Seorang wanita desa bernama Kirana Naraya akan dinikah dengan pria tua kaya yang punya istri 4, untuk membayar hutang orang tua nya. Kirana kabur ke kekota dan bekerja sebagai pelayan pria yang anti dengan wanita. bagaimana Kirana akan menjalani kehidupan nya,
nantikan kisah nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WAHILDA YANTI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 32. BMS
"bawa saja sana " ucap Oma. membuat barra senang. ia tidak tahu kenapa ia merasa senang bisa bertemu Kirana lagi. barra sampai bingung sendiri.
Lilyana langsung menuju kamar Kirana, Dan memberitahukan kalau barra datang menjemput nya
"bagaimana nyonya?, nanti tuan mengusir ku lagi kalau tahu aku seorang perempuan" ucap Kirana takut Barra akan marah padanya setelah tahu ia seorang wanita.
"kau ganti pakaianmu seperti biasa, barra tidak akan marah padamu percaya padaku" Lilyana meyakinkan kirana. mau tak mau Kirana segera mengganti pakaian nya seperti biasa. dengan rambut palsu nya.
saat menuju ruang keluarga, terlihat barra yang sedang bercanda dengan Oma. membuat jantung Kirana berdegup kencang , bukan karena jatuh cinta tapi karena ia takut melihat kemarahan barra kemarin. Kirana masih terngiang-ngiang muka barra saat marah sungguh menyeramkan.
"Kiran, ayo kita kembali ke mansion " ucap barra seperti tidak terjadi apa-apa.
"ba..baik tuan" Kirana hanya manut saja apa yang di perintahkan barra.
setelah berpamitan mereka berdua segera pergi dari mansion utama. saat mengendarai mobil barra terus memandang Kirana, wajah nya yang cantik seperti perempuan membuat barra merasa seperti jatuh cinta.
"Kiran " panggil barra pada Kirana yang duduk di kursi depan samping kemudi.
"hah" Kirana yang sedang melamun pun terkejut.
"aku minta maaf, harusnya aku cari tahu dulu semua nya dan tidak menyalahkan mu" ucap barra.
" ya tuan, harus nya tuan tidak langsung marah padaku , aku kan jadi takut saat tuan mengusirku, aku tidak tahu harus kemana? untung nyonya membawaku ke mansion utama kalau tidak aku bisa jadi gelandangan" Kirana meluapkan isi hatinya membuat barra tersenyum. Kirana masih seperti dulu kalau berbicara.
barra hanya tersenyum mendengar nya, ia merasa nyaman saat bersama Kirana. tapi ia masih tidak terima kalau ia seorang penyuka terong .
setelah sampai di mansion barra langsung masuk ke kamar bersama Kirana memilihkan pakaian. barra malas ke perusahaan lagi ia hanya ingin dirumah saja.
sedangkan di perusahaan bastian terus menghubungi tuan nya tapi tetap tidak bisa. akhirnya ia menelpon mansion pribadi barra dan mendapat kabar kalau barra ada di mansion. Bastian pun segera menuju kesana untuk melihat keadaan tuan nya.
"tuan muda" Bastian langsung mendekati barra yang akan menuju meja makan untuk segera makan siang.
Bastian memegang bahu bara dan memutar tubuh barra melihat apa ada sesuatu yang terluka atau lecet pada tuan nya.
"apa-apaan kau ini?" ucap barra protes saat Bastian memutari tubuhnya.
"apa tuan baik-baik saja?tuan tidak kenapa-napa kan?" ucap Bastian seperti seorang suami yang mencemaskan istrinya.
"kau gila ya, memang nya aku kenapa?" ucap barra kemudian duduk di meja makan.
"saya pikir tuan akan .. " ucapan Bastian segera di potong barra.
"akan apa?? kau jangan berpikiran aneh-aneh. ayo duduk dan makanlah" ucap barra sambil menyuap makanan kemulutnya.
Bastian patuh dan langsung mengambil makanan di atas meja kemudian memakan nya. Bastian sangat menikmati makanan itu bahkan ia sampai nambah.
"apa kau lapar bas?" ucap barra melihat Bastian makan dengan lahap.
sedangkan Bastian hanya cengengesan.
saat Kirana masuk keruang makan, Bastian terus memperhatikan Kirana. wajah nya memang cantik seperti perempuan, tubuhnya juga berisi. pantas saja tuan nya menyukai Kirana. tapi dia tidak akan membiarkan itu. tuan nya tidak boleh menyukai sesama terong. nanti keturunan Robertson akan terputus.
"kau mau ku pindahkan matamu itu ke bokong?" ucap barra yang tak suka melihat Bastian yang terus menatap Kirana.
"maaf tuan, saya pamit akan ke perusahaan lagi" ucap Bastian beranjak berdiri dan pergi dari sana.
"tak bisa dibiarkan tuan benar-benar menyukai Kiran, ini tak bisa di biarkan" Bastian terus berbicara sampai menuju mobil.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
di kediaman damar , suami istri itu sedang berbincang. mereka membicarakan Kirana setelah mendapat informasi dari Vania kalau Kirana ada di kota Mirna langsung berbicara pada damar untuk ikut ke kota.
"ayah kita juga akan ke kota, aku sudah tidak sabar ingin menjambak rambutnya, gara-gara dia anak kesayangan kita harus menikah dengan pria tua itu" ucap Mirna dengan raut kesal.
"bagaimana kalau kita jual saja dia, kita bisa menghasilkan uang banyak, Kirana kan cantik pasti orang membayarnya mahal" ucap damar memberikan ide pada Mirna .
"benar juga ayah, aku sudah tidak sabar ingin memegang uang banyak" ucap Mirna membayangkan punya uang banyak.
"dimana uang yang di berikan Vania?, kita buat ongkos ke kota saja, aku tidak punya uang" ucap damar.
"ya ya ... tapi jangan di habiskan, aku juga ingin pegang uang" ucap Mirna kesal, damar jarang bekerja jadi hanya mengandalkan uang dari Vania. sekarang Vania rutin di beri uang oleh Cipto apalagi Vania selalu memuaskan nya. jadi Cipto tidak sayang memberikan uang yang banyak pada Vania.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
para pembaca yang Budiman🤗 maaf ya bab nya ada yang aku ubah beberapa. karena cerita nya kemarin agak kacau jadi aku rubah sedikit. maaf kurang fokus sedang ngejar nulis Alexa nih.. maaf ya 🙏🙏🙏