Terlihat seorang gadis yg tengah berlari demi menghindari dari orang yg terus mengejarnya. Dengan sisa tenaganya yg ia punya. Dia syeril agatha dewantara
"Agrrrh sial"
"Berhenti kau disana" teriak salah satu orang yg mengejar gadis itu.
"Cik bodoh"
Dorr
Dorr
Dorr
Tetap saran dengan tiga tembak yg langsung mengenai jantung sang lawan. Menang ya itulah yg sekarang gadis itu alami, karena lawan nya sudah tumbang dia pun bergegas untuk kearah mobil dan pulang ke rumahnya.
Setelah sampai didalam mobilnya ia langsung menjalankan mobilnya itu dan pergi dari tempat kejadian.
Dengan kecepatan tinggi membelah jalanan yg sepi nan gelap itu. Dengan pakaian kotor banyak sekali bercak darah di pakaian nya itu, tapi ia tak peduli dengan itu yg terpenting adalah ia sampai di rumahnya dengan selamat.
Dari arah depan ada sebuah truk yg berlawanan arah dan terlihat bahwa truk itu yg mulai menghampiri mobil yg syeril kendarai. Melihat itu syeril pun dengan terp
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendi 20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23
Typo bertebaran ><
Sebuah trotoar jalan yg sepi dan juga gelap tanpa ada cahaya hanya ada cahaya bulan yg menyinari malam yg gelap dan juga dingin dan juga terlihat seorang gadis yg tengah Belawan beberapa musuh nya.
Bugh!!
Bugh!!
Bugh!!
Benturan demi benturan, pukulan demi pukul yg dilayangkan sang gadis kepada lawannya.
"Menyerah lah gadis sialan!" Tekan salah satu dari mereka kita panggil saja si A.
"Tidak ada kata menyerah dalam kamus ku" balas sang gadis.
Dorr!!
Dorr!!
Sebuah peluru menyelesat tetap sasaran hingga mengenai jantung sang lawan. Tapi, ada yg aneh salah satu dari mereka tersenyum misterius gadis itu sadar bahwa tidak ada yg beres tanpa berpikir panjang dia langsung menarik pelatuk nya untuk mengenai sang lawan namun peluru itu meleset....
Dorr!!
"Aarrkkh" teriak seseorang membuat gadis itu terkejut bukan main, kenapa dia malah menembak seorang anak kecil yg tak bersalah sangking terkejut nya dia menjatuhkan pistolnya lalu berlari ke arah anak kecil itu yg sudah bersimbah darah.
Setelah sampai didepan anak itu dia langsung memangku kepala anak kecil itu sambil menepuk pelan pipi anak kecil itu.
"Hei, bangun dek" ucap nya dengan bahu yg sudah gemetar.
"Hei, gadis manis bangun, maafkan kakak. Kakak tidak sengaja melakukan itu, kakak mohon bangun cantik" ucap gadis itu dengan air mata sudah meluncur dengan sempurna melewati pipi putih nya. Karena anak kecil itu tak kunjung bangun tanpa pikir panjang lagi dia langsung menggendong anak itu lalu bergegas pergi ke rumah sakit menggunakan mobil nya.
***
~Rumah sakit.
Dengan menggendong anak itu gadis itu terus berlari dilorong rumah sakit dokter dan suster yg melihat itu langsung mengambil brankar, gadis itu langsung membaringkan anak itu di brankar lalu mereka langsung bergegas menuju ruangan darurat dan gadis itu hanya bisa menunggu diluar ruangan sambil berdo'a untuk keselamatan anak kecil itu dengan hati yg bersalah.
23 menit kemudian
Seorang pria berjas kan dokter keluar dari ruangan tersebut dengan wajah yg kurang mengenakan, gadis yg melihat dokter itu keluar langsung menghampiri dan bertanya bagaimana keadaan anak itu dan jawaban dari sang dokter membuat lutut gadis itu melemas.
"Bagaimana dengan keadaannya dok? " tanya gadis itu khawatir.
"Kondisi dari nona viza dibilang sangat buruk, karena luka tembak tepat dibagian dada sebelah kiri nya" jawab sang dokter membuat gadis itu tak mampu untuk berdiri.
"Ngomong-ngomong anda siapanya nona viza ya? " tanya dokter itu, membuat gadis itu terdiam seribu kata tak lama setelah itu gadis itu pun menjawab.
