NovelToon NovelToon
Berbisnis Di Isekai

Berbisnis Di Isekai

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Dunia Lain / Persahabatan / Fantasi Isekai / Toko Interdimensi
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yeffa

Elise, Luca dan Rein. Mereka tumbuh besar disebuah panti asuhan. Kehidupan serba terbatas dan tidak dapat melakukan apa-apa selain hanya bertahan hidup. Tapi mereka memiliki cita-cita dan juga mimpi yang besar tidak mau hanya pasrah dan hidup saja. Apalah arti hidup tanpa sebuah kebebasan dan kenyamanan? Dengan segala keterbatasannya apakah mereka mampu mewujudkannya? Masa depan yang mereka impikan? Bagaimana mereka bisa melepaskan belenggu itu? Uang adalah jawabannya.

Inilah kisah mereka. Semoga kalian mau mendengarkannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yeffa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4. Petualangan Part 2

Rein dan Luca terlihat narik pintu kayu kecil dan melesat kedalamnya. Kemudian menutup kembali kayu itu. Elise pun melihat sekitar dalam keadaan sepi pun segera mendekati pohon itu dan mengikuti mereka. Menarik pintu kayu itu dan masuk kedalam. Sebenarnya lebih tepat dipanggil papan kayu. Karena tidak ada gagang pintu hanya seutas tali untuk menarik papan itu agar bisa terbuka dan kembali ditutup dengan diangkat kembali papan itu dan diletakan diatas lubangnya. Tidak lama kepalaku sudah terlihat diluar tembok desa. Tembok terlihat sudah rapuh dan tidak ada perawatan yang baik membuatnya sangat mudah dibobol bahkan oleh anak berumur 5 tahun. Tinggal digali sedikit kebawah agar lebih mudah melewati lubang itu.

Jarak Elise dengan yang lain hanya terpaut 10 meter satu sama lain. Dengan cepat Elise berlari mengikuti dari belakang mempersingkat jarak diantara mereka. Mereka bergerak menuju Utara. Terlihat Luca dan Rein menatap Elise dengan terkejut. Mereka sudah berjalan selama tiga puluh menit dan anehnya Rein bahkan Luca baru sadar jika Elise berada dibelakang mereka dengan jarak lima meter.

"Kenapa kamu ada disini!!" Lihat Luca jika marah juga menyeramkan. Mata merahnya menyala semakin terang.

"Ehe, akukan halus ikut juga." Ucapku santai.

"Bukannya kamu kerja bakti?" Tanya Rein sinis.

"Eh ehe iya itu. Aku kabul tentu saja." Elise menjawab pelan.

"Bagaimana ini Rein. Aku ragu jadinya." Luca terlihat mencemaskan Elise yang ternyata mengikutinya dari belakang selama ini. Bodohnya dia tidak sadar akan hal itu.

"Bagaimana lagi. Sudah setengah jalan jika kita kembali pasti kita tidak akan bisa pergi keluar lagi." Jawab Rein kesal.

"Bisakah kita melindungi Elise?" Luca meragukan kemampuan dirinya.

"Aku akan melindunginya. Jika dia nakal aku bisa mengikatnya dan menyeretnya kembali tanpa masalah." lihat bagaimana sikap santai Rein itu. Elise menatapnya dengan kesal. Walaupun tahu bahwa dirinya adalah beban di kelompok ini yang harus dilindungi. Tapi entah mengapa tetap saja rasanya kesal.

"Baiklah. Elise kamu dengar. Jangan buat masalah dan tetap bersama kami." Luca menghela nafas setelahnya.

"Siap laksanakan kapten." Elise menjawab dengan mantap. Jadilah formasi ini. Luca didepan, Elise ditengah dan Rein dibelakang.

"Sebenarnya gimana caranya kamu bisa kabur?" Luca mulai mengintrogasi elise seraya tetap melanjutkan perjalanan.

"Ehehehe iya, aku nyapunya pelan-pelan ke arah pohon itu. Teelus ikutin kalian. Lagian kalian ga ajak-ajak bikin lencana. Telnyata aku mau ditinggal" Elise merajuk melihat sikap acuh meraka.

"Kan mau ngasih kejutan. Gagal deh." Kali ini Rein yang menjawab.

"Gak papa. Aku suka betualang."

"Ber-pe-tu-ala-ng. E-li-se." Koreksi Rein hanya dijawab dengan cengiran lebar khas Elise. Dan Luca menghela nafas. Sepertinya Elise tahu apa yang difikirkannya. Bagaimana beralasan kepada kepala panti. Karena mereka keluar sendirian saja sudah gawat ditambah membawa dirinya yang tidak bisa melakukan apa-apa. Sudah pasti double hukuman. Elise tidak tahu berapa lama mereka harus berjalan hingga akhirnya tiba di hutan Murbo.

...****...

Elise melangkah memasuki hutan mengikuti Rein dari belakang. Mereka masuk terus ke dalam hutan. Tidak ada pintu masuk hutan ataupun sebagainya hanya penuh dengan pepohonan rindang. Pepohonan disana normal. Selayaknya pohon pada umumnya tidak terlihat semenakutkan yang digambarkan dibuku yang dibacakan Carla. Elise menatap pohon yang seperti pohon apel berwarna merah.

"Lihat ada apel." Elise menunjuk pohon yang dimaksudnya. Tingginya tidak kurang dari 3 meter dengan buah yang sangat banyak menggantung di setiap dahan.

"Haruskah kita berhenti disini sebentar dan memetik beberapa apel matangnya?" Ucap Luca dibalas anggukan oleh Rein.

