Gadis Manis Kesayangan CEO Buta

Gadis Manis Kesayangan CEO Buta

Bab 1

Seorang gadis manis berambut panjang , bermata sipit, berhidung mancung dan Jangan lupakan kulit putih mulusnya, Keynara maharani namanya.

Keynara gadis yatim piatu dengan segala tingkah ceria dan juga tangguh dalam segala hal, diusianya yang masih 17 tahun, Key biasa dia disapa sudah harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

meskipun dia masih berstatus sebagai pelajar disalah satu SMA ternama dikota tempat tinggalnya, tapi itu semua tidak menyurutkan semangatnya untuk bekerja disalah satu kafe yang cukup terkenal dan besar dikota itu.

pembawaan Key yang ceria, santun dan baik membuat siapa saja yang dekat dengannya merasa nyaman, hingga tak heran disekolah maupun ditempat kerjanya Key memiliki banyak teman.

Pagi ini Key berangkat kesekolah lebih pagi karena hari Senin pagi akan diadakan kegiatan rutin upacara bendera. Key sudah sampai disekolahnya setelah menaiki bus yang biasa ia tumpangi, Key terlihat duduk dibangku tempat biasa dia duduk bersama sahabat baiknya Disti.

Disti belum sampai disekolah, jadi Key memutuskan untuk menunggu Disti dikelas, dan nanti akan kelapangan bersama dengan sahabatnya itu.

Hingga suara cempreng Disti menyapa telinga Key Yang sendang membaca buku pelajarannya.

"pagi BESTie", sapa Disti penuh semangat,

"pagi, tumben loe udah siang gini baru nyampe?", tanya Key,

"biasa Key, mobil gue dipake sama kak Cia jadi gue harus bareng sama bokap", jawab Disti, key pun hanya menganggukkan kepala,

"oww, ya udah kita kelapangan, anak anak udah pada kelapangan dari tadi", ajak Key seraya berdiri dan mengamit lengan Disti.

upacara bendera berjalan dengan khidmat, para siswa siswi mengikuti dengan tertib meskipun udara makin lama makin terasa panas tapi tidak membuat mereka jadi gaduh, terbukti bapak kepala sekolah ceramahnya cuma singkat singkat saja.

Selesai kegiatan upacara para siswa siswi berhamburan menuju kantin untuk sekedar membeli minum karena tenggorakan mereka yang terasa kering setelah berjemur dibawah matahari.

Key dan juga Disti ada diantara para siswa siswi yang kini duduk dikantin dengan minuman ditangan mereka.

"nanti pulang sekolah ikut gue ke mall bentar yuk Key", ajak Disti dengan pup eyesnya seolah memohon,

"ngapain?", tanya Key yang memang tidak begitu suka mengunjungi tempat seperti itu.

"nyari kado buat pacar gue, kan lusa dia ultah",

"jangan lama lama tapi ya, jam 5 gue harus udah dikafe",

"beres itu mah".

Bel masuk berbunyi, para siswa siswi beranjak meninggalkan kantin dan segera memasuki kelas masing masing karena pelajaran akan segera dimulai.

*****

Disebuah rumah mewah 4 lantai, seorang laki laki tampan tampak duduk ditaman samping rumah tersebut, hanya duduk berdiam diri tanpa bersuara sedikit pun, disisi kirinya sang asisten setia menunggui sang tuan yang entah sedang memikirkan apa.

Alezio Bagaskara, putra tunggal keluarga tersohor dan kaya raya keluarga Bagaskara itu berubah menjadi sosok pendiam setelah tragedi kecelakaan yang menimpanya hingga membuat dia kehilangan penglihatannya.

Al biasa dia disapa, awalnya seorang pebisnis muda yang sangat ambisius, tegas, tak kenal ampun terhadap lawan bisnisnya yang curang, dan juga pribadinya yang dingin, irit bicara dan selalu menjaga jarak dengan lawan jenisnya.

banyak para putri dari rekan bisnis Kendra Bagaskara, ayah Alezio yang ingin menjodohkan anak mereka dengan Ale dengan dalih untuk mempererat hubungan bisnis mereka, tapi Kendra tak pernah menggubrisnya karena dia tahu watak dari sang anak yang tidak pernah tertarik dengan hal semacam itu, dan yang paling terpenting, Al bukan orang yang bisa dipaksa.

kejadian naas itu bermula saat Al baru saja pulang dari perjalanan bisnisnya diluar kota, Aleyang biasanya selalu ditemani Noah sang asisten, malam itu dia mengemudi sendirian, Noah tiba tiba saja harus pulang lebih awal karena sang ibu masuk rumah sakit.