"Saya menemukan dia dipinggir jalan" jawab gadis itu bohong, jujur saja dia tidak ingin berbohong tapi keadaan yg memaksanya melakukan hal tersebut.
"Hm, baiklah. Jadi anda tidak mengenal nona viza?" tanya dokter itu lagi dan dijawab oleh anggukan dari gadis itu.
"Baiklah kalau begitu aku akan menghubungi keluarganya dulu" ucap sang dokter lalu pergi dari sana. Setelah mohat dokter itu pergi gadis itu pun langsung terduduk di lantai dengan air mata yg terus mengalir.
"Ya Tuhan apa yg harus aku lakukan?" tanya gadis itu dengan diiringi isak tangisnya tak lama kemudian terlihat beberapa orang yg jas hitam melekat di tubuh mereka berjalan dipotong yg cukup ramai, dan ternyata mereka keluar dari anak kecil yg kini tengah terbaring lemah di atas brankar rumah sakit.
Lama terdiam akhirnya gadis itu memilih pergi dari sana, sebenarnya dia ingin mengatakan yg sejujurnya pada keluarga dari anak kecil itu bahwa dia lah yg menyebabkan anak itu terbaring lemah seperti itu. Tapi, itu semua tak mungkin, karena keluarga dari anak itu bukan lah dari keluarga biasa, mereka merupakan anggota keluarga terkaya dan terkenal no. 01 setelah keluarga Dewantara keluarga dari gadis itu.
Lalu sekarang apa yg akan dilakukan oleh gadis itu? Dia hanya bisa bersembunyi dibalik dinding dengan air mata yg masih mengalir sambil mengucapkan kata maaf berulang-ulang kali, setelah itu gadis itu pun pergi dari rumah sakit dengan rasa sangat bersalah walau pun itu semua tidak disengaja bagaimana pun dia sudah membuat nyawa seseorang dalam bahaya.
Beralih ke anak kecil yg diketahui bernama Viza atau nama lengkapnya adalah Viza Willya Dirgantara putri bungsu dari keluarga Dirgantara keluarga yg ditakuti semua orang karena kekejam nya.
Beberapa orang masuk kedalam ruangan itu dan menatap sedih ke arah anak kecil ini menutup mata nya dengan tenang, seorang wanita paruh baya mendekati anak kecil itu dengan air mata yg mengalir sambil berucap.
"Nak, kenapa kamu seperti ini, siapa yg sudah membuat kamu seperti ini? " tanya wanita paruh baya itu sambil menggenggam kecil tangan dari anak kecil itu.
"Hiks, mas siapa yg sudah berani melakukan ini pada putri kita" ucap wanita paruh baya itu lagi sambil menatap ke arah pria paruh baya ini tengah mengusap surai sang istri.
"Aku tidak tau siapa yg sudah melakukan ini pada Viza. Tapi, yg pasti siapa pun itu, dia tidak akan bisa lolos dari kita" ucap pria paruh baya itu.
"Aku tidak mau tau, Mas. Kau harus menemukan siapa pelakunya, lalu berikan hukuman yg setimpal sama apa yg dia lakukan pada Viza" ucap wanita paruh baya itu. Jihan Syakila Dirgantara istri dari Wirya Alvero Dirgantara.
"Kamu tenang saja, aku pasti akan melakukan itu semua demi anak kita, Viza" ucap Wirya. Sedangkan seorang laki-laki berwajah datar hanya bisa menatap anak kecil itu dengan sendu.
"Akan ku pastikan dia mendapatkan hukuman yg setimpal setelah apa yg dia lakukan pada mu, Dek" batin laki-laki itu berucap, setelah itu dia keluar dari ruangan tersebut, sampai nya dia depan, setelah itu dia langsung menghubungi seseorang.
"Cari tau siapa sudah membuat Viza seperti itu" ucap laki-laki itu.
"...."
Tut
Setelah itu dia langsung menutup sambungan itu secara sepihak, setelah itu pun pergi dari sana.
***
"Hah hah hah" lenguh seorang gadis dengan keringat yg bercucuran dibagian wajahnya dengan wajah yg pucat pasi.
"Hah, mimpi itu lagi" ucap gadis itu. Lalu gadis itu pun terdiam sambil mengatur nafasnya.
"Apa yg harus lakukan? Kenapa mimpi itu selalu menghantui ku?" tanya gadis itu.
