Genre: Drama, komedi, persahabatan, action brutal, romance.
Sekumpulan pemuda STM yang sedang dalam tahap pencarian jati diri.
Basis 69, basis yang melegenda di ibu kota tapi sedang tertidur lelap karena kejayaannya perlahan-lahan mulai pupus.
Abimana Pramono pemuda dengan segudang rahasia.
Pemuda berdarah panas dan berhati dingin.
pemuda dengan nyali besar dan tak kenal takut.
Pemuda yang tersenyum saat melihat darah.
Abimana Pramono anggota baru basis 69 yang akan membuat sejarah baru.
Pemuda yang akan membangunkan basis 69 dari tidur lelapnya.
Parang..!
pedang..!
celurit..!
sudah di acungkan ke udara.
tidak ada kata untuk mundur sebelum kejayaan tercipta.
-Original story by Penulis amatir-
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon penulis amatir, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BASIS 69 VS BASIS 45
Seorang pemuda berkulit gelap bertubuh besar tapi sangat berotot, mengendari sepeda motor yang sangat mencolok berwarna merah, motor Yamaha CDI 75, tanpa spion dan tanpa plat no polisi.
Di jalan raya ibukota lebih tepatnya jakarta selatan pemuda itu mengendari motor antiknya secara ugal-ugalan dan ngebut salip kanan dan salip kiri, seperti jalanan milik nenek moyangnya sendiri.
Polisi lalu lintas yang mengatur jalan di pagi hari pura-pura tidak melihat tindakan yang dilakukan pemuda itu, karena polisi itu tau benar seragam yang dipakai sang pemuda dan tidak mau membuat masalah yang tidak perlu, lagian gaji polisi tidak seberapa tidak perlu mengambil resiko.
pemuda dengan seragam STM tunas bangsa itu sesekali mengumpat keras kepada para pengendara lainnya yang menghalangi jalannya.
Ibu-ibu naik matic yang sen kiri belok kanan, tidak luput dari amarahnya sampai pengamen di lampu merah dia tantang untuk duel adu pukul karena suaranya yang jelek.
Tanpa memakai helm dan dengan kepalanya yang plontos, otomatis pemuda itu menarik perhatian pengendara dan pejalan kaki.
Kebanyakan pejalan kaki mengira dari penampilannya pasti pemuda itu baru saja keluar dari penjara tapi kenapa mantan napi memakai seragam STM?
Jika pemuda itu dengar pasti akan sangat marah akan terjadi adegan berdarah di jalan.
Pemuda itu sangat tergesa-gesa saat ini karena ingin menjemput adik kelasnya saat di SMP yang saat ini bersekolah di STM yang sama dengannya.
Nama pemuda itu Agus dan nama panggung nya adalah buluk, tidak usah di ceritakan dari mana asal nama panggung itu karena dari penampilannya saja sudah bisa menjawab itu semua.
Agus buluk adalah siswa tahun ke dua STM tunas bangsa dan dia juga anggota dari basis 69 yang berposisi sebagai tank menahan serangan musuh di baris depan karena tubuhnya yang besar dan kekar dan tentu saja dia tidak kenal takut.
Jika dia terlambat Mungkin adik kelas akan marah, Agus buluk tau identitas rahasia sang adik kelas karena saat SMP pernah sekali di ajak main ke rumahnya yang membuat Agus buluk sangat terkejut dan kembali merubah definisi nya tentang orang kaya yang sesungguhnya.
Adik kelasnya adalah Abimana Pramono, pewaris tunggal dari Pramono grup.. mendengar Pramono grup saja orang-orang di Indonesia akan tau seberapa kuat pemilik nya.
Sebenarnya yang ditakuti buluk bukan karena adik kelasnya yang anak orang nomer 3 terkaya di dunia tapi lebih ke tempramen adik kelasnya itu sendiri.
Agus buluk menyadari sesuatu sejak kenal dengan adik kelasnya itu, sadar jika penampilan luar biasa sangat menipu.
Dari luar adik kelasnya tampak pendiam dan tampak baik tapi jika sudah kenal dekat, persepsi dan pemikiran itu akan hancur seketika.
Tidak ada adik kelas yang pendiam dan baik, yang ada hanya adik kelas yang super sadis dan berhati dingin, adik kelas yang tidak kenal ampun dan keras kepala, adik kelas yang nekad tanpa memandang resiko dan konsekuensi.
Agus buluk juga gila dan sadis tapi tidak se sadis sang adik kelas yang berani tanpa ampun hajar seorang guru di depan banyak murid.
