Gadis Manis Kesayangan CEO Buta
Seorang gadis manis berambut panjang , bermata sipit, berhidung mancung dan Jangan lupakan kulit putih mulusnya, Keynara maharani namanya.
Keynara gadis yatim piatu dengan segala tingkah ceria dan juga tangguh dalam segala hal, diusianya yang masih 17 tahun, Key biasa dia disapa sudah harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
meskipun dia masih berstatus sebagai pelajar disalah satu SMA ternama dikota tempat tinggalnya, tapi itu semua tidak menyurutkan semangatnya untuk bekerja disalah satu kafe yang cukup terkenal dan besar dikota itu.
pembawaan Key yang ceria, santun dan baik membuat siapa saja yang dekat dengannya merasa nyaman, hingga tak heran disekolah maupun ditempat kerjanya Key memiliki banyak teman.
Pagi ini Key berangkat kesekolah lebih pagi karena hari Senin pagi akan diadakan kegiatan rutin upacara bendera. Key sudah sampai disekolahnya setelah menaiki bus yang biasa ia tumpangi, Key terlihat duduk dibangku tempat biasa dia duduk bersama sahabat baiknya Disti.
Disti belum sampai disekolah, jadi Key memutuskan untuk menunggu Disti dikelas, dan nanti akan kelapangan bersama dengan sahabatnya itu.
Hingga suara cempreng Disti menyapa telinga Key Yang sendang membaca buku pelajarannya.
"pagi BESTie", sapa Disti penuh semangat,
"pagi, tumben loe udah siang gini baru nyampe?", tanya Key,
"biasa Key, mobil gue dipake sama kak Cia jadi gue harus bareng sama bokap", jawab Disti, key pun hanya menganggukkan kepala,
"oww, ya udah kita kelapangan, anak anak udah pada kelapangan dari tadi", ajak Key seraya berdiri dan mengamit lengan Disti.
upacara bendera berjalan dengan khidmat, para siswa siswi mengikuti dengan tertib meskipun udara makin lama makin terasa panas tapi tidak membuat mereka jadi gaduh, terbukti bapak kepala sekolah ceramahnya cuma singkat singkat saja.
Selesai kegiatan upacara para siswa siswi berhamburan menuju kantin untuk sekedar membeli minum karena tenggorakan mereka yang terasa kering setelah berjemur dibawah matahari.
Key dan juga Disti ada diantara para siswa siswi yang kini duduk dikantin dengan minuman ditangan mereka.
"nanti pulang sekolah ikut gue ke mall bentar yuk Key", ajak Disti dengan pup eyesnya seolah memohon,
"ngapain?", tanya Key yang memang tidak begitu suka mengunjungi tempat seperti itu.
"nyari kado buat pacar gue, kan lusa dia ultah",
"jangan lama lama tapi ya, jam 5 gue harus udah dikafe",
"beres itu mah".
Bel masuk berbunyi, para siswa siswi beranjak meninggalkan kantin dan segera memasuki kelas masing masing karena pelajaran akan segera dimulai.
*****
Disebuah rumah mewah 4 lantai, seorang laki laki tampan tampak duduk ditaman samping rumah tersebut, hanya duduk berdiam diri tanpa bersuara sedikit pun, disisi kirinya sang asisten setia menunggui sang tuan yang entah sedang memikirkan apa.
Alezio Bagaskara, putra tunggal keluarga tersohor dan kaya raya keluarga Bagaskara itu berubah menjadi sosok pendiam setelah tragedi kecelakaan yang menimpanya hingga membuat dia kehilangan penglihatannya.
Al biasa dia disapa, awalnya seorang pebisnis muda yang sangat ambisius, tegas, tak kenal ampun terhadap lawan bisnisnya yang curang, dan juga pribadinya yang dingin, irit bicara dan selalu menjaga jarak dengan lawan jenisnya.
banyak para putri dari rekan bisnis Kendra Bagaskara, ayah Alezio yang ingin menjodohkan anak mereka dengan Ale dengan dalih untuk mempererat hubungan bisnis mereka, tapi Kendra tak pernah menggubrisnya karena dia tahu watak dari sang anak yang tidak pernah tertarik dengan hal semacam itu, dan yang paling terpenting, Al bukan orang yang bisa dipaksa.
kejadian naas itu bermula saat Al baru saja pulang dari perjalanan bisnisnya diluar kota, Aleyang biasanya selalu ditemani Noah sang asisten, malam itu dia mengemudi sendirian, Noah tiba tiba saja harus pulang lebih awal karena sang ibu masuk rumah sakit.
