ayah." cicitnya dan Anisa pun menuturkan tentang dirinya yang hendak dijual oleh sang ayah hingga berakhir diselamatkan oleh Pak Badhot.

"Alhamdulillah... Syukurlah kita berdua masih dalam lindungan Allah...sayang... Ternyata dua Minggu ini jalan yang kita lewati sama sama berat. Mas tidak menyangka kamu menjalani hari yang berat sendirian disini. Maafkan mas ya..."

"Tidak apa apa. Aku justru terimakasih karena Mas memberiku tempat tinggal di sini, ya walau hanya satu buah kamar kos itu sangat berarti daripada aku harus kembali pulang ke rumah ayah."

Keduanya asyik berbincang bincang dengan bahagia saling melepas rindu hingga tanpa disadari jarum jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam

"Kita belum makan malam ternyata. Saya tinggal beli nasi Padang di depan dulu yah mas,"ucap Anisa dan ia segera bangkit hendak memakai jaketnya

"Biar Mas saja. Kamu disini saja sayang. Mas ngga ikhlas kalau ada lelaki yang memandang tubuh indah mu itu." ucap Sapto sambil mengecup gemas pipi Anisa membuatnya kembali merona

Anisa pun mengangguk dan membiarkan Sapto berjalan seorang diri. Kebetulan tak jauh dari situ terdapat rumah makan Padang sehingga Sapto tak perlu berjalan terlalu jauh.

"Loooohhh? Sapto...." panggil suara seorang yang sangat dikenali nya

Sapto segera menoleh ke sumber suara dan mendapati seseorang yang sangat di hormati nya

"Ehh.. pak Barra... Sedang apa disini?" tanya Sapto salah tingkah

"Loh, harusnya saya yang nanya. Sedang apa kamu disini....? Hemmm?" tanya Barra sambil meneliti penampilan Sapto yang tampak berbeda dari biasanya.

Biasanya pemuda itu akan selalu berpakaian rapi dengan mengenakan baju Koko dan sarung atau celana kain. Namun kali ini pemuda itu mengenakan celana jeans dan kaos lengan pendek warna biru muda

"Sa... Saya di pecat Pak..." cicit Sapto dan ia pun menundukkan kepalanya tak berani menatap Barra.

"Apa yang terjadi? Siapa yang berani memecat kamu tanpa persetujuan saya? Tunggulah disana, ayo kita bicara," pinta Barra sambil menunjuk ke sebuah kursi namun Sapto menolak dengan halus

"Maaf pak Barra bukan maksud saya menolak ajakan Anda. Tapi saat ini Anisa sedang kelaparan dan dia tengah menunggu saya membawa makanan ini. Jika Pak Barra tidak keberatan mari kita bicara di kos Anisa saja." ucap Sapto dengan bahasa yang sangat santun

"Baiklah," Barra pun mengikuti langkah kaki Sapto yang membawanya pada sebuah hunian berlantai dua dengan beberapa kamar berjejer rapi dengan sepasang kursi tunggu berada di depan

masing masing kamar.

"Anisa ngekos disini?" tanya Barra sambil meneliti setiap sudut yang ia lewati. Barra pun mengguyur manggut tampak puas dengan kamar yang berhasil Sapto dapatkan untuk Anisa saat itu.

"Iya Pak."

"Pintar kamu nyari tempat. Kawasan strategis tengah kota tapi tidak bising kendaraan lewat."

" Namanya kan masuk gang Pak. Jadi ngga terlalu bising." jawab Sapto

"Nggak masalah masuk gang juga. Masih muat dilewati motor. Dan yang penting akses kemana mana itu dekat."

Keduanya telah sampai di depan kamar. Anisa tampak terkejut melihat Barra yang datang bersama Sapto.

"Loh Om Barra?" sapanya sambil tersenyum canggung

"Hai nis....apa kabar?"

"Ba.. Baik...kalo gitu silahkan lanjutkan ngobrolnya di luar, saya di dalam saja," ucap Anisa merasa canggung sebab kali ini ia mengenakan pakaian yang sangat tipis.

Barra pun mengangguk mengerti. Kemudian mereka pun duduk di teras sambil mengobrol. Sapto menceritakan tentang dirinya yang berakhir lontang lantung seperti sekarang ini.

"Jadi kamu di fitnah?" tanya Barra pada akhirnya

"Iya Pak. Saya sumpah ngga ngelakuin hal itu Pak."