Seolah sudah diincar sejak awal, Al yang saat itu menyetir dengan keadaan sedikit lelah, ditambah hujan yang turun dengan derasnya, tiba tiba saja dari arah depan sebuah truk dengan muatan penuh langsung menabrak mobil yang ditumpangi Al.

Mobil terguling beberapa kali, beruntung mobil tersebut tidak sampai meledak, karena hingga posisi terakhir mobil itu terbalik Al masih berada didalam, dengan kesadaran yang semakin menipis penglihatannya makin lama makin gelap hingga akhirnya dia tidak sadarkan diri.

sedang truk yang tadi menabraknya juga menabrak sebuah pohon besar yang membuat sang sopir tak sadarkan diri karena terjepit badan truk bagian depan.

5 hari berlalu, Al masih dinyatakan koma oleh dokter, Andin sang mama tak henti hentinya menangisi sang anak, sedang Kendra berusaha menenangkan sang istri, didampingi Lusi sang mama mertua dan juga Tio papa mertuanya.

dan kini setelah kecelakaan itu, Al dinyatakan kehilangan penglihatannya secara permanen setelah ada serpihan kaca yang menancap pada kornea matanya, saat itu juga dunia Al terasa runtuh, sebagai pebisnis muda dia baru saja menapaki dunia bisnis tapi belum apa apa dia sudah mendapatkan musibah sebesar ini.

Al bisa kembali melihat asal dia mendapatkan donor mata, bagi keluarga Bagaskara mencari donor mata bukan hal yang sulit, karena kekuasaan yang mereka miliki, tapi donor mata harus dilakukan kalau si pendonor ditanyakan meninggal dunia, gak mungkin kan mereka membunuh seseorang hanya untuk mengambil matanya saja semena mena itu namanya.

Dan juga resiko lainnya adalah ketidak cocokan yang bisa terjadi antara kornea si pendonor dengan mata Al.

untuk meminimalisir semua resiko yang ada, Al dan juga keluarga menunggu hingga benar benar ada pendonor yang cocok dengan Al.

Jadi sekarang jadilah Al sosok yang lebih pendiam, tertutup dan juga lebih suka menyendiri. meskipun terkadang dia masih bisa berkerja dengan dibantu sang asisten tapi Al merasa dunianya hancur sekarang.

menjadi buta nyatanya membuatnya merasa tak berguna, fisiknya yang tampan, dengan rahang tegas, berkharisma, banyak memikat lawan jenisnya nyatanya sekarang semua itu tak ada artinya sama sekali.

keluarganya selalu memberi semangat untuknya, menemaninya, memberikan motivasi agar Al tidak Sampai putus asa, tapi Al seolah menutup dirinya dari keluarganya.

sang mama bahkan menangis setiap hari melihat Al yang duduk termenung, hanya berdiam diri tak mau berbicara apapun, andai dia bisa memberikan matanya pada sang putra, pasti sudah dia lakukan, tapi jelas itu semua akan ditentang oleh semua keluarganya termasuk Al sendiri.

Ingin rasanya Al menyelidiki penyebab pasti kecelakaannya meskipun polisi sudah menyatakan kalau itu murni kecelakaan karena supir truk pun meninggal ditempat, tapi semua itu masih tidak membuat Al puas, karena baginya kecelakaan itu sangat ganjil, dimana dia berkendara dengan kecepatan sedang dan kenapa tiba tiba saja truk itu menabraknya dari depan, padahal jalan tidak begitu ramai, bahkan sangat lenggang, ingin menyelidikinya tapi keadaannya sekarang masih tidak memungkinkan.

setidaknya dia harus bersabar hingga tiba saatnya dia mendapatkan pendonor dan bisa kembali melihat.

Terpopuler

Comments

Tina Kim

Tina Kim

🧐🧐🧐🧐 masih menyimak alur ceritanya

2024-11-18

1

Wy Ky

Wy Ky

,

2024-09-25

0

Dini Lestari

Dini Lestari

kenapa harus nunggu ada pedonor kan punya asisten bisa menyuruh asistenmu untuk penyelidikan mh , lbh cepat lbh baik iya kan .

