NovelToon NovelToon
Wanita Gemuk Istri Komandan

Wanita Gemuk Istri Komandan

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / One Night Stand / Konflik etika / Pernikahan Kilat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:32.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lily Dekranasda

Netha Putri, wanita karir yang terbangun dalam tubuh seorang istri komandan militer, Anetha Veronica, mendapati hidupnya berantakan: dua anak kembar yang tak terurus, rumah berantakan, dan suami bernama Sean Jack Harison yang ingin menceraikannya.

Pernikahan yang dimulai tanpa cinta—karena malam yang tak terduga—kini berada di ujung tanduk. Netha tak tahu cara merawat anak-anak itu. Awalnya tak peduli, ia hanya ingin bertanggung jawab hingga perceraian terjadi.

Sean, pria dingin dan tegas, tetap menjaga jarak, namun perubahan sikap Netha perlahan menarik perhatiannya. Tanpa disadari, Sean mulai cemburu dan protektif, meski tak menunjukkan perasaannya.

Sementara Netha bersikap cuek dan menganggap Sean hanya sebagai tamu. Namun, kebersamaan yang tak direncanakan ini perlahan membentuk ikatan baru, membawa mereka ke arah hubungan yang tak pernah mereka bayangkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menuju Kamp Militer

Setelah kembali ke rumah, Netha segera menata bubur ayam yang baru dibelinya. Ia menikmatinya sambil duduk di meja makan, perlahan-lahan menghabiskan setiap suapan. Bubur hangat itu memberi energi yang ia butuhkan untuk hari ini. Setelah selesai makan, ia membereskan meja, lalu langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Selesai mandi, Netha mulai bersiap. Ia memilih tampilan yang sederhana namun tetap memancarkan kesan elegan. Gaun panjang putih bermotif bunga dengan renda berpadu sempurna dengan celana panjang hitam. Ia memutuskan untuk membiarkan rambut panjang bergelombangnya terurai, tampak natural namun memikat. Untuk melengkapi penampilannya, ia mengenakan anting yang baru saja dibelinya di mall.

Setelah selesai berdandan dengan riasan natural yang menonjolkan kecantikan alaminya, Netha memeriksa penampilannya di depan cermin besar. Ia tersenyum puas. "Tidak terlalu mencolok, tapi cukup memikat. Sudah siap," gumamnya pada diri sendiri.

Ia meraih tas tangan favoritnya, mengambil kunci mobil, dan keluar dari rumah. Pagi yang cerah seolah mendukung rencananya untuk hari ini. Netha membuka peta yang dikirimkan Sean di ponselnya. Lokasi kamp militer itu hanya berjarak sekitar 30 menit perjalanan dari rumah.

“Baiklah, waktunya pergi,” katanya sambil menyalakan mesin mobil.

Netha membuka aplikasi peta dan memasukkan alamat kamp militer yang sebelumnya dikirimkan Sean. Setelah memastikan rutenya, ia menyalakan mesin mobil dan mulai berkendara. Jalanan cukup lengang pagi itu, sehingga perjalanan hanya memakan waktu sekitar tiga puluh menit.

Perjalanan ke kamp militer berjalan lancar. Netha sudah tiba di gerbang utama kamp. Ia memperhatIkan pemandangan sekitar, jalanan yang dipenuhi pohon rindang dan suasana yang terasa begitu berbeda dari hiruk pikuk kota.

Begitu sampai di pos penjagaan, ia menurunkan kaca mobilnya. Seorang petugas militer menghampirinya, lengkap dengan seragam dan sikap tegas.

“Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?” tanya petugas itu dengan nada formal.

“Pagi. Saya Anetha Veronica, ingin bertemu dengan Komandan Sean Jack Harison,” jawab Netha dengan tenang.

Petugas itu mengangguk kecil, tetapi matanya menunjukkan keraguan.

“Ada keperluan apa, Nona?” tanyanya lebih lanjut.