"Kalo sama Anisa?? Yakin ngga bakal ngelakuin juga??" tanya Barra menggoda dengan menaik turunkan sebelah alisnya

"Insha Allah... engga Pak Barra. Pak Barra boleh deh potong jarinya ayam kalo saya bohong," cicit Sapto sambil terkekeh

"Ck... Kamu ini!!" decak Barra

" he he he... "

"Kamu mau kerja sama saya?" tanya Barra

"Mau pak. Mau sekali." jawab Sapto dengan semangat

"Jadi supir pribadi saya mau?" tawar Barra dan tentu saja Sapto dengan cepat mengangguk senang. Bahkan pria itu duduk berlutut di hadapan Barra mengucapakan terimakasih karena telah berkali kali menolongnya.

"Terimakasih pak Barra... terimakasih...,"

"Yaudah kamu mulai kerja saja, malam ini kamu langsung ikut saya. Jangan nginap di kos Anisa, apa kamu mau saya gerebek? Hemmm?" desisnya tak kalah tajam

"Malam ini juga Pak?" tanya Sapto tak percaya.

"iya. Kenapa??? Keberatan karena ngga bisa sayang sayangan sama Anisa hemmm???" cecar Barra membuat Sapto tersenyum canggung

"eng.. engga Pak...Saya ngga bakal ngapa ngapain Anisa Pak."

"Iya sekarang. Tapi nanti malam? Apa kamu bisa jamin tidak akan ada yang terjadi diantara kalian hah? Kalau ada dua orang laki laki dan perempuan, pasti yang ketiga itu adalah setan," ucap Barra namun sejurus kemudian ia terhenyak

"Wahh.. Kalo gitu... yang ada diantara saya dan Anisa itu bapak. Jadi pak Barra adalah......," ucap Sapto tak berani melanjutkan

"Setan kamu Sapto!!!!!!"

*****

1
Tembus Langit
siyaaap kak... nanti di libas abis itu para bandit bandit kecilnya


btw maaf yaaa othor dua hari libur belum apdet lanjutan

lope sekebon kak
/Tongue//Tongue/
Siti Khoyimah
ayo bara atasi tu cecunguk cecunguk kecil yg cari gara" sm bini lho
Siti Khoyimah
prasaan gx gitu deh ?
mau 3ronde ,4 ronde jln gx smpek ngangkang alin klau perih iya 😂😂🤭🤭 aq dulu jga nikh muda
Tembus Langit: atotoh...perih iya kak.../Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
Siti Khoyimah
nikh nikh
Siti Khoyimah
pk ileng ank istri nunggu di rmh ,jngn kegoda hantu nyata pk 😂😂
Tembus Langit: /Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
Siti Khoyimah
ada bom lagi
Tembus Langit: tenang kak, bom nya ngga meleduk sekarang... 😁😁😁
total 1 replies
Siti Khoyimah
jangan sendri pk nnti di grebek istri dan ankmu ,pasti dia kecewa sm pk badot ,lebih baik jjr sm istri ,bara juga ajk temuin cat
Siti Khoyimah
jngn bikin sapto di finah dong kasian
Tembus Langit: ujian hidup kak...yang sabar yah Anisa dan sapto 😃
Siti Khoyimah: pokoknya jngn di fitnah aja ,ksian juga anisa acurdah hti mreka
total 3 replies
Siti Khoyimah
knpa gx jjr aja pk tkutnya tmbh runyam slh phm tu bu konijah
Tembus Langit: heheheh.. nah tuh pak Badhot gak mau jujur ituuuu
Siti Khoyimah: lebih baik skit di depan dri pda skit di blakang ,klu di awalkn bisa cari yg baru😂😂😂🙏
total 3 replies
Siti Khoyimah
mkanya pk jngn nyicil dulu blom tentu di restuin main cicil cicil aja ,
ksian no gx bisa muf'on sm anunya pk bandot,😂😂😂
Tembus Langit: haha.. iya kak... kira kira Si Catherine ini punya anak ngga yah sama Pak Badhot.... 😁😁😁
total 1 replies
Siti Khoyimah
😂😂😂😂😂🤭🤭
Siti Khoyimah: sama"" semngat trus💪💪
Tembus Langit: terima kasih Kak Siti Khoyimah, sudah mampir karya aku.
lope sekebon 🤗🤗🤗
total 3 replies
Siti Khoyimah
lnjut ,
itumah nglunjak pk olh" mita mobil
@siff: mampir yu ke karya ku hihi
total 1 replies
reza indrayana
😍😍😍
Siti Khoyimah
😂😂😂
Tembus Langit: hati hati salah pegang kak /Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
Abi Uung
lanjutkan
Abi Uung
sangat bagus ceritanya,tidak membosankan
Tembus Langit: terima kasih kak, sudah mampir novel perdana saya 🤗b

semoga harimu menyenangkan 😊😊
total 1 replies
Abi Uung
bagus ceritanya
Tembus Langit
oke
Sol Ronconi
Alur yang mengalir lancar dan tak pernah membosankan.
Tembus Langit: terima kasih kak. Baca terus kelanjutan kisahnya ya kak... ^,^
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!