"Apa aku harus mengatakan yg sejujurnya pada mereka bahwa aku lah yg sudah membunuh anak kecil itu? " tanya nya lagi.
"Ya Tuhan apa yg harus aku lakukan, mimpi itu terus saja menghantui ku, aku tau ini semua adalah kesalahan ku, tapi itu semuanya tidak sengaja, seandainya orang itu tidak menghindar mungkin anak kecil tidak menjadi korban" ucap nya sambil menatap langit-langit kamar.
"Kalau pun aku kembali merahasiakan ini semua tapi jika pada akhirnya rahasia yg aku simpan rapat-rapat akan terbongkar juga, jadi apa yg aku lakukan, tapi kalau aku jujur pasti mereka akan membenci ku bahkan jika dia tau kalau aku yg melakukannya pasti dia akan lebih membenci ku, jadi aku harus bagaimana, ya Tuhan? " tanya gadis itu.
"Arrrggghhh" teriak gadis itu sambil menjambak-jambak rambutnya.
"Sudah lah akan ku pikiran nanti sekarang sebaiknya aku mandi dan berangkat sekolah" ucap gadis itu ya tak lain adalah Lily.
***
Tap
Tap
Tap
Suara langkah kaki mengalihkan perhatian mereka pada seorang gadis dengan seragam sekolah melekat ditubuh sambil menuruni sebuah anak tangga. Dia Lily
"Good morning all" sapa Lily sambil berjalan ke arah meja makan yg kini diisi oleh keluarga nya.
"Morning too princess"
"Pagi juga sayang"
"Too adik abang"
Jawab mereka secara bersamaan, lalu kemudian Lily pun dudi di samping mamahnya.
"Mau sarapan pake apa, sayang" tanya sang mamah, Lina.
"Roti selai strawberry saja mah" jawab Lily.
"Baiklah" ucap Lina kemudian mengambil roti dan mengoleskan selai strawberry pada permukaan roti tersebut lalu memberikan pada anak perempuan nya itu.
"Ini dimakan ya, sayang" ucap Lina sambil tersenyum.
"Iya mah"
Stelah beberapa menit kemudian akhirnya acara sarapan pagi telah selesai.
"Kami berangkat dulu ya" ucap Lily dan Devan.
"Iya, sayang. Hati-hati dia jalan ya, jangan ngebut bawa motor nya" pesan dari Lina dan diangguki oleh mereka berdua.
"Kalau gitu kami berangkat" ucap mereka lalu mencium kedua tangan orang tua nya dan lalu mereka keluar dari rumah pergi ke garasi untuk mengambil motor mereka masing-masing lalu kemudian mereka pun langsung pergi menuju sekolah mereka.
SMA DHS
Setelah sampai disekolah dia motor itu pun langsung masuk dan memarkirkan motornya di tempat parkir kendaraan yg tersedia disekolah, lalu mereka berdua turun dari motor dan melepaskan helm nya dengan gerak slow motion.
Pekikan dari beberapa murid pun terdengar dari telinga mereka namun tak digubris oleh mereka. Kedua nya pun langsung menghampiri segerombolan murid yg tengah berdiri di kendaraan masing-masing.
"Wih, pagi bro" ucap salah satu dari mereka.
"Pagi"
"Pagi neng Lily, makin cantik aja lo neng" ucap si playboy yg tak lain adalah Abian.
"Pagi juga"
"Em, Lily" panggil salah satu dari mereka, Lily yg dipanggil pun hanya menaikan alis nya yg artinya 'Apa'
"Aku mau meminta maaf karena kemarin aku membentak mu" ucap nya yg tak lain adalah Alvaro.
"Lalu? " tanya Lily.
"Maaf, Lu karena sudah membentak mu, waktu itu aku tidak sadar, sungguh aku khawatir sama Maudy jadi aku tidak sengaja membentak mu" ucap Alvaro dengan tulus.
"Hm"
"Maaf ya? "
"Iya, aku maafkan tapi jika kalau mengulangi nya jangan harap kau mendapatkan maaf dari ku" ucap Lily lalu pergi dari parkiran dan diikuti ke tiga sahabatnya tinggal The Lions dan juga Maudy.
***
Kalian tim mana nih
Lily & Joey
Lily & Alvaro
Lily & Alister
Or
Lily & Kevan
Thanks