Netha menghela napas pelan, merasa mulai terganggu dengan pertanyaan berulang itu. “Saya istrinya. Perlukah saya memberi tahu Anda apa keperluan saya menemui suami saya?” jawabnya, nada suaranya mulai terdengar tegas.

Petugas itu tertegun. Wajahnya menunjukkan ketidakpercayaan. Matanya memeriksa Netha dari ujung kepala hingga ujung kaki. Penampilannya terlalu cantik, terlalu muda, terlalu berkelas.

“Istrinya?” gumam petugas itu dalam hati. Petugas itu berpikir, Mana mungkin. Apalagi dia sudah punya dua anak? Masih terlihat seperti model.” Penampilan Netha yang begitu anggun dan berkelas membuatnya sulit membayangkan bahwa wanita ini adalah istri Komandan Sean.

Selama bertugas di sini, ia belum pernah melihat atau mendengar kabar tentang istri komandan yang datang ke kamp. Lagipula, ada beberapa wanita lain yang sering mencari Komandan Sean dengan alasan serupa. Kebanyakan dari mereka hanyalah penggemar rahasia atau teman lama yang mencari perhatian.

Namun, wanita di depannya ini berbeda. Cantik, muda, dan sangat elegan, tidak seperti gambaran istri tentara pada umumnya, apalagi seorang komandan.

Melihat petugas itu melamun terlalu lama, Netha akhirnya berdeham pelan, membuyarkan pikiran lelaki itu. “Bisakah Anda menelepon Sean untuk memastikan? Katakan saja Anetha Veronica yang datang.”

Petugas itu tersentak sadar, lalu buru-buru mengangguk. “Baik, Bu. Tunggu sebentar.”

Ia meraih radio komunikasi di tangannya dan langsung menghubungi Komandan Sean melalui saluran pribadi.

Percakapan dengan Sean

“Komandan Sean, di sini pos penjagaan gerbang utama.”

“Ya, ada apa?”suara Sean terdengar dingin seperti biasanya.

“Ada seorang wanita bernama Anetha Veronica yang mengaku istri Anda. Ia ingin bertemu dengan Anda. Apakah benar beliau istri Anda, Komandan?”

Terdengar jeda beberapa detik sebelum Sean menjawab.

“Dia memang istri saya. Izinkan dia masuk,” jawab Sean akhirnya, dengan nada datar namun tegas.

Petugas itu terlihat sedikit terkejut, tetapi ia segera menjawab, “Baik, Komandan. Akan saya arahkan.”

Setelah komunikasi terputus, petugas itu menatap Netha dengan ekspresi penuh penyesalan. “Mohon maaf atas keraguan saya tadi, Bu. Silakan melanjutkan perjalanan. Saya akan memberi petunjuk arah menuju kediaman Komandan Sean.”

Meskipun sedikit jengkel, Netha memahami bahwa prosedur seperti ini diperlukan untuk keamanan. Ia mengangguk sambil tersenyum tipis. “Tidak apa-apa. Terima kasih atas penjelasannya.”

Petugas itu segera memberikan arahan, menjelaskan jalur yang harus diambil untuk mencapai rumah dinas Sean di dalam area kamp. Setelah semua jelas, Netha mengucapkan terima kasih sekali lagi sebelum melanjutkan perjalanannya.

📍Menuju Kediaman Sean

Saat mobilnya melaju perlahan di dalam area kamp militer, Netha sempat mengamati lingkungan sekitar. Deretan barak militer berdiri kokoh di sepanjang jalan, dengan bendera berkibar di setiap sudutnya.

Kawasan kamp militer terlihat sangat berbeda dari lingkungan yang biasa Netha lihat. Suasana di sini sangat disiplin dan teratur. Beberapa anggota militer tampak berlatih di lapangan, ada juga yang berjaga di berbagai titik. Kendaraan militer parkir rapi di sepanjang jalan, dan bangunan-bangunan di sini tampak kokoh meski sederhana.

“Suasana yang benar-benar berbeda,” pikir Netha. “Jauh dari keramaian kota, tapi ada ketenangan tersendiri di sini.”