2024-08-26

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 BAb 13
14 Draft
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Draft
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Draft
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149 (chap 2)
150 Bab 150 (chap 2)
151 Bab 151 (chap 2)
152 Bab 152 (chap 2)
153 Bab 153 (chap 2)
154 Bab 154 (chap 2)
155 Bab 155 (chap 2)
156 Bab 156 (chap 2)
157 Bab 157 (chap 2)
158 Bab 158 (chap 2)
159 Bab 159 (chap 2)
160 Bab 160 (chap 2)
161 Bab 161 (chap 2)
162 Bab 162 (chap 2)
163 Bab 163 (chap 2)
164 Bab 164 (chap 2)
165 Bab 165 (chap 2)
166 Bab 166 (chap 2)
167 Bab 167 (chap 2)
168 Bab 168 (chap 2)
169 Bab 169 (chap 2)
170 Bab 170 (chap 2)
171 Bab 171 (chap 2)
172 Bab 172 (chap 2)
173 Bab 173 (chap 2)
174 Bab 174 (chap 2)
175 Bab 175 (chap 2)
176 Bab 176 (chap 2)
177 Bab 177 (chap 2)
178 Bab 178 (chap 2)
179 Bab 179 (chap 2)
180 Bab 180 (chap 2)
181 Bab 181 (chap 2)
182 Bab 182 (chap 2)
183 Bab 183 (chap 2)
184 Bab 184 (chap 2)
185 Bab 185 (chap 2)
186 Bab 186 (chap 2)
187 Bab 187 (chap 2)
188 Bab 188 (chap 2)
189 Bab 189 (chap 2)
190 Bab 190 (chap 2)
191 Bab 191 (chap 2)
192 Bab 192 (chap 2)
193 Bab 193 (chap 2)
194 Bab 194 (chap 2)
195 Bab 195 (chap 2)
196 Bab 196 (chap 2)
197 Bab 197 (chap 2)
198 Bab 198 (chap 2)
199 Bab 199 (chap 2)
200 Bab 200 (chap 2)
201 Bab 201 (chap 2)
202 Bab 202 (chap 2)
203 Bab 203 (chap 2)
204 Bab 204 (chap 2)
205 Bab 205 (chap 2)
206 Bab 206 (chap 2)
207 Bab 207 (chap 2)
208 Bab 208 (chap 2)
209 Bab 209 (chap 2)
210 Bab 210 (chap 2)
211 Bab 211 (chap 2)
212 Bab 212 (chap 2)
213 Bab 213 (chap 2)
214 Bab 214 (chap 2)
Episodes

Updated 214 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
BAb 13
14
Draft
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Draft
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Draft
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149 (chap 2)
150
Bab 150 (chap 2)
151
Bab 151 (chap 2)
152
Bab 152 (chap 2)
153
Bab 153 (chap 2)
154
Bab 154 (chap 2)
155
Bab 155 (chap 2)
156
Bab 156 (chap 2)
157
Bab 157 (chap 2)
158
Bab 158 (chap 2)
159
Bab 159 (chap 2)
160
Bab 160 (chap 2)
161
Bab 161 (chap 2)
162
Bab 162 (chap 2)
163
Bab 163 (chap 2)
164
Bab 164 (chap 2)
165
Bab 165 (chap 2)
166
Bab 166 (chap 2)
167
Bab 167 (chap 2)
168
Bab 168 (chap 2)
169
Bab 169 (chap 2)
170
Bab 170 (chap 2)
171
Bab 171 (chap 2)
172
Bab 172 (chap 2)
173
Bab 173 (chap 2)
174
Bab 174 (chap 2)
175
Bab 175 (chap 2)
176
Bab 176 (chap 2)
177
Bab 177 (chap 2)
178
Bab 178 (chap 2)
179
Bab 179 (chap 2)
180
Bab 180 (chap 2)
181
Bab 181 (chap 2)
182
Bab 182 (chap 2)
183
Bab 183 (chap 2)
184
Bab 184 (chap 2)
185
Bab 185 (chap 2)
186
Bab 186 (chap 2)
187
Bab 187 (chap 2)
188
Bab 188 (chap 2)
189
Bab 189 (chap 2)
190
Bab 190 (chap 2)
191
Bab 191 (chap 2)
192
Bab 192 (chap 2)
193
Bab 193 (chap 2)
194
Bab 194 (chap 2)
195
Bab 195 (chap 2)
196
Bab 196 (chap 2)
197
Bab 197 (chap 2)
198
Bab 198 (chap 2)
199
Bab 199 (chap 2)
200
Bab 200 (chap 2)
201
Bab 201 (chap 2)
202
Bab 202 (chap 2)
203
Bab 203 (chap 2)
204
Bab 204 (chap 2)
205
Bab 205 (chap 2)
206
Bab 206 (chap 2)
207
Bab 207 (chap 2)
208
Bab 208 (chap 2)
209
Bab 209 (chap 2)
210
Bab 210 (chap 2)
211
Bab 211 (chap 2)
212
Bab 212 (chap 2)
213
Bab 213 (chap 2)
214
Bab 214 (chap 2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!