Tidak se sadis sang adik kelas yang hajar orang sampai trauma dan masuk rumah sakit jiwa.
Walau sang adik kelas tampak tak punya perasaan tapi Agus buluk tau, sang adik kelas Abimana Pramono adalah orang yang sangat setia kawan, Bimo tanpa berfikir akan melompat ke dalam api untuk menyelamatkan temannya, Bimo teman yang bisa sangat dipercaya dan bisa di andalkan.
Maka dari itu juga saat Buluk tau Bimo sudah lulus dari SMP, dengan segala cara dan usaha dia membujuk dan merayu untuk membuat sang adik kelas mau bersekolah di STM yang sama dengannya, walau dalam prosesnya buluk banyak berbohong tapi itu satu-satunya cara yang bisa dia lakukan.
Agus buluk sejak kelas 1 STM sudah bergabung dengan Basis 69 dan dengan cepat dia mendapat kepercayaan dari sang ketua karena nyali yang besar serta skill bertarungnya yang di atas rata-rata.
Menjadi anggota inti dari basis yang dia idolakan membuat Agus buluk sangat bersemangat tapi basis yang dulu sangat mendominasi perlahan mulai kalah bersaing dengan basis-basis besar lainnya.
Persaingan antara basis di ibukota sangat kejam dan berdarah, untuk menentukan siapa basis terkuat hampir di setiap hari di setiap wilayah terjadi baku hantam dan tawuran.
Di Jakarta ada 100 lebih STM dan faktanya ada basis di setiap sekolah, itu belum termasuk basis SMA yang sekarang mulai bermunculan satu demi satu.
Walau di basis 69 banyak talenta bagus tapi mereka seperti sedang krisis kepercayaan diri dan basis 69 butuh seseorang yang bisa menjadi pembeda, seseorang yang bisa membangkitkan semangat para anggota nya, seseorang yang bisa membawa basis 69 kembali ke masa jayanya.
Agus buluk yakin adik kelasnya bisa menjadi kepingan terakhir puzzle yang selama ini hilang di dalam basis, satu keping puzzle yang bisa membawa perubahan.
"Hei berhenti loe bangsat..!". Agus buluk yang sedang tergesa-gesa untuk menjemput sang adik kelas di kejutkan suara teriakan dari belakang dan suara.
"Anjing!". Agus buluk langsung mengumpat saat melihat kebelakang dan mengetahui ada 2 orang pemuda yang berboncengan naik Suzuki satria Fu, mengacungkan golok ke arahnya.
Buluk segera menarik gas CDI 75 nya lebih dalam untuk menambah kecepatan, dua orang yang mengejarnya itu tidak lain tidak bukan adalah anak-anak basis 45, yang selama ini menjadi musuh abadi dari basis 69 karena menempati satu wilayah yang sama.
"Kenapa gua harus bertemu dengan para bajingan itu di saat seperti ini?!". Buluk bergumam sendiri.
"Bangsat berhenti loe bangsat..!". teriakan dari musuh di belakang semakin lantang dan terus mengejar.
Buluk dalam dilema saat ini, dia tidak takut untuk berhenti dan hadapi musuh tapi dia pasti akan terlambat menjemput Bimo.
Dalam fikiran nya buluk sudah membuat keputusan, menjemput Bimo lebih penting dan buluk tidak mau buat Bimo marah dan kesel, usaha buluk untuk bujuk sang adik kelas nanti akan sia-sia jika Bimo berubah pikiran.
Buluk segera berbelok memasuki gang sempit perumahan warga.
"Bangsat! Mau kemana loe anjing penakut!". teriak musuh dari belakang yang terus memburu buluk.
Buluk mencoba kabur dari gang sempit ke gang sempit lainya, dari satu belokan ke belokan yang lainnya.
CDI 75 nya walau tua dan antik, body nya ramping dan punya akselerasi yang bagus.
Walau kalah dalam hal kecepatan tapi menang dalam hal kegesitan.
hampir 15 menit adegan kejar-kejaran yang menegangkan di gang terjadi.
Buluk anggota basis 69 vs dua orang anggota basis 45.
Yamaha CDI 75 vs Suzuki satria Fu.
warga yang tinggal berdekatan dengan gang, langsung menghindar saat 2 motor yang saling kejar lewat, apalagi yang belakang mengacungkan parang.
Buluk di paksa untuk tetap fokus saat ini sedikit saja dia buat kesalahan, ada resiko di hantam golok dari belakang.
Permintaan pertama yang mencengangkan bagi orang yang sudah tegang duluan..
ha...ha...