NovelToon NovelToon
Berteman Dengan Arwah Leluhur

Berteman Dengan Arwah Leluhur

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Hantu / Ilmu Kanuragan / Pendamping Sakti
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Karena hendak mengungkap sebuah kejahatan di kampusnya, Arjuna, pemuda 18 tahun, menjadi sasaran balas dendam teman-teman satu kampusnya. Arjuna pun dikeroyok hingga dia tercebur ke sungai yang cukup dalam dan besar.

Beruntung, Arjuna masih bisa selamat. Di saat dia berhasil naik ke tepi sungai, tiba-tiba dia dikejutkan oleh sebuah cincin yang jatuh tepat mengenai kepalanya.

Arjuna mengira itu hanya cincin biasa. Namun, karena cincin itulah Arjuna mulai menjalani kehidupan yang tidak biasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menakuti

Karena masih dalam suasana liburan, Axel dan teman-temannya berkumpul hingga pagi hampir menjelang. Pukul dua dini hari, mereka memutuskan bubar dan memilih pulang ke rumahnya masing-masing, dalam pengaruh alkohol.

Meski langkah mereka agak sempoyongan, mereka merasa baik-baik saja dan yakin mereka mampu menjalankan kendaraan yang mereka bawa. Begitu sampai di tempat parkir, keempat anak muda itu berpisah, menuju rumah masing-masing.

Malam ini suasana jalanan terlihat cukup sepi. Di antara keempat pemuda itu, ada satu orang yang melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Karena sudah sering melakukannya, jadi anak muda itu merasa yakin, kalau malam ini tidak akan ada hal buruk yang menimpanya.

Namun sayang, di saat anak muda itu melewati persimpangan, anak muda itu dengan sengaja menerobos jalan di saat lampu merah sedang menyala. Tanpa dia sadari dari arah kanan ada motor yang melaju cukup kencang.

"Aaaaa...." kedua pengendara saling berteriak.

Brak!

Kecelakaan pun tak dapat dihindari. Sang pengendara motor terpelanting cukup tinggi dan terjatuh ke aspal dengan kencang.

Sedangkan si pengendara mobil berhasil menguasai mobilnya yang sempat lepas kendali, supaya berhenti.

"Aku, nabrak orang?" Anak muda itu syok dan terdiam beberapa saat di dalam mobilnya.

"Wow, turun! Tangggung jawab kamu! Woy!" tiba-tiba anak muda itu mendengar teriakan sambil menggedor mobil tersebut, sampai si pengendara mobil terlonjak karena kaget.

Anak muda itu langsung celingukan. Seketika dia dilanda panik setelah menyaksikan ada beberapa orang yang menggedor mobilnya dan memaksa anak muda itu untuk segera turun.

"Woy! Turun!" teriakan orang-orang semakin menambah rasa panik anak muda tersebut.

"Tidak, aku tidak boleh turun, aku harus kabur, aku tidak mau di penjara, tidak," dengan gugup anak muda itu langsung menyalakan mesin mobilnya.

"Eh, mau kabur nih orang! Rekam, rekam, rekam!" seru seseorang

Benar dugaan orang-orang, anak muda itu langsung tancap gas meski sudah dihalangi beberapa orang. Mereka terpaksa minggir, karena mereka takut si pengendara mobil akan menabrak mereka juga karena panik.

"Woy! Jangan kabur!" Orang-orang itu meneriakinya. Tapi anak muda itu tak peduli. Dia justru menambah kecepatan selagi ada kesempatan.

Sementara itu di tempat lain, salah satu teman dari anak muda yang tadi menabrak seorang pengendara motor, telah sampai di rumahnya dengan selamat.

Dua orang penjaga rumah bahkan sampai menggelengkan kepala mereka, karena Tuan muda tempat mereka bekerja, lagi-lagi pulang dalam keadaan mabuk.

Kedua penjaga itu langsung menyambut sang Tuan muda dan menuntunnya hingga sampai ke kamarnya.

"Tiap pulang mabuk, tiap pulang mabuk, mau jadi apa anak itu nanti," gerutu salah satu penjaga setelah mengantar anak majikannya.

"Ya begitulah kalau anak terlalu dimanja, bukannya dimarahin, mereka malah mendukung," balas rekan sang penjaga.

Keduanya benar-benar tak habis pikir dengan jalan pikiran pemilik rumah mewah tersebut. Sedangkan si Tuan muda, kini terbaring di atas ranjangnya dalam keadaan setengah sadar. Anak muda itu bahkan masih bergumam meski matanya sudah terpejam.

Tanpa anak itu sadari, tubuh anak muda tersebut perlahan bangkit. Setelah berdiri, tubuh tersebut melangkah menuju kamar mandi yang ada di dalam kamar itu.

Begitu tubuh anak itu berada di kamar mandi, tubuh tersebut berdiri tepat di bawah shower mandi dan saat itu juga keluarlah air yang cukup deras membasahi tubuh anak tersebut.

"Hpp... hp... hp..." anak muda itu langsung gelagapan dan seketika itu kesadarannya pulih. "Kenapa aku ada di kamar mandi?" Dia segera mematikan aliran airnya. "Perasaan tadi aku ada di kasur."

Anak muda itu kebingungan. Dis segera melepas semua pakaian yang dia kenakan dan meraih handuk yang tersedia di sana.

Sambil melilitkan handuk pada pinggangnya, anak muda itu melangkah menuju pintu kamar mandi.

"Marvin..."