Sesekali, pandangannya bertemu dengan tentara yang menatap ke arahnya. Ia sadar bahwa dirinya mungkin menjadi perhatian karena jarang sekali ada wanita yang melintas di area ini, apalagi dengan penampilannya yang mencolok dibandingkan lingkungan sekitar.

Netha mengikuti petunjuk arah yang diberikan hingga akhirnya sampai di kompleks tempat tinggal dinas. Ia memarkir mobilnya di depan salah satu rumah dinas yang terlihat lebih besar dibandingkan rumah lainnya. Dari luar, ia bisa melihat beberapa tanaman hijau di depan rumah, meskipun suasananya masih terasa kaku dan kurang hangat.

Ia memarkir mobilnya di depan rumah, lalu mengambil napas panjang sebelum turun. “Baiklah, waktunya melihat bagaimana keadaan si kembar... dan menghadapi Sean.”

Begitu mobil berhenti di depan rumah dinasnya, Sean yang sedang berdiri di teras langsung memperhatikan siapa yang datang. Saat Netha keluar dari mobil, ia seolah terpaku di tempat.

Penampilan Netha kali ini benar-benar berbeda dari biasanya. Gaun panjang bermotif bunga yang berpadu dengan celana hitam terlihat begitu anggun, sementara rambut panjang bergelombangnya yang terurai memberikan kesan natural sekaligus memikat. Riasan wajahnya yang sederhana namun menonjolkan kecantikannya membuat Sean tidak bisa melepaskan pandangan.

Sean sempat menelan ludah, merasa ada sesuatu yang aneh dalam dirinya. “Astaga, ini istriku sendiri. Kenapa aku sampai begini?” pikirnya dalam hati.

Namun, ia tidak bisa mengabaikan fakta bahwa Netha benar-benar mempesona. Jika ia saja yang sudah melihatnya merasa seperti ini, bagaimana dengan pria lain di luar sana?

“Kalau dia jalan ke mall atau taman, pasti jadi pusat perhatian,” gumam Sean lirih. Bahkan ia merasa sedikit waswas membayangkan Netha dikelilingi oleh pria-pria lain yang mungkin terpikat padanya.

1
Putra Satria
/Applaud/akhirnya hari ketemu mertua datang juga/Applaud/kaya apa ya /Smirk//Smirk//Smirk/ga sabar nunggu up lg
Uthie
Lucu banget sihhh pembicaraan 2 cilik ini 😂😂😂😂👍
Moh Rifti
/Smile//Smile//Determined//Determined//Kiss//Kiss/
Sulati Cus
sang pawang waspada 🤣
nadira ST
kalah sama anak SD sean, gak berani sama cewek
sahabat pena
Luar biasa
Uthie
lanjut 💪🤗
Putra Satria
/Smirk//Smirk//Smirk//Smirk/up lagi/Kiss/banyak banyak ya/Whimper/
Uthie
sukkkkaaa 👍
Wiecipa Wicipha
bagus ceritanya......semangat updatenya thor.../Rose//Rose/
Wiecipa Wicipha
suka ceritanya,.../Rose//Heart//Good/
Ida Rohani
😍hye hye😍hore up banyak banyak 😍ya thor /Heart//Kiss//Kiss//Pray//Pray//Pray//Rose/
Narti Narti
terimakasih thor 🙏🏻🙏🏻🙏🏻 luar biasa
Uthie
Hahahaa.. komandan sekali pun akan kalah dengan pawangnya
Moh Rifti
/Rose//Rose//Heart//Heart/
Moh Rifti
lanjutt/Kiss//Kiss/
Uthie
harusnya begitu Sean... cuma masalah nya Netha nya mau gak tetap bersama? 😁
Ida Rohani
next lagi dong thor /Whimper//Pray//Pray//Pray//Pray/
rahmiwahyuni
mental mu di jaga pak komandan panas2 bukan panas hari tapi panas hati
Sulati Cus
siapkan mentalmu komandan banyak kumbang di mall😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!