"Setujuuuu." jawab Elise riang. Elise duduk dibawah pohon apel yang rindang. Rein memetik beberapa apel(niatnya) tapi Rein justru menjatuhkan hampir seluruh apel dengan sihir angin hingga pohon apel bergoyang hebat. Luca yang terkejut menangkap apel-apel yang berjatuhan dengan sihirnya anginnya membuat apel mengambang tidak jatuh ke tanah. Sedangkan Elise berlari menjauh dari arah pohon.

"Hei,hei hati-hati Rein. Hampir saja kita tertiban tumpukan apel." protes Luca.

"Iya betul!! Untung saja aku sigap lali. Jika tidak pasti aku pasti sudah teltimbun dibawah sana." Elise mengomel panjang.

"Haha maaf." Rein tertawa kecil.

"Lalu bagaimana dengan apel sebanyak ini. Aku hanya membawa karung kecil. Tidak akan muat untuk membawa semuanya." tunjuk Elise pada kantong kain yang dibawanya. Didesa ini tidak ada tas atau apapun selain kantong kain untuk membawa barang. Jika barangnya besar maka bisa menggunakan karung ataupun kotak kayu. Tapi untuk barang kecil biasanya menggunakan kantong dari bahan dasar kain.

"Sebenarnya aku punya sebuah artefak kuno." Jawab Rein singkat.

"Apa itu?" Tanya Elise penasaran berjalan mendekat ke arah Rein berdiri.

"Ini kantung sihir. Sejenis sihir ruang dan waktu yang bisa menyimpan berbagai hal. Seperti lemari penyimpanan." Jelas Rein singkat seraya menunjukan sebuah kantung kecil lusuh yang sangat usang. Jika kantung itu tergeletak dijalan pun Elise yakin tidak akan ada yang mau mengambilnya.

"Wah- keeeleeen." Elise berteriak senang walaupun dirinya tidak tahu berapa berharganya kantong itu jika dijual karena bernama artefak kuno. Rein membuka kantung itu dan mulai memasukan apel. Elise dan Luca ikut membantu memasukannya. Butuh waktu yang cukup lama hingga semuanya selesai dimasukan. Elise menghela nafas memikirkan saat Rein dan Luca bisa melakukan sihir dengan mudahnya. Rein yang sadar menepuk pundaknya pelan.

"Elise, aku yakin kamu akan bisa melakukan sihir ini suatu saat nanti." Hiburnya. Elise sedikit lega mendengarnya.

"Eh tapi hanya aku yang punya. Karena ini termasuk artefak kuno. Luca saja tidak punya." ejek Rein menyebalkan. Disambut oleh cubitan Luca sebelum Elise memberikan reaksi apapun.

"Aw- itu menyakitkan kau tahu." Rein mengelus bekas cubitan Luca.

"Lebih baik mulutmu diam saja." Cibir Luca kesal.

"Ya.. ya. Baiklah tuan dan nona. Pelayan ini akan diam saja." Ucapnya seraya melangkah pergi menuju ke dalam hutan.

"Sudah jangan bersedih. Ayo kita kembali berburu sebelum waktu kita habis." Ucap Luca seraya mengelus puncak kepala Elise dengan lembut dan memberikan sebuah apel untuk dimakan diperjalanan.

"Ayo." jawab Elise pelan.

Masih tersisa kesedihan dilubuk hatinya tapi Elise mencoba untuk lebih berlapang hati melewatinya. Elise menggigit apel yang diberikan sementara Luca sudah selesai memakannya. Rasanya manis sekali. Mereka terus berjalan memasuki hutan yang lebih dalam untuk menjelajahi hutan. Mungkin saja ada sesuatu yang bisa dijual nanti. Hingga Rein berhenti mendadak membuat Elise menubruknya.

"Hei! kenapa belhenti tiba-tiba!!" oceh Elise kesal.

"Ssstt pelankan suaramu. Ada sesuatu disana." bisik Rein. Sepertinya memiliki indra yang sangat baik. Elise dan Luca mengangguk sebagai jawaban. Jantung Elise berderu kencang mendengarnya.

1
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
semangat🙏
Kakak Author
sip..keren deh ../Ok//Good/
Miawchan
Ratu slime gatuh wkwkwkkw
One More: terimakasih atas komentar dan dukungannya🥰🥰🥰
total 1 replies
Mbahe Lanang
oke
One More: terimakasih atas komentar dan dukungannya🥰🥰🥰 semoga suka yaaa
total 1 replies
Emi Age
karyanya bagus dan alurnya tdk berbelat belit jadi ringan saat membaca, lanjut kan alurnya
One More: Terima kasih kak atas saran dan komentarnya.../Determined//Determined//Determined/
total 1 replies
Miawchan
authooor semoga sehat selaluuuuu biar bisa update tepat waktuuuu ..
One More: terima kasih kak atas komentar dan dukungannya kak
total 1 replies
Miawchan
Aku sukaaaaa ... plis jadiin komik ini seru bangettt
One More: terima kasih atas saran dan komentarnya /Determined//Determined//Determined//Determined/
total 1 replies
aku tiga
Semangat Thor..
One More: pasti semangat demi pembaca🥰🥰🥰
total 1 replies
aku tiga
Semangat authooor... ditunggu update selanjutnya..
One More: terima kasih kak.. atas dukungannya/Angry//Angry//Angry/
total 1 replies
Bianca Garcia Torres
Mantap banget ceritanya!
One More: 😍😍😍 terima kasih komentar dan dukungannya...
total 1 replies
PR0_GGRAM3D
Menegangkan tapi juga romantis, pertahankan kualitasnya!
One More: terima kasih komentar dan dukungannya.. 😍😍😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!