Xu Yiran, seorang pemuda lumpuh di bumi yang hanya bisa bermimpi menjadi petarung MMA, mendapati hidupnya berakhir tragis dalam sebuah kecelakaan. Namun, takdir membawanya terlahir kembali di dunia brutal di mana kekuatan adalah segalanya. Ia terbangun di tubuh pemuda lain bernama Xu Yiran, satu-satunya yang tersisa dari pembantaian desanya oleh Sekte Seribu Bunga. Dipenuhi dendam dan tekad baja, Xu Yiran memanfaatkan pengetahuan seni bela diri modernnya untuk menciptakan gaya bertarung unik dalam kultivasi. Dengan setiap langkah, ia mendekati balas dendam dan memulai perjalanan menjadi penguasa dunia yang tak tertandingi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penolakan yang Tegas
Yu Meihua yang kini tidak lebih dari seorang wanita biasa tanpa kekuatan. Wajahnya datar tanpa belas kasihan, sementara di belakangnya, Penguasa Kota Guan Wei mengawasi dengan ekspresi penuh pertimbangan.
Xu Yiran menyerahkan Yu Meihua kepada para penjaga. "Dia sekarang tidak lebih dari orang biasa. Apa yang akan kalian lakukan dengannya terserah kalian. Aku sudah mendapatkan apa yang kubutuhkan," katanya tegas.
Guan Wei melangkah maju, tangannya yang kokoh memegang bahu Xu Yiran dengan perlahan. "Tunggu dulu, Tuan muda Xu," katanya dengan nada serius. "Jarang sekali aku melihat seorang jenius muda seperti dirimu. Kau tidak hanya memiliki kekuatan luar biasa, tetapi juga keberanian dan tekad yang tak tergoyahkan. Kota ini membutuhkan orang sepertimu."
Xu Yiran memandang Guan Wei dengan mata penuh keyakinan. "Apa maksud Anda?"
Guan Wei menghela napas sejenak, lalu melanjutkan, "Aku ingin kau mempertimbangkan sesuatu. Tinggallah di sini, di kota ini. Jadilah bagian dari keluarga kami. Putriku, Guan Lian. Dia cantik, cerdas, dan berbakat. Jika kau setuju, aku akan menjadikanmu menantuku. Kau akan mewarisi kota ini dan semua yang ada di dalamnya."
Para penjaga dan pelayan yang mendengar tawaran itu terkejut. Menjadi menantu Penguasa Kota berarti menjadi salah satu orang paling berpengaruh di wilayah ini. Namun, Xu Yiran tidak menunjukkan tanda-tanda tergoda.
Dengan nada tenang, Xu Yiran menjawab, "Saya menghargai tawaran Anda, Tuan Guan. Namun, saya harus menolak."
Wajah Guan Wei berubah menjadi ekspresi kaget. "Mengapa? Ini adalah kesempatan besar. Dengan kekuatanmu, kau bisa memimpin kota ini menuju kejayaan. Apa yang membuatmu menolak tawaran ini?"
Xu Yiran menatap Guan Wei dengan tatapan tajam namun penuh rasa hormat. "Karena di hati saya hanya ada satu orang, dan itu bukan putri Anda. Perasaan yang saya rasakan untuknya nyata, permanen, dan tak tergoyahkan. Saya harus menemukannya."
Guan Wei terdiam sejenak, mempelajari ekspresi Xu Yiran. Dia melihat keteguhan hati di mata pemuda itu, sebuah tekad yang tidak bisa digoyahkan oleh iming-iming kekuasaan atau harta. Akhirnya, dia mengangguk pelan. "Aku mengerti. Kau adalah pria yang setia pada tujuan dan hatimu. Itu adalah kualitas yang langka. Namun, jika kau berubah pikiran, pintu kota ini selalu terbuka untukmu."
Xu Yiran membungkuk sedikit sebagai tanda penghormatan. "Terima kasih atas pengertian Anda, Tuan Guan. Saya tidak akan melupakan kebaikan Anda."
Tanpa berkata apa-apa lagi, Xu Yiran berbalik dan melangkah keluar dari kediaman Penguasa Kota. Di belakangnya, Guan Wei menghela napas panjang, merasa kehilangan peluang besar untuk menjadikan pemuda luar biasa itu bagian dari keluarganya.
Xu Yiran menatap langit malam yang bertabur bintang, langkahnya mantap menuju perjalanan berikutnya. Di dalam hatinya, hanya ada satu tujuan: mencari Yin Mei dan mengungkap kebenaran di balik Sekte Seribu Bunga. Cintanya pada Yin Mei adalah alasan di balik setiap langkah yang dia ambil, setiap keputusan yang dia buat.
Malam itu, Xu Yiran meninggalkan kota dengan langkah mantap. Bulan bersinar redup di langit, cahayanya memantulkan bayangan panjang tubuhnya di jalan berbatu.