Anak muda itu terperanjat sampai gerakan tangan yang hendak membuka pintu terhenti. Telinganya baru saja mendengar suara wanita memanggil namanya dengan suara pelan

"Perasaan tadi ada yang memanggilku," gumam Marvin sambil celingukan. Namun dia tidak menemukan sesosok manusia pun di sana

"Mungkin perasaanku saja. Sepertinya aku terlalu banyak minum," Marvin pun bersiap untuk segera keluar.

"Marvin..."

Lagi-lagi Marvin terperanjat. Matanya langsung melebar dan dia kembali celingukan. Rasa takut langsing menyergap pun sedikit sampai bulu kuduk Marvin meremang.

"Siapa itu!" bentak Marvin di tengah-tengah rasa takut yang melanda.

Dengan gugup, Marvin segera membuka pintu kamar mandi. Di saat bersamaan lampu kamar mandi tiba-tiba padam. Marvin pun langsung berteriak.

"Aaaa....."

Anak muda itu segera keluar dari kamar mandi dengan wajah panik luar biasa.

"Sejak kapan, di kamarku ada hantu?" gumam Marvin gemetaran.

"Sejak kamu menghamiliku, Marvin," bisik sosok tak kasat mata tepat di telinga Marvin

Tubuh Marvin langsung menegang. Anak muda itu sampai terduduk di lantai sembari menutup kedua telinganya.

"Si-siapa kamu! Siapa kamu!" teriak Marvin semakin ketakutan. Suara yang tadi berbisik kepadanya, jelas sekali kalau itu suara wanita.

Marvin celingukan sambil bergerak mundur. Namun baru saja mundur beberapa kali, tubuh Marvin tiba-tiba berhenti kala pinggangnya merasakan sesuatu.

Marvin pun langsung menoleh dan dia tercengang dengan apa yang dia lihat di balik punggungnya.

"Ini..." Marvin memperhatikan beberapa benda yang entah darimana datangnya, benda-benda itu sudah tergeletak di lantai kamarnya.

Namun mata Marvin langsung melebar kala dia teringat, siapa pemilik benda-benda tersebut.

"Friska?" Marvin langsung celingukan. "Tidak, tidak mungkin, Friska sudah mati, tidak mungkin dia..."

Brak!

Pintu kamar mandi terbuka kencang, membuat perasaan Marvin semakin tak karuan. Dia menoleh ke arah suara kencang tadi dan pada saat itu juga mata Marvin kembali melebar kala menangkap sosok berambut panjang berdiri tepat di pintu kamar mandi.

"Hantu..." Marvin pun langsung pingsan.

####

Masih di malam yang sama, tapi di rumah mewah lainnya.

"Kalian belum tidur?" tanya seorang wanita pada dua pria yang sedang duduk sambil dan berbincang. Dua pria itu pun menoleh serentak ke arah sumber suara.

"Loh, Nona Tarmini, Nona belum tidur?" tanya salah satu pria yang bertugas menjaga rumah mewah itu.

"Belum ngantuk," jawab wanita yang mengenakan baju tidur berukuran pendek dan dia duduk di salah satu kursi yang ada di sana.

"Loh, kalau belum ngantuk, kenapa Nona malah keluar? Mending ke kamar Tuan besar, Non."

Tarmini mendengus. Sejak Tuan besar kehilangan cincinnya, dia sudah tidak hebat lagi main di atas ranjang. Masa baru nempel, udah keluar, bikin malas."

Serius, Non?" Para penjaga nampak tak percaya.

"Seriuslah. Apa kalian tidak sadar kalau dalam satu bulan ini, Tuan besar jarang bawa cewek ke rumah?"

"Nahh, iya juga ya?" balas sang penjaga. "Apa gara-gara itu juga?"

Tarmini mengangguk. "Maka itu, kalian mau nggak main sama aku?"

"Main?"

Yang benar, Non?"

"Benar dong, kalau kalian mau main, ayok. Tapi kalian harus mau kerja sama dengan aku, gimana?"

1
ichcha
lanjut kak
Apriyanti
lanjut thor 🙏💪
Apriyanti
lanjut thor
Was pray
biar tidak ketahuan kamu menyamar waktu menolong bratawali juna bisa minta tlng klawing utk merubah wajah kamu atau memakai topeng ,jadi ntar aman terkendali
Yuliana Purnomo
betuuull dugaan Juna
Was pray
kenapa klawing gak ngasih tau juna kl tarminem nencari cincin itu dan resikonya jika sampai cincin itu bisa diambil oleh tarminem? bego' banget kamu wing wing ...
Apriyanti
lanjut thor
ichcha
lanjut
Hardware Solution
koq Klawing nggak terus terang saja ya?
Yuliana Purnomo
cerdas juga mereka punya pemikiran andai tarmini berkhianat ke mereka berdua,,emng harus antisipasi
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Apriyanti
makin seru cerita nya ni
lanjut thor 🙏
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Yuliana Purnomo
Klawing pasti terkejut kalau ibunya Juna anaknya mantan boznya
Yuliana Purnomo
Klawing firasat mu gak salah lagi,, cepat balik kerumah Juna,, takutnya geng tarmini bikin ulah di rumah juna
Yuliana Purnomo
kapooookkk diciduk polisi Axel
Yuliana Purnomo
siapa lagi yg jadi korban Heng anak manja itu lah,, kasian nya gadis itu
ichcha
lanjut
ichcha
lanjut kak
Apriyanti
lanjut thor 🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!