Seolah sudah diincar sejak awal, Al yang saat itu menyetir dengan keadaan sedikit lelah, ditambah hujan yang turun dengan derasnya, tiba tiba saja dari arah depan sebuah truk dengan muatan penuh langsung menabrak mobil yang ditumpangi Al.
Mobil terguling beberapa kali, beruntung mobil tersebut tidak sampai meledak, karena hingga posisi terakhir mobil itu terbalik Al masih berada didalam, dengan kesadaran yang semakin menipis penglihatannya makin lama makin gelap hingga akhirnya dia tidak sadarkan diri.
sedang truk yang tadi menabraknya juga menabrak sebuah pohon besar yang membuat sang sopir tak sadarkan diri karena terjepit badan truk bagian depan.
5 hari berlalu, Al masih dinyatakan koma oleh dokter, Andin sang mama tak henti hentinya menangisi sang anak, sedang Kendra berusaha menenangkan sang istri, didampingi Lusi sang mama mertua dan juga Tio papa mertuanya.
dan kini setelah kecelakaan itu, Al dinyatakan kehilangan penglihatannya secara permanen setelah ada serpihan kaca yang menancap pada kornea matanya, saat itu juga dunia Al terasa runtuh, sebagai pebisnis muda dia baru saja menapaki dunia bisnis tapi belum apa apa dia sudah mendapatkan musibah sebesar ini.
Al bisa kembali melihat asal dia mendapatkan donor mata, bagi keluarga Bagaskara mencari donor mata bukan hal yang sulit, karena kekuasaan yang mereka miliki, tapi donor mata harus dilakukan kalau si pendonor ditanyakan meninggal dunia, gak mungkin kan mereka membunuh seseorang hanya untuk mengambil matanya saja semena mena itu namanya.
Dan juga resiko lainnya adalah ketidak cocokan yang bisa terjadi antara kornea si pendonor dengan mata Al.
untuk meminimalisir semua resiko yang ada, Al dan juga keluarga menunggu hingga benar benar ada pendonor yang cocok dengan Al.
Jadi sekarang jadilah Al sosok yang lebih pendiam, tertutup dan juga lebih suka menyendiri. meskipun terkadang dia masih bisa berkerja dengan dibantu sang asisten tapi Al merasa dunianya hancur sekarang.
menjadi buta nyatanya membuatnya merasa tak berguna, fisiknya yang tampan, dengan rahang tegas, berkharisma, banyak memikat lawan jenisnya nyatanya sekarang semua itu tak ada artinya sama sekali.
keluarganya selalu memberi semangat untuknya, menemaninya, memberikan motivasi agar Al tidak Sampai putus asa, tapi Al seolah menutup dirinya dari keluarganya.
sang mama bahkan menangis setiap hari melihat Al yang duduk termenung, hanya berdiam diri tak mau berbicara apapun, andai dia bisa memberikan matanya pada sang putra, pasti sudah dia lakukan, tapi jelas itu semua akan ditentang oleh semua keluarganya termasuk Al sendiri.
Ingin rasanya Al menyelidiki penyebab pasti kecelakaannya meskipun polisi sudah menyatakan kalau itu murni kecelakaan karena supir truk pun meninggal ditempat, tapi semua itu masih tidak membuat Al puas, karena baginya kecelakaan itu sangat ganjil, dimana dia berkendara dengan kecepatan sedang dan kenapa tiba tiba saja truk itu menabraknya dari depan, padahal jalan tidak begitu ramai, bahkan sangat lenggang, ingin menyelidikinya tapi keadaannya sekarang masih tidak memungkinkan.
setidaknya dia harus bersabar hingga tiba saatnya dia mendapatkan pendonor dan bisa kembali melihat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
Tina Kim
🧐🧐🧐🧐 masih menyimak alur ceritanya
2024-11-18
0
Wy Ky
,
2024-09-25
0
Dini Lestari
kenapa harus nunggu ada pedonor kan punya asisten bisa menyuruh asistenmu untuk penyelidikan mh , lbh cepat lbh baik iya kan .
2024-08-26
3