Xu Yiran berjalan melewati gerbang kota yang sepi, penjaga yang berjaga hanya meliriknya sesaat sebelum kembali terkantuk-kantuk. Dia tidak ingin melibatkan orang lain dalam perjalanannya, apalagi menerima tawaran Guan Wei untuk menjadi menantunya dan pewaris kota. Meskipun tawaran itu menggoda, Xu Yiran tahu di dalam hatinya, hanya ada satu wanita yang benar-benar penting: Yin Mei. Cinta itu, meski berasal dari pemilik tubuh sebelumnya, kini terasa begitu nyata dan abadi.
Malam yang sepi memberikan waktu bagi Xu Yiran untuk merenung. Di kejauhan, hutan lebat mulai terlihat seperti tembok gelap yang menghadang jalannya. Namun, dia tidak gentar. Setiap langkah yang dia ambil adalah langkah menuju kekuatan absolut, menuju tujuan utamanya—menyelamatkan Yin Mei dan menghancurkan Sekte Seribu Bunga.
Saat dia tiba di pinggiran hutan, Xu Yiran berhenti sejenak. Dia menoleh ke arah kota yang perlahan tertutup kabut malam. "Terima kasih atas bantuannya, Guan Wei," gumamnya lirih. "Tapi aku tidak bisa tinggal. Jalan yang harus kutempuh jauh lebih berat daripada menjadi penguasa kota kecil ini."
Xu Yiran memasuki hutan dengan langkah tenang, meski tetap waspada. Hutan itu gelap dan dingin, hanya suara serangga malam yang menemani perjalanannya. Dia memilih jalan setapak yang jarang dilalui, memastikan tidak ada orang yang bisa mengikuti atau mengawasinya.
Setelah berjalan beberapa jam, Xu Yiran menemukan tempat yang cocok untuk beristirahat. Sebuah batu besar di tepi sungai kecil menjadi tempatnya duduk. Dia menutup mata dan mulai berkultivasi, menyerap energi spiritual yang melimpah di sekitar hutan itu. Dalam kondisi seperti ini, dia bisa merasakan betapa kuat tubuhnya sekarang setelah mencapai ranah Raja Langit bintang 1.
Namun, dia tahu ini belum cukup. Informasi yang dia dapatkan dari Yu Meihua—lokasi Sekte Seribu Bunga di wilayah selatan Kekaisaran Qing—hanyalah awal dari perjalanan panjang. Jika mereka bisa menculik Yin Mei tanpa jejak, kemungkinan besar kekuatan mereka jauh melampaui apa yang terlihat di permukaan.
"Jika aku ingin menghadapi mereka, aku harus menjadi lebih kuat," pikir Xu Yiran.
Saat fajar mulai menyingsing, Xu Yiran memutuskan untuk meninggalkan hutan dan menuju pegunungan terdekat. Gunung itu dikenal sebagai tempat berbahaya dengan banyak makhluk spiritual kuat. Tetapi bagi Xu Yiran, bahaya adalah sahabatnya.
"Aku harus memperkuat diri dan meningkatkan kultivasi ke tingkat yang lebih tinggi," gumamnya sambil memandang siluet pegunungan di kejauhan. "Sekte Seribu Bunga bukan lawan yang bisa diremehkan."
Dengan keyakinan penuh, Xu Yiran melangkah keluar dari hutan menuju jalur berbatu yang akan membawanya ke puncak gunung. Di sana, dia akan mempersiapkan dirinya untuk menghadapi musuh yang lebih besar dan lebih kuat. Tidak peduli seberapa sulit jalannya, dia akan terus maju demi Yin Mei.
"Tunggu aku, Yin Mei," bisiknya pelan, tetapi penuh tekad. "Aku akan menemukanku dan menghancurkan siapa pun yang menghalangi jalanku."
Xu Yiran bergerak semakin dalam menuju pegunungan, melewati jalan setapak yang terjal dan dipenuhi kabut tipis. Angin dingin menusuk kulitnya, tetapi dia tak terpengaruh sama sekali. Di tengah perjalanan, dia menemukan jejak makhluk spiritual yang tampaknya mendominasi wilayah ini.
"Sepertinya ini tempat yang tepat untuk meningkatkan kekuatanku," gumamnya dengan senyum tipis.
Dia berhenti sejenak, memejamkan mata, dan melepaskan auranya yang menekan. Energi Raja Langit yang baru dicapainya menggetarkan udara di sekitarnya. Suara gemuruh dari dalam hutan terdengar, menandakan makhluk-makhluk mulai menyadari kehadirannya.
Xu Yiran mengepalkan tangan sambil menyeringai. "Datanglah dan jadilah bagian dari kekuatanku!."
Dia melangkah lebih dalam, menuju ke arah suara gemuruh yang semakin mendekat.